Kami menggunakan cookies

Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..

Kuasai kamus SEO dengan pahami setiap istilah serta artinya di sini.

Minimum Viable Product (MVP): Pengertian, Tujuan & Cara Membuatnya

Terakhir diperbarui: Aug 07, 2024

Minimum Viable Product (MVP): Pengertian, Tujuan & Cara Membuatnya
Gambar sampul: Ilustrasi MVP untuk membuat produk baru dengan fitur sederhana.

Apa itu MVP dalam Bisnis?

Mininum Viable Product atau MVP adalah sebuah strategi yang menguntungkan dalam proses perancangan produk, terutama pada perusahan startup

MVP adalah produk baru dengan fitur sederhana yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan dasar calon pelanggan.  

Konsep Minimum Viable Product ini pertama kali diperkenalkan melalui buku Lean Startup yang ditulis oleh Eric Ries. 

Menurut Eric, MVP adalah produk yang secara khusus dirancang untuk menarik perhatian, memastikan persetujuan atas ide bisnis, sebagai sarana untuk memperoleh masukan terkait produk, hingga melakukan testing untuk customer experience.

Minimum Viable Product ini tergolong sebagai rangkaian krusial dalam proses pengembangan produk (product development).

MVP adalah konsep yang mengutamakan kesederhanaan fitur namun dengan fungsionalitas dan nilai guna yang signifikan, sehingga bisnis tetap mampu menyediakan produk yang menjawab kebutuhan pelanggan dengan minim risiko. 

Gali informasi lebih lanjut mengenai apa itu MVP dalam bisnis, tujuan, serta contohnya pada ulasan di bawah ini!

Tujuan MVP (Minimum Viable Product)

Minimum Viable Product bertujuan untuk memvalidasi asumsi, mengumpulkan umpan balik atau masukan dari pengguna, dan menganalisis apakah sebuah produk memiliki potensi untuk sukses di pangsa pasar. Proses ini dilakukan sebelum merilis suatu produk.

Secara detil, tujuan-tujuan dari penerapan MVP antara lain:

1. Menguji Produk ke Pengguna Secara Langsung

Setelah produk berhasil dirancang dan siap dirilis, maka tim digital marketing akan melakukan A/B Testing untuk menguji dua atau lebih variabel dan memastikan produk yang dirilis merupakan versi terbaik. 

Baik MVP dan A/B Testing, keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk mempermudah proses pengujian produk agar bisa segera sampai di tangan konsumen.

Namun, untuk bisa menguji produk secara langsung pada pengguna, maka menyediakan MVP adalah langkah yang tepat guna memperoleh masukan terkait produk secara nyata.   

2. Mempercepat Peluncuran Produk

Keberadaan Minimum Viable Product ini sangat dibutuhkan oleh startup, terutama untuk memenuhi kebutuhan produksi pada momen-momen penting. 

Dengan MVP, startup dapat merilis versi dasar produk lebih cepat daripada versi final yang kompleks dan membutuhkan waktu lama. 

Penggunaan MVP juga dapat mempermudah bisnis startup memahami tren dan kebutuhan pasar, memperoleh feedback dari pengguna lebih awal, serta melakukan perubahan yang diperlukan sedini mungkin.

3. Mengurangi Tingkat Risiko Kegagalan Produksi

Sebuah bisnis bisa mengurangi risiko kegagalan dengan membuat MVP terlebih dahulu. Dengan fitur sederhana dan mendasar pada Minimum Viable Product, Anda bisa mempelajari kebutuhan dan harapan calon konsumen sehingga dapat menyempurnakan produk akhir nantinya. 

4. Menghemat Anggaran Bisnis

MVP adalah solusi yang tepat untuk perusahan yang sedang berusaha menghemat anggaran bisnis. Hanya dengan menyediakan produk sederhana, Anda sudah bisa memperoleh masukan dari calon pelanggan sehingga tidak memerlukan biaya tambahan lainnya. 

Karakteristik MVP

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, MVP adalah konsep pengembangan produk yang sering dimanfaatkan untuk menguji inovasi atau perencanaan dengan anggaran dan risiko yang minim. 

Berikut adalah beberapa karakteristik utama yang bisa Anda temukan dalam konsep MVP:

  • Meskipun baru dilengkapi fitur sederhana, namun produk MVP biasanya cukup menarik bagi pengguna. 
  • MVP adalah produk yang sifatnya sementara dan belum sempurna. Meski begitu, produk ini harus mampu meyakinkan pengguna bahwa fitur dan keutamaannya akan terus berkembang. 
  • Produk MVP bisnis cenderung iteratif karena disempurnakan berdasarkan feedback atau masukan dari konsumen. 
  • Minimum Viable Product sering kali dikembangkan untuk menghemat penggunaan sumber daya. 

Jenis-Jenis MVP

Dalam dunia bisnis, terdapat beberapa jenis MVP yang sering digunakan untuk menarik perhatian calon konsumen. Cermati jenis-jenisnya di bawah ini.

  • Piecemeal: Produk yang berasal dari gabungan layanan atau produk tertentu untuk memperluas jangkauan pasar. 
  • Product Design: Produk berupa desain yang diluncurkan untuk menerima feedback. Dapat berupa websiteweb app, perangkat lunak, atau platform berbasis digital lainnya. 
  • Physical: Jenis MVP paling umum yang memungkinkan konsumen menyentuh dan mencoba produk secara langsung. Contoh MVP ini bisa berupa makanan, minuman, perangkat, aksesoris, dan lainnya. 
  • Concierge: Mengutamakan pelayanan langsung kepada pelanggan sebagai bagian dari pengujian hipotesis produk. 

Strategi dan Cara Membuat MVP

Setelah mengetahui apa itu MVP dalam bisnis, selanjutnya Anda juga perlu mempelajari bagaimana cara membuat MVP untuk memangkas anggaran produksi. Untuk itu, berikut adalah langkah dan strategi yang perlu dilakukan. 

1. Lakukan Riset Pasar

Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum merancang MVP adalah melakukan riset pasar. Riset ini bertujuan agar produk MVP yang dihasilkan bisa dipastikan menjawab kebutuhan target pasar. 

Adapun untuk melakukannya, Anda bisa menggelar survei, menganalisa database target audiens, dan melakukan riset produk kompetitor secara menyeluruh. Anda juga bisa melakukan riset seperti: 

  • Riset primer: Terdiri dari penilitian kuantitatif dan kualitatif yang fokus pada informasi langsung dari konsumen.
  • Riset sekunder: Penelitian pasar dengan menggunakan data yang tersedia pada platform-platform riset terpercaya, seperti jurnal, berita, atau ebook. 

2. Pastikan Produk Memiliki Nilai Tambah

Anda tidak perlu membuat MVP bisnis sesempurna mungkin. Daripada itu, cobalah untuk fokus memberikan solusi, nilai tambah, USP, dan business value sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh konsumen. 

Dari hasil riset pasar yang sudah dilakukan sebelumnya, fokuslah untuk menjawab pendapat, keinginan, atau harapan user dalam mengembangkan produk agar semakin membaik. 

Intinya, cara membuat MVP harus disesuaikan dengan masalah target pasar agar bisa menonjolkan solusi yang disediakan oleh produk Anda. 

3. Identifikasi Proposisi Nilai (Value Proposition)

Ilustrasi Value Proposition Canvas
Gambar 1: Ilustrasi Value Proposition Canvas 

Cara membuat MVP selanjutnya yang tak kalah penting adalah menentukan proposisi nilai bisnis Anda. 

Dengan value proposition ini, Anda bisa menguji apakah produk yang dikembangkan dapat menjawab kebutuhan atau permintaan calon pelanggan dari segi fitur, tawaran manfaat, hingga user experience mereka.  

4. Buat Analisa Marketing Funnel

Selanjutnya, Anda juga perlu menguasai tahapan demi tahapan yang harus dilalui dalam marketing funnel sebelum target audiens melakukan pembelian.

Mulai dari upaya peningkatan brand awarenessketertarikan, konsiderasi, hingga pembelian, semua aspek harus dianalisa secara menyeluruh terlebih dahulu.

5. Tonjolkan Fitur pada Minimum Viable Product 

Apabila Anda sudah menguasai apa saja kebutuhan target audiens dan calon konsumen, maka selanjutnya Anda perlu memastikan bahwa produk MVP ini bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi calon konsumen. 

Lantas, bagaimana caranya? Anda perlu membuat hipotesis berdasarkan kapabilitas dan sejauh mana produk MVP tersebut memuat sejumlah karakteristik berikut: 

  • Relevansi: Apakah sebuah produk berhasis relevan dengan ide utama?
  • Biaya produksi: Apakah pengembangan produk sukses memangkas anggaran produksi?
  • Value: Apakah produk sukses menjawab kebutuhan dan permasalahan target pasar?
  • Kemudahan pengembangan: Apakah produk memiliki ruang untuk dikembangkan agar lebih baik lagi di masa depan? 

6. Rilis MVP

Apabila pengujian di atas sudah selesai dilakukan, maka tibalah saatnya bagi Anda untuk merilis MVP bisnis. 

Sebelum itu, harap diingat bahwa MVP adalah produk sementara yang dibuat bukan untuk memperoleh untung sebesar mungkin, melainkan untuk mengumpulkan pendapat dan masukan dari calon konsumen dengan berbagai latar belakang. 

Sehingga poin terpentingnya bukanlah seberapa besar untung yang diperoleh, melakinkan bagaimana produk Anda menerima respons dari target pasar. 

7. Terapkan Build-Measure-Learn (BML)

Setelah produk berhasil diluncurkan, langkah selanjutnya yang perlu Anda lakukan adalah menerapkan BML. 

BML merupakan singkatan dari Build, Measure, and Learn, yaitu sebuah strategi yang digunakan untuk menciptakan sebuah produk/jasa dengan mengukur indikator kepuasan pelanggan baik dari  customer journey maupun customer experience. 

Setelah mengetahui siklus BML, selanjutnya bandingkanlah hasil siklus tersebut dengan hipotesis produk awal agar Anda bisa menentukan strategi yang sesuai ke depannya.

cmlabs

cmlabs

Bagaimana pendapat Anda? Apakah Anda menyukai artikel ini?

Update Terkini
Terakhir diperbarui: Oct 10, 2024
Terakhir diperbarui: Oct 10, 2024
Terakhir diperbarui: Oct 04, 2024

Permudah proses analisis dengan SEO Tools yang terpasang langsung di peramban Anda. Saatnya menjadi ahli SEO sejati.

Gratis di semua peramban berbasis Chromium

Pasang di peramban Anda sekarang? Jelajahi sekarang cmlabs chrome extension pattern cmlabs chrome extension pattern

Butuh bantuan?

Ceritakan tentang kebutuhan SEO Anda, tim marketing kami akan membantu menemukan solusi terbaik.

Berikut daftar tim kami secara resmi dan diakui, hati-hati terhadap penipuan oknum tidak bertanggung jawab yang mengatasnamakan PT CMLABS INDONESIA DIGITAL (cmlabs). Baca lebih lanjut
Marketing Teams

Agita

Marketing

Tanya Saya
Marketing Teams

Destri

Bizdev

Tanya Saya
Marketing Teams

Thalia

Bizdev Global

Tanya Saya
Marketing Teams

Irsa

Marketing

Tanya Saya
Marketing Teams

Yuliana

Business & Partnership

Tanya Saya
Marketing Teams

Dwiyan

Partnership

Tanya Saya
Marketing Teams

Rifqi

Product & Dev

Tanya Saya
Marketing Teams

Rochman

Product & Dev

Tanya Saya
Marketing Teams

Said

Career & Internship

Tanya Saya

Saat ini tidak ada notifikasi...