Kami menggunakan cookies
Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..
Kami menggunakan cookies
Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..
Terakhir diperbarui: Oct 17, 2023
The eventualities merupakan sebuah keniscayaan yang mendorong setiap pelaku usaha untuk menyiapkan skenario dan beradaptasi. Saksikan podcast Anti-Trivial bersama Mas Rochman, Bro Jimmy, dan Pak Agus; kombinasi antara pelaku usaha, pemodal, dan pemimpin perusahaan, yang akan membahas bagaimana meningkatkan kewaskitaan para pemimpin perusahaan dalam menyambut tahun 2025. Jangan lewatkan edisi spesial akhir tahun cmlabs Class ke-24 ini, dalam judul "New vs Conventional Search Engine. Prepare for the Eventualities!"
Lihat Detail EventCI/CD adalah salah satu konsep utama dalam software development yang merupakan singkatan dari Continuous Integration (CI) dan Continuous Deployment (CD).
CI adalah praktik integrasi kode yang telah dikembangkan ke dalam repository. Agar proses integrasi berjalan dengan baik, sistem secara otomatis akan menjalankan serangkaian testing setiap kali ada perubahan kode.
Sedangkan CD merupakan tindakan lanjutan setelah kode melalui proses integrasi dan testing di CI.
Selanjutnya, kode tersebut akan diterapkan ke lingkungan produksi, sehingga dapat digunakan untuk memperbarui software secara berkelanjutan.
Melalui konsep ini, perubahan kode yang dilakukan oleh tim developer dapat diintegrasikan, diuji, dan diterapkan secara otomatis atau berulang-ulang.
CI/CD adalah suatu proses yang menggabungkan dua konsep utama, CI dan CD, untuk memastikan kualitas software dan pengiriman kode berjalan dengan baik.
Agar bisa mencapai tujuan tersebut, tahapan-tahapan yang dilalui oleh CI/CD adalah:
Pada tahap ini, developer akan melakukan perubahan kode di dalam repositori bersama. Selanjutnya, mereka akan mengunggah perubahan tersebut ke sistem control version, seperti Git CI/CD.
Setiap kali terdapat perubahan kode yang diunggah, sistem CI/CD akan melakukan tindakan lanjutan, seperti integrasi secara otomatis.
Setelah perubahan kode diunggah, sistem CI/CD akan memulai tahap build. Tahap build pada CI/CD adalah proses menggabungkan kode dan dependensinya untuk membangun produk yang dijalankan.
Dalam tahapan ini, dibutuhkan bahasa pemrograman, seperti Java, C/C ++, atau Go untuk melakukan kompilasi kode.
Tahap test pada CI/CD adalah tindakan pengujian yang dilakukan secara otomatis. Tes ini dilakukan dengan mencakup pengujian unit, integrasi, fungsionalitas, performa, dan lain-lain.
Melalui tahapan ini, brainware bisa mendeteksi bug atau potensi masalah lain yang mungkin terjadi akibat perubahan kode.
Jika proses testing sudah berhasil dilakukan, software kemudian siap untuk memasuki tahap deploy. Dalam tahap ini, software akan dimasukkan ke dalam sistem yang ditentukan, baik itu sistem pengujian atau produksi.
Dalam implementasinya, proses deploy dimulai dari pengunggahan software ke server dan integrasi dengan infrastruktur yang tersedia dilakukan secara otomatis oleh sistem CI/CD .
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, CI/CD adalah konsep yang mempunyai peran signifikan dalam software development.
Maka dari itu, konsep ini menyumbang banyak manfaat dalam proses software development, seperti:
Dalam model software development terdahulu, proses testing sering kali dilakukan setelah tahap pengembangan selesai.
Namun, dengan CI/CD, testing secara otomatis dijalankan setiap kali terdapat perubahan kode. Dengan begitu, developer akan segera mendapatkan feedback setiap kali melakukan perubahan.
Keberadaan feedback yang lebih cepat memungkinkan brainware untuk segera mengatasi masalah dan memastikan kualitas software agar menjadi lebih baik.
Manfaat lain dari penerapan CI/CD adalah membantu mengidentifikasi bug dan masalah dengan lebih cepat.
Konsep ini memanfaatkan testing otomatis yang dijalankan secara teratur untuk menguji software dalam berbagai skenario dan kondisi.
Jika terdapat bug atau masalah yang muncul, tim developer akan segera mengetahuinya dan dapat mengidentifikasi sumber masalah dengan cepat.
CI/CD adalah konsep yang menggabungkan dan menerapkan kode secara langsung ke dalam produk, sehingga software akan selalu berada dalam kondisi siap dirilis dan meningkatkan efisiensi.
Di samping itu, developer juga tidak perlu menunggu akhir siklus development untuk melakukan perilisan, sehingga software bisa dihadirkan ke pengguna dengan cepat.
Saat ini, terdapat berbagai tool, software, atau platform yang dapat digunakan untuk melakukan otomatisasi dan menyederhanakan proses CI dan CD.
Adapun beberapa CI/CD tools yang sering digunakan antara lain:
Dibandingkan dengan CI/CD tools lainnya, Jenkins merupakan jenis CI/CD yang paling sering digunakan.
Tool open source ini dapat berfungsi untuk mengotomatisasi berbagai tahapan dalam siklus software development, mulai dari build, test, hingga deploy.
Di samping itu, Jenkins juga mempunyai berbagai plugin yang terintegrasi dengan berbagai tool dan sistem operasi, seperti Windows, macOS, dan Linux.
Sebagai salah satu platform layanan komputasi cloud paling besar di dunia, Amazon Web Services juga menyediakan manajemen CI/CD yang bernama AWS CodeBuild.
CI/CD tools ini bisa digunakan oleh pengguna untuk mengotomatisasi proses software development dalam lingkungan cloud AWS.
CodeBuild telah terintegrasi dengan layanan AWS lainnya dan memiliki fleksibilitas dalam mengkonfigurasi sistem yang sesuai dengan kebutuhan proyek.
Tidak mau kalah dengan Amazon Web Services, Microsoft juga menghadirkan tool bernama Azure DevOps, yang dapat digunakan untuk mengotomatisasi proses software development dari awal hingga akhir.
Tool ini mempunyai beragam fitur, seperti manajemen kode, otomatisasi build, testing otomatis, serta deploy dan pengiriman software.
Selain itu, Azure DevOps juga dikenal memiliki user interface yang mudah digunakan dan dan mendukung kolaborasi antar tim.
GitLab CI/CD adalah bagian dari platform GitLab yang mendukung otomatisasi proses software development.
Dalam implementasinya, tool ini menggunakan tiga metode untuk menjalankan proses kerjanya, yaitu continuous integration, continuous delivery, serta continuous deployment.
Ketiga metode tersebut dapat memberikan dukungan dalam proses otomatisasi build, testing, dan deploy software akan berlangsung secara otomatis berdasarkan perubahan kode yang diunggah ke repositori GitLab.
Travis CI adalah layanan CI yang memungkinkan pengujian otomatis dan penyebaran ke berbagai platform, termasuk GitHub dan GitLab.
Dengan Travis CI, DevOps Engineer dapat mengotomatiskan langkah-langkah pengujian perangkat lunak mereka setiap kali ada perubahan dalam kode sumber proyek di repositori mereka.
Secara keseluruhan, langkah ini dapat membantu memastikan bahwa perangkat lunak tetap berfungsi dengan baik dan sesuai dengan tujuan proyek yang ditetapkan.
CircleCI adalah platform CI/CD yang menyediakan otomatisasi dan integrasi yang kuat dengan berbagai repositori kode, seperti GitHub dan Bitbucket.
Platform ini memungkinkan pengembang untuk mengotomatiskan proses pengujian dan penyebaran perangkat lunak mereka secara efisien setiap kali terjadi perubahan dalam kode sumber proyek.
GitLab menyertakan alat CI/CD yang terintegrasi secara langsung dengan repositori GitLab. Ini memudahkan konfigurasi dan penggunaan CI/CD dalam proyek Anda.
Pendekatan ini memudahkan segala proses konfigurasi dan penggunaan CI/CD dalam proyek Anda.
Dengan integrasi secara langsung, web developer dapat dengan cepat membuat dan mengatur pipeline CI/CD, mengotomatiskan pengujian, dan mengelola penyebaran perangkat lunak secara efisien.
Bagaimana pendapat Anda? Apakah Anda menyukai artikel ini?