Kami menggunakan cookies
Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..
Kami menggunakan cookies
Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..
Terakhir diperbarui: Jun 21, 2024
The eventualities merupakan sebuah keniscayaan yang mendorong setiap pelaku usaha untuk menyiapkan skenario dan beradaptasi. Saksikan podcast Anti-Trivial bersama Mas Rochman, Bro Jimmy, dan Pak Agus; kombinasi antara pelaku usaha, pemodal, dan pemimpin perusahaan, yang akan membahas bagaimana meningkatkan kewaskitaan para pemimpin perusahaan dalam menyambut tahun 2025. Jangan lewatkan edisi spesial akhir tahun cmlabs Class ke-24 ini, dalam judul "New vs Conventional Search Engine. Prepare for the Eventualities!"
Lihat Detail EventSubdirectory atau subfolder adalah folder-folder tempat web designer meletakkan halaman dan kategori situs web.
Secara umum, subfolder adalah folder di dalam folder yang berada pada direktori utama (parent directory).
Cara kerjanya hampir mirip dengan penyimpanan file pada folder komputer. Untuk mengelompokkan file, Anda akan membuat folder, seperti /gambar/.
Seperti halnya contoh tersebut, subfolder pada situs web juga agak memiliki nama tersendiri, misalnya https://cmlabs.co/id-id/seo-guidelines/bounce-rate-adalah. Maka dalam contoh ini, /seo-guidelines/ adalah subfolder dari cmlabs.co.
Lebih lanjut, subfolder adalah folder yang bersifat virtual, artinya tidak ada di server tempat Anda bisa melihat folder yang sebenarnya dan menavigasikannya dengan program FTP.
Meskipun begitu, subfolder masih menjadi bagian dari struktur web design dan terkait dengan nama domain.
Kemudian, menggunakan subfolder pada struktur URL memiliki keuntungan dan kekurangannya masing-masing.
Kelebihan menggunakan subfolder adalah Anda dapat mengorganisir dan mengelompokkan konten sesuai dengan kategori atau relevansi.
Di sisi lain, kekurangan menggunakan subfolder adalah Anda mungkin membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengatur atau memindahkan folder. Tidak hanya itu, jika Anda tidak mengatur folder dengan tepat, URL yang tercipta akan terlalu kompleks.
Selain itu, jika URL berubah atau tidak redirect ke halaman yang benar, Anda mungkin akan kehilangan pengunjung.
Meski begitu, penggunaan subfolder dapat memberikan manfaat untuk upaya SEO yang diterapkan pada situs web.
Hal ini dikarenakan subfolder dapat membantu mesin pencari mengindeks dan memahami konten yang ada di situs web secara lebih terstruktur.
Kemudian, adanya subfolder juga dapat membantu mesin pencari dan pengguna untuk menemukan konten yang relevan. Tidak kalah penting, subfolder tentu akan membantu memperjelas hirarki situs web.
Secara umum, subdomain adalah anak dari domain induk, tetapi berada di luar domain utama. Artinya, subdomain berada pada partisi domain atau merupakan cabang dari domain utama.
Contoh subdomain adalah https://tools.cmlabs.co/en/plagiarism-checker, dengan tools.cmlabs.co sebagai subdomain.
Lantas, mengapa beberapa anak domain harus dipisah dari domain utamanya? Memisahkan situs ke subdomain dapat bermanfaat jika Anda memiliki banyak konten yang sebaiknya tidak dikelola di satu situs.
Selain itu, subdomain juga berguna jika Anda memiliki strategi kampanye yang membutuhkan landing page terpisah atau ingin bermitra dengan pihak lain dan memisahkan proyeknya dari situs utama.
Umumnya, pemilik situs web akan meletakkan blog, laman toko di luar produk reguler pada subdomain, atau laman yang memiliki banyak versi ke subdomain.
Karena terpisah dari domain utama, analytic tools, template, dan Sistem Manajemen Konten (CMS), dan alat-alat yang dibutuhkan lainnya pun terpisah.
Beberapa organisasi yang memiliki subdomain dan domain utama pun biasanya memisahkan pengelolanya sehingga masing-masing pengelola bisa fokus pada domain atau subdomain yang dipegang.
Meskipun terpisah dengan domain utama, subdomain tetap bisa digunakan untuk tujuan dan fungsi sebagai berikut:
Setelah memahami definisi dan fungsi dari kedua bagian website tersebut, mari pelajari perbedaan dari subdomain vs. subfolder.
Meskipun subdomain dan subfolder terletak pada struktur direktori beranda server, keduanya memiliki perbedaan yang cukup menonjol.
Anda bisa mengakses subdomain seperti alamat situs web pada umumnya karena ia berbentuk URL. Di sisi lain, subfolder berbentuk path di dalam domain.
Subfolder pun tidak membutuhkan proses partisi server seperti subdomain, yang mana Anda bisa mengaksesnya langsung dari domain utama.
Kemudian, subdomain vs. subfolder juga berbeda dari sisi kontribusinya pada strategi pemasaran.
Subdomain dapat meningkatkan peringkat di mesin pencari karena Anda bisa menargetkan keyword yang berbeda dengan domain utama.
Artinya, jika Anda ingin menargetkan sebuah keyword pada subdomain, maka keyword tersebut tidak akan diperingkat pada domain utama, begitu pula sebaliknya.
Selain itu, subdomain dapat bermanfaat untuk segmentasi audiens. Misalnya, Anda memiliki beberapa produk atau cabang layanan pada bisnis dan menargetkan audiens yang berbeda.
Untuk bisa menargetkan audiens yang tepat, Anda bisa memisahkan halaman layanan atau produk sesuai dengan segmentasi pasarnya. Dengan begitu, bisnis Anda akan tetap relevan pada audiens yang tepat.
Manfaat selanjutnya dari subdomain untuk upaya pemasaran adalah meningkatkan pengalaman pengguna karena pengunjung bisa langsung mengunjungi subdomain bisnis Anda dibandingkan harus mengunjungi domain utama dan mencari apa yang mereka inginkan.
Terlebih lagi, jika Anda menargetkan audiens dari negara lain, keberadaan subdomain akan membantu bisnis Anda karena pengunjung tidak perlu mencari halaman yang sesuai dengan geografis mereka pada domain utama.
Lantas, bagaimana dengan subfolder? Apakah ia berkontribusi pada upaya pemasaran digital? Subfolder tentu memiliki perannya tersendiri pada pemasaran digital.
Anda bisa menargetkan keyword pada URL utama karena pada dasarnya, keyword yang ada pada subfolder juga dimiliki oleh domain utama.
Keyword-keyword yang tersebar pada halaman-halaman pada situs web dapat membantu mesin pencari untuk memahami isi dari situs web.
Setelah membaca perbedaan di atas, Anda mungkin akan bertanya-tanya, antara subdomain vs. subfolder, manakah yang harus Anda gunakan pada situs web?
Jawabannya adalah tergantung pada kebutuhan Anda. Tentunya, dalam membuat subdomain, pastikan Anda membuatnya untuk meningkatkan pengalaman pengguna.
Selain itu, dari subdomain vs. subfolder, Anda juga perlu mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing bagian tersebut, terlebih dari sisi branding dan SEO.
Jika Anda berpikir bahwa sebuah halaman akan lebih mudah diakses oleh pengguna dan performa SEO-nya akan lebih baik sebagai bagian dari domain utama, maka menggunakan subfolder bisa menjadi pilihan yang baik.
Namun, jika Anda berpikir bahwa halaman tersebut akan memiliki performa dan pengalaman pengguna yang lebih baik sebagai web mandiri karena berbagai alasan, salah satunya karena memiliki konteks yang berbeda dengan halaman lainnya, maka Anda bisa menggunakan subdomain.
Akan tetapi, jika Anda sudah terlanjur membuat subdomain, kemudian beranggapan bahwa halaman tersebut seharusnya akan bekerja lebih baik sebagai subfolder, sebaiknya jangan langsung menggantinya.
Anda perlu memastikan kembali hal-hal teknis pada subdomain, seperti SEO, sebelum memutuskan untuk menggantinya ke subfolder karena mengubahnya secara langsung dapat memengaruhi performa SEO situs web.
Anda juga bisa berkonsultasi terkait penggunaan subdomain vs. subfolder pada ahlinya agar lebih yakin untuk mengimplementasikannya secara keseluruhan di situs web.
Bagaimana pendapat Anda? Apakah Anda menyukai artikel ini?