Kami menggunakan cookies

Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..

Kuasai kamus SEO dengan pahami setiap istilah serta artinya di sini.

OOP (Object-Oriented Programming)

Terakhir diperbarui: Jun 20, 2024

OOP (Object-Oriented Programming)
Gambar sampul: Ilustrasi OOP (Object-Oriented Programming).

Apa itu OOP?

OOP adalah singkatan dari Object-Oriented Programming. Istilah ini mengacu pada metode pemrograman yang secara keseluruhan berorientasi langsung pada objek. Objek terdiri dari data dan perilaku, dan dapat diklasifikasikan ke dalam kelas-kelas.

Salah satu keunggulan OOP adalah terdiri atas gabungan komponen seperti kelas dan objek yang saling berinteraksi untuk menciptakan sebuah program. 

OOP juga memiliki kemampuan untuk untuk memecahkan masalah yang kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi kerja dan memaksimalkan kualitas akhir dari program.

Dengan OOP, tim developer atau programmer dapat meningkatkan efisiensi kerja dan memaksimalkan kualitas akhir dari projek yang dikembangkan.

Selain itu, OOP adalah salah satu prinsip yang paling banyak digunakan bersamaan dengan bahasa pemrograman populer seperti Java, Javascript, C++, C#, dan Python. 

Istilah Umum dalam OOP

Selain mempelajari apa itu OOP, Anda juga perlu mengetahui istilah-istilah yang umum digunakan dalam pengaplikasian Object-Oriented Programming ini.

Berikut beberapa istilah umum dalam OOP beserta penjelasannya masing-masing.

1. Metode

Fungsi atau perilaku yang dimiliki oleh suatu objek/kelas. Metode menggambarkan aksi atau operasi yang dapat dilakukan oleh objek tersebut. Contoh: menghitung, mengubah nilai atribut, atau mengeksekusi tindakan).

2. Atribut

Data atau informasi yang dimiliki oleh objek/kelas yang memiliki karakteristik atau sifat dari objek tersebut. Sebagai contoh OOP ini, jika Anda memiliki kelas "Mobil", maka atributnya dapat mencakup warna, kecepatan, dan kapasitas mesin. 

3. Kelas

Blueprint atau cetak biru yang mendefinisikan struktur dan perilaku suatu objek. Kelas ini berisi atribut dan metode yang akan dimiliki oleh objek dan kerap digunakan sebagai panduan untuk membuat objek. 

Misalnya, jika Anda memiliki kelas "Kucing", maka kelas tersebut akan mendefinisikan atribut seperti warna bulu dan tingkah lakunya.

4. Objek

Objek adalah instance konkret dari suatu kelas. Sebuah objek memiliki state (keadaan) dan behavior (tingkah laku) yang didefinisikan oleh kelasnya. 

Contoh OOP: Jika “Kucing” merupakan sebuah kelas, maka ia juga memiliki sifat, seperti “pemalu” atau memiliki warna “oranye”. Sifat dan warna kucing adalah objek dari kelas tersebut.

4 Prinsip Dasar OOP

OOP adalah paradigma pemrograman yang mendefinisikan program sebagai kumpulan objek yang mampu berinteraksi. 

Di dalam OOP, Anda bisa menyimpulkan bahwa objek adalah instance dari sebuah kelas. Dengan konsep ini, OOP bisa membantu mengorganisir kode dengan lebih terstruktur dan modular. 

Adapun empat pilar utama di dalam OOP adalah:

1. Encapsulation 

Encapsulation adalah prinsip OOP tentang upaya ”mengkapsulkan” data/metode menjadi satu unit dan menyembunyikan detail serta implementasi internal objek lainnya. 

Encapsulation memiliki satu fitur yang sangat bermanfaat, yaitu information-hiding mechanism. 

Konsep ini memungkinkan tim pengembang hanya mengekspos fungsi-fungsi yang penting dan relevan dari suatu objek, sementara detail implementasi internalnya tetap terlindungi. 

Dengan menggunakan encapsulation, Anda dapat mengontrol akses ke atribut dan metode suatu kelas, sehingga mencegah modifikasi yang tidak diinginkan dan memastikan integritas data. 

2. Inheritance

Inheritance, atau pewarisan, adalah konsep di mana suatu kelas dapat mewarisi sifat dan perilaku dari kelas lain. 

Kelas yang mewarisi disebut kelas turunan (subclass), sedangkan kelas yang memberikan warisan disebut kelas induk atau basis (superclass). 

Dengan menggunakan inheritance, pengembang dapat menggunakan atau bahkan memperluas kode yang sudah ada tanpa harus menulis ulang kerangkanya. 

Maka dari itu, prinsip inheritance ini dapat meningkatkan reusabilitas dan memungkinkan hierarki kelas yang jauh lebih terstruktur.

3. Polymorphism

Prinsip polymorphism merujuk pada kemampuan sebuah objek untuk memiliki banyak bentuk, tindakan, atau perilaku. Adapun dua jenis polymorphism yang ada pada OOP adalah: 

  • Static polymorphism (method overloading)Mengizinkan Anda menerapkan implementasi metode yang berbeda dalam kelas yang sama dengan membedakan parameternya.
  • Dynamic polymorphism (method overriding): Terjadi saat metode yang sama diwarisi oleh kelas turunan dan dapat diubah perilakunya sesuai kebutuhan kelas tersebut.

4. Abstraction atau Abstract Class

Abstraction dalam OOP adalah konsep yang memungkinkan programmer berfokus hanya pada fitur-fitur penting dan mengabaikan distraksi lainnya. 

Dalam metode Object-Oriented Programming, abstraksi dapat dicapai melalui penggunaan kelas abstrak atau antarmuka. 

Kelas abstrak dapat menjadi kerangka dasar untuk kelas turunannya, sementara antarmuka akan menentukan metode yang harus diimplementasikan oleh kelas-kelas tersebut. 

Secara keseluruhan, prinsip abstraction ini dapat membantu menciptakan pemodelan yang lebih sederhana dan mempermudah pengembangan sistem dengan memfokuskan perhatian pada aspek-aspek kunci.

Fungsi OOP

Jika berbicara tentang pengembangan perangkat lunak, maka OOP tentu memegang peranan penting. 

Fungsi utama OOP adalah menyediakan paradigma pemrograman yang memudahkan programmer merancang serta mengorganisir kode dengan lebih terstruktur, modular, dan mudah dimengerti. 

Adapun fungsi OOP lainnya meliputi: 

  • Meningkatkan fleksibilitas pemrograman dengan penggunaan metode atau fungsi yang sama dengan cara berbeda.
  • Meningkatkan keamanan dan pemahaman kode dengan membatasi akses ke atribut.
  • Mempermudah pemodelan dan pengembangan sistem berdasarkan solusi yang sesuai dengan keadaan sebenarnya.
  • Mengurangi kerja duplikatif dan mempercepat proses pengembangan dengan memanfaatkan kembali komponen-komponen yang telah dibuat sebelumnya.

Kelebihan dan Kekurangan OOP

OOP adalah metode pemrograman yang hadir dengan sejumlah kelebihan dan kekurangan tersendiri. Jika Anda berniat menggunakan metode OOP, simaklah beberapa hal di bawah ini sebagai bahan pertimbangan. 

Kelebihan OOP

Sebagai salah satu metode pemrograman paling populer, Object-Oriented Programming tentu menawarkan banyak kelebihan yang menguntungkan. Adapun kelebihan OOP adalah: 

  • Reusable: Setelah class berhasil dibangun, Anda dapat menggunakannya kembali pada pembangunan projek lain (dengan sedikit pembaruan atau perubahan di dalamnya). 
  • Modularitas: OOP adalah metode yang membagi kode menjadi modul atau kelas-kelas kecil sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan pengerjaan yang terfokus. 
  • Pembangunan Paralel: Menghemat waktu karena setiap programmer dapat membangun kelas secara individual untuk kemudian digabung menjadi satu. 
  • Memudahkan Proses Coding: Dengan OOP, Anda bisa lebih mudah mengakses data karena basis coding di dalam OOP sudah terpusat sehingga mudah dikelola. 
  • Meningkatkan Keamanan: OOP adalah metode yang dapat membantu Anda memastikan level keamanan di seluruh proses pemrograman karena sistem otentikasinya yang kuat. 
  • Berbasis Objek: OOP menciptakan model pemrograman yang mirip dengan dunia nyata melalui konsep dan entitas dalam bentuk objek agar pengembangan sistem menjadi lebih intuitif.

Kekurangan OOP

Meski menghadirkan banyak kelebihan, Anda juga perlu mengetahui dan mempertimbangkan beberapa kekurangan OOP, seperti: 

  • Kesulitan untuk Debugging: Proses debugging bisa menjadi lebih rumit karena setiap kelas dan objek saling berhubungan. Artinya, kesalahan di satu bagian program bisa mempengaruhi bagian lainnya. 
  • Overhead:  OOP bisa menimbulkan overhead (biaya tambahan) karena membutuhkan lebih banyak memori dan sumber daya komputasi.
  • Kompleks: Implementasi OOP biasanya memakan daya CPU lebih besar sehingga bisa sedikit membebani jika digunakan pada perangkat komputer tua. 
  • Manajemen Data Tingkat Lanjut: OOP menawarkan tingkat abstraksi yang tinggi, tetapi untuk manajemen data tingkat lanjut, seperti database dan operasi I/O yang kompleks, mungkin memerlukan penanganan tambahan.
cmlabs

cmlabs

Bagaimana pendapat Anda? Apakah Anda menyukai artikel ini?

Update Terkini
Terakhir diperbarui: Nov 21, 2024
Terakhir diperbarui: Nov 08, 2024
Terakhir diperbarui: Nov 04, 2024

Permudah proses analisis dengan SEO Tools yang terpasang langsung di peramban Anda. Saatnya menjadi ahli SEO sejati.

Gratis di semua peramban berbasis Chromium

Pasang di peramban Anda sekarang? Jelajahi sekarang cmlabs chrome extension pattern cmlabs chrome extension pattern

Butuh bantuan?

Ceritakan tentang kebutuhan SEO Anda, tim marketing kami akan membantu menemukan solusi terbaik.

Berikut daftar tim kami secara resmi dan diakui, hati-hati terhadap penipuan oknum tidak bertanggung jawab yang mengatasnamakan PT CMLABS INDONESIA DIGITAL (cmlabs). Baca lebih lanjut
Marketing Teams

Agita

Marketing

Tanya Saya
Marketing Teams

Destri

Marketing

Tanya Saya
Marketing Teams

Thalia

Marketing

Tanya Saya
Marketing Teams

Irsa

Marketing

Tanya Saya
Marketing Teams

Yuliana

Business & Partnership

Tanya Saya
Marketing Teams

Rochman

Product & Dev

Tanya Saya
Marketing Teams

Said

Career & Internship

Tanya Saya

Tertarik bergabung di cmlabs? Tingkatkan peluang kamu bekerja menjadi Spesialis SEO di perusahaan melalui program baru kami, yaitu cmlabs Academy. Gratis ya!

Cek

Baru! cmlabs Tambahkan 2 Tools untuk Chrome Extensions! Apa Saja?

Cek

Saat ini tidak ada notifikasi...