Kami menggunakan cookies
Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..
Kami menggunakan cookies
Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..
Terakhir diperbarui: Aug 29, 2023
The eventualities merupakan sebuah keniscayaan yang mendorong setiap pelaku usaha untuk menyiapkan skenario dan beradaptasi. Saksikan podcast Anti-Trivial bersama Mas Rochman, Bro Jimmy, dan Pak Agus; kombinasi antara pelaku usaha, pemodal, dan pemimpin perusahaan, yang akan membahas bagaimana meningkatkan kewaskitaan para pemimpin perusahaan dalam menyambut tahun 2025. Jangan lewatkan edisi spesial akhir tahun cmlabs Class ke-24 ini, dalam judul "New vs Conventional Search Engine. Prepare for the Eventualities!"
Lihat Detail EventMVC adalah sebuah konsep yang mempunyai peran penting dalam prosedur pengembangan software. Namun, apakah Anda yakin sudah mengetahui apa itu MVC secara keseluruhan?
MVC adalah singkatan dari Model View Controller, sebuah desain arsitektur software yang digunakan untuk memisahkan komponen-komponen utama dalam aplikasi, sehingga memudahkan pengembangan, pemeliharaan, dan pengelolaan sistem.
Umumnya, konsep ini mempunyai tiga komponen utama yang berperan penting dalam sistem pengembangan website, di antaranya:
MVC adalah suatu konsep yang memiliki peran penting dalam pengembangan software. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, konsep ini mempunyai alur kerja yang memisahkan aplikasi menjadi tiga komponen utama, yaitu Model, View, dan Controller.
Penting untuk diingat bahwasanya setiap komponen memiliki peran dan tanggung jawabnya masing-masing.
Adapun gambaran umum tentang alur kerja MVC adalah:
MVC adalah sebuah pendekatan arsitektur software yang memiliki sejumlah manfaat signifikan dalam prosedur pengembangan aplikasi.
Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai manfaat-manfaat yang dapat diperoleh dengan menerapkan MVC:
MVC adalah konsep yang memisahkan kode dalam tiga komponen, yaitu Model, View, dan Controller.
Praktik semacam ini dapat membantu menemukan bagian kode tertentu dengan cepat dan memungkinkan penambahan fungsionalitas baru dengan lebih mudah.
MVC adalah desain arsitektur software yang mampu bekerja sama dengan JavaScript dan framework turunannya.
Maka dari itu, tidak mengherankan bahwa desain ini juga mendukung penggunaan Asynchronous Method Invocation (AMI).
Melalui langkah ini, DevOps Engineer dapat membangun aplikasi dengan waktu loading yang lebih cepat serta memungkinkan proses pengerjaan menggunakan file PDF, browser, dan widget desktop.
Salah satu manfaat paling nyata dari MVC adalah memudahkan proses modifikasi. Kondisi ini dapat terjadi karena terdapat pemisahan kode tiga komponen seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Jika terdapat perubahan pada salah satu komponen, maka hal tersebut tidak akan langsung memengaruhi komponen yang lain. Alhasil, terjadi peningkatan pada fleksibilitas dan skalabilitas aplikasi.
Kini, Anda sudah tahu bahwa MVC adalah suatu konsep yang memisahkan aplikasi menjadi tiga komponen utama. Keberadaan pemisahan tersebut juga sangat membantu brainware bekerja secara paralel pada komponen yang berbeda.
Hal ini memungkinkan implementasi logika bisnis yang mudah serta membantu mempercepat proses pengembangan empat kali lebih cepat dibandingkan dengan model lainnya.
Melalui MVC, developer bisa merencanakan dan mengorganisasi kode dengan lebih baik. Hal ini sangat memudahkan dalam pemeliharaan dan perbaikan bug karena proses identifikasi dan penemuan lokasi masalah dapat dilakukan dengan cepat.
Komponen MVC yang bertugas untuk mengelola logika bisnis dan data mentah adalah Model. Dalam implementasinya, Model akan mengambil data dalam format mentah.
Selanjutnya, data tersebut akan diubah menjadi format yang sesuai untuk ditampilkan di View. Dengan begitu, tampilan data bisa disesuaikan dengan mudah.
Keuntungan utama dari konsep MVC adalah menyederhanakan proses testing. Pasalnya, developer bisa menguji Model, View, dan Controller secara terpisah.
Dengan begitu, testing dapat dilakukan sebelum pengembangan kode melalui pendekatan Test-Driven Development (TDD).
Dalam konsep MVC, aplikasi memiliki tampilan yang berbeda tanpa merusak logika bisnis. Alhasil, aplikasi dapat dengan mudah disesuaikan dengan berbagai tampilan seperti website, desktop, atau mobile.
Manfaat terakhir dari penerapan MVC adalah SEO-friendly. Untuk melakukannya, komponen View dapat diatur untuk mendukung optimisasi mesin pencari (SEO).
Keberadaan pengaturan tersebut juga membuat konten dan informasi yang relevan dapat disajikan dengan lebih efisien, sehingga meningkatkan visibilitas aplikasi pada hasil pencarian (SERP).
Konsep MVC telah menjadi pendekatan yang sangat penting dalam dunia industri IT, terutama dalam pengembangan software dan aplikasi berbasis website.
Contoh penerapan MVC di industri IT mencakup berbagai bidang, mulai dari pengembangan aplikasi bisnis hingga pengembangan website interaktif.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan dapat menggunakan konsep MVC untuk membangun sistem manajemen inventaris.
Dalam hal ini, komponen Model berperan untuk menyusun struktur data inventaris, seperti produk, jumlah stok, dan informasi harga.
Selain itu, komponen View akan mengatur tampilan user interface, sehingga pengguna dapat melihat daftar produk dan jumlah stok.
Di sisi lain, komponen Controller komponen bertanggung jawab atas logika bisnis, seperti menghitung total harga atau memproses pesanan.
Pemisahan tugas pada masing-masing komponen akan memudahkan brainware untuk bekerja secara paralel. Hal ini akan memudahkan dalam pemeliharaan, pengembangan, dan penyesuaian software.
Bagaimana pendapat Anda? Apakah Anda menyukai artikel ini?