Kami menggunakan cookies

Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..

Kuasai kamus SEO dengan pahami setiap istilah serta artinya di sini.

Webhook

Terakhir diperbarui: Jun 20, 2024

Webhook
Gambar sampul: Ilustrasi webhook pada website untuk menginformasikan sistem.

Apa itu Webhook?

Webhook adalah mekanisme komunikasi otomatis antara dua sistem secara real-time yang memungkinkan suatu sistem menginformasikan sistem lain mengenai peristiwa terkini. 

Dalam dunia pengembangan website dan integrasi sistem, webhook adalah alat yang berguna untuk mengaktifkan respons langsung terhadap perubahan atau kejadian tertentu. 

Mekanisme ini bekerja dengan mengirimkan HTTP POST request ke URL yang ditentukan ketika suatu peristiwa terjadi.

Sehingga dapat dikatakan bahwa webhook adalah sarana komunikasi yang meningkatkan efektivitas antar sistem maupun aplikasi agar semakin efisien. 

 

Cara Kerja Webhook

Setelah mengetahui apa itu webhook, Anda mungkin penasaran bagaimana cara kerja sistem satu ini. Untuk itu, simak penjelasan berikut. 

Secara garis besar, setiap komunikasi yang terjadi di dalamnya berbasis event, yang berarti bahwa transfer informasi hanya akan terjadi apabila sistem menerima input atau tindakan yang menyebabkan terjadinya tindakan lain.

Secara teknis, mekanisme ini juga kerap dikenal sebagai callback HTTP karena terdiri dari dua elemen utama, yakni URL tujuan (endpoint) dan data payload

URL tujuan (endpoint) adalah alamat tempat sistem lain mengirimkan HTTP POST request. Sedangkan data payload berisi informasi dalam format JSON atau XML yang ingin dikirimkan.

Apabila suatu peristiwa terjadi, sistem yang mengonfigurasi akan mengirimkan data payload ke URL tujuan sehingga memicu respons atau tindakan tertentu dari sistem penerima.

 

Perbedaan Webhook VS API

Setelah membaca ulasan mengenai apa itu webhook, Anda pasti merasa bahwa sekilas cara kerjanya mirip dengan API (Application Programming Interface). 

Namun, perlu dicatat bahwa keduanya adalah konsep yang memiliki karakteristik berbeda jika diamati secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa perbedaan paling umum.

Dari Segi Tujuan

Kedua konsep ini memang sering digunakan dalam pengembangan perangkat lunak untuk memfasilitasi komunikasi antar sistem. Namun, keduanya memiliki tujuan yang relatif berbeda. 

Jika webhook adalah mekanisme yang memungkinkan sistem memberitahu sistem lain secara otomatis tentang peristiwa tertentu, maka API bertujuan menjadi protokol yang memungkinkan dua perangkat lunak berkomunikasi satu sama lain.

Dari Segi Cara Kerja 

Perbedaan selanjutnya juga terletak di bagaimana cara mereka beroperasi. Pada webhook, seluruh proses pengiriman data berlangsung secara otomatis. 

Konsep callback HTTP pada webhook dapat diumpamakan seperti saat Anda berlangganan majalah. Dengan sekali berlangganan, maka Anda dapat menerima setiap edisi terbarunya di kemudian hari tanpa memerlukan aksi lanjutan. 

Sedangkan pada API, seluruh proses pengiriman data harus dilakukan berdasarkan sebuah permintaan. 

Dari Segi Performa

Karena komunikasi antar sistem pada webhook berlangsung secara otomatis, maka mekanisme ini cenderung membutuhkan lebih sedikit resource server jika dibandingkan dengan API. 

Dalam ruang lingkup API, setiap permintaan data harus dilakukan secara manual sehingga menurunkan performa dan efisiensi resource yang terlibat di dalamnya.

Dari Segi Kemanaan

Jika ditinjau dari segi keamanan, API memang dapat menjamin keamanan lebih baik. Mengapa demikian?

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, proses transfer data pada API hanya dilakukan setelah menerima permintaan. Artinya, setiap jenis dan jumlah data yang diterima dapat diperiksa dan dikontrol lebih lanjut. 

Sedangkan webhook tidak cukup baik dalam mengendalikan jumlah dan interval setiap data karena prosesnya berjalan secara otomatis sehingga membuatnya rentan terhadap overload.

 

Cara Mengimplementasi Webhook

Berikut adalah rangkaian cara yang dapat Anda lakukan untuk mengimplementasikan webhook pada sejumlah media:

  • Mendaftarkan URL tujuan (endpoint)Tentukanlah URL endpoint atau titik akhir aplikasi yang nantinya akan menerima data.
  • Sediakan handlerAnda juga perlu menulis kode yang bertugas menangani permintaan.
  • Mengatur sumber data: Pada langkah ini, Anda perlu menyerahkan URL endpoint.
  • Konfigurasi dan kelola dengan baik: Lakukan konfigurasi preferensi yang mencakup filter, pengiriman data, serta autentikasi.  

 

3 Metode dalam Penggunaan Webhook

Apabila dikategorikan berdasarkan tujuannya, terdapat tiga cara yang dapat Anda praktikkan. Berikut penjelasan selengkapnya.

1. Metode Pipe 

Metode Pipe adalah metode yang menitikberatkan pada penggunaan saluran komunikasi langsung antara dua sistem. 

Saluran komunikasi tersebut digunakan untuk mengirim data atau informasi secara instan dari sumber ke sistem penerima.

Sehingga, ketika suatu peristiwa atau pembaruan terjadi di sumber, data kemudian segera dialirkan melalui saluran komunikasi ke sistem penerima yang telah ditetapkan sebelumnya. 

Metode Pipe sering digunakan untuk notifikasi real-time dan pembaruan cepat guna mengurangi latensi atau keterlambatan pembagian informasi antar-sistem.

2. Metode Plugin

Metode Plugin melibatkan integrasi fungsionalitas tambahan ke dalam sistem. 

Dalam metode ini, alat yang berfungsi sebagai pemicu utama akan menjalankan plugin tertentu yang telah terpasang pada sistem penerima. 

Sebagai contoh, suatu peristiwa yang terjadi di sistem sumber akan memicu plugin untuk menjalankan serangkaian tindakan tertentu di sistem penerima. 

Metode ini memberikan fleksibilitas ekstra karena memungkinkan penyesuaian fungsionalitas sistem penerima sesuai kebutuhan melalui penggunaan plugin yang berbeda.

3. Metode Push

Metode Push adalah pendekatan yang mengedepankan konsep pembaruan aktif dari sumber ke sistem penerima. 

Artinya, sistem sumber secara aktif mendorong data atau informasi ke sistem penerima tanpa adanya permintaan khusus. 

Sehingga, ketika peristiwa tertentu terjadi di sumber, sistem tersebut akan secara otomatis mengirimkan data terkait ke sistem penerima. 

Metode Push berguna dalam skenario yang membutuhkan respons waktu cepat tanpa langkah-langkah tambahan dari sistem penerima untuk meminta informasi.

 

Cara Mengonfigurasi Webhook

Umumnya, setiap aplikasi memiliki cara konfigurasi yang berbeda satu sama lain. Namun, secara garis besar, tiga langkah konfigurasi yang bisa Anda lakukan adalah:

1. Dapatkan URL 

Langkah pertama adalah memperoleh URL dari aplikasi penerima data. URL ini akan menjadi alamat tempat data akan dikirim oleh aplikasi pemberi data.

2. Akses Webhook pada Aplikasi Pemberi Data

Pergi ke aplikasi pemberi data, biasanya dalam pengaturan atau bagian konfigurasi webhook. Ini akan berbeda-beda tergantung pada aplikasinya. Dalam beberapa kasus, Anda mungkin perlu membuatnya terlebih dahulu jika belum ada yang tersedia.

3. Masukkan URL 

Di dalam aplikasi pemberi data, Anda akan menemukan opsi untuk memasukkan URL webhook yang telah Anda peroleh sebelumnya. URL ini adalah tempat aplikasi pemberi data akan mengirim data.

4. Tentukan Parameter dan Event Trigger

Setelah Anda memasukkan URL, Anda biasanya akan diminta untuk menentukan parameter dan event trigger yang sesuai. 

Langkah ini penting dalam proses konfigurasi, karena Anda perlu menentukan jenis peristiwa atau data apa yang akan memicu pengiriman. 

Misalnya, Anda dapat mengaturnya untuk menerima notifikasi setiap kali ada pesan baru atau transaksi berhasil.

5. Uji Kapabilitas

Sebelum menyimpan konfigurasi, Anda sangat disarankan untuk mengujinya telebih dahulu. Beberapa aplikasi pemberi data menyediakan opsi untuk mengirim permintaan uji ke webhook yang akan memungkinkan Anda melihat apakah semuanya berfungsi dengan baik.

6. Simpan Konfigurasi

Setelah Anda yakin bahwa konfigurasinya benar dan berfungsi dengan baik, Anda dapat menyimpan pengaturan tersebut.

7. Monitor dan Kelola

Selanjutnya, Anda perlu memantau dan mengelolanya secara berkala. Pastikan bahwa setiap komponen di dalamnya tetap aktif dan ditangani dengan benar. Jika ada masalah, Anda perlu mengatasi masalah tersebut.

Dalam prosesnya, Anda mungkin diminta untuk melengkapi sejumlah informasi tambahan seperti: 

  • Content Type: Isi dengan tipe konten, jawaban dapat berupa application/JSON.
  • Payload URL: Isi dengan URL yang diberikan. 
  • SSL Verification: Aktifkan kolom dengan memilih opsi Enable. 

 

Jenis Remote Session yang Dapat Dilacak dengan Webhook

Konfigurasi ini adalah mekanisme yang dapat Anda manfaatkan untuk menerima informasi terbaru secara real-time mengenai sejumlah peristiwa seperti:

  • Device Delete/Add
  • File transfer
  • Schedule session
  • Customer join
  • Device Online/Offline
  • Session Start/End
  • Bulk Deployment
cmlabs

cmlabs

Bagaimana pendapat Anda? Apakah Anda menyukai artikel ini?

Update Terkini
Terakhir diperbarui: Nov 21, 2024
Terakhir diperbarui: Nov 08, 2024
Terakhir diperbarui: Nov 04, 2024

Permudah proses analisis dengan SEO Tools yang terpasang langsung di peramban Anda. Saatnya menjadi ahli SEO sejati.

Gratis di semua peramban berbasis Chromium

Pasang di peramban Anda sekarang? Jelajahi sekarang cmlabs chrome extension pattern cmlabs chrome extension pattern

Butuh bantuan?

Ceritakan tentang kebutuhan SEO Anda, tim marketing kami akan membantu menemukan solusi terbaik.

Berikut daftar tim kami secara resmi dan diakui, hati-hati terhadap penipuan oknum tidak bertanggung jawab yang mengatasnamakan PT CMLABS INDONESIA DIGITAL (cmlabs). Baca lebih lanjut
Marketing Teams

Agita

Marketing

Tanya Saya
Marketing Teams

Destri

Marketing

Tanya Saya
Marketing Teams

Thalia

Marketing

Tanya Saya
Marketing Teams

Irsa

Marketing

Tanya Saya
Marketing Teams

Yuliana

Business & Partnership

Tanya Saya
Marketing Teams

Rochman

Product & Dev

Tanya Saya
Marketing Teams

Said

Career & Internship

Tanya Saya

Tertarik bergabung di cmlabs? Tingkatkan peluang kamu bekerja menjadi Spesialis SEO di perusahaan melalui program baru kami, yaitu cmlabs Academy. Gratis ya!

Cek

Baru! cmlabs Tambahkan 2 Tools untuk Chrome Extensions! Apa Saja?

Cek

Saat ini tidak ada notifikasi...