Kami menggunakan cookies
Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..
Kami menggunakan cookies
Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..
Terakhir diperbarui: Dec 09, 2024
The eventualities merupakan sebuah keniscayaan yang mendorong setiap pelaku usaha untuk menyiapkan skenario dan beradaptasi. Saksikan podcast Anti-Trivial bersama Mas Rochman, Bro Jimmy, dan Pak Agus; kombinasi antara pelaku usaha, pemodal, dan pemimpin perusahaan, yang akan membahas bagaimana meningkatkan kewaskitaan para pemimpin perusahaan dalam menyambut tahun 2025. Jangan lewatkan edisi spesial akhir tahun cmlabs Class ke-24 ini, dalam judul "New vs Conventional Search Engine. Prepare for the Eventualities!"
Lihat Detail EventGoogle Bard adalah chatbot eksperimental dari Google yang didukung oleh model bahasa besar Pathways Language Model (PaLM 2).
Bard adalah sistem kecerdasan buatan generatif yang menerima petunjuk dan melakukan aktivitas berbasis teks, seperti memberikan ringkasan hingga membuat konten dalam berbagai wujud.
Chatbot ini juga mampu membantu Anda dalam menjelajahi suatu topik dengan meringkas informasi yang ditemukan di internet, dan menyediakan tautan untuk menjelajahi internet dengan lebih banyak informasi.
Google Bard merepresentasikan jawaban Google atas ChatGPT. Bard adalah chatbot AI dengan banyak fungsi, seperti mampu menjadi fitur alternatif pencarian Google, serta memberikan dukungan otomatis untuk menunjang bisnis manusia.
Akan tetapi, sampai sekarang, Bard sendiri adalah produk yang terpisah dari penelusuran Google.
Berdasarkan sebuah pernyataan dari Google dan CEO Alphabet, Sundar Pichai, Chatbot buatan Google ini diumumkan pertama kali pada 6 Februari 2023 dan dirilis secara resmi pada 21 Maret 2023.
Namun, pada awal tahun 2024 lalu, tepatnya pada tanggal 8 Februari, Google Bard resmi berganti nama menjadi Gemini.
Sundar Pichai, CEO Google pada saat itu mengumumkan bahwa “Untuk mencerminkan teknologi canggih yang ada di dalamnya, Bard kini akan disebut Gemini.”
Saat pertama kali diluncurkan hampir setahun yang lalu, Google Bard memiliki beberapa kekurangan. Namun, sejak itu, Bard telah berkembang pesat dengan dua pembaruan besar pada model bahasa (LLM) dan berbagai pembaruan lainnya.
Nama baru ini mungkin merupakan cara untuk melupakan reputasi lama dan menunjukkan kemajuan yang telah dicapai.
Google Bard pada awalnya dikembangkan menggunakan Language Model for Dialogue Applications (LaMDA). LaMDA sendiri merupakan model bahasa yang dikembangkan di atas Transformer, arsitektur jaringan saraf Google yang bersifat open source.
Menariknya, GPT-3.5, model bahasa yang digunakan ChatGPT, juga dibangun di atas Transformer.
Versi awal Google Bard menggunakan versi model LaMDA yang ringan karena membutuhkan daya komputasi yang lebih sedikit dan dapat ditingkatkan untuk lebih banyak pengguna.
Namun, kinerjanya kurang baik jika dibandingkan dengan GPT-3.5. Oleh karena itu, Google kini beralih menggunakan PaLM 2 yang lebih canggih untuk semua produk AI-nya, termasuk Bard.
Nama "PaLM" merujuk pada Pathways Language Model, yang memanfaatkan kerangka kerja AI Pathways milik Google untuk mengajarkan model pembelajaran mesin bagaimana melaksanakan berbagai tugas.
Berbeda dengan pendahulunya, model LaMDA, PaLM 2 telah dilatih menggunakan lebih dari 100 bahasa dan memiliki keahlian yang lebih baik dalam pengkodean, penalaran logis, serta kemampuan matematika.
Selain itu, Bard juga memanfaatkan semua informasi dari website untuk memberikan tanggapan yang lebih relevan dan akurat.
Dengan mengakses sumber daya secara langsung, Bard dapat memberikan jawaban yang lebih up-to-date dan kontekstual. Ini membedakan Bard dari beberapa chatbot lainnya yang mungkin memiliki keterbatasan dalam mendapatkan informasi terkini.
Lalu, bila ditinjau dari segi SEO, apakah pengaruh Bard terhadap SERP?
Perlu Anda ketahui bahwa fitur-fitur dari Bard mampu menggantikan posisi rich snippet yang muncul di SERP.
Bard mampu menyediakan jawaban atas pencarian pengguna dengan teknologi AI-generated, dan menyediakan link-link referensi atas jawaban tersebut.
Google Bard menghadirkan fitur baru untuk meningkatkan daya saingnya dengan ChatGPT. Berikut adalah daftar fitur baru dari Google Bard:
Google Bard dapat menghasilkan teks dalam format PDF, Word, dan HTML sehingga mempermudah pengguna dalam menyelesaikan tugas yang membutuhkan analisis konten tertentu.
Selain itu, kemampuannya merangkum file HTML menjadikannya pilihan yang ideal untuk menyederhanakan artikel yang panjang dan rumit.
Bard kini terhubung dengan Google Lens yang memungkinkannya untuk menganalisis dan memberikan respons terhadap berbagai gambar dengan baik.
Fitur ini membuka peluang baru bagi pengguna untuk mendapatkan informasi detail dari gambar, seperti teks, objek, atau elemen visual lainnya dengan cepat dan akurat.
Bard berencana menggabungkan model Adobe Firefly yang memungkinkan pengguna meminta chatbot untuk menghasilkan gambar hanya dengan menggunakan deskripsi teks.
Fitur ini akan memberikan kemudahan bagi Anda untuk membuat visual kreatif secara langsung tanpa memerlukan keterampilan desain grafis.
Dengan integrasi ke layanan Google seperti Spreadsheet, Dokumen, dan Maps, Google Bard menawarkan pengalaman penggunaan yang lebih komprehensif dan saling terhubung dengan lancar.
Fitur lain yang ditawarkan oleh Google Bard adalah dukungan untuk lebih dari 40 bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Ini memungkinkan pengguna di Indonesia berinteraksi dengan lebih nyaman dalam bahasa yang mereka pahami.
Google Bard kini memiliki kemampuan untuk berinteraksi menggunakan suara yang memungkinkan Anda untuk memberikan perintah suara atau mendengarkan jawaban dari chatbot.
Anda dapat menyimpan, melanjutkan, dan mengedit percakapan sebelumnya dengan Google Bard yang memberikan fleksibilitas lebih dalam berinteraksi.
Fitur ini memungkinkan Anda untuk kembali ke percakapan yang belum selesai atau memperbaiki kesalahan sehingga mempermudah proses pencarian informasi lebih lanjut.
Dengan kemampuan ini, Anda dapat melacak progress percakapan sebelumnya, mengakses kembali informasi penting, dan melanjutkan interaksi tanpa harus memulai dari awal.
Google Bard juga memiliki kemampuan untuk menjelaskan kode pemrograman dengan cara yang mudah dipahami. Ini membuatnya sangat berguna bagi Anda yang ingin belajar atau mendalami bahasa pemrograman.
Fitur ini tidak hanya membantu memahami fungsi-fungsi dasar, tetapi juga mampu memecah kode kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih sederhana, menjelaskan logika di balik setiap baris kode, serta memberikan contoh penerapan.
Google Bard merupakan salah satu inovasi dari Google yang dirancang untuk memberikan pengalaman interaksi AI yang lebih canggih dan banyak digunakan untuk menyelesaikan berbagai tugas.
Berikut adalah beberapa kelebihan yang dimiliki oleh Google Bard, yang menjadikannya pilihan unggul bagi banyak pengguna di seluruh dunia.
Kelebihan Google Bard:
Kekurangan Google Bard:
Meski Google Bard telah banyak dikenal, mungkin masih ada sebagian orang yang belum mengetahui cara menggunakannya. Maka dari itu, ikuti langkah-langkahnya berikut ini:
Perbedaan utama antara Bard dan ChatGPT terletak pada perusahaan yang mengembangkannya. Bard dibuat oleh Google, sedangkan ChatGPT dikembangkan oleh OpenAI. Simak perbedaan lainnya pada tabel di bawah ini:
Fitur | Google Bard | ChatGPT |
Model Bahasa | PaLM 2 | GPT-3.5 dan GPT-4 |
Sumber Data | Akses ke informasi real-time melalui Google Search. | Data hingga 2021 dengan pembaruan bertahap. |
Fokus Utama | Informasi umum, pencarian, dan tugas kreatif. | Pertanyaan dan jawaban, menghasilkan teks kreatif, dan coding. |
Kemampuan | Pencarian informasi, ringkasan, menghasilkan kode, dan kemampuan multimodal (mengerti berbagai jenis input, seperti gambar). | Pembuatan teks, terjemahan, penulisan kode, pemecahan masalah. |
Integrasi | Ekosistem Google (Search, Docs, Gmail). | Beragam platform, termasuk Bing. |
Ketersediaan | Akses publik semakin luas, terintegrasi dengan layanan Google. | Akses publik luas, termasuk versi gratis dan berbayar (ChatGPT Plus). |
Perkembangan Terkini | PaLM 2 yang lebih efisien dan fleksibel, kemampuan multimodal, integrasi dengan Google Workspace. | GPT-4 dengan kemampuan yang lebih canggih, integrasi dengan Microsoft 365 Copilot. |
Secara umum, Bard dikatakan lebih baik untuk riset, sementara ChatGPT lebih unggul dalam menghasilkan teks. Pilihan antara Google Bard dan ChatGPT tergantung pada kebutuhan spesifik Anda.
Jika Anda membutuhkan model yang kuat dalam pembuatan teks kreatif dan coding, ChatGPT bisa menjadi pilihan yang baik. Jika Anda lebih mengutamakan akses ke informasi real-time dan kemampuan multimodal, Bard adalah pilihan yang menarik.
Bagaimana pendapat Anda? Apakah Anda menyukai artikel ini?