Apa itu Google Hummingbird? Definisi dan Cara Optimasinya

Apa itu Google Hummingbird?

Algoritma Google Hummingbird adalah perubahan algoritma yang dirilis pada Agustus 2023 dengan fokus pada kueri pencarian Google untuk menampilkan hasil relevan kepada pengguna. 

Berbeda dengan pembaruan algoritma sebelumnya, seperti panda dan pigeon, algoritma Google Hummingbird tidak hanya mengubah cara Google memproses kueri, tetapi juga menandai penulisan ulang total dari inti algoritma.

Melalui pembaruan ini, Anda dapat dengan mudah menemukan hasil yang lebih relevan karena Google lebih memahami kueri yang Anda tuliskan. 

Selain itu, Google Hummingbird juga berperan dalam pencarian melalui suara di perangkat seluler. Hal ini bertujuan agar pengguna lebih mudah mencari informasi menggunakan bahasa alami atau percakapan. 

Cara Kerja Google Hummingbird

Setelah memahami apa itu Google Hummingbird, Anda mungkin penasaran bagaimana cara kerja algoritma Google Hummingbird. Untuk itu, simak penjelasan berikut.

Algoritma sebelumnya hanya menampilkan hasil kueri yang spesifik, misalnya, Anda ingin mencari sebuah “sofa” maka Anda harus mengetikan kata kunci “sofa” untuk mendapatkan hasil yang sama. 

Berbeda dengan algoritma tersebut, kini Google Hummingbird dapat menampilkan hasil yang lebih luas dengan indirect query. 

Misalnya, Anda ingin mencari “sofa”, namun Anda menggunakan kata kunci yang berbeda seperti "tempat duduk untuk berdua" atau “perabotan ruang duduk”. 

Dalam kasus ini, Google akan tetap menampilkan hasil penelusuran untuk semua hal yang berkaitan dengan kueri Anda, termasuk “sofa”.

Artinya, melalui algoritma Hummingbird, Google dapat lebih memahami apa yang Anda bicarakan meskipun dengan makna tersirat. 

Tujuan utama dari Google Hummingbird adalah untuk menerapkan teknologi meaning, yaitu  pendekatan Google agar interaksi dengan pengguna terasa lebih manusiawi meskipun pengguna tidak memasukkan kueri yang semestinya. 

Dampak Google Hummingbird Pada SEO

Terlepas dari memahami apa itu Google Hummingbird, Anda juga harus memahami dampaknya terhadap SEO. 

Google Hummingbird memengaruhi sekitar 90% dari pencarian SEO. Meskipun begitu, dampaknya kecil karena algoritma Hummingbird berfokus pada kueri penelusuran pengguna. 

Pasalnya, dalam sebagian besar kasus, algoritma Google Hummingbird menilai relevansi sebuah situs web dengan mempertimbangkan konteks dari kueri yang diajukan oleh pengguna.

Dengan demikian, apabila Anda website bisnis, maka fokus utama Anda adalah menyediakan konten yang relevan, berkualitas, dan sesuai dengan kebutuhan pengguna, daripada sekadar menggunakan banyak kata kunci atau keyword stuffing. 

Cara Optimasi Setelah Pembaruan Google Hummingbird

Jika Anda sudah memahami apa itu Google Hummingbird dan dampaknya pada SEO, ini saatnya Anda mempelajari bagaimana cara optimasi setelah pembaruan Google Hummingbird agar konten yang dibuat menjadi lebih relevan dan mudah ditemukan oleh pengguna.

Berikut beberapa strategi yang dapat membantu Anda mengoptimalkan konten untuk memenuhi persyaratan algoritma Google Hummingbird:

1. Riset Kata Kunci

Langkah pertama adalah melakukan riset kata kunci. Riset kata kunci tetap penting karena dapat membantu memahami kebutuhan pelanggan potensial. 

Anda dapat menyesuaikan strategi konten untuk meningkatkan organic traffic dan memberikan lebih banyak peluang untuk konversi. 

Melalui bantuan tools pencarian keyword, seperti Google Keyword Planner, Anda dapat memperoleh informasi seperti lokasi pencarian, popularitas kata kunci secara real time, dan kata kunci yang relevan. 

Sehingga, Anda dapat mempertimbangkan tingkat kesulitan kata kunci (keyword difficulty) dan search volume untuk menyaring keyword yang sesuai dengan tujuan bisnis. 

2. Buat Konten Berkualitas 

Cara optimasi selanjutnya adalah dengan memastikan bahwa konten Anda berkualitas dan menyajikan informasi baru yang tidak diberikan oleh pesaing. 

Google, sebagai platform mesin pencari terbesar, juga menilai bahwa kualitas sebuah konten sangat memengaruhi performa mereka. 

Menurut Google, konten yang baik harus mampu menyiratkan pengalaman, keahlian, otoritas, dan kepercayaan (E-E-A-T). 

Berikut beberapa langkah untuk membantu Anda menciptakan konten yang efektif.

• Melakukan Riset Kompetitor: Memahami konten pesaing dapat menciptakan sesuatu yang serupa dan mengidentifikasi celah konten yang perlu diisi.
• Menggunakan Ahli dalam Materi: Libatkan ahli dalam topik yang Anda bahas untuk menambah kepercayaan audiens.
• Membuat Konten Anekdotal: Sajikan cerita otentik yang melibatkan merek Anda, klien, atau pelanggan untuk membedakan konten Anda.
• Membuat Konten Mudah Dibaca: Pastikan konten mudah dibaca dengan kalimat pendek, satu ide per paragraf, dan penggunaan gambar yang menarik.
• Kemas Konten Lebih Mendalam: Kemas topik konten dengan lebih mendalam daripada pesaing dan sediakan jawaban yang lebih komprehensif. 

3. Gunakan Schema Markup 

Schema markup adalah kode yang menjelaskan bagian-bagian pada situs web dengan cara yang mudah dimengerti oleh Google. 

Google menggunakan schema markup untuk memahami arti di balik berbagai bagian konten untuk menampilkan hasil pencarian yang lebih informatif kepada pengguna. Misalnya, markup resep yang menampilkan hasil bahan-bahan resep dan waktu memasak. 

Meskipun belum ada bukti pasti bahwa penggunaan schema markup langsung mempengaruhi peringkat situs web, setidaknya hal ini membantu Google untuk menyajikan informasi yang berguna dengan lebih cepat kepada pengguna. 

4. Gunakan Strategi Link Building

Langkah terakhir dalam optimasi algoritma Google Hummingbird adalah link building. Tujuannya adalah untuk mengarahkan pengguna dan mesin pencari ke konten yang relevan dan bermanfaat di dalam website.

Dengan menggunakan anchor text yang tepat dan internal link yang baik, Anda dapat memperkuat otoritas halaman dan meningkatkan keterlibatan pengguna.