Kami menggunakan cookies

Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..

Pelajari berbagai topik seputar digital marketing, teknologi, dan lainnya.

Soft Selling: Manfaat & Perbedaannya dengan Hard Selling

Terakhir diperbarui: Jun 19, 2024

Disclaimer: Kami rutin memperbarui halaman Referensi dengan informasi baru berdasarkan penelitian mendalam dari beberapa sumber dan otoritas tepercaya. Anda mungkin mengunjungi Referensi cmlabs melalui tautan eksternal dari pihak ketiga. Dengan ini, kami tidak menjamin keakuratan tautan eksternal atau informasi yang disediakan oleh situs web pihak ketiga.

Dalam bisnis dan strategi pemasaran, Anda mungkin pernah mendengar istilah soft sellingSoft selling adalah salah satu strategi pemasaran yang mempromosikan produk atau layanan secara persuasif. 

Sayangnya, strategi pemasaran ini sering disamakan dengan hard selling. Padahal, terdapat perbedaan hard selling dan soft selling, di mana hard selling berfokus pada pemasaran langsung dan soft selling berfokus pada pemasaran yang menarik perhatian pelanggan. 

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut tentang strategi soft selling, manfaat, contoh, serta perbedaannya dengan hard selling, simak artikel berikut ini. 

 

Apa itu Soft Selling?

 Ilustrasi seorang wanita melakukan teknik marketing.
Gambar 1: Ilustrasi seorang wanita melakukan teknik marketing. 

Soft selling adalah strategi pemasaran yang dilakukan dengan tidak terlalu agresif, melainkan dengan pendekatan yang lebih meyakinkan dan tanpa tekanan. 

Cara ini dinilai dapat menarik perhatian pelanggan dan meningkatkan brand awareness. Umumnya, strategi ini bukan ditujukan untuk melakukan penjualan langsung, tetapi lebih untuk mendorong repurchase

Soft selling adalah taktik yang mendorong konsumen untuk membeli produk atau menggunakan layanan tanpa paksaan sehingga calon pelanggan tidak merasa “dipaksa”. 

Untuk melakukan soft selling, Anda bisa menerapkan pengulangan pesan, ide, dan komunikasi sehingga bisa lebih persuasif. 

Karena konsep itulah soft selling berbeda dengan hard selling. Ketika soft selling berfokus untuk mengajak pelanggan melakukan transaksi tanpa paksaan, hard selling bertujuan untuk mendorong pelanggan melakukan pembelian secepatnya.  

 

Perbedaan Hard Selling dan Soft Selling

Hard selling dan soft selling adalah strategi pemasaran yang menarget emosi serta psikologis calon pelanggan, tetapi dengan pendekatan dan tujuan yang berbeda. 

Perbedaan paling mendasar dari hard selling dan soft selling adalah dari segi agresivitas, di mana hard selling menggunakan teknik penjualan langsung dengan tujuan mendorong pelanggan melakukan pembelian tanpa pikir panjang. 

Di sisi lain, pendekatan yang digunakan soft selling cenderung lebih ramah tetapi bertahap. Oleh karena itu, soft selling lebih cocok jika brand ingin membangun koneksi dengan pelanggan, di mana mereka akan semakin memahami brand akibat terus menerima pesan yang secara konsisten dikirimkan brand tersebut. 

Itulah mengapa soft selling adalah strategi yang cocok untuk meningkatkan brand awareness. Setelah pelanggan memiliki koneksi dengan brand, maka mereka akan terdorong untuk bertransaksi dengan sendirinya. 

 

Keuntungan Strategi Soft Selling

Setelah mengetahui perbedaan soft selling dan hard selling, mari simak keuntungan menerapkan soft selling pada bisnis berikut ini. 

 

1. Membentuk Reputasi yang Baik

Keuntungan strategi soft selling adalah dapat membentuk citra brand yang positif. Berkat pendekatan yang lebih ramah, tetapi meyakinkan, Anda bisa memberikan rasa nyaman pada pelanggan. 

Hal ini tentunya akan memengaruhi citra brand, di mana pelanggan akan menganggap bisnis Anda dapat memahami permasalahan mereka. 

Reputasi brand Anda pun akan semakin baik dan dapat berpengaruh pada kesuksesan jangka panjang. 

 

2. Mewujudkan Customer Loyalty

Keuntungan selanjutnya adalah dapat membangun customer loyalty. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pendekatan soft selling dapat membangun koneksi dengan pelanggan. 

Jika dipertahankan dengan baik oleh bisnis, koneksi tersebut dapat bertumbuh semakin kuat sehingga pelanggan semakin setia dengan brand Anda. Nantinya, hubungan berkelanjutan ini dapat berujung pada pembelian berulang. 

Loyalitas pelanggan juga bisa didapatkan dari upaya soft selling yang menggambarkan bagaimana brand Anda dapat menjawab permasalahan pelanggan. Dengan begitu, mereka akan bergantung pada brand Anda. 

 

3. Meningkatkan Rasa Percaya Pelanggan

Karena strategi soft selling tidak bertujuan memaksa pelanggan untuk membeli produk, maka mereka dapat mempercayai brand Anda sebagai solusi atas masalah mereka. 

Pesan-pesan persuasif yang Anda sampaikan akan menarik mereka untuk mengetahui brand Anda lebih dalam, hingga akhirnya memutuskan untuk mempercayai brand Anda dan melakukan transaksi. 

 

Contoh Soft Selling

Perusahaan X menjalankan bisnis yang menyediakan kursi kerja ergonomis. Alih-alih mendorong pelanggan dengan call-to-action yang mendesak, seperti “dapatkan kursi kerja ternyaman sekarang juga!”, tim pemasar mereka melakukan pendekatan yang lebih halus. 

Mereka menanyakan permasalahan audiens, yang didominasi pekerja, terkait kursi yang digunakan saat bekerja. 

Kemudian, mereka menjelaskan bagaimana postur duduk yang buruk saat bekerja dapat berpengaruh pada kesehatan. Lalu, mereka menjelaskan pentingnya menggunakan kursi yang tepat untuk menyokong postur duduk yang sehat. 

Akhirnya, tim pemasar perusahaan X menawarkan kursi kerja ergonomis sebagai solusi dari permasalahan tersebut. 

 

Tips Menerapkan Soft Selling

Anda telah mengetahui informasi terkait apa itu soft selling dan contohnya. Kini, mari selami cara menerapkan soft selling agar tepat sasaran berikut ini. 

 

1. Lakukan Riset Target Pasar

Cara menerapkan soft selling adalah dengan melakukan riset pasar. Pelajari sasaran audiens Anda agar bisa menentukan seberapa relevan produk atau layanan Anda dengan target audiens. 

Kemudian, riset target pasar juga dapat membantu Anda menentukan strategi soft selling seperti apa yang cocok dengan audiens. 

Dalam hal ini, Anda bisa melakukan riset segmentasi demografis dan market segmentation untuk mengetahui karakteristik pelanggan.

 

2.  Sampaikan Pesan Secara Personal

Selanjutnya, Anda bisa menyampaikan pesan brand dengan iklan yang personal. Anda bisa mengajak audiens untuk menceritakan keadaan mereka, kemudian menawarkan produk atau layanan sebagai solusi.

 

3. Dengarkan Kebutuhan Pelanggan

Tidak kalah penting dengan riset target pasar, Anda juga perlu mendengarkan kebutuhan pelanggan agar bisa memahami permasalahan mereka. 

Mendengarkan pelanggan dapat meningkatkan reputasi brand, di mana pelanggan akan menaruh kepercayaan lebih pada brand Anda. 

 

4. Berikan Waktu untuk Memutuskan

Tips soft selling selanjutnya adalah memberikan waktu agar pelanggan bisa mempertimbangkan penawaran yang Anda berikan. 

Tidak seperti hard selling yang cenderung mendesak pelanggan untuk segera membeli produk, soft selling hanya memberikan informasi relevan dari sebuah brand. Kemudian, biarkan pelanggan memutuskan untuk lanjut membeli atau tidak. 

 

Kesimpulan

Itulah informasi tentang soft selling yang perlu Anda ketahui. Soft selling adalah salah satu strategi pemasaran yang bisa Anda terapkan untuk menarget pelanggan dengan pendekatan yang lebih ramah, tetapi tetap meyakinkan. Dengan begitu, Anda bisa meningkatkan brand awareness sekaligus penjualan. 

Selain contoh di atas, terdapat banyak cara untuk melakukan strategi soft selling, salah satunya dengan memproduksi artikel berbasis Search Engine Optimization (SEO)

SEO dapat membantu bisnis Anda muncul di peringkat atas hasil pencarian sehingga mudah ditemukan oleh calon pelanggan. Untuk penerapan strategi produksi konten SEO yang maksimal, percayakanlah pada Jasa Penulisan Artikel SEO.

Jasa Penulisan Artikel SEO cmlabs dapat memaksimalkan strategi pemasaran bisnis Anda dengan penargetan kata kunci dan produksi konten berkualitas.

Anda juga bisa menghubungi tim pemasaran cmlabs untuk dapatkan strategi SEO komprehensif lainnya. 

Tags

cmlabs

cmlabs

Bagaimana pendapat Anda? Apakah Anda menyukai artikel ini?

Butuh bantuan?

Ceritakan tentang kebutuhan SEO Anda, tim marketing kami akan membantu menemukan solusi terbaik.

Berikut daftar tim kami secara resmi dan diakui, hati-hati terhadap penipuan oknum tidak bertanggung jawab yang mengatasnamakan PT CMLABS INDONESIA DIGITAL (cmlabs). Baca lebih lanjut
Marketing Teams

Agita

Marketing

Tanya Saya
Marketing Teams

Destri

Marketing

Tanya Saya
Marketing Teams

Thalia

Marketing

Tanya Saya
Marketing Teams

Irsa

Marketing

Tanya Saya
Marketing Teams

Yuliana

Business & Partnership

Tanya Saya
Marketing Teams

Rochman

Product & Dev

Tanya Saya
Marketing Teams

Said

Career & Internship

Tanya Saya

Tertarik bergabung di cmlabs? Tingkatkan peluang kamu bekerja menjadi Spesialis SEO di perusahaan melalui program baru kami, yaitu cmlabs Academy. Gratis ya!

Cek

Baru! cmlabs Tambahkan 2 Tools untuk Chrome Extensions! Apa Saja?

Cek

Saat ini tidak ada notifikasi...