Kami menggunakan cookies
Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..
Kami menggunakan cookies
Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..
Terakhir diperbarui: Jan 22, 2025
Disclaimer: Kami rutin memperbarui halaman Referensi dengan informasi baru berdasarkan penelitian mendalam dari beberapa sumber dan otoritas tepercaya. Anda mungkin mengunjungi Referensi cmlabs melalui tautan eksternal dari pihak ketiga. Dengan ini, kami tidak menjamin keakuratan tautan eksternal atau informasi yang disediakan oleh situs web pihak ketiga.
The eventualities merupakan sebuah keniscayaan yang mendorong setiap pelaku usaha untuk menyiapkan skenario dan beradaptasi. Saksikan podcast Anti-Trivial bersama Mas Rochman, Bro Jimmy, dan Pak Agus; kombinasi antara pelaku usaha, pemodal, dan pemimpin perusahaan, yang akan membahas bagaimana meningkatkan kewaskitaan para pemimpin perusahaan dalam menyambut tahun 2025. Jangan lewatkan edisi spesial akhir tahun cmlabs Class ke-24 ini, dalam judul "New vs Conventional Search Engine. Prepare for the Eventualities!"
Lihat Detail EventDalam dunia marketing, call to value adalah salah satu strategi penulisan yang bertujuan menarik perhatian konsumen dengan mengedepankan nilai atau value dari sebuah tindakan.
Konsep ini sering kali disamakan dengan CTA atau call to action, meskipun keduanya adalah konsep yang berbeda.
Namun, banyak orang belum sepenuhnya memahami perbedaan antara call to value dan call to action.
Untuk mempelajari lebih jauh apa itu call to value, contoh, dan perbedaannya dengan call to action (CTA), simak penjelasan di bawah ini!
Call to Value (CTV) adalah sebuah hook yang bertujuan mengajak pengguna melakukan sesuatu berdasarkan value, dan manfaat dari sebuah produk.
Biasanya, CTV terletak pada bagian akhir teks atau konten dan menjadi jembatan untuk meningkatkan peluang konversi.
CTV umumnya digunakan untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan pada brand hingga akhirnya memutuskan untuk melakukan pembelian.
Uniknya, call to value adalah teks yang bukan hanya meminta pengguna untuk melakukan sesuatu, tetapi juga menggarisbawahi benefit atau manfaat yang bisa diperoleh oleh pengguna setelahnya.
Berbeda dari CTV, Call to Action (CTA) mungkin adalah aspek yang lebih sering Anda dengar. Secara garis besar, CTA adalah tulisan, gambar, atau pesan yang ditulis untuk mengajak pengguna melakukan suatu tindakan.
Biasanya, CTA memiliki tautan atau tombol yang mengarah langsung ke halaman yang hendak dituju.
Dengan menggunakan CTA, Anda bisa mendorong konsumen untuk melakukan berbagai hal, seperti mengeklik, mengunjungi landing page atau marketplace, mendaftar, belangganan, hingga melakukan transaksi.
Secara singkat, call to value adalah ajakan yang mengutamakan nilai, sedangkan call to action lebih berfokus pada ajakan untuk melakukan sebuah tindakan.
Perbedaan lainnya adalah CTA memberi tahu konsumen ‘apa’ yang harus dilakukan, sedangkan CTV memberi tahu ‘mengapa’ konsumen harus membeli produk tersebut.
Call to value adalah pernyataan yang menjelaskan manfaat apa yang akan diterima oleh pelanggan. Strategi ini dapat memberikan nilai lebih karena menunjukkan bahwa bisnis Anda mengetahui kebutuhan, keinginan, atau masalah yang dihadapi oleh pelanggan.
Setelah memahami apa itu call to value dan call to action, berikut adalah contoh dari keduanya yang bisa Anda pelajari dan terapkan pada strategi pemasaran Anda di masa mendatang.
Adapun contoh call to value adalah sebagai berikut:
1. Temukan strategi pemasaran yang efektif.
2. Ubah bisnis Anda dengan solusi inovatif kami.
3. Jadilah rank #1 di Google dengan layanan kami!
4. Rasakan keuntungan berbelanja di toko kami.
5. Tingkatkan penjualan dengan layanan kami.
6. Pilih produk berkualitas untuk gaya hidup sehat.
7. Tingkatkan imunitas Anda sekarang!
8. Dapatkan wajah glowing berseri dalam seminggu!
1. Daftar sekarang!
2. Konsultasi sekarang!
3. Uji coba gratis.
4. Pesan sekarang!
5. Gabung sekarang!
6. Checkout sekarang!
7. Klik di sini!
8. Ayo berlangganan!
Setelah mengetahui contoh CTA dan CTV, tahukah Anda kapan waktu yang tepat untuk menggunakan keduanya?
Sebelum menentukan pendekatan mana yang akan Anda pakai, Anda perlu memahami tujuan yang ingin Anda capai terlebih dahulu. Jika Anda menggunakan pendekatan soft selling, maka CTV adalah pilihan yang tepat.
Dengan menggunakan CTV, pesan yang disampaikan akan lebih halus dan pelanggan merasa seperti berkomunikasi langsung dengan penjual.
Namun, jika tujuan Anda adalah menaikkan penjualan, seperti promosi, diskon, atau penawaran khusus yang bersifat direct (langsung), maka CTA akan lebih efektif.
CTA tepat untuk pendekatan hard selling karena ditujukan agar konsumen segera mengambil tindakan seperti membeli produk atau mendaftar ke layanan.
Selain itu, penting untuk mempertimbangkan audiens yang Anda targetkan. Dalam hal ini, CTV lebih tepat digunakan untuk membangun hubungan jangka panjang, sedangkan CTA lebih efektif untuk mendorong audiens mengambil tindakan langsung.
Setelah Anda menentukan tujuan yang ingin dicapai, Anda dapat memutuskan mana yang sesuai dengan customer journey Anda.
CTA dan CTV memiliki tujuan yang sama-sama penting, yaitu untuk mendorong pelanggan melakukan suatu aksi atau tindakan.
Keduanya juga memiliki keunggulannya masing-masing dan Anda hanya perlu menyesuaikan pendekatan mana yang paling sesuai dengan tujuan Anda.
Demikian pembahasan lengkap seputar apa itu call to value, contoh, dan perbedaannya dengan call to action. Dengan memahami perbedaan antara call to value dan call to action, Anda dapat lebih cerdas dalam menentukan pendekatan mana yang lebih sesuai untuk aktivitas marketing Anda.
Jika Anda membutuhkan bantuan ahli untuk membuat call to value atau call to action di artikel, blog, maka Anda dapat menggunakan layanan Jasa Penulisan Artikel.
Lebih lanjut, apabila Anda membutuhkan bantuan untuk membuat CTA atau CTV di postingan media sosial, maka Anda bisa mencoba Jasa Copywriting untuk memaksimalkan hasil pemasaran digital.
Bagaimana pendapat Anda? Apakah Anda menyukai artikel ini?