Kami menggunakan cookies
Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..
Kami menggunakan cookies
Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..
Dipublikasikan Oct 16, 2025 11:10 | Terakhir diperbarui pada Oct 16, 2025 11:10 oleh Kunthi Ismu
Dalam pemasaran digital, ada beberapa strategi yang biasa digunakan brand untuk meningkatkan peluang konversi, dua di antaranya adalah retargeting dan remarketing.
Meskipun terdengar mirip, keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan, lho, mulai dari target audiens hingga keterampilan tim yang menjalankan strategi tersebut.
Artikel ini akan membahas perbedaan retargeting vs remarketing, sekaligus tips penting untuk memilih strategi yang tepat bagi bisnis Anda. Pastikan menyimak penjelasannya hingga tuntas agar Anda tidak salah langkah, ya!
Retargeting adalah strategi menampilkan iklan kepada pengguna yang pernah mengunjungi website atau aplikasi Anda, tetapi belum melakukan pembelian atau pendaftaran.
Umumnya, iklan retargeting ditayangkan di kanal yang tidak sepenuhnya dikendalikan oleh brand, seperti web terbuka (misalnya situs berita, blog pribadi, forum publik) maupun dengan format display retargeting ads di jaringan seperti Google Display Network atau YouTube.
Sejatinya, retargeting bekerja menggunakan teknologi cookie atau pixel tracking untuk melacak aktivitas pengguna di website. Saat seseorang mengunjungi website Anda, sistem pelacakan tersebut akan diaktifkan di browser mereka.
Jika setelah itu mereka mengunjungi website atau platform lain yang terhubung dengan jaringan iklan yang sama, iklan brand Anda akan muncul di sana.
Jadi, meskipun orang tersebut tidak kembali ke website Anda, mereka tetap dapat melihat iklan tersebut dan mengingat produknya. Strategi ini efektif untuk meningkatkan brand awareness bahkan meningkatkan peluang konversi.
Anda menjual produk sepatu olahraga dengan berbagai jenis, mulai dari sepatu lari, sepatu basket, hingga sepatu bersepeda.
Suatu hari, ada pengunjung yang membuka web store Anda, menanyakan spesifikasi, bahkan menambahkan sepatu basket ke keranjang belanja. Namun, ia tidak melanjutkan pembelian.
Dengan teknologi pixel tracking, semua aktivitas pengunjung, termasuk pertanyaan dan preferensi produk dapat terekam di browser dan tersimpan di database.
Setelah pengunjung meninggalkan website, sistem retargeting akan menampilkan iklan produk yang sama di website atau platform lain dalam jaringan iklan.
Dengan demikian, calon pembeli yang sempat menunda transaksi akan kembali mengingat produk yang diminatinya sehingga peluang pembelian pun meningkat.
Baca juga: 8 Perbedaan E-Commerce dan Marketplace Bagi Bisnis Online
Remarketing adalah strategi pemasaran yang bersifat personal, dilakukan dengan cara menargetkan kembali calon pelanggan maupun pelanggan lama yang sudah pernah berinteraksi dengan brand.
Strategi ini berperan penting dalam mempercepat proses konversi calon pelanggan menjadi pelanggan karena customer journey umumnya tidak berjalan secara instan.
Artinya, sebagian besar calon pelanggan tidak langsung membeli setelah pertama kali melihat produk. Biasanya, mereka membutuhkan waktu untuk membaca ulasan atau membandingkan dengan brand lain.
Remarketing juga berperan penting untuk mendorong pembelian ulang dari pelanggan lama. Umumnya, pelanggan lama yang ditarget adalah mereka yang pernah melakukan pembelian, tetapi belum bertransaksi kembali dalam jangka waktu tertentu.
Remarketing dapat dijalankan melalui berbagai media yang bisa dikendalikan langsung oleh brand, seperti email, website, media sosial, ataupun aplikasi.
Remarketing bekerja dengan memanfaatkan data pelanggan yang sudah ada, misalnya berupa nomor telepon atau email.
Dengan informasi tersebut, Anda dapat menghubungi pelanggan secara langsung untuk memberikan penawaran, diskon, atau rekomendasi produk yang sesuai dengan preferensi mereka.
Selain komunikasi langsung, Anda juga bisa menampilkan iklan remarketing di situs atau aplikasi yang sering dikunjungi oleh pelanggan. Tujuannya agar brand Anda tetap terlihat dan diingat sehingga saat mereka siap melakukan pembelian, brand Anda menjadi pilihan pertama.
Seseorang pernah membeli produk body wash dari brand X. Namun, setelah pembelian pertama, ia belum melakukan pembelian ulang dalam jangka waktu 3 bulan.
Oleh karena itu, brand X mengirimkan email remarketing berisi rekomendasi produk tambahan atau promo produk yang sama. Redaksi email-nya kurang lebih seperti ini:
“Tau nggak? Body wash favoritmu cocok banget lho kalau dipadukan dengan body lotion baru kami! Yuk, dapatkan potongan 20% khusus untuk pelanggan setia.”
Agar lebih mudah memahami perbedaan retargeting vs remarketing, berikut ini rinciannya yang sudah dikategorikan dalam beberapa aspek:
Retargeting menyasar pengguna yang pernah mengunjungi website atau aplikasi brand, tanpa harus menjadi pelanggan brand tersebut.
Sementara itu, remarketing menarget pelanggan yang sudah memberikan data kontak mereka atau sudah terlibat cukup dalam dengan brand, misalnya dengan pembelian pertama atau mengisi form untuk mendapatkan e-book gratis.
Retargeting umumnya dilakukan di media atau situs pihak ketiga, seperti situs berita, blog, forum publik, atau platform periklanan (Google Display Network atau YouTube Ads).
Di sisi lain, remarketing seringkali dilakukan melalui saluran komunikasi langsung, seperti email marketing dan push notification pada aplikasi.
Baca juga: 12 Cara Membuat Aplikasi Android dan Berbasis Web untuk Pemula
Retargeting memanfaatkan teknologi cookie atau pixel tracking untuk melacak aktivitas pengunjung website. Dengan teknologi ini, brand dapat memunculkan iklan di platform lain yang pengunjung datangi setelahnya.
Adapun remarketing menggunakan data atau kontak pelanggan untuk menghubungi secara langsung atau menampilkan iklan di situs yang sering pelanggan kunjungi.
Untuk menjalankan strategi retargeting, brand perlu melibatkan tim yang ahli dalam mengolah serta menganalisis data pengguna menggunakan Machine Learning atau Deep Learning. Selain itu, tim juga harus memiliki kemampuan dalam mengatur penempatan iklan di berbagai platform.
Sementara itu, untuk melakukan remarketing, tim perlu menguasai penerapan Customer Relationship Management (CRM) yang efektif sehingga dapat membangun komunikasi personal dengan pelanggan dan meningkatkan retensi.
Mereka juga harus menguasai penggunaan email marketing tools, seperti Mailchimp atau HubSpot.
Untuk menentukan pilihan yang tepat, Anda perlu mempertimbangkan beberapa hal, seperti jenis bisnis, tujuan pemasaran, dan ketersediaan anggaran. Berikut panduan ringkas yang dapat Anda gunakan:
Sekian pembahasan mengenai retargeting vs remarketing, serta panduan dalam memilih strategi yang tepat untuk bisnis Anda.
Pastikan Anda mempertimbangkan hal-hal yang sudah disebutkan di atas agar strategi tepat sasaran, anggaran pemasaran optimal, dan hubungan dengan pelanggan terjaga secara berkelanjutan, ya.
Kabar baiknya, Anda bisa membuat prosesnya berjalan lebih efektif dan efisien dengan mempercayakannya pada cmlabs.
Dengan layanan All-in-One Digital Marketing yang bersifat end-to-end, cmlabs siap membantu brand Anda lebih dikenal di ranah digital dan Anda bisa lebih berfokus pada inti bisnis.
All-in-one Digital Marketing cmlabs mencakup layanan-layanan berikut:
Untuk kemajuan bisnis Anda, mengapa harus menunda? Jika Anda ingin mengetahui informasi lengkap mengenai layanan cmlabs, mari hubungi tim kami sekarang juga dan dapatkan penawaran terbaiknya!
Baca juga: Panduan Menerapkan Full Funnel Marketing Strategy pada Bisnis
Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca tulisan saya! Di cmlabs, kami senang berbagi artikel-artikel baru dan keren seputar SEO setiap minggunya. Jadi, kamu akan selalu mendapatkan informasi terkini tentang topik yang kamu minati. Jika kamu benar-benar suka dengan konten-konten di cmlabs, kamu bisa bergabung dengan newsletter email kami. Dengan berlangganan, kamu akan mendapatkan pembaruan langsung di kotak masukmu. Oh ya, kalau kamu tertarik untuk berkontribusi sebagai penulis di cmlabs, jangan khawatir! Kamu bisa menemukan informasi lebih lanjut di sini. Jadi, ayo bergabung dengan komunitas cmlabs dan ikuti perkembangan terbaru seputar SEO bersama kami!
Bagaimana pendapat Anda? Apakah Anda menyukai artikel ini?