Kami menggunakan cookies
Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..
Kami menggunakan cookies
Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..
Dipublikasikan Oct 06, 2025 13:10 | Terakhir diperbarui pada Oct 06, 2025 13:10 oleh Kunthi Ismu
Faktanya, masih banyak brand yang menjalankan strategi pemasaran hanya dengan berfokus pada salah satu tahap customer journey, tanpa memperhatikan tahap lainnya dengan saksama.
Misalnya, mereka hanya fokus pada tahap purchase dengan aktif memberikan diskon atau promo, namun tidak membangun relasi yang positif dengan pelanggan, yang merupakan strategi pada tahap consideration.
Tahukah Anda, praktik tersebut sebenarnya kurang ideal. Sebagai solusinya, ada sebuah strategi yang dinilai lebih efektif karena bisa menjangkau calon pelanggan secara menyeluruh di semua tahap customer journey, yaitu full funnel marketing strategy.
Jika Anda tidak ingin kehilangan peluang konversi di setiap tahapannya, simak panduan menerapkan full funnel marketing strategy di artikel ini!
Full funnel marketing adalah strategi pemasaran yang menargetkan konsumen di setiap tahap customer journey, mulai dari awareness (kesadaran), consideration (pertimbangan), hingga purchase (keputusan).
Dalam strategi ini, brand tidak hanya menggunakan satu teknik, tetapi mengombinasikan berbagai teknik marketing agar calon konsumen terus terlibat aktif sepanjang proses sehingga peluang konversi semakin besar.
Satu-satunya alasan adalah customer journey tidak selalu linear, berbeda dengan marketing funnel. Artinya, calon pelanggan tidak selalu bergerak secara berurutan dari awareness ke consideration, lalu ke purchase. Mereka bisa masuk di tahap mana saja dan memiliki kebutuhan atau keinginan yang berbeda di tiap tahapnya.
Oleh karena itu, full-funnel marketing strategy membantu menargetkan calon pelanggan di semua level funnel sekaligus menyesuaikan pendekatan dengan perjalanan pelanggan.
Misalnya, sebuah brand bisa membuat iklan TV untuk menarik perhatian di tahap upper-funnel, dan menggunakan remarketing ads untuk mendorong pembelian dari calon pelanggan yang sudah menunjukkan minat beli (lower funnel).
Sebaliknya, hanya berfokus pada satu tahap dalam funnel bisa sangat berisiko. Misalnya, jika sebuah brand hanya fokus pada konversi dengan membuat remarketing ads, mereka tidak bisa menjangkau calon pelanggan yang masih berada di tahap awareness dan consideration.
Begitu pula jika brand hanya fokus pada awareness dengan membuat iklan TV saja, mereka akan kesulitan mempertahankan customer engagement sehingga potensi konversi menjadi lebih kecil.
Baca juga: Content Strategy Adalah: Definisi, Manfaat, dan Langkah Membuatnya
Dalam praktiknya, full funnel marketing strategy tidak bisa dipisahkan dari beberapa faktor di bawah ini:
Salah satu media pemasaran tradisional yang populer adalah iklan TV. Tak bisa dimungkiri bahwa media ini dapat menjangkau banyak orang dan menimbulkan respons emosional tertentu. Namun di sisi lain, brand cenderung kesulitan melacak detail perilaku konsumen atau seberapa efektif kampanye tersebut memengaruhi mereka.
Seiring perkembangan zaman, terjadi pergeseran tren yang membuat konsumen semakin sering menonton TV dari internet atau streaming digital, seperti YouTube. Hal ini memberikan akses kepada marketer untuk mengetahui siapa saja yang melihat iklan mereka dan bagaimana pengaruh iklan terhadap perilaku konsumen.
Alhasil, muncullah tiga cara modern untuk mengukur efektivitas kampanye, di antaranya sebagai berikut:
Penting untuk menghubungkan KPI (Key Performance Indicator) di setiap saluran pemasaran (media sosial, email, iklan) dan tahap funnel (awareness, consideration, conversion) dengan hasil bisnis yang nyata, seperti konversi pelanggan atau jumlah leads yang dihasilkan. Dengan cara ini, perusahaan dapat lebih memahami dampak nyata dari aktivitas pemasaran mereka.
Sebagai contoh, kalau banyak orang mulai mengenal brand tanpa bantuan (unaided brand awareness), marketer bisa memeriksa apakah hal tersebut membuat traffic website dan pembelian produk online meningkat.
Set KPI terpadu akan membantu marketer untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah pemasaran yang berbeda saling memengaruhi, serta metrik mana yang paling penting untuk diperhatikan. Contohnya, jika kampanye brand building efektif meningkatkan konversi website, tandanya investasi tersebut kemungkinan besar akan menguntungkan.
Pada akhirnya, perusahaan dapat melakukan alokasi anggaran dan penyesuaian strategi pemasaran agar lebih tepat sasaran.
MMM merupakan metode analisis yang digunakan oleh marketer untuk mengukur dampak kampanye pemasaran dan menentukan berapa banyak anggaran yang harus dialokasikan pada setiap jenis iklan atau saluran marketing.
MMM tradisional memiliki sejumlah kelemahan, di antaranya kurang bisa mengidentifikasi konversi dengan tepat dan cenderung kurang detail. Oleh karena itu, ada beberapa solusi yang perlu dilakukan agar MMM lebih akurat dan sesuai dengan full-funnel marketing strategy. Beberapa solusi yang dimaksud antara lain:
Full-funnel marketing model menunjukkan bagaimana perusahaan harus menjalankan full-funnel marketing strategy dengan integrasi penuh, bukan sekadar menempelkan strategi baru pada proses lama.
Dalam praktiknya, full-funnel marketing membutuhkan integrasi menyeluruh. Artinya, semua fungsi dan proses marketing harus disesuaikan agar dapat mendukung strategi ini. Penyesuaian ini terutama berfokus pada empat area, yaitu:
Baca juga: Peran SEO dalam Membangun Brand Awareness dan Caranya!
Pada dasarnya, digital marketing funnel terdiri dari tiga tahapan, yaitu TOFU, MOFU, dan BOFU. Berikut ini gambaran penerapan full funnel marketing strategy pada ketiga tahapan tersebut:
Top of the funnel (ToFU) merupakan tahap awal ketika calon pelanggan mulai menyadari keberadaan sebuah brand atau produk. Strategi marketing top funnel seharusnya berfokus pada kebutuhan, masalah, atau kesulitan yang dihadapi oleh calon pelanggan.
Tujuannya untuk menarik audiens sebanyak mungkin dengan konten yang relevan, namun tanpa narasi yang menjual produk secara langsung. Beberapa taktik yang biasa dijalankan dalam ToFU antara lain:
Middle of the Funnel (MoFU) adalah tahap di mana calon pelanggan mulai mempertimbangkan untuk menyelesaikan masalah atau memenuhi kebutuhan mereka dengan produk Anda.
Strategi mid funnel umumnya bernuansa nurturing (memelihara) dan mengedukasi sehingga audiens merasa lebih yakin untuk membeli.
Pada tahap ini, brand bisa memberikan konten informatif atau edukatif, menyediakan interaksi yang melibatkan audiens, serta membantu mereka menyelesaikan masalah secara lebih spesifik. Beberapa taktik yang bisa dilakukan brand di tahap MoFU antara lain:
Pada tahap ini, calon pelanggan sudah mengenal brand dan pernah berinteraksi, misalnya mengunduh ebook atau mengikuti webinar.
Strategi bottom funnel tujuannya adalah mengubah leads menjadi pelanggan berbayar, dengan cara memberikan pengalaman pembelian yang mudah, menarik, dan meyakinkan.
BoFU merupakan tahap final sehingga sangat krusial bagi brand. Jika Anda ingin menarget calon pelanggan di tahap ini, coba lakukan taktik berikut:
Selain menjalankan taktik di atas, brand juga harus memastikan bahwa proses pembelian berjalan dengan mudah sehingga calon pelanggan tidak ragu. Misalnya dengan menyediakan instruksi sederhana yang memandu setiap langkah pembelian.
Pada akhirnya, full funnel marketing strategy adalah solusi yang tepat untuk memastikan brand Anda mampu menjangkau, melibatkan, dan mengonversi calon pelanggan di setiap tahap perjalanan mereka.
Untuk menerapkannya, dibutuhkan pemahaman yang mumpuni, baik terkait customer journey, content marketing, dan channel marketing, serta pengukuran KPI yang terpadu. Kolaborasi tim juga harus mendapatkan perhatian besar untuk memastikan prosesnya minim hambatan.
Namun, jika sumber daya pada bisnis Anda belum cukup memadai, cmlabs memiliki Layanan All-in-One 360° Digital Marketing yang siap membantu. Tim cmlabs menyediakan seluruh layanan digital marketing yang Anda perlukan, mulai dari TOFU hingga BOFU.
Beberapa layanan yang tersedia di cmlabs antara lain Jasa SEO, SEM, penulisan artikel SEO, expert writing, social media copywriting, press release media, dan masih banyak lagi. Bahkan, cmlabs juga memiliki tools yang bisa membantu brand untuk sukses di ranah digital.
Sudah banyak brand ternama dari berbagai sektor yang mengalami pertumbuhan berkelanjutan bersama cmlabs.
Jadi, mari pastikan brand Anda-lah yang selanjutnya. Hubungi kami sekarang juga untuk mendapatkan informasi lengkap atau berkonsultasi guna menentukan layanan yang paling tepat untuk bisnis Anda!
Baca juga: Peran Penting Brand Advocacy Marketing & Tips Membangunnya
Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca tulisan saya! Di cmlabs, kami senang berbagi artikel-artikel baru dan keren seputar SEO setiap minggunya. Jadi, kamu akan selalu mendapatkan informasi terkini tentang topik yang kamu minati. Jika kamu benar-benar suka dengan konten-konten di cmlabs, kamu bisa bergabung dengan newsletter email kami. Dengan berlangganan, kamu akan mendapatkan pembaruan langsung di kotak masukmu. Oh ya, kalau kamu tertarik untuk berkontribusi sebagai penulis di cmlabs, jangan khawatir! Kamu bisa menemukan informasi lebih lanjut di sini. Jadi, ayo bergabung dengan komunitas cmlabs dan ikuti perkembangan terbaru seputar SEO bersama kami!
Bagaimana pendapat Anda? Apakah Anda menyukai artikel ini?