Kami menggunakan cookies
Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..
Kami menggunakan cookies
Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..
Dipublikasikan Dec 24, 2025 16:12
Tak jarang, proses pembuatan konten dihadapkan dengan berbagai tantangan, seperti kesulitan mengalokasikan waktu untuk mencari ide dan memproduksi konten. Namun, tantangan-tantangan tersebut sebenarnya bisa diatasi dengan membuat content pillar.
Dalam praktiknya, terdapat beberapa jenis content pillar yang dapat memudahkan proses produksi konten untuk bisnis Anda. Melalui artikel ini, Anda akan memahami jenis content pillar, cara membuatnya, bahkan tips mengukur keberhasilannya. Yuk, simak penjelasannya hingga akhir!
Content pillar adalah fondasi utama untuk menyusun keseluruhan strategi konten bisnis. Jika diibaratkan bangunan, content pillar adalah tiang, sedangkan konten adalah atap, dinding, lantai, dan bagian lain dalam bangunan. Maka, content pillar sangat dibutuhkan untuk membuat konten pemasaran yang terstruktur, terarah, dan konsisten.
Umumnya, sebuah brand memiliki 3–5 content pillar yang disesuaikan dengan kebutuhan audiens dan brand. Content pillar perlu disusun untuk berbagai jenis konten, baik postingan media sosial, blog, podcast, e-book, maupun infografis.
Secara umum, content pillar dibagi menjadi beberapa jenis, di antaranya:
Seperti namanya, content pillar ini bertujuan untuk mempromosikan produk atau jasa, lalu mengajak audiens untuk membelinya. Maka, konten yang termasuk dalam kategori promotional harus mampu menampilkan keunggulan produk dibanding produk serupa lainnya.
Meskipun tujuan utamanya adalah mendorong pembelian, Anda tidak disarankan untuk membuat konten hard-selling yang selalu menyoroti harga dan fitur. Coba tonjolkan value yang akan didapatkan audiens jika membeli produk Anda. Beberapa contoh konten promotional adalah testimoni, endorsement, demo produk, dan countdown promo.
Jika ingin “mengambil hati” audiens, berikan nilai yang berharga kepada mereka dengan menyajikan konten-konten edukatif.
Konten educational bisa digunakan untuk menjelaskan manfaat kandungan atau proses pembuatan produk. Selain itu, Anda juga bisa membuat konten yang membahas topik-topik yang masih relevan dengan produk.
Sebagai contoh, jika Anda menjual perangkat elektronik seperti laptop atau handphone, coba buat konten educational mengenai tips perawatan gadget atau mengulas fitur-fitur yang belum banyak diketahui oleh pengguna.
Jenis content pillar ketiga adalah conversational, yang fokusnya untuk mengajak audiens berinteraksi dengan brand. Konten interaksi efektif untuk membangun kedekatan dan kepercayaan dari audiens serta menaikkan engagement di platform terkait.
Beberapa contoh konten conversational adalah Q&A, polling, kuis interaktif, live chat, dan cerita pengguna yang menggunakan produk Anda.
Content pillar entertainment mencakup berbagai konten yang bersifat hiburan. Tak dapat dimungkiri, dewasa ini banyak audiens mulai mengenali sebuah brand melalui kontennya yang lucu atau unik. Akhirnya, banyak brand mengandalkan konten hiburan untuk menggaet audiens baru sekaligus mempertahankan audiens lama.
Selain itu, content pillar entertainment juga berperan penting agar audiens tidak merasa diperlakukan sebagai objek pemasaran semata. Meskipun bersifat hiburan, Anda tetap harus memastikan relevansi konten dengan produk yang ditawarkan dan value yang dimiliki brand, ya.
Jika Anda pernah melihat konten yang membahas tren atau kejadian terbaru dan sesuatu yang viral, itulah contoh content pillar agile.
Dengan content pillar ini, brand bisa mengajak audiens untuk tetap relevan dengan kondisi terkini. Namun, bentuknya tidak selalu hal yang viral, melainkan bisa bertema peringatan momen atau tanggapan atas kejadian tertentu.
Baca juga: Content Marketing: Pengertian dan Manfaatnya untuk Perusahaan
Brand yang memiliki content pillar akan merasakan banyak manfaat, di antaranya sebagai berikut:
Untuk membuat content pillar, Anda bisa mengikuti langkah-langkah di bawah ini:
User persona adalah karakter buatan yang mewakili pengguna produk atau jasa perusahaan. Karakter ini akan membantu Anda memahami kebutuhan pengguna sehingga dapat menyusun strategi konten yang tepat.
User persona perlu merangkum nama pengguna, demografi, tujuan, motivasi, pain points (masalah yang dialami), dan caranya berinteraksi dengan produk. Sebagai acuannya, Anda bisa menggunakan data dari media sosial atau melakukan survei sederhana.
Setelah membuat user persona, Anda perlu memperhatikan tren yang sedang ramai di industri dan strategi yang dilakukan kompetitor. Dalam hal ini, ada satu hal penting yang harus diingat, yaitu tidak meniru strategi kompetitor secara keseluruhan.
Gunakan metode ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) agar konten Anda tidak dianggap plagiat. Beberapa tools yang bisa digunakan untuk riset antara lain BuzzSumo, Google Trends, Semrush, Ahrefs, Ubersuggest, dan SimilarWeb.
Baca juga: Panduan Riset Konten: 8 Tips Menulis Konten Berkualitas
Langkah berikutnya adalah menentukan 3–5 pilar utama yang akan menjadi fondasi seluruh konten brand. Ingat, pilar utama harus bisa dikembangkan menjadi banyak format konten, ya. Tujuannya agar audiens bisa mengonsumsi konten dengan berbagai cara dan distribusi konten menjadi lebih efisien.
Sebagai contoh, Anda memiliki brand minuman kesehatan. Berikut ini contoh content pillar social media yang bisa digunakan:
Nah, dari content pillar di atas, coba kembangkan menjadi berbagai format konten. Contohnya, dari pilar educational di atas, berikut pengembangannya:
Langkah keempat adalah melakukan riset kata kunci (keyword research) dan pemetaan kata kunci (keyword mapping).
Dalam keyword research, Anda perlu mencari kata kunci yang search volume-nya tinggi, namun persaingannya masih realistis. Hal ini penting agar konten Anda diminati audiens, disukai Google, dan bisa bersaing dengan kompetitor. Keyword research bisa dilakukan dengan tools seperti Google Keyword Planner atau Ahrefs.
Sementara itu, keyword planning adalah pemetaan kata kunci yang telah diperoleh ke dalam kategori main keyword (kata kunci utama) dan variant keyword (kata kunci pendukung). Dengan pengelompokan ini, konten menjadi lebih terstruktur dan pemantauan performa website akan lebih mudah.
Content planning atau perencanaan konten penting untuk menjaga kualitas dan konsistensi publikasi. Selain itu, waktu, anggaran, dan tenaga kerja juga bisa dialokasikan dengan efektif.
Content planning umumnya disusun dalam sebuah kalender konten yang memuat waktu upload, jenis konten, topik, platform, tujuan. Anda bisa membuat kalender konten menggunakan Google Sheets, Meta Business Suite, Notion, atau Trello.
Meskipun konten sudah diunggah, bukan berarti penerapan content pillar sudah selesai. Anda harus rutin memantau performanya dan mengukur tingkat keberhasilannya. Berikut sejumlah tips yang perlu Anda ketahui dalam mengukur keberhasilan content pillar:
Sekian pembahasan mengenai jenis-jenis content pillar hingga cara membuat dan mengukur keberhasilannya. Dengan perencanaan yang matang, content pillar bisa menjadi awal keberhasilan konten pemasaran Anda.
Namun, jika Anda masih bingung cara menentukan content pillar yang tepat dan metode pengukurannya, saatnya berkolaborasi dengan cmlabs.
Melalui layanan Social Media Management, cmlabs siap membantu bisnis Anda agar lebih perform di platform digital. Layanan Social Media Management dari cmlabs mencakup riset konten, audiens dan kompetitor, pembuatan konten, editing, analisis performa, dan masih banyak lagi.
Apabila Anda memiliki pertanyaan tentang layanan ini, jangan ragu untuk hubungi kami sekarang dan dapatkan penawaran terbaiknya!
Baca juga: Content Hub: Pengertian, Jenis, dan Tips Membuatnya
Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca tulisan saya! Di cmlabs, kami senang berbagi artikel-artikel baru dan keren seputar SEO setiap minggunya. Jadi, kamu akan selalu mendapatkan informasi terkini tentang topik yang kamu minati. Jika kamu benar-benar suka dengan konten-konten di cmlabs, kamu bisa bergabung dengan newsletter email kami. Dengan berlangganan, kamu akan mendapatkan pembaruan langsung di kotak masukmu. Oh ya, kalau kamu tertarik untuk berkontribusi sebagai penulis di cmlabs, jangan khawatir! Kamu bisa menemukan informasi lebih lanjut di sini. Jadi, ayo bergabung dengan komunitas cmlabs dan ikuti perkembangan terbaru seputar SEO bersama kami!
Bagaimana pendapat Anda? Apakah Anda menyukai artikel ini?