Kami menggunakan cookies
Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..
Kami menggunakan cookies
Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..
Dipublikasikan Sep 26, 2025 09:09
Aktivitas pemasaran produk sebenarnya bisa melibatkan siapa saja. Namun, keterlibatan dari orang yang sudah merasakan dampak nyata dari produk akan membangun kesan yang lebih jujur. Dalam dunia pemasaran, strategi ini dikenal dengan brand advocacy marketing.
Dengan menerapkan strategi ini, Anda dapat menghemat banyak sumber daya bisnis. Namun, sebelum menjalankannya, pahami dulu konsep brand advocacy marketing secara mendalam, ya.
Nah, artikel ini akan memaparkan definisi brand advocacy marketing, peran pentingnya, contoh penerapannya pada brand ternama, serta kiat menjalankannya secara organik. Yuk, simak penjelasannya hingga tuntas agar dapat menerapkan secara optimal dalam bisnis Anda!
Brand advocacy adalah proses ketika perusahaan mengajak pelanggan, tim, dan mitra bisnis untuk terlibat aktif dalam mempromosikan produk atau jasa mereka. Strategi ini mengandalkan kepercayaan dan kesaksian dari pihak-pihak yang menggunakan atau mengetahui produk secara langsung.
Penerapan brand advocacy bisa melibatkan berbagai media, mulai dari online review dari pelanggan, word of mouth dari karyawan, hingga kampanye media sosial bersama mitra bisnis. Nantinya, orang yang ikut membagikan pengalaman positifnya disebut brand advocate.
Untuk membangun brand advocacy yang solid, pebisnis harus mulai mengokohkan fondasinya, yaitu kualitas produk dan pelayanan pada pelanggan.
Baca juga: SEO Marketing: Definisi, Manfaat, Cara Kerja & Strateginya
Di antara berbagai strategi marketing modern yang ada, ini alasan pentingnya menerapkan brand advocacy pada bisnis Anda:
Untuk mendapatkan gambaran yang konkret, Anda bisa melihat contoh penerapan brand advocacy dari beberapa brand berikut ini:
Apple pernah menjalankan campaign bertajuk Shot on iPhone, di mana mereka mengajak pengguna iPhone untuk membagikan foto jepretannya di media sosial dan menambahkan hashtag khusus.
Dari banyaknya foto yang dihasilkan, Apple memilih foto terbaik, kemudian memasangnya di billboard, transportasi umum, serta iklan cetak. Di sini, Apple menjalankan strategi user-generated content (UGC) yang menghasilkan output otentik.
#ShareACoke adalah campaign dari Coca-Cola yang dilakukan dengan mengganti logo ikonik mereka di botol menggunakan nama-nama orang. Tujuan campaign ini yaitu membuat brand terasa lebih personal serta membangun interaksi emosional dengan konsumen.
Dalam campaign #ShareACoke, konsumen diajak untuk mencari botol dengan nama mereka atau orang terdekat, lalu menjadikannya sebagai hadiah. Mereka juga diminta untuk membagikan pengalaman mereka di media sosial menggunakan hashtag #ShareACoke.
Dengan adanya tren viral ini, Coca-Cola secara tidak langsung menampilkan iklan organik yang lebih otentik. Coca-Cola juga memposisikan konsumen bukan hanya sebagai pembeli, tetapi juga bagian dari ceritanya.
LEGO memiliki platform bernama LEGO Ideas. Di platform tersebut, penggemar LEGO bisa mengajukan desain set LEGO buatan mereka, misalnya bangunan ikonik atau karakter film.
Selanjutnya, desain set populer yang mendapat 10.000 vote dari komunitas online, dapat diproduksi secara massal. Menariknya lagi, penciptanya akan memperoleh royalti 1% dari penjualan global dan namanya dicantumkan pada kemasan.
Strategi brand advocacy dari LEGO ini membuat penggemarnya merasa bahwa mereka punya kontribusi nyata. Di sisi lain, LEGO bisa memperluas jangkauan produknya tanpa perlu mengeluarkan biaya iklan yang besar.
Baca juga: Menggabungkan Strategi Paid Ads dengan SEO PPC Management
Guna menyukseskan strategi brand advocacy marketing, Anda bisa menerapkan sejumlah strategi dan tips berikut ini:
Faktanya, format brand advocacy yang sederhana akan lebih diminati konsumen dan membantu Anda lebih mudah mengeksekusinya. Meskipun sederhana, tetap upayakan agar konten yang terlibat dikemas secara menarik, ya.
Dalam advocacy digital marketing, Anda juga perlu mengombinasikan tiga hal, yaitu pertanyaan, edukasi, dan tantangan. Anda bisa memberikan pertanyaan seputar produk atau memberikan kesempatan pada konsumen untuk memberikan saran.
Selanjutnya, bagikan konten menarik yang berisi informasi atau edukasi seputar produk secara konsisten. Terakhir, berikan tantangan pada konsumen dan pastikan tantangan tersebut menguntungkan bagi kedua pihak.
Dalam praktiknya, brand advocacy tidak harus melibatkan orang terkenal, seperti artis ataupun influencer. Popularitas artis memang sering memancing ketertarikan, namun audiens tidak akan serta merta yakin untuk membeli produk yang mereka rekomendasikan.
Daripada berfokus pada popularitas brand advocate, lebih baik libatkan orang-orang yang berulang kali membeli produk dan merasa puas setelah menggunakannya. Sejatinya, merekalah orang yang tepat karena hal yang disampaikan sesuai dengan pengalaman pribadi.
Triangle of trust merupakan tiga elemen dasar dalam pembentukan dan pemeliharaan kepercayaan. Dalam konteks brand advocacy, triangle of trust mengacu pada rekomendasi, kepercayaan, dan apresiasi.
Brand advocate yang percaya pada brand akan merekomendasikan produk brand tersebut pada orang lain. Calon konsumen yang percaya pada brand advocate berpotensi membeli produk bahkan menjadi konsumen loyal.
Lebih lanjut, brand juga harus memberikan apresiasi pada brand advocate agar loyalitas dan dedikasinya bisa terjaga. Misalnya, memberikan sampel produk baru sebelum rilis resmi bagi brand advocate yang aktif membagikan konten review selama periode tertentu.
Kesimpulannya, untuk menerapkan konsep triangle of trust, Anda perlu membangun kepercayaan brand advocate terlebih dahulu dan memberikan keuntungan yang sepadan. Jika hal ini bisa dieksekusi dengan baik, peluang keberhasilan brand advocacy akan sangat tinggi.
Tertarik membangun brand advocacy dengan mekanisme organik? Kalau iya, SEO atau Search Engine Optimization adalah solusinya.
Pasalnya, SEO dan brand advocacy sama-sama berkaitan erat dengan visibilitas dan kepercayaan. Jadi, penerapan SEO bisa sangat membantu dalam penerapan brand advocacy program. Berikut ini gambaran lengkapnya:
Tujuan SEO adalah menjangkau audiens yang belum mengenalnya dengan cara mendapatkan peringkat strategis di mesin pencari. Hal ini bisa diupayakan dengan membuat struktur website yang baik, menerapkan format yang konsisten, menerapkan strategi konten yang kuat, dan mengacu pada referensi yang kredibel
Upaya-upaya tersebut relatif efektif untuk meningkatkan brand visibility dan brand awareness, yang akhirnya membuat brand lebih tepercaya.
Brand yang sudah mendapatkan kepercayaan publik akan lebih mudah mempertahankan brand advocate lama dan mendapatkan brand advocate baru yang andal.
Baca juga: 10 Tips Efektif Meningkatkan Peringkat dan Klik SEO Website
Traffic berhubungan erat dengan perangkingan di mesin pencari. Apabila sebuah brand sering tampil di posisi satu, perolehan traffic di website-nya relatif lebih tinggi daripada brand yang tampil di posisi enam ke bawah.
Traffic yang tinggi menandakan semakin banyak orang yang masuk ke marketing funnel. Hal ini membuka peluang munculnya konten berisi review positif. Alhasil, brand akan lebih mudah membangun brand awareness, trust, dan brand advocacy yang solid.
Beberapa cara untuk meningkatkan traffic adalah merancang website yang mobile-friendly, menulis konten berbobot, meningkatkan kecepatan website, mengombinasikan dengan media sosial, dan menerapkan strategi email marketing.
Bayangkan saja ketika ada situs lain yang menulis persepsi negatif tentang brand Anda. Hal ini bisa sangat mengganggu, terlebih kalau persepsinya bias atau tidak sesuai fakta.
Jika Anda tidak segera mengontrolnya, persepsi audiens terhadap brand bisa terbentuk dari pihak luar, bukan dari brand sendiri. Guna mengantisipasi hal tersebut, gunakan SEO sebagai media untuk mengontrol narasi brand!
Anda dapat membuat konten resmi di website yang menjawab pertanyaan konsumen terkait brand, misalnya FAQ, artikel edukasi, atau halaman review. Dengan demikian, brand Anda punya peluang lebih besar untuk membangun narasi sesuai harapan.
Hal ini sangat berpengaruh pada reputasi, kepercayaan, dan keberhasilan program brand advocacy.
Ranking dan traffic memang penting, tetapi semua bisnis tentu menargetkan revenue dan profit yang tinggi. Ketika brand mendapatkan kepercayaan dan berhasil mengonversi traffic menjadi penjualan, artinya pelanggan akan merasakan manfaat langsung dari produk.
Apabila pengalamannya positif, mereka akan merasa puas, lalu membeli ulang. Hubungan ini menumbuhkan kepercayaan yang yang lebih besar, di mana kepercayaan menjadi landasan penting dalam brand advocacy marketing.
Berkat adanya kepercayaan, brand advocate akan merekomendasikan produk yang disukainya secara sukarela.
Nah, untuk membantu peningkatkan revenue dan profit, diperlukan penerapan strategi SEO yang kuat. Sebab, hal ini akan membantu brand muncul di berbagai tahap pencarian, mulai dari awareness, consideration, hingga conversion.
Itulah konsep dasar brand advocacy marketing yang perlu Anda pahami. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa SEO bisa membantu online presence Anda lebih nyata dan berdampak.
SEO bukan hanya berfungsi untuk menunjang peringkat dan traffic, tetapi juga membantu menjangkau audiens yang lebih luas sekaligus membangun kepercayaan. Kedua hal ini merupakan modal penting dalam brand advocacy marketing. Semuanya berakar pada optimasi website, baik dari sisi konten maupun teknis sesuai prinsip SEO.
Apabila Anda butuh bantuan untuk mengoptimasi website, percayakan pada Jasa SEO cmlabs. Dengan tim profesional dari berbagai disiplin ilmu, pendekatan strategis, serta tools yang canggih, cmlabs menjadi solusi yang tepat untuk membuat kehadiran Anda di dunia digital jauh lebih berdampak.
Tim cmlabs telah berpengalaman membantu berbagai perusahaan ternama dari berbagai sektor, mulai dari kesehatan, e-commerce, teknologi, FMCG, hingga lingkungan.
Kini, giliran brand Anda yang merasakan dampak positif dari layanan kami. Hubungi tim pemasaran cmlabs dan konsultasikan kebutuhan Anda secara gratis sekarang juga!
Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca tulisan saya! Di cmlabs, kami senang berbagi artikel-artikel baru dan keren seputar SEO setiap minggunya. Jadi, kamu akan selalu mendapatkan informasi terkini tentang topik yang kamu minati. Jika kamu benar-benar suka dengan konten-konten di cmlabs, kamu bisa bergabung dengan newsletter email kami. Dengan berlangganan, kamu akan mendapatkan pembaruan langsung di kotak masukmu. Oh ya, kalau kamu tertarik untuk berkontribusi sebagai penulis di cmlabs, jangan khawatir! Kamu bisa menemukan informasi lebih lanjut di sini. Jadi, ayo bergabung dengan komunitas cmlabs dan ikuti perkembangan terbaru seputar SEO bersama kami!
Bagaimana pendapat Anda? Apakah Anda menyukai artikel ini?