Kami menggunakan cookies
Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..
Kami menggunakan cookies
Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..
Terakhir diperbarui: Jul 01, 2024
Disclaimer: Kami rutin memperbarui halaman Referensi dengan informasi baru berdasarkan penelitian mendalam dari beberapa sumber dan otoritas tepercaya. Anda mungkin mengunjungi Referensi cmlabs melalui tautan eksternal dari pihak ketiga. Dengan ini, kami tidak menjamin keakuratan tautan eksternal atau informasi yang disediakan oleh situs web pihak ketiga.
Memberikan pidato di depan umum merupakan salah satu kegiatan yang bisa Anda temui di sekolah atau di rapat perusahaan. Untuk bisa membuat pidato yang menarik, dibutuhkan keterampilan speech writing yang memadai.
Secara umum, speech writing adalah metode menyampaikan pemikiran atau pesan menggunakan ekspresi yang tepat. Dengan persiapan yang matang dan kerangka naskah yang jelas, Anda bisa menyampaikan pidato dengan natural dan sarat akan nilai.
Panduan ini akan mengantar Anda untuk mempelajari seluk beluk speech writing serta cara menulis naskah pidato yang tepat agar semakin menarik. Simak informasi selengkapnya berikut ini.
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, speech writing adalah taktik penyampaian pesan di muka publik dengan ekspresi yang tepat. Umumnya, teknik penulisan ini tidak berbeda dengan penulisan narasi lainnya.
Selain itu, speech writing juga dikenal sebagai teknik penulisan teks pidato. Pidato sendiri adalah penyampaian formal di depan audiens yang memiliki tujuan tertentu.
Saat menulis naskah pidato, Anda perlu memperhatikan beberapa aspek, seperti kejelasan (pidato harus sederhana dan mudah dimengerti), konsistensi (pidato harus konsisten dan runtut), dan kepadatan (pidato harus singkat dan padat).
Namun, selain aspek tersebut, Anda juga perlu mengetahui tanda-tanda speech writing yang bagus. Penulisan pidato yang baik adalah seni menyusun kata-kata dan ide menjadi pesan yang menarik, koheren, dan mudah diingat yang dapat diterima oleh audiens.
Lebih lanjut, pidato yang baik harus memenuhi elemen wajib berikut ini:
Untuk menyusun sebuah naskah pidato, akan lebih baik jika Anda memahami format speech writing. Dengan begitu, naskah yang dibuat akan lebih terstruktur dan mudah dipahami. Berikut adalah bagian-bagian naskah pidato yang perlu Anda ketahui.
Bagian pertama dari naskah pidato adalah judul. Dalam membuat judul pidato, pastikan Anda mencantumkan topik pidato yang dapat menarik penonton.
Setelah menemukan judul, Anda bisa berlanjut pada pendahuluan. Pada bagian ini, Anda bisa menyapa audiens, seperti “Yang Terhormat Bapak/Ibu”, “Yang Saya Hormati”, “Yang Saya Banggakan”, “Selamat pagi, rekan-rekan”, dan lain sebagainya.
Kemudian, jangan lupa untuk memperkenalkan diri secara singkat dan memperkenalkan topik yang akan diangkat pada pidato.
Pada isi pidato, Anda akan menjelaskan tema yang dibawakan secara rinci. Namun, pastikan untuk menuliskannya secara jelas dan spesifik sehingga penjelasan dapat tersampaikan dengan jelas.
Terdapat tiga cara menyampaikan isi pidato, di antaranya:
Kesimpulan berisi rangkuman dari pidato yang dibawakan. Agar semakin menarik, sertakan ajakan atau tindakan spesifik, atau biasa disebut call-to-action yang mengundang audiens untuk bertindak secara langsung.
Setelah memahami format speech writing, mari pelajari tips speech writing yang bisa diterapkan pada proses penulisan naskah pidato Anda. Adapun tips speech writing adalah sebagai berikut.
Hal pertama yang harus dilakukan saat membuat naskah pidato adalah menyusun kerangkanya. Kerangka naskah bisa berbentuk poin-poin utama sesuai format speech writing. Anda bisa menyusunnya dari pembuka hingga kesimpulan.
Pembuka atau pendahuluan sangatlah penting untuk bisa menarik perhatian audiens. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa audiens yang tertarik dengan suatu hal hanya akan memperhatikannya selama 15-20 menit.
Bahkan, penelitian lain menyebutkan bahwa audiens akan berhenti mendengarkan Anda hanya dalam kurang dari 10 menit. Itulah mengapa kesan pertama yang positif pada awal pidato akan meningkatkan kesempatan untuk dapat menarik perhatian audiens di tengah attention span mereka.
Berikut adalah tips membuat pembuka yang bisa Anda praktikkan pada speech writing:
Langkah selanjutnya adalah menulis isi pidato. Bagian ini mengandung paling banyak informasi sehingga memberikan elemen visual, fakta-fakta baru, serta membuat slide presentasi dapat membantu menunjang pidato Anda dan menjaga fokus audiens.
Dalam menulis isi pidato, Anda perlu fokus pada kerangka naskah yangs udah dibuat agar pembahasan tidak bercabang jauh sehingga apa yang Anda sampaikan sesuai dengan pesan utama pidato.
Selain itu, untuk membuat audiens terlibat dengan bahasan, Anda bisa melakukan survei cepat agar bisa melihat pandangan mereka terhadap topik yang Anda bawakan.
Langkah terakhir dari speech writing adalah menutup pidato. Pada bagian ini, Anda bisa mengutarakan kembali poin-poin penting yang ada pada bahasan.
Meskipun menyatakan kembali poin-poin terasa berulang dan membosankan, tindakan tersebut dapat membantu audiens mempelajari dan mengingat kembali apa yang sudah Anda sampaikan.
Kemudian, untuk membuat pidato Anda semakin cemerlang, Anda bisa menutupnya dengan kalimat motivasi atau pertanyaan pemicu. Tidak hanya itu, Anda juga bisa menyertakan call-to-action yang mengundang audiens melakukan hal yang Anda inginkan, seperti membeli atau berlangganan.
Kesimpulan
Itulah penjelasan tentang speech writing yang dapat Anda pelajari agar bisa menciptakan pidato yang tidak hanya menarik, tetapi juga membawa nilai lebih untuk audiens. Untuk membuat pidato yang baik, pastikan naskah Anda jelas, padat, dan relevan dengan audiens.
Bagaimana pendapat Anda? Apakah Anda menyukai artikel ini?
Sesuai dengan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan dalam wacana pemasaran, saya ingin menanyakan perspektif Anda tentang dampak strategi pemasaran SEO dalam memfasilitasi ekspansi perusahaan dalam kaitannya dengan keberadaan virtual