Kami menggunakan cookies
Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..
Kami menggunakan cookies
Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..
Terakhir diperbarui: Aug 07, 2024
Disclaimer: Panduan SEO cmlabs ini berisi informasi lengkap tentang SEO, seperti pengantar dan panduan umum. Anda mungkin saja mengunjungi laman SEO Terms di cmlabs.co melalui pihak ketiga atau tautan website asing. Kami tidak bertanggung jawab atas keakuratan atau keandalan informasi apa pun yang ditawarkan oleh situs web pihak ketiga.
Pemilihan gambar pada halaman website merupakan salah satu hal yang perlu dipertimbangkan. Dari banyak pilihan, format SVG bisa menjadi opsi tepat untuk menunjang performa SEO website Anda.
SVG adalah singkatan dari Scalable Vector Graphic. Jenis gambar digital ini digunakan dalam kreasi dan editing gambar vektor.
File dengan format SVG tidak seperti file gambar digital pada umumnya. Terdapat hal yang membedakannya dengan file seperti PNG dan JPEG.
Untuk mengetahui lebih banyak tentang SVG dan penggunaannya untuk menunjang performa website, simak panduan yang disajikan di bawah ini.
SVG adalah jenis file gambar yang terdiri dari grafik vektor. Itu artinya, gambar ini bisa diubah skalanya menjadi ukuran apapun tanpa mengurangi kualitasnya.
Penggunaan vektor pada SVG menjadikan file ini berukuran lebih kecil dari file yang menggunakan pixel, seperti PNG dan JPEG.
Secara teknis, file SVG adalah sekumpulan file XML yang memiliki tag markup untuk mendefinisikan suatu gambar.
Jenis gambar vektor ini lebih mudah untuk diedit dan dipersonalisasi. Cukup dengan membuat editor teks, Anda dapat mengubah tag markup untuk melakukan penyesuaian.
Sebagai contoh, mengubah warna di file SVG bisa dilakukan hanya dengan mengganti atribut warna di tag markup.
Penggunaan SVG pada umumnya bisa ditemukan di logo, ikon, dan ilustrasi yang sangat diperlukan untuk kebutuhan digital marketing.
File ini cocok digunakan di halaman website karena ukurannya dapat disesuaikan dengan mudah tanpa harus menurunkan kualitasnya.
SVG sering ditemukan pada aktivitas email marketing dan advertising. Kedua aktivitas pemasaran ini membutuhkan file berukuran kecil agar mudah dimuat dan diakses oleh target audience.
Setelah mengetahui apa itu SVG, saatnya untuk memahami kelebihannya. Selain mudah diskalakan, file SVG juga memiliki beberapa nilai plus lainnya seperti:
Dibandingkan dengan jenis format gambar digital lainnya, file SVG adalah salah satu tipe yang memiliki ukuran kecil.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, SVG adalah file yang terdiri dari grafik vektor dengan ukuran kecil, tidak seperti pixel.
Grafik vektor di sini terdiri dari persamaan matematika yang membuat file berukuran lebih kecil daripada grafik raster yang terdiri dari sekumpulan pixel.
Penggunaan SVG di halaman website bisa mempercepat waktu loading yang membuat skor First Input Delay menjadi rendah dan page speed lebih tinggi di mata mesin pencari maupun pengguna.
Dibandingkan dengan jenis file PNG dan JPEG, SVG lebih mudah dibuat dan diedit dengan tool seperti Adobe Illustrator.
Jenis program seperti Adobe Illustrator khusus digunakan untuk editing gambar yang terdiri dari vektor seperti SVG.
Dengan menggunakan program editor tersebut, Anda dapat mengembangkan ide dan menyesuaikan kreasi gambar SVG Anda untuk kebutuhan bisnis maupun personal dengan mudah.
File-file dengan format SVG dapat digunakan untuk membuat animasi menggunakan CSS atau JavaScript.
Penggunaannya cocok untuk aplikasi maupun website interaktif. Ukurannya yang kecil tidak akan berdampak negatif pada loading website.
File SVG adalah salah satu jenis gambar digital yang didukung oleh banyak browser. Tidak seperti PNG dan JPEG, SVG membutuhkan waktu untuk diterima secara umum.
Pada tahun 2003, SVG diterima penggunaannya dengan standar ISO. Hingga saat ini, file dengan format SVG dapat diakses di browser besar seperti Chrome, Edge, Firefox, dan Safari.
Setelah membahas tentang kelebihan SVG, kekurangannya pun perlu diketahui sebagai pertimbangan untuk penggunaannya pada halaman website Anda.
Berikut beberapa kekurangan dari penggunaan file SVG:
Jika kebanyakan browser modern yang mendukung format SVG, maka beberapa browser lama belum mendukung format gambar digital ini.
Maka dari itu, hal ini bisa menjadi pertimbangan jika Anda menargetkan audiens dalam cakupan luas yang mungkin menggunakan browser lama dan tidak mendukung format SVG.
Ukuran kecil memang dapat mempercepat loading dan meningkatkan user experience, namun terkadang kualitasnya tidak terlihat bagus.
Agar dapat mengatasi masalah ini, Anda dapat menyediakan file SVG dalam berbagai ukuran. Dengan begitu, Anda bisa memilih ukuran mana yang cocok digunakan untuk situasi tertentu.
Seperti yang telah disebutkan di awal, SVG adalah file yang terdiri dari gambar vektor. Penggunaannya cocok untuk logo, ikon, dan ilustrasi.
Namun format ini tidak begitu cocok digunakan untuk foto. Hal tersebut dikarenakan file foto terdiri dari banyak pixel yang tidak sesuai dengan SVG dengan metode grafik vektornya.
Mengenali apa itu SVG dapat membantu Anda memahami jenis format gambar yang umumnya digunakan di halaman website.
Secara tidak langsung, Anda pun bisa membedakan format-format gambar yang sering ditemukan saat ini.
SVG, PNG, dan JPEG merupakan jenis file yang berbeda dilihat dari penggunaan grafiknya. PNG dan JPEG menggunakan grafik raster, sedangkan SVG adalah file yang terdiri dari vektor.
Untuk lebih mudahnya, PNG dan JPEG merupakan file pixel. Jika diubah skalanya secara drastis, maka kualitasnya pun akan memburuk.
File pixel biasanya menjadi buram jika diskalakan terlalu besar. Hal ini tidak berlaku pada gambar dengan format SVG yang menggunakan grafik vektor.
Gambar yang menggunakan vektor bisa diskalakan ke ukuran apapun tanpa mengurangi ketajaman dan kualitas gambar secara drastis.
Maka dari itu, jenis gambar SVG diprioritaskan pada kegiatan marketing yang membutuhkan penyesuaian dalam skala besar.
Mengenali apa itu SVG dan kelebihan serta kekurangannya dapat memberikan Anda ide akan penggunaannya dalam kegiatan optimasi website.
SEO mengutamakan proses loading halaman secara optimal. Oleh karena itu, penggunaan file SVG adalah hal yang wajar dalam aktivitasnya.
Sama dengan WebP, penggunaan file SVG pada halaman website ditujukan untuk membuat halaman dapat dimuat dengan cepat tanpa beban gambar yang berat.
Perlu diketahui bahwa file SVG pun telah diakui oleh mesin pencari ternama seperti Google. Gambar dengan format ini dapat diindeks dan tercantum di Google Image Search.
Selain dapat gambar bisa disesuaikan dan memiliki ukuran kecil, file SVG pun dapat memuat hyperlink untuk dokumen lain menggunakan XLink.
Hal tersebut bisa membantu aktivitas link building yang dapat menunjang performa SEO. Oleh karena itu, penggunaan file ini dapat mengoptimasi website dari sisi image SEO maupun on-page SEO.
Informasi tersebut menutup paduan mengenai penggunaan file SVG pada halaman website. Secara teknis, SVG adalah jenis file yang cocok untuk praktik SEO.
Agar website Anda dapat terus terpantau dan teroptimasi secara terukur, Anda dapat menggunakan jasa SEO dari perusahaan yang ahli di bidangnya.
Input dari SEO specialist dapat membantu Anda membuat website bekerja dengan lebih optimal dan meningkatkan visibilitasnya di halaman hasil pencarian.
Bagaimana pendapat Anda? Apakah Anda menyukai artikel ini?
Gratis di semua peramban berbasis Chromium
Gratis di semua peramban berbasis Chromium
Sesuai dengan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan dalam wacana pemasaran, saya ingin menanyakan perspektif Anda tentang dampak strategi pemasaran SEO dalam memfasilitasi ekspansi perusahaan dalam kaitannya dengan keberadaan virtual