Kami menggunakan cookies

Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..

Panduan SEO komprehensif dengan wawasan dan keahlian mendalam.

Pseudocode Adalah: Pengertian, Fungsi, dan Contohnya

Terakhir diperbarui: Nov 11, 2024

Pseudocode Adalah: Pengertian, Fungsi, dan Contohnya
Gambar sampul: Ilustrasi pseudocode sebagai salah satu jenis kode pemrograman yang digunakan oleh tim developer.

Disclaimer: Panduan SEO cmlabs ini berisi informasi lengkap tentang SEO, seperti pengantar dan panduan umum. Anda mungkin saja mengunjungi laman SEO Terms di cmlabs.co melalui pihak ketiga atau tautan website asing. Kami tidak bertanggung jawab atas keakuratan atau keandalan informasi apa pun yang ditawarkan oleh situs web pihak ketiga.

Pseudocode adalah rangkaian kode/instruksi sederhana yang digunakan programmer untuk merencanakan program komputer. Ini membantu mereka menyusun alur kerja program sebelum ditulis dalam bahasa pemrograman yang sesungguhnya.

Penggunaan struktur pseudocode ini jauh lebih sederhana sehingga mudah dipahami oleh orang awam dengan latar belakang apapun. 

Dalam proses pengembangan perangkat lunak, pseudocode adalah kode yang sangat bermanfaat untuk merencanakan dan menggambarkan algoritma program sebelum mereka mulai menulis kode sebenarnya dalam bahasa pemrograman tertentu.

Agar Anda semakin memahami apa itu pseudocode, ciri-ciri, notasi, dan bagaimana cara membuatnya, pastikan untuk simak ulasan di bawah ini hingga tuntas. 

Apa itu Pseudocode?

Ilustrasi Developer Menulis Pseudocode dalam Aktivitas Pemrograman
Gambar 1: Ilustrasi Developer Menulis Pseudocode dalam Aktivitas Pemrograman

Penulisan kode dan bahasa pemrograman memang sudah menjadi rutinitas inti dari tim web developer maupun programmer. 

Secara umum, terdapat beberapa jenis kode pemrograman yang digunakan oleh tim developer, di antaranya JavaScript, SQL, atau Phyton. 

Untuk mengembangkan atau menjalankan sebuah program dengan sukses, System Analyst perlu mengatur atau memastikan intruksi kode dan arah flow intruksi kode berjalan baik dan  memenuhi ketentuan. 

Dalam dunia pemrograman, bahkan kesalahan kecil dalam penulisan karakter pun bisa berakibat fatal. Oleh karena itu, programmer dapat menggunakan pseudocode untuk merancang “blueprint” dari suatu program. 

Pseudocode adalah penulisan kode semu yang dibuat dengan bahasa sederhana agar mudah dipahami oleh orang awam dari berbagai latar belakang teknis. 

Beberapa penulisan bahasa pemrograman seperti JavaScript yang tujuan utamanya adalah untuk mudah dibaca manusia, terkadang masih sedikit sulit untuk dipahami. Dalam hal ini, pseudocode adalah salah satu solusinya. 

Ciri-Ciri Pseudocode

Agar Anda semakin menguasai konsep apa itu pseudocode, pahami ciri-ciri pseudocode di bawah ini. 

  • Tidak memiliki aturan baku secara sintaks, sehingga setiap tim pengembang dapat menyusun pseudocode sesuai gaya dan preferensi mereka. 
  • Pseudocode umumnya ditulis dengan bahasa Inggris untuk memudahkan integrasi ke dalam bahasa pemrograman.
  • Pseudocode bukan termasuk bahasa pemrograman karena hanya berfungsi sebagai kode semu yang bersifat sementara. 
  • Pseudocode umumnya lebih ringkas dibandingkan dengan algoritma dalam bahasa pemrograman yang sesungguhnya
  • Penulisannya tidak menggunakan bentuk diagram karena sering kali ditulis dalam urutan suatu kejadian atau permasalahan.
  • Pseudocode menggunakan bahasa yang mudah dipahami secara universal sehingga dapat diakses dan dimengerti oleh berbagai pihak, terlepas dari latar belakang pemrograman mereka.

Fungsi Pseudocode

 Ilustrasi Penggunaan Pseudocode
Gambar 2: Ilustrasi Penggunaan Pseudocode

Pseudocode adalah kode semu yang membantu tim developer memahami alur dan logika dalam proses pengembangan program sebelum diubah menjadi script bahasa pemrograman yang sebenarnya.

Setelah mengenal apa itu pseudocode, mari pelajari fungsi pseudocode bagi tim programmer lebih jauh melalui beberapa poin berikut. 

1. Dokumentasi Awal dari Pengembangan Program

Fungsi pertama pseudocode adalah sebagai dokumentasi awal yang digunakan dalam pengembangan program. 

Artinya, sebelum programmer mulai menulis kode sebenarnya dalam bahasa pemrograman tertentu, mereka dapat menggambarkan langkah-langkah dan alur kerja program menggunakan pseudocode. 

Maka dari itu, pseudocode umumnya sangat bermanfaat dalam proses perancangan dan dokumentasi rencana kerja sebelum melakukan implementasi yang lebih rinci.

2. Mempermudah Keterbacaan Algoritma

Jika dibandingkan dengan kode sumber yang ditulis dalam bahasa pemrograman, pseudocode dapat lebih mudah dipahami oleh berbagai pihak, termasuk tim programmer yang mungkin tidak terbiasa dengan bahasa pemrograman tertentu. 

Inilah mengapa struktur pseudocode sering digunakan dalam merancang prototype serta menggambarkan algoritma yang akan diimplementasikan dalam bahasa pemrograman tertentu.

3. Menafsirkan Alur Flowchart

Dalam proses pengembangan program, pseudocode juga membantu merinci langkah-langkah yang harus diambil dalam suatu proses tanpa terikat pada bahasa pemrograman tertentu. 

Dengan pseudocode, pengembang dapat lebih mudah memahami konsep yang ada dalam flowchart dengan sintaks dan logika kode yang diperlukan dalam bahasa pemrograman tertentu. 

Ini membuat proses pengembangan perangkat lunak menjadi lebih mulus dan dapat membantu mengurangi potensi kesalahan atau kesalahpahaman yang mungkin timbul ketika mengonversi alur diagram ke kode yang sebenarnya.

4. Memudahkan Komunikasi Antar Tim 

Salah satu tujuan utama digunakannya pseudocode adalah memfasilitasi komunikasi antar tim developer agar semakin efektif dan efisien. 

Pseudocode tidak disusun dengan bahasa pemrograman yang rumit sehingga sering kali digunakan untuk menjelaskan logika dan langkah-langkah algoritma tanpa harus terkungkung oleh bahasa pemrograman tertentu.

5. Mengurangi Kesalahan Penulisan Kode

Pada dasarnya, pseudocode adalah kode semu yang juga digunakan untuk membantu menavigasi keberadaan bug pada suatu program sebelum algoritma asli mulai disusun. 

Sehingga secara keseluruhan, penggunaan pseudocode juga dapat membantu mengurangi potensi waktu yang terbuang untuk debugging dalam pengembangan perangkat lunak. 

6. Bersifat Universal dan Tidak Terikat pada Bahasa Pemrograman

Pseudocode bersifat universal dan tidak terikat pada bahasa pemrograman tertentu. Sehingga, setiap pengembang dari berbagai latar belakang daoat berkontribusi dan memahami algoritma tanpa harus memiliki pengetahuan mendalam tentang bahasa pemrograman yang digunakan dalam implementasi.

Notasi Pseudocode

Agar semakin memahami apa itu pseudocode, Anda juga perlu mempelajari notasi-notasi yang sering digunakan untuk mendeskripsikan setiap proses pada algoritma pemrograman. 

Notasi pseudocode adalah rangkaian kode yang umumnya digunakan dengan tujuan mempermudah komunikasi dan fungsi pada masing-masing kode pemrograman. Berikut adalah notasi pseudocode yang harus Anda ketahui.

1. INPUT

Notasi pseudocode "INPUT" digunakan untuk menunjukkan proses memasukkan suatu nilai ke dalam variabel. Notasi ini umumnya dimanfaatkan dalam proses mengambil data dari pengguna atau sumber lainnya.

2. OUTPUT

Notasi “OUTPUT” umumnya digunakan untuk menunjukkan keluaran atau hasil dari suatu algoritma.

3. FOR

Notasi “FOR” digunakan untuk menggambarkan sebuah perulangan perhitungan dengan iterasi yang jelas. Biasanya, perulangan ini akan berlangsung sebanyak iterasi yang ditentukan.

4. WHILE

Notasi "WHILE" adalah salah satu elemen penting dalam pseudocode yang digunakan untuk merincikan perulangan dalam algoritma. 

Dengan notasi "WHILE," sebuah proses akan terus diulang selama suatu kondisi tertentu terpenuhi. Dalam proses ini, pseudocode bertugas merinci kondisi perulangan dengan jelas.

5. REPEAT- UNTIL

Notasi pseudocode ini digunakan untuk menggambarkan sebuah perulangan yang memiliki kondisi akhir. 

Artinya, sebuah proses akan diulang sampai kondisi tertentu terpenuhi. Aspek ini menjadikannya berbeda dengan "WHILE" yang memerlukan kondisi awalnya terpenuhi.

6. IF - THEN - ELSE

Notasi "IF - THEN - ELSE" digunakan untuk menggambarkan pengambilan keputusan berdasarkan beberapa kondisi. 

Jika suatu kondisi terpenuhi ("IF"), maka suatu tindakan akan diambil ("THEN"), dan jika tidak, tindakan alternatif lain  dapat diambil ("ELSE").

7. Komentar

Menggunakan tanda '#' atau '//' (mirip dengan bahasa pemrograman) untuk memberikan komentar atau penjelasan pada langkah-langkah pseudocode. 

Contoh: # text contoh komentar

8. Inisialisasi Variabel

Notasi ini dapat digunakan untuk menunjukkan bagaimana variabel diinisialisasi dan diberi nilai awal. 

Contoh: x = 0

9. Fungsi dan Prosedur

Menggunakan NAMA_FUNGSI (parameter) untuk menunjukkan pemanggilan fungsi atau prosedur.

Contoh: total = HITUNG_TOTAL(x, y)

Struktur Pseudocode

Secara umum, struktur pseudocode terdiri dari 5 bagian utama, yaitu: 

  • Judul Program: Berisi judul utama dari algoritma pseudocode atau program yang akan dikerjakan. 
  • Deklarasi: Mencakup keterangan-keterangan inti seperti konstanta atau variabel dalam algoritma. 
  • Implementasi Algoritma: Bagian inti dari pseudocode yang berisi proses, langkah, atau perintah. Anda dapat menyusun algoritma dalam beberapa proses seperti perulangan (FOR), operasional, dan kondisional (IF/ELSE). 
  • Output: Setelah algoritma diproses, pseudocode dapat mencakup langkah-langkah untuk menampilkan hasil keluaran atau menyimpan hasil ke dalam variabel.
  • Penanganan Kesalahan (Opsional): Jika algoritma memerlukan penanganan kesalahan, pseudocode juga bisa digunakan untuk mengatasi situasi tersebut.

Tips Cara Membuat Pseudocode

Pseudocode adalah kode semu yang tidak memiliki standar sintaks. Apabila Anda adalah pemula di dunia pemrograman atau sedang mempelajari apa itu pseudocode dan bagaimana implementasinya, berikut adalah serangkaian cara membuat pseudocode yang dapat dipelajari. 

1. Ketahui Tujuan dari Pemrograman

Langkah pertama dalam membuat pseudocode adalah memahami apa tujuan dari sebuah aktivitas pemrograman terlebih dahulu. 

Dalam hal ini, Anda perlu mengidentifikasi langkah-langkah dasar yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. 

2. Tulis Isi Pseudocode Secara Deskriptif

Dalam tahap ini, Anda perlu menulis deskripsi teks sederhana yang menjelaskan algoritma atau langkah-langkah penyelesaian program.

Anda perlu memastikan agar penulisan pseudocode tetap spesifik dan konsisten, terutama dalam penggunaan huruf kapital. 

Gunakanlah huruf kapital untuk menulis kode perintah pada notasi pseudocode, misalnya ELSE, IF, THEN, FOR, atau notasi-notasi lainnya.. 

 3.  Gunakan Indentasi

Beberapa bahasa pemrograman seperti Phyton umumnya ditulis menggunakan indentasi. Meski penulisan pseudocode tidak memiliki aturan tersendiri, namun penggunaan indentasi dapat memudahkan Anda dalam membaca notasi-notasi pseudocode. 

4. Pastikan Kode Tetap Sederhana

Apabila Anda sedang mempelajari cara membuat pseudocode, maka pastikanlah Anda membuatnya tetap sederhana dan mudah dipahami dengan tidak terlalu sering menyisipkan istilah teknis. 

Dengan demikian, Anda dapat membantu pembaca, terutama tim dengan pengetahuan pemrograman terbatas, untuk memahami logika dan alur program yang dijalankan. 

5. Satu Pernyataan untuk Setiap Baris

Cara membuat pseudocode ini dapat membantu Anda untuk fokus pada satu pemecahan masalah pada satu waktu. 

Dalam pseudocode, satu pernyataan yang jelas dan spesifik umumnya menggambarkan satu langkah dalam algoritma. 

Oleh karena itu, prinsip satu pernyataan untuk setiap baris ini dapat mempermudah pemahaman dan pembuatan program, serta meminimalkan potensi kesalahan dalam proses pengembangan perangkat lunak.

6. Sediakan Spasi Antar Blok

Untuk memastikan penyusunan komponen pseudocode tetap rapi dan mudah dibaca, Anda bisa menggunakan spasi di antara “blok” algoritma.

7. Periksa Kembali Pseudocode

Dalam melakukan pemeriksaan ini, Anda bisa meninjau beberapa hal seperti: 

  • Pastikan pseudocode mudah dibaca dan dimengerti oleh orang lain.
  • Pastikan bahwa logika pseudocode, langkah dan pernyataannya sudah cukup konsisten, tidak ambigu, dan tidak tumpang tindih.
  • Telusuri pseudocode untuk memastikan tidak ada kesalahan atau bug dalam alur logika dan segera perbaiki apabila Anda menemukan bug di dalamnya. 
  • Pastikan bahwa logika pseudocode yang disusun dapat dikonversi ke dalam bahasa pemrograman tertentu. 

Contoh Pseudocode

Untuk melengkapi pemahaman Anda terkait apa itu pseudocode, berikut adalah contoh pseudocode sederhana dalam sebuah pemrograman untuk menghitung luas lingkaran. 

Contoh Pseudocode dan Cara Penulisannya
Gambar 3: Contoh Pseudocode dan Cara Penulisannya

Demikian penjelasan menyeluruh tentang apa itu pseudocode, ciri-ciri, struktur, notasi, dan cara membuat pseudocode untuk mendukung aktivitas pemrograman.

Setelah menyimak pembahasan di atas, Anda pasti sudah paham bahwa pseudocode adalah kode semu yang dapat dimanfaatkan dalam proses penyelesaian masalah atau optimasi website dengan strategi SEO

Apabila Anda kekurangan sumber daya kredibel dalam ruang lingkup bahasa pemrograman dan membutuhkan bantuan tim full-stack developer profesional dalam mengembangkan website, maka Jasa SEO dari cmlabs dapat menjadi mitra terpercaya. 

Jasa SEO dari cmlabs akan membantu Anda menciptakan website yang dapat mendominasi ruang pencarian digital melalui pemberdayaan artikel SEO-friendly. Mari berkolaborasi dan hubungi Tim Marketing cmlabs sekarang!

cmlabs

cmlabs

Bagaimana pendapat Anda? Apakah Anda menyukai artikel ini?

Permudah proses analisis dengan SEO Tools yang terpasang langsung di peramban Anda. Saatnya menjadi ahli SEO sejati.

Gratis di semua peramban berbasis Chromium

Pasang di peramban Anda sekarang? Jelajahi sekarang cmlabs chrome extension pattern cmlabs chrome extension pattern

Permudah proses analisis dengan SEO Tools yang terpasang langsung di peramban Anda. Saatnya menjadi ahli SEO sejati.

Gratis di semua peramban berbasis Chromium

Pasang di peramban Anda sekarang? Jelajahi sekarang cmlabs chrome extension pattern cmlabs chrome extension pattern

Butuh bantuan?

Ceritakan tentang kebutuhan SEO Anda, tim marketing kami akan membantu menemukan solusi terbaik.

Berikut daftar tim kami secara resmi dan diakui, hati-hati terhadap penipuan oknum tidak bertanggung jawab yang mengatasnamakan PT CMLABS INDONESIA DIGITAL (cmlabs). Baca lebih lanjut
Marketing Teams

Agita

Marketing

Tanya Saya
Marketing Teams

Destri

Marketing

Tanya Saya
Marketing Teams

Thalia

Marketing

Tanya Saya
Marketing Teams

Irsa

Marketing

Tanya Saya
Marketing Teams

Yuliana

Business & Partnership

Tanya Saya
Marketing Teams

Rochman

Product & Dev

Tanya Saya
Marketing Teams

Said

Career & Internship

Tanya Saya

Tertarik bergabung di cmlabs? Tingkatkan peluang kamu bekerja menjadi Spesialis SEO di perusahaan melalui program baru kami, yaitu cmlabs Academy. Gratis ya!

Cek

Baru! cmlabs Tambahkan 2 Tools untuk Chrome Extensions! Apa Saja?

Cek

Saat ini tidak ada notifikasi...