Kami menggunakan cookies

Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..

Strategi Mengatur Target CPA Bidding & Tips Mengoptimalkannya

Dipublikasikan Oct 09, 2025 09:10 | Terakhir diperbarui pada Oct 09, 2025 09:10 oleh Kunthi Ismu

Strategi Mengatur Target CPA Bidding & Tips Mengoptimalkannya

Efisiensi biaya merupakan salah satu tantangan utama dalam beriklan di Google Ads. Terkadang, pengiklan merasa bahwa target audiensnya sudah tepat sasaran, namun biaya per konversi ternyata masih tinggi. Apakah Anda juga mengalaminya? 

Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah menggunakan target CPA bidding, yaitu strategi otomatis yang memungkinkan Google menyesuaikan tawaran sehingga biaya konversi lebih efisien. Temukan panduan lengkap penerapan dan tips optimasinya dalam artikel ini!

 

Apa Itu CPA Google Ads?

CPA (Cost per Acquisition) Google Ads adalah model pembayaran iklan di Google Ads yang fokus pada konversi, bukan sekadar tampilan iklan atau klik. Artinya, pengiklan hanya membayar bila pengguna melakukan tindakan yang bernilai, seperti mengisi formulir, mendaftar newsletteratau membeli produk.

Penentuan biaya iklan di Google Ads menggunakan strategi bidding, yaitu proses penentuan tawaran (bid) atau jumlah maksimal yang bersedia Anda bayarkan untuk memperoleh hasil tertentu.

Google kemudian akan menggunakan tawaran tersebut dalam proses lelang iklan untuk menentukan iklan mana yang akan ditampilkan kepada pengguna. Dalam praktiknya, pengiklan dapat memilih dua metode bidding untuk mencapai CPA yang efisien, yaitu manual bidding atau smart bidding.

Manual bidding dapat dipilih jika Anda ingin mengatur sendiri besaran bid per klik sesuai strategi dan anggaran yang dimiliki. Sementara itu, smart bidding memungkinkan Google Ads untuk menyesuaikan bid secara otomatis di setiap lelang iklan, berdasarkan data performa, konteks pengguna, dan peluang terjadinya konversi.

Nantinya, artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai salah satu strategi dalam smart bidding, yakni target CPA bidding. Namun, sebelumnya pahami dulu uraian di bawah ini untuk memahami kapan cost per acquisition diperlukan.

Baca juga: Menggabungkan Strategi Paid Ads dengan SEO PPC Management

 

Kapan CPA Google Ads Diperlukan?

Anda bisa menggunakan strategi CPA saat tujuan utama kampanye Anda adalah mendapatkan konversi, seperti pembelian produk, prospek pelanggan, atau unduhan aplikasi.

Strategi ini juga efektif bila Anda ingin mengoptimalkan biaya per konversi dan sudah mempunyai target cost per action (CPA) tertentu, misalnya Rp30.000 per pendaftaran.

Namun, agar hasilnya optimal, pendekatan Anda perlu berbasis data (data-driven). Sebab, Google Ads menggunakan algoritma smart bidding yang membutuhkan cukup banyak data historis untuk menentukan tawaran terbaik di setiap lelang iklan. 

Maka, cost per acquisition akan lebih efektif jika diterapkan pada campaign dengan volume konversi yang tinggi dan data performa yang sudah stabil.

Sebaiknya, hindari melakukan uji coba dengan membagi campaign separuh-separuh dengan metode lain. Pasalnya, hal tersebut berpotensi menghambat proses pembelajaran algoritma. Biarkan sistem mengakses data sebanyak mungkin supaya dapat menyesuaikan strategi bidding secara optimal. 

Apabila diterapkan dengan tepat, CPA dapat membantu Anda scale up campaign tanpa overspending, sekaligus memaksimalkan keuntungan dari tiap konversi.

 

Strategi Mengatur Target CPA Bidding

Target CPA adalah nilai rata-rata biaya yang ingin dikeluarkan untuk mendapatkan satu konversi. Nilai tersebut menjadi acuan bagi sistem Google Ads dalam menentukan tawaran (bid) secara otomatis di setiap lelang iklan.

Untuk mengetahui nilai target CPA yang ideal, Anda dapat menggunakan rumus cara menghitung CPA berikut ini:

CPA (Cost Per Acquisition) = Total pengeluaran iklan : Total jumlah konversi

Misalnya, bila Anda mengeluarkan Rp2.000.000 untuk mendapatkan 20 konversi, maka nilai CPA yang diperoleh adalah Rp100.000 per konversi. Setelah mengetahui nilai CPA, Anda bisa mulai mengaturnya di akun Google Ads.

Pertama, masuk ke akun Google Ads Anda, lalu pilih kampanye yang ingin diubah strateginya. Setelah itu, buka tab “Pengaturan” (Settings) untuk melihat konfigurasi kampanye tersebut.

Selanjutnya, klik bagian “Semua Pengaturan” (All Settingsdan scroll ke bawah hingga menemukan menu “Strategi Penawaran” (Bidding Strategy). 

Pada bagian ini, klik “Edit”, lalu pilih opsi “Ubah Strategi Penawaran” (Change Bidding Strategy) untuk mengganti metode bidding yang digunakan.

Dari menu drop down yang muncul, pilih opsi “Conversion” atau “Target CPA” sebagai strategi penawaran baru. Selanjutnya, masukkan nilai target CPA yang ingin Anda capai per konversi. 

Misalnya, bila Anda menargetkan biaya Rp50.000 untuk tiap pembelian atau pendaftaran, tuliskan angka tersebut pada kolom yang tersedia.

Terakhir, klik “Simpan” (Save) untuk menyelesaikan pengaturan. Setelah strategi ini aktif, sistem Google Ads akan mulai menganalisis data historis dan menyesuaikan tawaran secara otomatis di setiap lelang iklan. Dengan demikian, biaya per konversi bisa tetap efisien dan sesuai dengan target yang telah Anda tentukan.

Perlu dipahami bahwa sistem membutuhkan waktu belajar (learning phase) untuk menyesuaikan bid secara optimal, jadi hasil awal mungkin tidak langsung stabil.

Baca juga: Apa Itu Budgeting Ads? Bagaimana Tips Mengelolanya? Simak!

 

Tips Mengoptimalkan Target CPA Bidding

Setelah mengetahui cara set-up target CPA bidding, Anda juga bisa menerapkan sejumlah tips berikut untuk mengoptimalkan hasilnya:

  • Tentukan target CPA yang realistis: Target CPA yang terlalu rendah akan menyulitkan Google untuk menemukan audiens yang sesuai dengan biaya tersebut. Alhasil, iklan mungkin saja tidak dapat tampil atau spending berhenti total. Sebaiknya, gunakan data historis sebagai acuan untuk menetapkan target yang realistis.
  • Biarkan campaign mengumpulkan data dulu: Sistem Google Ads menggunakan algoritma machine learning yang butuh waktu untuk mempelajari pola konversi dan menyesuaikan tawaran. Jadi, jangan langsung mengubah nilai atau setelan campaign, apalagi terlalu sering, ya. Sebaiknya tunggu 1–2 minggu agar algoritma lebih stabil.
  • Sesuaikan target CPA secara bertahap: Apabila ingin menaikkan atau menurunkan target CPA, sebaiknya lakukan secara perlahan, misalnya naik atau turun sekilas 10%–25% saja. Tujuannya untuk menjaga agar algoritma tetap stabil dan tidak kehilangan data pembelajaran yang telah terkumpul.
  • Pantau metriks Search Impression ShareSearch impression share menunjukkan seberapa sering iklan Anda muncul dibandingkan total peluang tampilnya. Anda bisa meningkatkan target CPA sekitar 10%, lalu memantau apakah iklan mulai muncul lebih sering.
  • Sesuaikan bid berdasar perangkat: Meski target CPA sifatnya otomatis, Anda tetap bisa menyesuaikan bid berdasarkan perangkat. Sebagai contoh, jika Anda menaikkan bid di perangkat mobile sebesar 30%, sistem akan mengoptimalkan performa agar CPA di mobile bisa naik hingga angka tersebut. Jadi, bukan harga klik yang akan dinaikkan secara langsung.

 

Bingung Menentukan & Mengatur Target CPA Bidding? cmlabs Bisa Bantu!

Kalau Anda mengalami kendala atau kebingungan saat mengatur target CPA bidding, tak perlu khawatir karena Anda bisa memanfaatkan Layanan SEM cmlabs.

Melalui layanan ini, tim cmlabs siap membantu pengaturan target CPA bidding dengan strategi yang data-driven, berfokus pada tujuan, serta melibatkan riset pelanggan dan kata kunci yang mendalam. 

Bukan hanya memastikan strateginya tepat sasaran, cmlabs juga memastikan konten iklan yang tayang menarik dan mengarah pada landing page yang berkualitas tinggi. Kami siap membantu Anda menyiapkan landing page yang responsif, mobile-friendly, dan relevan dengan produk agar hasilnya pun lebih optimal.

Bahkan, campaign Anda tak berhenti begitu saja ketika sudah tayang. Tim cmlabs akan memantau secara aktif dan melakukan pengujian serta optimasi yang diperlukan. 

Beberapa brand besar telah kami bantu dalam memaksimalkan strategi iklan di Google Ads, salah satunya JEC Eye Hospitals & Clinic. Semua berjalan end-to-end, mulai dari penyediaan elemen visual, copywriting, hingga strategi SEM-nya.

Sekarang giliran brand Anda untuk menjalankan campaign SEM yang sistematis dan efektif bersama cmlabs. Ingin mengetahui detail layanan ini? Jangan ragu untuk hubungi kami dan dapatkan penawaran terbaik untuk brand Anda!

Baca juga: Digital Campaign: Pengertian, Tipe, dan Manfaatnya

Risca Fadillah

Risca Fadillah

Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca tulisan saya! Di cmlabs, kami senang berbagi artikel-artikel baru dan keren seputar SEO setiap minggunya. Jadi, kamu akan selalu mendapatkan informasi terkini tentang topik yang kamu minati. Jika kamu benar-benar suka dengan konten-konten di cmlabs, kamu bisa bergabung dengan newsletter email kami. Dengan berlangganan, kamu akan mendapatkan pembaruan langsung di kotak masukmu. Oh ya, kalau kamu tertarik untuk berkontribusi sebagai penulis di cmlabs, jangan khawatir! Kamu bisa menemukan informasi lebih lanjut di sini. Jadi, ayo bergabung dengan komunitas cmlabs dan ikuti perkembangan terbaru seputar SEO bersama kami!

Bagaimana pendapat Anda? Apakah Anda menyukai artikel ini?

Butuh bantuan?

Ceritakan tentang kebutuhan SEO Anda, tim marketing kami akan membantu menemukan solusi terbaik.

Berikut daftar tim kami secara resmi dan diakui, hati-hati terhadap penipuan oknum tidak bertanggung jawab yang mengatasnamakan PT CMLABS INDONESIA DIGITAL (cmlabs). Baca lebih lanjut
Marketing Teams

Agita

Marketing

Tanya Saya
Marketing Teams

Destri

Marketing

Tanya Saya
Marketing Teams

Thalia

Marketing

Tanya Saya
Marketing Teams

Irsa

Marketing

Tanya Saya
Marketing Teams

Said

Career & Internship

Tanya Saya

Tertarik bergabung di cmlabs? Tingkatkan peluang kamu bekerja menjadi Spesialis SEO di perusahaan melalui program baru kami, yaitu cmlabs Academy. Gratis ya!

Cek

Baru! cmlabs Tambahkan 2 Tools untuk Chrome Extensions! Apa Saja?

Cek

Saat ini tidak ada notifikasi...