Panduan Optimasi JavaScript Berdasarkan Praktik SEO

Penggunaan JavaScript memang tidak asing bagi web developers dalam mengelola website secara umum. Namun, tahukah Anda bahwa terdapat cara optimasi JavaScript SEO secara spesifik yang dapat menunjang performa website dengan efektif.

Metode JavaScript SEO memiliki prinsip dasar yang sama dengan penggunaan JavaScript pada umumnya. Kebanyakan website menggunakan JavaScript untuk meningkatkan user experience dan interaktivitas. Saat ini beberapa situs menggunakan program JS untuk menampilkan konten dan membuat halaman produk atau pricing lebih menarik.

Memiliki wawasan tentang JavaScript dalam SEO bisa membantu Anda memahami cara Google menganalisa program tersebut. Dengan begitu, Anda bisa mengoptimalkan performa website dari sisi pemrograman secara efektif. Untuk itu, simak pembahasannya di bawah ini.

Mengenal JavaScript SEO

Sebagai bagian dari technical SEO, JavaScript berperan penting dalam praktik optimasi website. Dari sisi pengelolaan website secara teknis, JavaScript SEO dapat membuat halaman menjadi lebih mudah untuk diakses oleh web crawler untuk proses crawling dan indexing.

Penggunaan dan optimasi JavaScript yang tepat dapat membuat halaman website menjadi SEO-friendly dan mudah dikenali oleh search engine. Dengan begitu, website bisa menempati posisi atas di halaman pencarian atau SERP.

JavaScript memang bukan hal yang diharuskan dalam kegiatan optimasi website, namun tidak berarti program ini merugikan SEO website itu sendiri. Meskipun JavaScript tidak selalu sempurna ketika digunakan, masih terdapat beberapa keunggulan dari program tersebut yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas website di mata search engine dan user. 

Tahapan Analisa Halaman Menggunakan JavaScript

Pada awalnya, search engine hanya perlu menggunakan respon HTML yang sudah diunduh untuk menelusuri konten dari banyak halaman di suatu website. Adanya JavaScript membuat proses rendering menjadi lebih kompleks.

Dari satu respon HTML yang sederhana, kini search engine perlu melakukan rendering berbagai halaman layaknya browser untuk melihat konten sebagaimana yang ditampilkan kepada user. Sistem yang menangani proses ini di Google bernama Web Rendering Service (WRS).

Meskipun terlihat lebih rumit dari proses awal menggunakan repson HTML, tahapan rendering halaman JavaScript tidak begitu kompleks adanya. Terdapat beberapa proses yang perlu dilewati, yaitu:

Permintaan Crawler

Tahap awal dalam analisa halaman berbasis JavaScript adalah dengan menunggu crawler mengirimkan GET kepada server. Setelah diterima oleh server, respon akan kembali dengan header dan konten dari file yang kemudian disimpan.

Beberapa halaman menggunakan pendeteksi user agent untuk menampilkan konten kepada crawler tertentu. Khususnya di halaman yang menggunakan JavaScript, Google mungkin menemukan sesuatu yang berbeda dengan yang ditampilkan kepada user.

Processing

Dalam tahap processing, JavaScript memilah halaman mana yang perlu dimasukkan prioritas untuk indexing. Google juga melakukan proses caching dan eliminasi duplicate content dalam tahap ini.

Rendering

Selanjutnya halaman akan masuk proses rendering. Terdapat beberapa kasus dalam optimasi JavaScript di mana halaman tidak dapat diproses selama berhari-hari bahkan berminggu-minggu. Namun hal itu tidak menjadi masalah karena kebanyakan halaman dapat melewati proses rendering hingga selesai.

Dalam tahap ini, Google akan melakukan rendering atau menerjemahkan halaman dengan memproses JavaScript dan perubahan yang dibuat di Document Object Model (DOM). Di sini, Google menggunakan bantuan dari cache halaman dan file serta Googlebot untuk melaksanakan proses rendering hingga selesai.

Antrian Crawling

Setelah rendering, halaman akan masuk di antrian crawling. Pada tahap ini, Anda perlu memperhatikan crawl budget website guna melihat halaman mana saja yang perlu diprioritaskan. Proses crawling bisa berbeda antara satu website dan lainnya. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan crawl budget setiap website itu sendiri.

Troubleshooting JavaScript

Sebelum masuk ke pembahasan optimasi JavaScript SEO, Anda perlu mengetahui bagaimana cara melakukan troubleshoot program tersebut. Untuk mengecek masalah yang berdampak pada JavaScript, Anda bisa menggunakan beberapa alat di bawah ini:

Google Cache

Meskipun kurang bisa diandalkan dalam pengecekan Googlebot, tools ini dapat melihat HTML awal atau versi lama dari hasil rendering. Sistem Google Cache ini dibuat untuk melihat konten ketika website tidak dapat diakses. 

Google Testing Tools

Terdapat beberapa macam alat yang bisa digunakan di sini, seperti Google Search Console, Mobile Friendly Test, dan Rich Result Test yang berguna untuk membantu proses debugging.

Alat-alat tersebut menarik sumber secara real-time dan tidak menggunakan versi cached seperti renderer biasanya. Dengan begitu, Anda bisa melihat mana resource yang terblokir dan pesan berisi console error yang dapat membantu menyelesaikan isu terkait JavaScript.

Melakukan Pencarian dengan Kueri

Salah satu cara tercepat untuk melakukan pengecekan masalah JavaScript adalah dengan melakukan pencarian manual. Anda bisa memasukkan kueri pencarian dan melihat apakah snippet konten muncul di halaman pencarian atau tidak. Perlu diketahui bahwa konten yang tersembunyi secara default tidak akan muncul di SERP.

Cara Optimasi JavaScript SEO

Agar performa website meningkat, perlu dilakukan pengelolaan yang sesuai dengan kaidah SEO. Utamanya optimasi JavaScript SEO memerlukan pengetahuan teknik yang penting dilakukan oleh web developer serta SEO specialist yang memahami bagaimana cara mengoptimalkan performa website di mata search engine.

Berikut beberapa cara optimasi JavaScript SEO yang Anda terapkan:

Kompres File JavaScript

Lakukan kompresi file JavaScript untuk menghindari waktu download yang lama. Pasalnya, file dengan ukuran besar akan menghabiskan banyak CPU time dan melambankan kerja website Anda. Pastikan proses kompresi berjalan tanpa kendala agar file tidak rusak. Apabila terjadi error, maka hal tersebut dapat berdampak pada  tampilan dan fungsi website lainnya.

Hapus JavaScript yang Tidak Digunakan

Salah satu cara mudah untuk melakukan optimasi JavaScript SEO adalah dengan menghapus file JavaScript yang sudah tidak digunakan. Untuk mencari file-file tersebut, Anda bisa membuka tab Reduce unused JavaScript, Avoid enormous network payloads, atau Minimize main-thread work di PageSpeed Insight.

Hindari Duplicate Content

Cara optimasi JavaScript kali ini perlu diperhatikan karena sifat programnya sendiri yang menyediakan berbagai URL untuk konten yang sama. Hal ini bisa disebabkan oleh kapitalisasi, ID, dan parameter ID. Untuk menyelesaikan isu ini, Anda bisa memilih satu versi untuk diindeks dengan menyertakan canonical tag di halaman tersebut.

Gunakan Redirect

Praktik SEO sudah terbiasa dengan 301 dan 302 redirect dari sisi server. Namun JavaScript biasanya dijalankan dari sisi klien. Hal ini masih dapat dideteksi karena Google memproses halaman sesuai dengan redirect dan menganggapnya sebagai sinyal seperti PageRank.

Ijinkan Crawling

Dalam menjalankan optimasi JavaScript, Anda perlu memperhatikan akses crawling untuk crawler dengan menggunakan robots.txt. Untuk itu, hindari blokir akses ke resources di dalam website karena Google perlu mengakses dan mengunduh file-file penting supaya proses rendering bisa dilakukan dengan tepat.

Lakukan On-Page SEO

Optimasi JavaScript yang terakhir dilihat dari sisi on-page. Dalam hal ini, perlu diperhatikan penggunaan title tag, meta description, atribut alt, dan lain sebagainya. Untuk halaman JavaScript sendiri, isu yang biasanya ditemukan berhubungan dengan pengaturan di atribut alt gambar.

Demikian panduan komprehensif seputar optimasi JavaScript SEO. Banyak hal yang perlu diperhatikan untuk mengoptimasi website berbasis JavaScript. Namun, proses optimasi sesuai dengan kaidah SEO pun tidak boleh dilupakan dalam hal ini.

Untuk mendapatkan hasil maksimal dari kegiatan optimasi website, Anda bisa menggunakan jasa SEO dari cmlabs. Kebutuhan optimasi akan dapat dipenuhi dengan bantuan dari spesialis SEO handal kami.