Kami menggunakan cookies
Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..
Kami menggunakan cookies
Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..
Terakhir diperbarui: Aug 07, 2024
Disclaimer: Panduan SEO cmlabs ini berisi informasi lengkap tentang SEO, seperti pengantar dan panduan umum. Anda mungkin saja mengunjungi laman SEO Terms di cmlabs.co melalui pihak ketiga atau tautan website asing. Kami tidak bertanggung jawab atas keakuratan atau keandalan informasi apa pun yang ditawarkan oleh situs web pihak ketiga.
Kecepatan loading website merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan dalam SEO dan pengecekannya perlu dilakukan dengan tool seperti PageSpeed Insights.
Pengelola website sepatutnya mengutamakan page speed karena aspek ini diperhatikan oleh Google dalam proses penentuan ranking halaman website di SERP.
Untuk mengukur seberapa baik kecepatan loading website, Anda bisa menggunakan PageSpeed Insights yang dapat memberikan data tentang performa website dalam waktu singkat.
Panduan kali ini akan membahas tentang hal-hal penting seputar tool pengukur kecepatan yang dibuat oleh Google ini. Simak informasinya di bawah ini.
PageSpeed Insights (PSI) adalah tool untuk mengukur kecepatan halaman website dengan menggunakan data real-world dan lab.
Kecepatan halaman yang dimaksud di sini adalah metrik pengukuran SEO yaitu page speed di perangkat desktop dan mobile.
Adapun data real-world diambil dari laporan pengguna Chrome. Sedangkan data lab dihitung menggunakan Lighthouse.
Laporan yang disajikan oleh PSI terdiri dari load time, PageSpeed, Core Web Vitals, dan faktor lain yang memengaruhi kecepatan dan performa website itu sendiri.
Umumnya, tool pemeriksa kecepatan website ini digunakan untuk membantu developer meningkatkan kinerja website.
Dari PSI, developer mampu mendapatkan rekomendasi perbaikan yang dapat meningkatkan waktu loading halaman website untuk meningkatkan user experience.
Di samping untuk web developer, PageSpeed Insights juga dapat digunakan oleh pemilik website dan tim marketing.
Pemilik website, baik itu personal atau bisnis, dapat menggunakan PSI untuk memantau performa website dari sisi kecepatan loading halaman.
Tim marketing pun juga dapat menggunakan PSI agar iklan dan campaign dapat dimuat dengan cepat oleh target audience.
Penggunaan Google PageSpeed Insights (PSI) cukup mudah jika dibandingkan dengan tool Lighthouse.
Untuk mendapatkan laporan tentang kecepatan loading halaman, Anda dapat menuju halaman https://pagespeed.web.dev/ dan memasukkan URL yang ingin ditinjau.
Tunggu beberapa waktu untuk laporannya tampil secara keseluruhan, termasuk Core Web Vitals, rincian metrik page speed, dan Performance Rating.
Data Performance Rating itu sendiri merupakan rata-rata dari setiap skor metrik yang disajikan di laporan PSI.
Rating tersebut merupakan nilai keseluruhan dari website namun bukan berarti pengukuran mutlak performa website.
Data yang dilampirkan di laporan PageSpeed Insights meliputi semua aspek yang berkaitan dengan pengukuran kecepatan halaman.
Terdapat beberapa aspek yang dimasukkan dalam penghitungan skor Performance Rating.
Berikut rincian persentase dari aspek-aspek pengukuran page speed yang menentukan skor halaman di PSI:
Penilaian performa website pada PageSpeed Insights berada pada skala 0 sampai 10. Semakin tinggi skor yang didapat, maka semakin baik kualitas halaman di mata Google.
Skor optimal berada di kisaran 90 hingga 100. Untuk mendapatkan skor tersebut, suatu website perlu memiliki performa yang optimal.
Dengan kata lain, isu-isu website yang dapat memperlambat loading halaman perlu diselesaikan sesuai dengan data dari analis PSI.
Lantas, apa yang harus Anda lakukan untuk mendapatkan skor tinggi berdasarkan standar Google? Berikut beberapa strategi yang bisa Anda terapkan:
Gambar yang digunakan di setiap halaman website perlu dioptimasi agar tidak membutuhkan waktu loading lama.
Tidak jarang penggunaan gambar berukuran besar menjadi faktor buruknya skor kecepatan halaman website.
Oleh karena itu, terapkan strategi image SEO yang mengutamakan page speed tanpa mengorbankan kualitas gambar.
Dengan kata lain, file gambar yang digunakan akan berukuran kecil tanpa merusak kualitasnya. Untuk melakukannya, Anda bisa menggunakan layanan kompres gambar online.
Salah satu tips yang dapat Anda lakukan di sini adalah merubah format gambar ke WebP. Format gambar ini mempertahankan kualitas gambar namun berukuran kecil.
Di samping gambar, elemen lain di halaman website yang dapat memperlambat loading adalah JavaScript, HTML, dan CSS.
Kode-kode tersebut perlu diperkecil tanpa mengurangi kualitasnya. Dengan begitu, browser akan dapat memuatnya dengan lebih cepat.
Agar performa website dapat meningkat, Anda perlu melakukan optimasi di halaman pada versi mobile, mengingat aktivitas browsing banyak dilakukan oleh pengguna melalui smartphone saat ini.
Untuk mengetahui apa saja yang perlu diperbaiki, cek laporan yang disajikan PageSpeed Insights di versi perangkat mobile.
Dari data yang didapatkan, Anda bisa mulai merencanakan strategi dan menyusun skala prioritas untuk mengoptimasi halaman website mobile agar performanya sama baiknya dengan versi desktop.
Anda bisa menggunakan Mobile Friendly Test dari cmlabs secara gratis untuk melihat sebaik apa kualitas tampilan halaman website Anda di perangkat seluler.
Menyimpan cache atau caching merupakan strategi optimasi page speed yang efektif. Data halaman website akan disimpan sementara dalam bentuk cache.
Halaman website yang pertama kali dibuka akan menampilkan elemen-elemen baru. Kemudian sistem caching akan menyimpan data-data tersebut.
Ketika pengguna membuka kembali halaman website tersebut, tidak perlu lagi dilakukan request server untuk data-data yang sama.
Dengan begitu, waktu loading pun akan menjadi lebih singkat dari sebelumnya dan pengguna dapat mengakses halaman tanpa harus menunggu server merespon kembali.
Sudah disebutkan sebelumnya bahwa ada tool Google lainnya yang dapat digunakan berdampingan dengan PageSpeed Insights yaitu Lighthouse.
Keduanya memiliki peran berbeda sehingga topik pembahasan “PageSpeed Insights vs Lighthouse” pun menjadi informasi relevan yang sedikit banyak dicari oleh pengguna.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, PageSpeed Insights mengombinasikan data real-world dan lab untuk menyajikan laporan kecepatan website yang mudah dimengerti.
Sedangkan Lighthouse adalah tool yang difokuskan untuk mengumpulkan data lab meliputi semua aspek dari kecepatan loading hingga keamanan website.
PageSpeed Insights biasanya lebih banyak digunakan untuk pengecekan secara umum. Di sisi lain, Lighthouse menyajikan data terperinci yang ditujukan bagi developer.
Keduanya sama-sama akan memberikan rekomendasi meningkatkan user experience dengan mempercepat loading halaman website.
Demikian panduan mengenai PageSpeed Insights, cara kerjanya, penentuan skor, dan bagaimana mendapatkan skor tinggi dari analisis yang dilakukan.
Sebagai pilihan alternatif, Anda bisa menggunakan Page Speed Test dari cmlabs untuk mengetahui seberapa baik performa halaman website Anda.
Untuk optimasi website yang lebih komprehensif, Anda bisa menggunakan jasa SEO dari spesialis di bidangnya.
SEO dapat membantu website Anda mencapai performa yang optimal secara organik. Gunakan layanan optimasi dari spesialis SEO yang menggunakan strategi terukur untuk mendukung performa website Anda.
Bagaimana pendapat Anda? Apakah Anda menyukai artikel ini?
Gratis di semua peramban berbasis Chromium
Gratis di semua peramban berbasis Chromium
Sesuai dengan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan dalam wacana pemasaran, saya ingin menanyakan perspektif Anda tentang dampak strategi pemasaran SEO dalam memfasilitasi ekspansi perusahaan dalam kaitannya dengan keberadaan virtual