Kami menggunakan cookies

Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..

Panduan SEO komprehensif dengan wawasan dan keahlian mendalam.

Core Web Vitals: Pentingnya Untuk SEO dan Cara Optimasinya

Terakhir diperbarui: Aug 05, 2022

Core Web Vitals: Pentingnya Untuk SEO dan Cara Optimasinya
Gambar sampul: Ilustrasi core web vitals oleh cmlabs. Panduan ini berisi tentang semua yang perlu Anda lakukan untuk meningkatkan skor core web vitals untuk mendukung SEO Anda.

Disclaimer: Panduan SEO cmlabs ini berisi informasi lengkap tentang SEO, seperti pengantar dan panduan umum. Anda mungkin saja mengunjungi laman SEO Terms di cmlabs.co melalui pihak ketiga atau tautan website asing. Kami tidak bertanggung jawab atas keakuratan atau keandalan informasi apa pun yang ditawarkan oleh situs web pihak ketiga.

Apa itu Core Web Vitals?

Core web vitals adalah faktor-faktor yang dianggap sangat penting oleh Google dalam menentukan pengalaman pengguna dalam sebuah situs web. Sejalan dengan misi Google untuk menyajikan informasi kepada pengguna, maka pengguna menjadi fokus utama search engine ini.

Faktor-faktor tersebut dapat mengidentifikasi pengalaman pengguna dengan 3 metrik primer yaitu largest contentful paint (kecepatan loading halaman), first input delay (baik atau tidaknya respon elemen halaman), dan cumulative layout shift (stabilitas layout halaman).

Google menyampaikan kemungkinan pengguna meninggalkan suatu halaman web akan menurun sebanyak 22 persen jika webmaster dapat meningkatkan tiga faktor tersebut. Tentunya hal ini juga akan berpengaruh pada SEO. Sebelumnya, mari kita bahas tentang tiga faktor diatas. 

Largest Contentful Paint (LCP)

LCP adalah waktu yang dibutuhkan untuk merender elemen konten terbesar yang terlihat di tampilan website, sejak pengguna mengakses URL. Waktu loading tidak hanya menjadi faktor penting yang menjamin pengalaman pengguna, namun halaman yang dimuat dengan cepat cenderung berperingkat lebih tinggi di Google.

Jika halaman membutuhkan waktu terlalu lama untuk menampilkan konten, maka pengunjung akan cenderung meninggalkan halaman tersebut. Search engine juga akan menilainya sebagai halaman berkualitas rendah.

Metrik ini biasanya mengukur elemen halaman seperti:

  • Gambar
  • Tag gambar.
  • Thumbnail video.
  • Gambar latar belakang dengan CSS.
  • Elemen teks seperti judul dan paragraf

LCP yang disarankan adalah tidak lebih dari 2.5 detik ketika halaman mulai loading. 

First Input Delay (FID)

Jika LCP adalah waktu yang dibutuhkan untuk memuat elemen halaman, maka FID adalah waktu yang dibutuhkan situs web untuk merespon interaksi pengunjung. Interaksi tersebut berupa klik atau masukan ke halaman web. 

Situs web banyak menggunakan teknologi dan konten widget untuk memudahkan penyampaian informasi. Elemen ini dapat meningkatkan penyampaian konten, namun juga dapat menyebabkan delay yang mengharuskan pengunjung untuk menunggu respon dari search engine. 

Developer situs web perlu mengurangi waktu yang dihabiskan pengguna untuk menunggu browser merespons masukan mereka agar performa situs meningkat. FID yang baik seharusnya di bawah 100 milidetik.

Perlu dicatat bahwa FID sulit diukur karena data ini hanya dapat diukur di field. Berarti, skor FID bergantung pada variabel di luar kendali pemilik web seperti kemampuan perangkat pengguna dan kecepatan internet mereka.

Cumulative Layout Shift (CLS)

Berikutnya adalah CLS, metrik yang mengukur stabilitas layout halaman. Pemilik situs harus memastikan kemudahan pengguna dalam mengakses tombol dan link dalam halamannya. 

Elemen yang berubah posisi dapat membingungkan pengguna dan mengurangi pengalaman baik mereka di halaman tersebut. Jadi, penting untuk memastikan semua konten tetap di tempatnya setelah halaman dimuat di perangkat pengguna. 

Secara sederhana, metrik ini membantu pemilik situs memahami jika konten seperti teks, tombol, dan banner, link bergeser saat pengguna membaca konten di halaman tertentu. Pemilik situs disarankan untuk menjaga CLS di angka 0.1 atau kurang. 

Mengapa Core Web Vitals Penting?

Google mengumumkan core web vitals sebagai faktor ranking sejak 2020, dengan tujuan untuk meningkatkan pengalaman pengguna dalam aktivitas penelusuran. Jadi, 3 metrik di atas akan berpengaruh besar dalam skor page experience

Konten berkualitas tinggi harus didukung dengan skor page experience yang tinggi pula untuk mendapatkan ranking tinggi di Google. Dengan begitu core web vitals menjadi bagian penting dalam aktivitas SEO.

Memeriksa Skor Core Web Vitals

Untuk memeriksa apakah situs web Anda sudah mencapai skor yang baik, alat-alat di bawah ini dapat membantu proses tersebut:

  • Google Search Console: memberikan ringkasan pengalaman pengguna situs Anda. Google mengevaluasi metrik page experience untuk masing-masing URL yaitu; core web vitals, Kegunaan Seluler, penggunaan HTTPS.
  • PageSpeed Insights: melaporkan kinerja laman pada perangkat seluler dan desktop, dan memberikan saran tentang cara meningkatkan laman tersebut.

Pengaruh Core Web Vitals Terhadap SEO

Core Web Vitals tidak boleh dilupakan saat mengimplementasikan SEO. Jika website Anda memiliki konten berkualitas tinggi namun tidak mengoptimalkan core web vitals, hasil yang ingin dicapai pun menjadi tidak maksimal. 

Anda perlu memastikan skor LCP, FID, dan CLS website Anda sudah optimal. Pada akhirnya, Anda perlu mempertimbangkan semua faktor perangkingan yang ditentukan oleh search engine untuk mencapai SERP teratas. 

Cara Meningkatkan Skor Core Web Vitals

Dikarenakan core web vitals menjadi salah satu ranking factor, sudah saatnya para webmaster meningkatkannya sebagai bagian dari proses SEO. Berikut adalah beberapa aksi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan skor core web vitals untuk SEO. Namun, perlu diketahui bahwa hasil optimasi akan bervariasi tergantung website itu sendiri. 

Largest Contentful Paint (LCP)

LCP berfokus pada hal penting menyangkut kemampuan pengguna untuk melihat semua informasi dalam halaman tersebut. Anda dapat memeriksa skor LCP melalui Google PageSpeed Insights. Tools ini juga dapat menampilkan area mana yang harus ditingkatkan.

Google memiliki panduan LCP dimana mereka mengkategorikan kecepatan LCP menjadi 3 status; Good, Needs Improvement, dan Poor.

Gambar 1: Ilustrasi tersebut menunjukkan indikator penilaian skor LCP. Dikategorikan menjadi baik (good) apabila waktu yang diperlukan ≤ 2.5 detik, perlu perbaikan (need improvement) jika waktu yang dibutuhkan lebih dari 2.5 detik hingga 4 detik, dan buruk (poor) jika waktu pemuatan yang dibutuhkan lebih dari 4 detik.

Singkatnya, jika Anda ingin skor LCP yang baik, halaman Anda harus dapat memuat konten dengan lengkap selama 2.5 detik atau kurang. Untuk meningkatkannya, dibutuhkan ketelitian dan usaha keras, lebih lagi jika situs Anda memiliki banyak fitur. Berikut adalah beberapa aksi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan LCP

  • Optimalkan server: tingkatkan bagaimana dan di mana server Anda menangani konten Anda. Gunakan Time to First Byte (TTFB) untuk mengukur waktu respons server 
  • Gunakan Lazy Loading: lazy loading membuat fitur gambar hanya dimuat saat seseorang menggulir halaman Anda ke bawah. Dengan ini Anda dapat mencapai LCP secara signifikan.
  • Optimalkan elemen besar di halaman: di Google PageSpeed Insight Anda dapat mengetahui elemen mana di halaman Anda yang memperlambat LCP. Optimalkan elemen ini agar skor LCP meningkat.
  • Perkecil CSS: CSS dapat berisi karakter, spasi, indensasi, dan lainnya yang tidak dibutuhkan search engine. Mmeperkecilnya dapat mempercepat waktu loading halaman.
  • Kurangi waktu pemblokiran JavaScript: Unduh dan sajikan jumlah minimal JavaScript yang diperlukan kepada pengguna. Mengurangi jumlah pemblokiran JavaScript dapat mempercepat proses render dan skor LCP lebih baik.

First Input Delay (FID)

Seperti yang disampaikan sebelumnya, FID mengukur seberapa cepat pengguna dapat berinteraksi dengan halaman Anda dan waktu yang dibutuhkan untuk merespon mereka. Contoh interaksi tersebut seperti:

  • Memilih menu
  • Mengklik tautan
  • Mengisikan email atau data lain ke dalam field

Untuk halaman web yang memiliki banyak fitur interaksi dengan pengguna, mengoptimalkan FID menjadi keharusan. Skor yang baik untuk FID adalah 100 milidetik. 

Gambar 2: Ilustrasi tersebut menunjukkan indikator penilaian skor FID. Dikategorikan menjadi baik (good) apabila waktu input dan respon pertama ≤ 100 ms, perlu perbaikan (need improvement) jika waktu yang dibutuhkan lebih dari 100 ms hingga 300 ms, dan buruk (poor) jika waktu yang dibutuhkan lebih dari 300 ms.

Untuk meningkatkannya tentu tidak mudah karena bisa dipengaruhi oleh faktor pengguna sendiri.

  • Optimalkan JavaScript: Semakin banyak file JS yang digunakan, semakin berat proses loadingnya. Sederhanakan file JS, maka waktu untuk loading akan lebih cepat. Ketika pengguna mengklik sesuatu saat file JavaScript sedang diproses, browser tidak dapat merespon pengguna. Jika skor FID Anda berwarna merah, Anda perlu membagi file JavaScript  sehingga browser dapat bergantian antara pemrosesan JavaScript dan merespon pengguna.
  • Pecah Long Task: Jika Anda telah mencoba mengurangi jumlah JavaScript yang dimuat pada satu halaman,  memecah kode long-running menjadi task asinkron yang lebih kecil.
  • Kurangi waktu eksekusi JavaScript: membatasi jumlah JavaScript di halaman akan mengurangi jumlah waktu yang dibutuhkan browser untuk mengeksekusi kode JavaScript. Ini juga akan mempercepat browser  untuk merespons setiap interaksi pengguna.

Untuk mengoptimalkan skor FID, Google merekomendasikan untuk menjalankan audit di Lighthouse dan mengevaluasi situs Anda.

Cumulative Layout Shift (CLS)

Selanjutnya adalah cara meningkatkan CLS yang mengukur pengalaman visual pengguna.  Pengguna tentunya ingin layout halaman yang mereka buka stabil dan tidak banyak perubahan setelah loading komplit. Skor yang baik untuk CLS adalah 0.1

Gambar 3: Ilustrasi tersebut menunjukkan indikator penilaian skor CLS. Dikategorikan menjadi baik (good) perubahan tata letak < 0.1, perlu perbaikan (need improvement) jika perubahan bernilai lebih dari 0.1 hingga 0.25, dan buruk (poor) jika perubahan tata letak > 0.25.

Beberapa tips untuk mengoptimalkan CLS:

  • Gunakan dimensi gambar: Selalu sertakan atribut ukuran lebar dan tinggi pada gambar dan elemen video Anda. Cara ini dapat memastikan browser telah mengalokasikan jumlah ruang dalam dokumen saat gambar dimuat.
  • Pastikan elemen iklan memiliki ruang tertentu. Jika tidak, elemen tersebut dapat tiba-tiba muncul di halaman konten, mendorong konten ke bawah, ke atas, atau ke samping.
  • Penerapan konten dinamis: Hindari menyisipkan konten baru di atas konten yang sudah ada, kecuali sebagai respon atas interaksi pengguna.

Anda dapat memeriksa skor CLS di Google PageSpeed Insight dan temukan diagnostics dari isu yang ada. Dengan fitur ini, Anda dapat meningkatkan area yang perlu optimasi.

Demikian penjelasan dan panduan lengkap mengenai Core Web Vitals yang berhubungan erat dengan SEO. Meningkatkan Core Web Vitals dapat berpengaruh baik terhadap SEO. Tips di atas dapat Anda terapkan untuk mendapatkan skor dan ranking yang lebih baik di search engine seperti Google.

cmlabs

cmlabs

Bagaimana pendapat Anda? Apakah Anda menyukai artikel ini?

Permudah proses analisis dengan SEO Tools yang terpasang langsung di peramban Anda. Saatnya menjadi ahli SEO sejati.

Gratis di semua peramban berbasis Chromium

Pasang di peramban Anda sekarang? Jelajahi sekarang cmlabs chrome extension pattern cmlabs chrome extension pattern

Permudah proses analisis dengan SEO Tools yang terpasang langsung di peramban Anda. Saatnya menjadi ahli SEO sejati.

Gratis di semua peramban berbasis Chromium

Pasang di peramban Anda sekarang? Jelajahi sekarang cmlabs chrome extension pattern cmlabs chrome extension pattern

Butuh bantuan?

Ceritakan tentang kebutuhan SEO Anda, tim marketing kami akan membantu menemukan solusi terbaik.

Berikut daftar tim kami secara resmi dan diakui, hati-hati terhadap penipuan oknum tidak bertanggung jawab yang mengatasnamakan PT CMLABS INDONESIA DIGITAL (cmlabs). Baca lebih lanjut
Marketing Teams

Agita

Marketing

Tanya Saya
Marketing Teams

Destri

Marketing

Tanya Saya
Marketing Teams

Thalia

Marketing

Tanya Saya
Marketing Teams

Irsa

Marketing

Tanya Saya
Marketing Teams

Yuliana

Business & Partnership

Tanya Saya
Marketing Teams

Rochman

Product & Dev

Tanya Saya
Marketing Teams

Said

Career & Internship

Tanya Saya

Tertarik bergabung di cmlabs? Tingkatkan peluang kamu bekerja menjadi Spesialis SEO di perusahaan melalui program baru kami, yaitu cmlabs Academy. Gratis ya!

Cek

Baru! cmlabs Tambahkan 2 Tools untuk Chrome Extensions! Apa Saja?

Cek

Saat ini tidak ada notifikasi...