Kami menggunakan cookies
Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..
Kami menggunakan cookies
Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..
Terakhir diperbarui: May 25, 2023
Disclaimer: Panduan SEO cmlabs ini berisi informasi lengkap tentang SEO, seperti pengantar dan panduan umum. Anda mungkin saja mengunjungi laman SEO Terms di cmlabs.co melalui pihak ketiga atau tautan website asing. Kami tidak bertanggung jawab atas keakuratan atau keandalan informasi apa pun yang ditawarkan oleh situs web pihak ketiga.
Bagi Anda para pemilik website, sudah pernahkah Anda mendengar istilah revamp? Ya, revamp adalah aktivitas untuk meningkatkan sebuah situs dari segi tampilan dan fungsional.
Panduan kali ini akan membahas tentang apa itu revamp, tahapan-tahapan, hingga kapankah Anda harus melakukan revamp website.
Langsung saja, simak penjelasannya di bawah ini!
Mengubah atau memperbaiki tampilan dan elemen-elemen lain yang ada pada website lumrah dilakukan oleh para webmaster, atau oleh para pemilik website.
Perbaikan yang paling umum dilakukan pada suatu website adalah revamp. Sudah tahukah Anda tentang apa itu revamp?
Revamp adalah perbaikan yang dilakukan guna meningkatkan performa website yang ada dengan membuat sejumlah perubahan yang mempengaruhi tampilan serta fungsinya.
Perubahan ini umumnya dilakukan dengan memperbarui beberapa elemen seperti: skema warna, gambar, font, dan tata letak.
Revamp dapat dilakukan kapan saja untuk meningkatkan desain, fungsionalitas, atau elemen lainnya tanpa perlu memulai dari awal lagi.
Contohnya, ketika Anda memiliki situs yang terdiri dari satu halaman utama yang telah ada selama bertahun-tahun, dan ingin menambahkan lebih banyak halaman atau mengubah tata letaknya, Anda dapat melanjutkan tanpa membangun ulang seluruh situs dari awal lagi.
Inilah yang disebut dengan revamp.
Setelah membaca penjelasan di atas, kini Anda telah mengetahui apa itu revamp. Namun, sudahkah Anda memahami perbedaannya dengan redesign?
Redesign terlihat mirip dengan revamp, di mana keduanya sama-sama bertujuan untuk meningkatkan performa situs web yang sudah ada.
Namun, redesign melibatkan pengerjaan ulang sepenuhnya dari segi tata letak, navigasi, dan fungsionalitas situs.
Sederhananya, jika revamp dilakukan untuk merubah beberapa elemen dari sebuah situs, maka redesign dilakukan untuk merubah tampilan situs secara keseluruhan.
Redesign bertujuan untuk menciptakan user experience baru untuk pengguna, sekaligus meningkatkan arsitektur informasi, dan membuat konten lebih mudah diakses oleh pengguna.
Bila ditinjau dari segi waktu, pengerjaan redesign biasanya membutuhkan waktu hingga 3-6 bulan untuk menyelesaikannya, sementara revamp pada umumnya membutuhkan waktu yang lebih sedikit, yakni satu bulan atau bahkan kurang.
Lantas, kapankah revamp harus dilakukan untuk meningkatkan performa situs Anda? Ketahui penjelasannya dalam poin-poin berikut ini!
Berdasarkan data dari MarketingCraft, sekitar 88% pengguna tidak ingin kembali mengunjungi sebuah situs ketika sudah merasakan user experience yang buruk saat mengakses suatu website.
Oleh karena itu, Anda perlu membuat desain situs yang menarik dan user friendly, dengan tujuan agar bisa menarik perhatian pengguna untuk mengunjungi situs Anda.
Sebagai pemilik situs atau bisnis, Anda tentunya ingin pengguna memahami apa pesan yang disampaikan dalam campaign marketing Anda.
Akan tetapi, jika Anda terlalu memaksakan dan membombardir pengguna dengan konten yang kurang informatif, hal ini hanya akan membuat pengguna merasa kesulitan untuk mencerna pesan-pesan yang diberikan.
Jika situs Anda memiliki user experience yang buruk, hal ini menjadi pertanda bahwa situs Anda membutuhkan revamp secepatnya.
Jika Anda harus menghubungi web developer saat Anda ingin memperbaiki hal-hal kecil yang ada pada website Anda, ini merupakan sebuah pertanda bahwa website tersebut susah untuk dikelola.
Kebanyakan website ‘tua’ dibuat menggunakan pemrograman HTML statis yang membutuhkan keahlian lebih untuk menguasai bahasa pemrograman HTML dan CSS untuk memperbaiki situs tersebut.
Saat ini, kebanyakan website telah menggunakan WordPress yang memungkinkan Anda untuk memperbaiki situs tanpa harus menjadi ahli bahasa pemrograman.
Bahkan, CMS yang satu ini juga memungkinkan banyak orang untuk bekerja di situs Anda secara bersamaan.
Misalnya, sebagai administrator website, Anda dapat mengatur izin untuk setiap pengguna tentang mana area website yang boleh dan tidak boleh mereka akses.
Dan jika sewaktu-waktu Anda perlu mencabut akses pengguna ke halaman tertentu, dengan WordPress, Anda dapat melakukannya hanya dengan beberapa klik mouse tanpa perlu menjadi ahli pemrograman website.
Seperti yang Anda ketahui, banyak sekali faktor yang dapat menjadi parameter terhadap penurunan leads dan sales, salah satunya adalah kepercayaan pengguna.
Jika situs Anda tidak memiliki faktor kepercayaan yang cukup, pengguna seringkali tidak mengambil langkah lebih lanjut, seperti: melakukan pembelian, request janji bertemu, hingga mengunduh file secara gratis dari website Anda.
Anda perlu membuat pengguna merasa bahwa mereka sedang berada di tempat yang tepat, dan situs Anda dapat menjawab apa yang mereka cari.
Buatlah pengguna merasa bahwa berbisnis dengan Anda merupakan pengalaman yang aman dan menyenangkan.
Setelah mengetahui kapan Anda harus melakukan revamp website, selanjutnya Anda perlu mengetahui tahapan-tahapan dalam melakukan revamp website.
Berikut ini penjelasannya!
Dalam melakukan persiapan revamp website, Anda perlu melakukan 3 hal berikut ini:
Pada tahapan selanjutnya, Anda dapat mulai merancang desain untuk website Anda. Jangan ragu untuk menggunakan aset berupa gambar beresolusi tinggi, untuk menjaga kenyamanan para pengguna saat mengakses website Anda.
Selain itu, gunakanlah elemen desain yang familiar bagi banyak orang. Riset bagaimana tampilan situs kompetitor Anda, kemudian implementasikan hal-hal yang belum ada di situs tersebut untuk website Anda.
Jangan lupa untuk membuat copywriting yang persuasif untuk pengguna, guna menarik perhatian mereka untuk mengunjungi situs Anda.
Pada tahapan ini, saatnya untuk mulai membangun kembali situs Anda.
Dalam proses revamp, biasanya webmaster membangun situs baru di server pengembangan, sementara situs Anda yang sudah ada tetap online seperti biasa.
Apabila versi baru situs Anda telah siap digunakan, Anda dapat mengarsipkan situs lama, dan segera memigrasikan situs yang baru didesain ulang ke domain situs web Anda.
Jika Anda menggunakan WordPress, aktivitas semacam ini sering disebut dengan staging.
Pada proses staging, Anda dapat mengeksekusi segala ide yang telah Anda persiapkan untuk menyusun website Anda dalam versi yang lebih baru, entah itu dari segi tampilan, konten, hingga fungsionalitas lainnya.
Tahapan revamp website yang terakhir adalah perilisan (launching). Akan tetapi, sebelum merilis situs Anda, sebaiknya Anda melakukan beberapa tes terlebih dahulu.
Anda dapat membuka link-link yang ada pada situs Anda, untuk memastikan bahwa seluruh halaman tetap bekerja dengan semestinya.
Selain itu, jangan lupa untuk melakukan backup terhadap sistem terbaru Anda, untuk menghindari serangan yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Jika Anda merasa situs Anda telah siap, maka luncurkanlah versi terbaru dari situs Anda.
Demikianlah pembahasan mengenai apa itu revamp, hingga tahapan-tahapan dalam melakukan revamp untuk situs Anda.
Jika Anda tidak memiliki cukup sumberdaya untuk melakukan revamp, Anda dapat menggunakan jasa SEO dari cmlabs.
Sebab, jasa SEO dari cmlabs tak hanya mampu membantu Anda dalam menyusun strategi SEO, namun juga dapat membantu Anda memanajemen performa situs Anda secara detail, membuat SEO revamp check-list agar aktivitas revamp Anda berjalan dengan baik, dan mencegah website Anda mengalami penurunan trafik organik.
Bagaimana pendapat Anda? Apakah Anda menyukai artikel ini?
Gratis di semua peramban berbasis Chromium
Gratis di semua peramban berbasis Chromium
Sesuai dengan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan dalam wacana pemasaran, saya ingin menanyakan perspektif Anda tentang dampak strategi pemasaran SEO dalam memfasilitasi ekspansi perusahaan dalam kaitannya dengan keberadaan virtual