Kami menggunakan cookies
Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..
Kami menggunakan cookies
Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..
Terakhir diperbarui: Jul 26, 2023
Disclaimer: Panduan SEO cmlabs ini berisi informasi lengkap tentang SEO, seperti pengantar dan panduan umum. Anda mungkin saja mengunjungi laman SEO Terms di cmlabs.co melalui pihak ketiga atau tautan website asing. Kami tidak bertanggung jawab atas keakuratan atau keandalan informasi apa pun yang ditawarkan oleh situs web pihak ketiga.
Single Page Application adalah istilah yang semakin populer dalam dunia pengembangan website.
Dalam dunia digital yang semakin canggih ini, aplikasi web menjadi semakin kompleks dengan tuntutan pengguna akan user interface yang interaktif dan responsif.
Berbekal dari kondisi tersebut, keberadaan Single Page Application menjadi salah satu solusi menarik.
Sebagai pengembangan dari model tradisional, aplikasi web ini tidak memerlukan proses memuat ulang halaman setiap kali melakukan interaksi.
Sebaliknya, konten web akan melalui proses pembaruan secara asinkron sehingga dapat mempersembahkan user experience yang lebih menyenangkan.
Dengan menggunakan bahasa pemrograman JavaScript, SPA mampu memuat hanya sebagian kecil dari halaman guna mengoptimalkan kecepatan dan efisiensi loading halaman (page load efficiency).
Temukan pembahasan selengkapnya mengenai apa itu Single Page Application pada ulasan di bawah ini!
Single Page Application adalah kepanjangan dari SPA. Istilah ini kerap dipakai untuk mendefinisikan sebuah aplikasi web yang menyediakan satu halaman untuk mengoperasikan segala jenis aktivitas di aplikasi tersebut.
Salah satu keuntungan besar dari Single Page Application adalah tidak mengharuskan pengguna untuk berpindah-pindah dari halaman browser satu ke halaman lainnya.
Hal ini terutama berlaku apabila pengguna ingin melakukan aktivitas seperti mengunjungi suatu tautan, mengisi formulir, dan banyak jenis interaksi lainnya.
Lalu, bagaimanakah cara kerja Single Page Application ini?
Seluruh aktivitas yang dilakukan pengguna akan diatur oleh JavaScript (AJAX) secara asinkronus.
Artinya, peralihan antar halaman ini diatur menggunakan sistem routing yang tidak membutuhkan loading browser.
Dengan keberadaan Single Page Application, pengguna dapat merasakan proses loading yang cepat sehingga meningkatkan pengalaman pengguna (UX).
Setelah mengetahui apa itu Single Page Application, Anda mungkin penasaran mengenai keunggulan dari aplikasi web satu ini.
Selain memungkinkan proses loading yang lebih cepat, beberapa keunggulan lain dari Single Page Application adalah:
Bandwidth merupakan kecepatan jaringan yang dihitung setiap detik dalam proses transfer data.
Salah satu keunggulan utama dari keberadaan Single Page Application adalah mengurangi penggunaan bandwidth jaringan.
Hal ini dikarenakan SPA memiliki struktur dan fungsionalitas yang unik. Karena hanya ada satu halaman utama yang perlu dimuat saat pengguna pertama kali mengakses aplikasi.
Setelah itu, semua perubahan dan konten baru akan dimuat secara asinkron. Dengan demikian, keberadaannya dapat menghemat bandwidth jaringan yang digunakan untuk mengunduh halaman baru.
Keuntungan lainnya dari Single Page Application adalah proses loading yang cepat. Kecepatan proses loading ini cukup menguntungkan, terutama jika dibandingkan dengan Multiple Page Application.
Hal ini dikarenakan semua elemen HTML yang terdapat di antarmuka aplikasi sudah diunduh sejak awal saat halaman pertama kali dimuat.
Sehingga, server hanya perlu mengambil sejumlah kode untuk membuat dan memperbarui tampilan pengguna (UI).
Kondisi ini juga berarti bahwa semakin sedikit permintaan yang ditujukan ke server, maka waktu loading pun menjadi lebih singkat.
Single Page Application adalah jenis aplikasi web yang tidak membutuhkan query tambahan.
Selain dapat membantu menghemat waktu dalam proses memuat halaman, tidak adanya query tambahan juga memberi pengaruh langsung pada anggaran yang diperlukan.
Pasalnya, developer berkesempatan untuk memperoleh jumlah traffic yang sama sembari menekan anggaran untuk penggunaan server tambahan.
Meskipun dinilai menguntungkan, jenis aplikasi web ini memiliki sejumlah hal yang menjadi pertimbangan.
Salah satu kelemahan utama Single Page Application adalah adanya ketergantungan pada JavaScript.
Hal ini tentu saja dinilai mengkhawatirkan terutama jika pengguna menonaktifkan JavaScript pada browser mereka.
Selain itu, perlu diingat juga bahwa Single Page Application adalah jenis aplikasi web yang mengunduh semua data di awal, sehingga proses loading-nya cukup memakan waktu saat pertama kali dibuka.
Dalam beberapa kasus, menerapkan optimasi SEO ke dalam aplikasi web ini juga dinilai sulit. Untuk itu, simak tuntas panduan berikut!
Meski kerap dinilai sulit, terdapat beberapa praktik untuk membuat Single Page Application ramah SEO, antara lain:
Proses server-side rendering (SSR) ini akan menerapkan penggabungan website sebagai bagian dari siklus permintaan/respon server.
Untuk menjalankan SSR pada struktur JavaScript, SPA harus dieksekusi pada virtual DOM (Document Object Model).
Virtual DOM tersebut lalu dikonversi menjadi string HTML untuk disisipkan ke dalam halaman sebelum dikirimkan kepada pengguna akhir.
SSR inilah yang dapat membantu website agar mudah terdeteksi di mesin pencari tanpa tergantung pada kemungkinan apakah pengguna menjalankan JavaScript atau tidak.
Praktik SEO terbaik selanjutnya untuk Single Page Application adalah pre-rendering.
Pre-rendering memungkinkan pengguna menjalankan SPA di browser tanpa tampilan, seperti Firefox atau Chrome.
Pre-rendering mirip dengan SSR, hanya saja rendering tidak dilakukan di server langsung. Proses ini juga dapat diintegrasikan ke dalam alur build, seperti menggunakan Gulp atau Webpack.
Namun, cara ini juga memiliki kekurangan, karena setiap rute dalam SPA harus melalui proses pre-rendered secara individu sehingga akan menguras waktu yang cukup lama.
Untuk membuat Single Page Application ramah SEO, John Hartley (Associate Team Director dari DYNAMIT) menyarankan penggunaan dua jenis URL berbeda ke dalam SPA, yakni URL slug dan URL ID.
URL ID umumnya berisi ID unik yang berkaitan dengan setiap fragmen konten di halaman web. Sedangkan URL Slug berisi sejumlah kata yang dipisahkan dengan tanda hubung (-).
URL slug dianggap penting karena dapat memudahkan pengguna dalam membaca dan membagikannya.
Agar dapat mendukung penerapan SEO yang optimal, URL slug sebaiknya mengandung kata kunci yang relevan, bersih, dan tidak mengandung fragmen seperti tagar.
Komponen SEO terbaik selanjutnya untuk Single Page Application adalah Meta Tag.
Mulai dari judul halaman, deskripsi meta, hingga tag canonical sebaiknya dirender langsung ke dalam kode sumber halaman untuk melengkapi fungsi dari server side dan pre-rendering.
Selain meningkatkan aksesibilitas pengguna, mesin pencari juga dapat mengakses konten website secara lebih menyeluruh apabila XML Sitemap terformat dengan baik.
Demikian penjelasan mengenai apa itu Single Page Application, keunggulan, kekurangan dan bagaimana cara membuatnya agar tetap ramah SEO.
Dengan mengetahui konsep Single Page Application, Anda dapat selangkah lebih maju dalam memahami cara kerja suatu halaman web.
Memahami strategi ini juga membantu Anda mengenali taktik yang sebaiknya dilakukan dalam penerapan SEO agar kualitas website bisa lebih optimal.
Apabila Anda menjumpai kendala saat menjalankan aktivitas optimasi website, Jasa SEO dari cmlabs siap menemani perjalanan Anda untuk meningkatkan pemasaran digital secara organik dan unggul dalam hasil pencarian online.
Bagaimana pendapat Anda? Apakah Anda menyukai artikel ini?
Gratis di semua peramban berbasis Chromium
Gratis di semua peramban berbasis Chromium
Sesuai dengan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan dalam wacana pemasaran, saya ingin menanyakan perspektif Anda tentang dampak strategi pemasaran SEO dalam memfasilitasi ekspansi perusahaan dalam kaitannya dengan keberadaan virtual