Kami menggunakan cookies
Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..
Kami menggunakan cookies
Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..
Terakhir diperbarui: Jul 06, 2023
Disclaimer: Panduan SEO cmlabs ini berisi informasi lengkap tentang SEO, seperti pengantar dan panduan umum. Anda mungkin saja mengunjungi laman SEO Terms di cmlabs.co melalui pihak ketiga atau tautan website asing. Kami tidak bertanggung jawab atas keakuratan atau keandalan informasi apa pun yang ditawarkan oleh situs web pihak ketiga.
Apakah Anda pernah mendengar salah satu tools yang bisa digunakan untuk menganalisa traffic halaman suatu website?
Untuk mengetahui hal tersebut, anda perlu menggunakan sebuah tool yang dapat membantu Anda, yaitu Google Campaign URL Builder dan UTM Tracking Code.
Google Campaign URL Builder dan UTM dapat ditemukan di Google Analytics. Kedua fitur tersebut berguna sebagai parameter untuk melacak dari mana sumber klik dan konversi halaman.
Dengan tools tersebut, Anda akan dapat mengukur kinerja aset digital yang Anda miliki dengan lebih efektif.
Pelajari tentang apa itu Google Campaign URL Builder untuk mengetahui saluran mana yang mendatangkan traffic terbaik di panduan ini.
UTM merupakan singkatan dari Urchin Traffic Monitor atau sebuah kode unik yang diselipkan pada URL yang membantu melacak sumber, media, atau nama campaign.
Kode ini biasa dipakai oleh pengguna saat membagikan konten mereka melalui berbagai medium, seperti email, ads, dan media sosial lainnya.
UTM tracking code sendiri awalnya dibuat oleh perusahaan perangkat lunak bernama Urchin sebelum diakuisisi oleh Google pada tahun 2005.
Fitur UTM builder tersedia di Google Campaign URL Builder. Fitur ini bisa anda manfaatkan untuk analisa spesifik mengenai sumber traffic yang diperoleh.
Sehingga Anda dapat mengetahui channel mana yang paling efektif digunakan ketika menjalankan campaign dengan menggunakan berbagai kanal.
Dengan begitu, Anda bisa memilih menggunakan satu kanal (channel) saja yang paling efektif dan menonaktifkan saluran lainnya.
Sebelum membahas tutorial, Anda perlu memperhatikan contoh bentuk kode UTM yang telah digabungkan dengan alamat URL seperti dibawah ini:
https://www.example.com/?utm_source=ramadhan-mailer&utm_medium=email&utm_campaign=ramadhan-sale
Ketika mengecek dari Google Analytics, Anda dapat mengetahui asal traffic yang diperoleh link tersebut secara otomatis.
Penambahan tanda tanya seperti contoh di atas tidak akan merubah tampilan halaman website Anda.
Seperti yang sudah diketahui, tools ini dapat memberi kemudahan untuk menganalisis sumber traffic yang diperoleh.
Untuk mempermudah proses analisis traffic tersebut, Google menyediakan 5 parameter yang perlu Anda ketahui :
Medium merupakan parameter terbaik yang dapat digunakan untuk mengukur performa website berdasarkan pengunjungnya.
Di sini, medium bisa berupa media sosial, web browser, mengetikkan URL secara langsung, dan lain sebagainya. Bentuk dari UTM ini bisa berupa UTM_Medium
Parameter ini bisa digunakan untuk melihat hasil campaign dengan jenis yang berbeda-beda di dalam satu URL yang sama atau indikator pada saat A/B testing.
Tentu saja dibutuhkan kreativitas yang tinggi ketika melakukan distribusi konten. Sebagai contoh, banner pertama berupa sebuah logo, banner kedua adalah text. Anda bisa membedakannya dengan membuat kode UTM utm_logolink dan utm_textlink
Kode campaign ini menandakan bentuk promosi yang anda buat. Seperti contohnya, UTM_campaign=10percentpromocode ini menandakan bahwa di link tersebut berisikan kode promosi diskon sebesar 10%.
Untuk penggunaan campaign pun dibutuhkan konsistensi di setiap media promosi. Jangan lupa juga untuk pastikan atribut hyperlink yang digunakan sudah benar.
Term biasanya digunakan untuk mengindikasikan kata kunci yang digunakan di platform iklan berbayar.
Misalnya, ketika Anda membayar untuk campaign “window shopping”, maka penambahan kata kunci tersebut ke UTM bisa dilakukan, sehingga menjadi utm_term=window+shopping
Source agak sedikit berbeda daripada parameter lainnya. Menggunakan parameter ini, Anda dapat menganalisis sumber referral link. Misalnya, saat membagikan sebuah campaign di Instagram, Anda dapat menambahkan utm seperti utm_source=instagram.
Hal ini juga termasuk pengunjung yang datang dari mesin pencari (search engine) seperti Google, YouTube, dan lainnya.
Anda dapat menggunakan kombinasi dari beberapa parameter di atas sesuai dengan kepentingan bisnis.
Semakin banyak parameter yang digunakan, maka kesempatan untuk mendapat hasil analisis yang lebih tajam dan akurat akan semakin besar.
Setelah memahami Google UTM sebagai tool yang dapat memudahkan Anda menganalisis traffic campaign, tentunya Anda perlu mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Berikut langkah-langkah yang dapat Anda ikuti :
Hal pertama yang perlu dilakukan untuk membuat kode UTM adalah dengan membuka halaman Google Campaign URL Builder.
Pada halaman ini, Anda akan menemukan berbagai kolom parameter yang akan menjadi kode tambahan untuk disisipkan di suatu URL.
Anda dapat mulai mengisi kolom parameter seperti yang sudah disebutkan di atas. Untuk melihat performa campaign berbayar, Anda dapat mengisi kolom Term dan Content dan mendapat kode tambahan. Begitu juga dengan parameter lainnya.
Apabila parameter sudah terisi dengan benar, maka link siap untuk digunakan. Anda juga dapat meringkas link anda dengan memilih menu “Convert URL to short link” agar halaman lebih mudah diakses oleh pengunjung.
Untuk mendapatkan hasil analisis data, Google membutuhkan waktu sedikitnya 3-5 hari untuk mengumpulkan data, terhitung sejak link dibuat. Proses analisis ini dilakukan langsung dengan mengakses dashboard dari Google Analytics.
Ikuti langkah berikut: Acquisition > Campaigns > All Campaigns.
Pada halaman inilah seluruh data hasil traffic link UTM akan ditampilkan. Untuk memudahkan proses, Anda dapat menggunakan bantuan dari spreadsheet dari setiap link UTM.
Pastikan untuk melacak data tersebut secara berkala untuk mengetahui postingan mana yang memiliki traffic paling baik.
Kini dengan adanya Google Campaign URL Builder, Anda dapat menganalisis traffic dari setiap campaign dengan lebih efektif.
Anda hanya perlu menambahkan kode sederhana untuk mengetahui seluruh asal traffic postingan Anda.
Sederhananya, Google UTM bisa menceritakan tentang bagaimana traffic sampai ke website yang Anda miliki berdasarkan parameter yang sudah dimasukkan.
Dengan begitu, Anda bisa mengetahui link mana saja yang memiliki traffic paling tinggi, konten mana saja yang digemari oleh pengunjung, dan menjadi solusi untuk melakukan A/B Testing.
Analisis traffic juga dapat membantu Anda menentukan strategi pemasaran apa yang paling tepat digunakan untuk di setiap platform.
Sehingga akan semakin mudah untuk mencari pengguna baru dengan jangkauan pasar yang lebih luas lagi.
Itulah pembahasan mengenai Google Campaign Builder, di mana Google UTM memiliki peran yang sangat penting dalam hasil analisis traffic di berbagai platform media sosial.
Anda juga dapat menggunakan jasa SEO dari cmlabs untuk membantu pengelolaan website, termasuk menggunakan Google Campaign URL Builder ini.
Semoga analisis traffic dari campaign yang Anda jalankan di setiap media sosial menjadi lebih mudah dengan menggunakan Google UTM seperti yang sudah kita pelajari di atas.
Bagaimana pendapat Anda? Apakah Anda menyukai artikel ini?
Gratis di semua peramban berbasis Chromium
Gratis di semua peramban berbasis Chromium
Sesuai dengan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan dalam wacana pemasaran, saya ingin menanyakan perspektif Anda tentang dampak strategi pemasaran SEO dalam memfasilitasi ekspansi perusahaan dalam kaitannya dengan keberadaan virtual