PayLater adalah satu metode pembayaran yang lebih dulu populer di India. Negara itu memiliki platform PayLater yang sudah lebih baik dan telah membuat integrasi pada level yang kompleks.
Tujuan dari PayLater sudah jelas, yaitu untuk membantu konsumen menyelesaikan pembayaran meskipun saat ini tidak memiliki uang yang cukup untuk membeli satu barang, jasa, hingga tiket travel.
Lalu bagaimana dengan perkembangan PayLater di Indonesia? khususnya dari sudut pandang SEO atau organik marketing. Melalui artikel ini, cmlabs akan memberikan pengantar tentang perkembangan PayLater, sejak dikenalkan pada awal 2018.
Kami mempelajari topik ini telah lama, sejak akhir 2018. Bahkan sebelum kami bergabung menjadi cmlabs. Dari sudut pandang SEO, seharusnya secara organik keyword dan branded keyword, ini seharusnya menjadi milik Traveloka. Karena Traveloka telah mengenalkan lebih dulu, yang mana page-url mereka punya kesembatan membangun authority lebih lama dari pada brand baru lain.
Sayang sekali, Traveloka gagal memanfaatkan kesempatan itu, lebih buruk lagi, posisi Traveloka untuk keyword organik “paylater” itu telah turun ke posisi kedua.
Kami kira ini adalah contoh yang tepat untuk membuat edukasi bagi brand lain. Satu pertanyaan yang paling sering ditanyakan kepada cmlabs berkaitan bahasan ini adalah, kenapa page saya masih ranking 5 padahal secara teknis, spesifikasi SEO halaman kami lebih baik dari url lainnya.
Pada topik ini, kami tekankan jika strategi yang digunakan Traveloka sudah baik. Bahkan kami berani sebut, Traveloka adalah yang terbaik jika melihat implementasi hal-hal yang berkaitan dengan teknik SEO. Namun kami melihat SEO di Traveloka tidak mendapatkan dukungan yang bagus dari channel marketing lainnya.
Periksa gambar 1 dibawah ini, dari Google Trends untuk periode Januari 2018 sampai April 2020.
Catatan:
Melihat grafiknya, Traveloka sudah mengenalkan PayLater sejak awala tahun 2018. Sedangkan merek lainnya baru dikenalkan pada akhir tahaun 2018. Namun branded keyword atau navigational keyword dari Traaveloka tidak bergerak banyak sejak dikenalkan.
Dengan analisa yang singkat, posisi organik dari Traveloka yang saat ini berada di ranking 2 itu sudah sangat baik. Seharusnya Traveloka sulit mendapatkan posisi itu.
Kami melihat Traveloka mungkin fokus mengenalkan PayLater hanya kepada pengguna aplikasi Traveloka. Sehingga akuisisi pengguna baru mungkin sangat rendah, apalagi dibandingkan dengan brand lainnya.