Kami menggunakan cookies

Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..

Cara Optimasi JavaScript untuk Mesin Pencari

Dipublikasikan Dec 05, 2023 10:12

Cara Optimasi JavaScript untuk Mesin Pencari

Tim kami akan terus menambahkan istilah-istilah baru yang umumnya digunakan dalam dunia SEO dan terminologi Google. Anda mungkin akan diarahkan ke Kamus SEO di cmlabs.co melalui tautan dari pihak ketiga. Harap diingat bahwa kami tidak melakukan pengecekan terhadap keakuratan dan keandalan dari tautan-tautan eksternal. Sehingga, kami tidak bertanggung jawab atas akurasi atau keandalan informasi yang ditawarkan oleh situs web pihak ketiga.

JavaScript merupakan salah satu bahasa pemrograman yang saat ini sedang populer dan memiliki performa yang baik dalam meningkatkan fungsionalitas dan interaksi di dalam sebuah situs web. 

JavaScript merupakan komponen penting dari banyaknya arsitektur untuk membangun sebuah situs web. Dengan JavaScript, membuat website menjadi lebih interaktif dan memiliki pengalaman pengguna yang lebih baik.. 

Saat ini, banyak sekali website yang menggunakan JavaScript untuk basis teknologi mereka. Contoh penggunaan beberapa framework populer dari JavaScript yaitu ReactJS, VueJS, NuxtJS, NextJS, SvelteJS, dan masih banyak lagi. 

Sebagian besar dari mereka menggunakan JavaScript untuk memanfaatkan segudang teknologi dan fasilitas yang telah disediakan untuk membangun sebuah situs web dengan pengalaman pengguna terbaik. 


 

Gambar 1. Beberapa framework JavaScript yang populer saat ini

 

Namun, bagaimana situs web modern yang menggunakan basis teknologi JavaScript tetap bisa menargetkan posisi teratas pada hasil pencarian? Bagaimana konten-konten yang ada pada situs web menggunakan JavaScript bisa muncul pada mesin telusur? 

Pertanyaan-pertanyaan di atas merupakan salah satu hal krusial ketika Anda benar-benar menggunakan situs web sebagai salah satu channel dalam pemasaran digital, sehingga optimasi mesin telusur atau Search Engine Optimization (SEO) menjadi langkah penting dalam aktivitas tersebut. 

Tantangannya adalah bagaimana cara kita menghubungkan situs web canggih JavaScript dengan optimasi untuk mesin pencari menggunakan SEO, jawabannya adalah SEO JavaScript. Pada artikel kali, ini kita akan membahas bagaimana penerapan SEO JavaScript pada situs web.

Apa itu SEO JavaScript?

JavaScript telah memainkan peran sebagai bahasa pemrograman dan teknologi yang sangat populer dalam pengembangan situs web modern, khususnya dalam meningkatkan interaktivitas dan pengalaman pengguna. 

Namun, di satu sisi, kita perlu memperhatikan bagaimana strategi yang tepat dalam menargetkan posisi teratas dalam hasil pencarian mesin telusur (SERP). Seorang developer atau webmaster perlu mengetahui bagaimana sebuah mesin telusur seperti Google memproses JavaScript yang ada pada situs web mereka, hal ini bertujuan untuk  mengetahui bagaimana strategi yang tepat dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan performa situs web. 

SEO JavaScript merupakan salah satu cabang dari SEO teknis yang berfokus pada bagaimana sebuah situs web yang menggunakan bahasa pemrograman dan teknologi JavaScript dioptimasi agar bisa muncul di posisi teratas dan mendapatkan performa yang baik dalam SERP. 

Tujuan utama dari SEO JavaScript adalah untuk meningkatkan visibilitas website yang dibangun menggunakan JavaScript dan bagaimana strategi optimasi yang tepat.
 

Gambar 2. Salah satu website yang menggunakan framework JavaScript (ReactJS dan NextJS)

 

Ada beberapa penjelasan detail tentang tujuan dari SEO JavaScript dan mengapa SEO JavaScript penting bagi sebuah situs web, diantaranya adalah:

  • Meningkatkan Visibilitas pada Mesin Telusur
    SEO JavaScript bertujuan untuk memastikan bahwa situs web yang dibangun dengan JavaScript diindeks dengan benar oleh mesin telusur, sehingga dapat ditemukan oleh pengguna atau audiens yang lebih luas. Hal ini akan memastikan bahwa mesin telusur dapat mengakses dan memahami konten serta struktur dari situs web.
  • Meningkatkan Pengalaman Pengguna
    JavaScript sering digunakan untuk membuat pengalaman situs web yang interaktif dan dinamis. SEO JavaScript yang tepat dapat membantu mengoptimalkan fitur-fitur ini sambil memastikan bahwa mereka tidak menghambat pengalaman pengguna.
  • Mengoptimalkan Kecepatan Pemuatan Halaman
    Situs web yang menggunakan JavaScript terkadang mengalami masalah dengan waktu pemuatan yang lambat, yang dapat bisa saja berdampak negatif pada SEO. Strategi SEO JavaScript melibatkan optimasi kode dan resources untuk meningkatkan kecepatan muat halaman, yang merupakan faktor ranking dalam mesin telusur.
  • Mobile-friendly
    Dengan meningkatnya pengguna perangkat seluler, memastikan bahwa situs web berbasis JavaScript yang mobile-friendly sangatlah penting. SEO JavaScript mencakup strategi untuk desain responsif dan optimisasi seluler, karena mobile-friendliness merupakan salah satu faktor ranking mesin telusur.
  • Aksesibilitas Konten
    Konten yang dijalankan dengan JavaScript terkadang sulit untuk diindeks oleh mesin telusur. SEO JavaScript berfokus pada aksesibilitas  konten di mesin telusur, memastikan bahwa semua konten dapat diindeks dengan benar.


Menjadi seorang developer atau webmaster penting untuk memperhatikan aspek-aspek yang ada pada SEO JavaScript dalam meningkatkan visibilitas dan performa dalam SERP. Pada bahasan selanjutnya, kami akan membahas lebih mendalam bagaimana strategi optimasi yang efektif untuk SEO JavaScript pada mesin telusur.

Bagaimana Google Memproses JavaScript

Setelah kita mengetahui bagaimana peran dan pentingnya SEO JavaScript bagi sebuah website, sekarang saatnya kita membahas bagaimana mesin pencari Google memproses sebuah website yang berbasis JavaScript. 

Google menggunakan Googlebot untuk melakukan perayapan dan mengindeks halaman website. Ketika Googlebot menemukan halaman website yang mengandung JavaScript, Google menerapkan beberapa proses untuk memastikan bahwa halaman dan kontennya terindeks dengan benar. 

 

Gambar 3. Google memproses JavaScript hingga sampai pengindeksan

 

Terdapat tiga proses utama Google dalam memproses website berbasis JavaScript, yaitu:

1. Perayapan (Crawling)

Langkah pertama dalam optimasi mesin pencari melibatkan proses crawling, Googlebot pertama-tama mengakses halaman HTML utama dan mengambil semua sumber yang dibutuhkan, termasuk file JavaScript terkait. Jika pada crawler versi lama, mesin pencari hanya mengambil HTML pada halaman website dan menganggapnya selesai, namun sekarang harus beradaptasi dengan website yang menggunakan Javascript. 

Meski crawler modern seperti Googlebot memiliki kemampuan untuk menjalankan Javascript, keterbatasan pada sumber daya bisa menyebabkan crawler mengabaikan eksekusi Javascript yang memakan waktu terlalu lama atau terlalu rumit. 

Dampaknya adalah beberapa bagian dari halaman website tidak di-crawl dengan baik dan akhirnya tidak terindeks. Kondisi ini dapat menjadi masalah serius ketika banyak konten berharga pada situs tidak diindeks, sehingga dapat mengurangi visibilitas dan aksesibilitas pada informasi tersebut.

2. Perenderan (Rendering) HTML dan JavaScript

Setelah proses perayapan selesai, kemudian Googlebot me-render HTML utama untuk mendapatkan gambaran awal tentang konten dan struktur halaman. Googlebot menggunakan mesin render V8 untuk mengeksekusi JavaScript dan me-render halaman sepenuhnya, hal ini memungkinkan Googlebot melihat halaman website dalam keadaan yang serupa dengan pengguna yang menjalankan JavaScript di browser mereka.

Ketika proses rendering Javascript terjadi, Google memiliki tujuan penting didalamnya. Google ingin melacak seluruh URL yang perlu di-render dan mengembalikannya dalam bentuk yang siap diproses. Selanjutnya, Google memproses Javascript untuk melihat apakah terjadi perubahan pada DOM (Document Object Model).

Proses rendering menjadi salah satu elemen penting dalam SEO karena dengan adanya proses rendering maka akan memengaruhi cara bot pada mesin pencari untuk mengindeks halaman website dan juga berdampak besar pada pengalaman pengguna (UX). Jika seluruh halaman website ditampilkan dengan baik dan navigasi website mudah, maka pengguna akan cenderung bertahan lama di dalam website.

Dalam implementasinya, terdapat tiga pendekatan yang umum digunakan dalam perenderan sebuah website, dengan detail sebagai berikut:

1. Client-side Rendering (CSR)

Dalam CSR, sebagian besar proses rendering halaman terjadi di sisi klien (di browser pengguna). Server mengirimkan dokumen HTML dasar dan JavaScript yang dieksekusi oleh browser untuk mengambil dan merender konten tambahan.

2. Server-side Rendering (CSR)

SSR melibatkan server mengirimkan HTML yang sudah sepenuhnya di-render ke sisi klien. Server memproses permintaan, mengambil data yang diperlukan, dan menghasilkan HTML sebelum mengirimkannya ke browser.

3. Static Site Generation (SSG)

SSG melibatkan pembuatan seluruh situs web pada waktu build, di mana file HTML sudah dibangun sebelumnya untuk setiap halaman. Halaman yang sudah di-render ini kemudian disajikan ke sisi klien tanpa perlu pemrosesan server selama runtime.

Berikut merupakan perbandingan secara detail pada masing-masing pendekatan rendering:

 

AspekClient-side Rendering (CSR) Server-side Rendering (CSR) Static Site Generation (SSG)
Lokasi RenderingSisi klien (Browser)Sisi serverPre-build pada saat waktu pembangunan
Pemuatan Halaman AwalLebih cepat, HTML minimum pada saat awalMungkin lebih lambat karena pemrosesan terjadi di sisi serverSangat cepat karena HTML yang telah di-render disajikan
SEOMungkin memiliki tantangan karena sebagian konten di-render setelah pemuatan halamanSangat baik untuk SEO karena mesin pencari dapat mengindeks konten yang telah di-render sepenuhnyaSangat baik untuk SEO, karena halaman telah di-render sebelumnya dan dapat diindeks dengan mudah
Interaksi PenggunaLebih dinamis dan antarmuka pengguna yang interaktifInteraktivitas terbatas selama pemuatan awalKurang dinamis karena perubahan mungkin memerlukan re-build ulang
Beban ServerBeban server lebih ringan karena rendering terjadi di sisi klienBeban server lebih tinggi karena server menghasilkan HTML untuk setiap permintaanBeban server minimal selama waktu runtime
Kinerja pada Perangkat LambatWaktu pemuatan yang lebih lambat pada perangkat lambatWaktu pemuatan yang lebih cepat pada perangkat lambatWaktu pemuatan yang sangat cepat pada perangkat lambat
Pembaruan KontenLebih mudah memperbarui konten secara dinamis tanpa me-refresh seluruh halamanMemerlukan permintaan server untuk pembaruan, tetapi dapat dinamis setelah pemuatan awalMemerlukan re-build ulang untuk pembaruan konten
KesesuaianAplikasi yang sangat dinamis dan interaktifKonten dengan pertimbangan SEO dan di mana kinerja pemuatan awal pentingKonten dengan fokus pada kecepatan dan SEO, kurang cocok untuk konten yang sangat dinamis

 

3. Pengindeksan (Indexing)

Setelah halaman sepenuhnya di-render, Googlebot dapat mengindeks konten dan menambahkannya ke basis data indeks Google untuk ditampilkan dalam hasil pencarian. Pada awalnya, Googlebot sebagai bot crawler dari Google berfokus pada pengindeksan konten berbasis HTML pada sebuah halaman website. 

Artinya, jika sebuah website menggunakan Javascript untuk merender atau memuat konten, Googlebot mungkin tidak dapat sepenuhnya memproses dan mengindeks konten tersebut.

 

Gambar 4. Contoh website yang telah terindeks pada laman hasil pencarian Google dengan kata kunci tertentu

 

Namun, seiring waktu Googlebot telah mengalami peningkatan dan kemampuannya untuk memproses Javascript semakin berkembang. Saat ini, Googlebot dapat mengeksekusi dan memproses Javascript pada halaman website selama proses crawling. Hal ini menunjukkan bahwa Googlebot dapat menangani situs web yang menggunakan Javascript untuk merender atau memuat konten.

Meskipun Googlebot dapat memproses Javascript, terdapat beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan untuk memastikan konten Javascript pada sebuah halaman website dapat terindeks dengan baik, diantaranya adalah:

  1. Waktu Eksekusi
    Kita harus memastikan bahwa eksekusi Javascript tidak memakan waktu terlalu lama. Jika proses Javascript terlalu kompleks atau membutuhkan waktu yang lama, mungkin saja Googlebot dapat menghentikan eksekusi sebelum semua konten dimuat.
  2. Keterbacaan Kode
    Selanjutnya, kita harus memastikan bahwa kode Javascript pada halaman sebuah website ditulis dengan baik dan dapat dibaca. Hal ini nantinya dapat membantu Googlebot memproses konten dengan lebih efisien.
  3. Memeriksa Melalui Pengujian Googlebot
    Setelah memastikan beberapa hal diatas, kita perlu melakukan pengujian pada alat pengujian Googlebot yang disediakan oleh Google untuk memastikan bahwa konten Javascript pada halaman website dapat diakses dan diproses dengan baik oleh Googlebot.


Setelah kita mengetahui bagaimana Google memproses sebuah website yang berbasis JavaScript, maka selanjutnya kita perlu mengetahui bagaimana strategi optimasi bagaimana membuat sebuah website JavaScript yang ramah SEO atau SEO friendly agar Google bisa melakukan crawlrendering, hingga terindeks dengan baik pada laman hasil pencarian Google.

Membuat JavaScript SEO Friendly

Search Engine Optimization (SEO) dalam sektor pemasaran digital menjadi salah satu elemen penting dalam kesuksesan pemilik bisnis atau usaha. Mengingat JavaScript merupakan salah satu teknologi terpopuler saat ini untuk membangun website. Penting bagi kita untuk memperhatikan bagaimana website dapat optimal di sisi SEO. 

Membuat website berbasis JavaScript menjadi SEO friendly memerlukan beberapa pendekatan untuk memastikan bahwa mesin pencari dapat dengan mudah mengakses dan mengindeks halaman website. Ada beberapa pendekatan atau tips yang bisa dilakukan agar website yang berbasis JavaScript bisa SEO friendly yang akan dijelaskan pada bahasan selanjutnya.

1. Menggunakan Pendekatan Server-side Rendering (SSR) atau Static Site Generation (SSG) untuk Rendering Website

Server-side Rendering (SSR) atau Static Site Generation (SSG) memungkinkan konten di-generate di sisi server sebelum dikirimkan ke browser pengguna. Ini membantu mesin pencari melihat dan mengindeks konten tanpa perlu menunggu proses JavaScript untuk mengeksekusi. 

SSR akan menghasilkan HTML di sisi server sebelum nantinya mengirimkannya ke browser untuk ditampilkan pada client. Hal ini memungkinkan mesin pencari untuk mengindeks konten dengan lebih mudah, karena konten HTML utama sudah ada di sisi server dan berpotensi dapat mengurangi waktu muat halaman karena konten HTML dapat disiapkan di sisi server. 

Pemuatan halaman menjadi salah satu faktor penting dalam pemeringkatan (Ranking) pada mesin pencari, sehingga faktor ini perlu dipertimbangkan dengan matang ketika website ditargetkan untuk mencapai posisi teratas pada laman hasil pencarian. 

SSG memungkinkan website untuk menghasilkan halaman-halaman statis sebelumnya, yang dapat di-cache dan didistribusikan secara efisien. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi waktu pemuatan halaman website yang sangat cepat. 

SSG mendukung penggunaan Content Delivery Network (CDN) dengan baik, memungkinkan konten di-cache dan didistribusikan di lokasi server yang dekat dengan pengguna. Hal ini dapat meningkatkan waktu pemuatan halaman dan performa website secara keseluruhan. 

Kedua pendekatan diatas mendukung penggunaan URL yang SEO friendly, sehingga membantu mesin pencari dalam mengenali dan mengindeks halaman-halaman dengan lebih baik. Meskipun mesin pencari saat ini dapat menjalankan JavaScript, namun dengan menggunakan SSR atau SSG dapat membantu untuk memastikan bahwa konten yang dihasilkan diindeks dengan benar oleh bot mesin pencari. 

Dengan pendekatan diatas, waktu pemuatan halaman yang lebih cepat dan konten yang cepat diakses dapat meningkatkan pengalaman pengguna, di mana dapat memengaruhi peringkat pada laman hasil pencarian. Google secara konsisten menekankan pentingnya UX dalam algoritma peringkatnya.

2. Menggunakan Sitemap XML

Penggunaan sitemap XML pada website berbasis JavaScript dapat membantu meningkatkan SEO dengan memberikan panduan yang jelas kepada mesin pencari mengenai struktur dan hierarki halaman-halaman di dalam website. 

Kita harus memastikan bahwa sitemap XML telah di-generate di sisi server sebelum dikirimkan ke browser atau client. Jika website menggunakan pendekatan Server-side Rendering (SSR) atau proses di sisi server untuk membuat sitemap, maka hal ini akan memastikan bahwa mesin pencari dapat dengan mudah mengakses dan membaca informasi pada sitemap. 

 

Gambar 5. Contoh dari sitemap XML

 

Selanjutnya, kita harus memastikan bahwa sitemap mencakup seluruh halaman yang ada di dalam website. Artinya, sitemap harus mencakup seluruh halaman statis, dinamis, atau halaman yang dihasilkan oleh JavaScript. 

Setiap halaman yang ingin diindeks oleh mesin pencari sebaiknya dicantumkan dalam sitemap. Ketika sitemap selesai didefinisikan, maka kita perlu melakukan verifikasi sitemap di Google Search Console atau platform pencarian lainnya. 

Hal Ini memungkinkan untuk memantau kinerja sitemap dan mendapatkan informasi lebih lanjut tentang cara mesin pencari melihat website. Selalu memantau kinerja sitemap secara teratur, dan jika terdapat perubahan pada struktur website atau penambahan konten, pastikan untuk memperbarui sitemap dan memberi tahu mesin pencari.

3. Menggunakan Canonical URL dengan Benar

Penggunaan canonical URL pada website berbasis JavaScript sangat penting untuk memastikan bahwa mesin pencari dapat memahami relasi antara berbagai versi URL dari suatu halaman dan menghindari masalah duplikasi konten. 

Kita perlu memastikan bahwa seluruh URL dari suatu halaman mengarah ke canonical URL yang sama. Hal ini mencakup URL baik dengan atau tanpa www, serta penggunaan protocol HTTP dan HTTPS jika website mendukung HTTPS. 

Berikut merupakan contoh dari implementasi canonical URL yang ditambahkan pada tag <head> HTML

<link rel="canonical" href="https://cmlabs.co/en-id">

cmlabs

Tag canonical URL diatas perlu ditambahkan pada setiap halaman yang di-render oleh mesin pencari, atau tiap halaman harus memiliki canonical URL yang sesuai dengan versi URL halaman tersebut. 

Jika website memiliki halaman yang terbagi menjadi beberapa bagian menggunakan paginasi seperti blog, artikel, atau halaman konten, kita harus memastikan setiap halaman paginasi menggunakan tag canonical untuk merujuk ke halaman utama. Hal Ini akan membantu menggabungkan nilai SEO dari masing-masing halaman tersebut.

Memastikan penggunaan canonical URL yang benar pada website berbasis JavaScript dapat membantu meningkatkan optimasi SEO dan menghindari masalah duplikasi konten. Dengan canonical URL, nantinya akan memberikan petunjuk yang jelas kepada mesin pencari tentang halaman mana yang dianggap sebagai versi utama atau preferensi halaman.

4. Mengoptimalkan Meta Information Tags (Title, Description, Robots, etc.)

Penggunaan meta tags pada website berbasis JavaScript sangat penting untuk mengoptimalkan SEO dan memberikan informasi penting kepada mesin pencari. Ada beberapa penerapan meta tags yang bisa diimplementasikan, khususnya pada website yang menggunakan teknologi JavaScript, diantaranya adalah:

  1. Meta Title Tag.
  2. Meta Description Tag.
  3. Meta Robots Tag.
  4. Meta tags untuk Social Media (Opengraph dan Twitter).

Penggunaan meta tags akan sangat berguna bagi mesin pencari dalam mendeteksi konten apa yang sedang dibawakan dalam halaman website tersebut, seperti contoh pemberian kata-kata yang relevan dengan konten, dan mengandung kata kunci pada title tag dan meta description tag. Hal yang terpenting ialah memastikan bahwa meta robots mengizinkan untuk indexing dan follow, seperti pada kode dibawah ini

<meta name="robots" content="index, follow">

cmlabs

Meta robots tag akan memberikan informasi dan petunjuk kepada bot mesin pencari untuk halaman website apa saja yang bisa dicrawl dan diindex.

5. Melakukan Optimasi Gambar

Gambar (images) sering kali menjadi faktor penting dalam performa website khususnya jika dilihat dari kacamata SEO. Penanganan pemuatan gambar perlu diperhatikan dalam peningkatan performa kecepatan halaman website, apalagi jika website ingin berada pada posisi teratas SERP. 

Selain pemuatan gambar yang perlu diperhatikan, aset gambar sendiri yang juga perlu kita lihat, berikut merupakan beberapa strategi yang bisa dilakukan guna meningkatkan performa dalam pemuatan gambar, diantaranya adalah:

  1. Memilih format gambar yang paling sesuai dan mendukung dalam optimasi SEO, seperti contoh menggunakan format WebP karena format tersebut memberikan kualitas yang baik dengan ukuran file yang relatif kecil.
  2. Melakukan proses kompresi gambar dengan tujuan untuk mengurangi ukuran file tanpa mengorbankan kualitas dari gambar tersebut.
  3. Salah satu faktor penting dalam optimasi gambar adalah menggunakan teknik lazy loading, tujuannya adalah untuk memuat gambar hanya saat halaman diakses atau di-scroll ke bawah. Lazy loading dapat mengurangi waktu pemuatan halaman awal dan mempercepat pengalaman pengguna ketika mengakses halaman tersebut.
  4. Menambahkan alternate (alt text) pada setiap gambar untuk memberikan deskripsi singkat tentang konten gambar. Hal ini bertujuan untuk membantu mesin pencari memahami konten gambar dan meningkatkan aksesibilitas.
  5. Menyesuaikan ukuran gambar dengan resolusi layar perangkat pengguna atau biasa kita kenal dengan teknik responsiveness. Hal ini bertujuan untuk mencegah pemuatan gambar yang lebih besar dari yang diperlukan.

6. Mengoptimasi Kode JavaScript melalui Minify untuk Kecepatan Halaman

Optimasi kode JavaScript melalui minifikasi (minify) merupakan salah satu cara umum untuk meningkatkan kecepatan pemuatan halaman. Minifikasi melibatkan pengurangan ukuran file JavaScript dengan menghapus karakter yang tidak diperlukan seperti spasi putih, komentar, dan karakter baru, tanpa mengubah fungsionalitasnya. 

Tujuannya adalah mengurangi proses pemuatan halaman sehingga tidak akan berpengaruh pada pengideksan dan pemeringkatan pada laman hasil pencarian. 

Terdapat beberapa cara atau teknik dalam melakukan proses minifikasi, diantaranya adalah:

  1. Pada saat website akan masuk ke tahap rilis atau production, langkah yang perlu dilakukan khususnya pada website yang berbasis JavaScript atau menggunakan framework JavaScript adalah mengunakan build production. Untuk versi rilis website, selalu gunakan versi yang sudah di-minify dari file JavaScript yang telah dijalankan build production.
  2. Mengaktifkan kompresi Gzip di server untuk mengurangi ukuran file JavaScript yang sudah di-minify selama proses transfer atau upload data website.
  3. Pertimbangkan menggunakan CDN untuk mengirimkan file JavaScript yang sudah di-minify. CDN dapat mendistribusikan file Anda secara global, mengurangi laten dan mempercepat waktu pemuatan.
  4. Mengimplementasi pemisahan kode untuk memuat hanya kode JavaScript yang diperlukan untuk setiap halaman. Ini dapat secara signifikan meningkatkan waktu pemuatan halaman awal.


Masing-masing poin optimasi di atas merupakan beberapa langkah yang bisa dilakukan guna membuat website berbasis JavaScript menjadi lebih SEO friendly. Dengan website menjadi SEO friendly maka potensi untuk mendapatkan posisi teratas pada laman pencarian semakin besar karena seluruh halaman dan konten yang ada di website dapat di-crawl dan diindeks oleh mesin pencari dengan mudah. Sehingga, nantinya pengguna dapat menemukan website atau halaman dengan mudah.

Rifqi Ardhian

Rifqi Ardhian

Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca tulisan saya! Di cmlabs, kami senang berbagi artikel-artikel baru dan keren seputar SEO setiap minggunya. Jadi, kamu akan selalu mendapatkan informasi terkini tentang topik yang kamu minati. Jika kamu benar-benar suka dengan konten-konten di cmlabs, kamu bisa bergabung dengan newsletter email kami. Dengan berlangganan, kamu akan mendapatkan pembaruan langsung di kotak masukmu. Oh ya, kalau kamu tertarik untuk berkontribusi sebagai penulis di cmlabs, jangan khawatir! Kamu bisa menemukan informasi lebih lanjut di sini. Jadi, ayo bergabung dengan komunitas cmlabs dan ikuti perkembangan terbaru seputar SEO bersama kami!

Bagaimana pendapat Anda? Apakah Anda menyukai artikel ini?

Permudah proses analisis dengan SEO Tools yang terpasang langsung di peramban Anda. Saatnya menjadi ahli SEO sejati.

Gratis di semua peramban berbasis Chromium

Pasang di peramban Anda sekarang? Jelajahi sekarang cmlabs chrome extension pattern cmlabs chrome extension pattern

Butuh bantuan?

Ceritakan tentang kebutuhan SEO Anda, tim marketing kami akan membantu menemukan solusi terbaik.

Berikut daftar tim kami secara resmi dan diakui, hati-hati terhadap penipuan oknum tidak bertanggung jawab yang mengatasnamakan PT CMLABS INDONESIA DIGITAL (cmlabs). Baca lebih lanjut
Marketing Teams

Agita

Marketing

Tanya Saya
Marketing Teams

Destri

Marketing

Tanya Saya
Marketing Teams

Thalia

Marketing

Tanya Saya
Marketing Teams

Irsa

Marketing

Tanya Saya
Marketing Teams

Yuliana

Business & Partnership

Tanya Saya
Marketing Teams

Rochman

Product & Dev

Tanya Saya
Marketing Teams

Said

Career & Internship

Tanya Saya

#cmlabsclass24 Year-End Special Edition is here!

Cek

Tertarik bergabung di cmlabs? Tingkatkan peluang kamu bekerja menjadi Spesialis SEO di perusahaan melalui program baru kami, yaitu cmlabs Academy. Gratis ya!

Cek

Baru! cmlabs Tambahkan 2 Tools untuk Chrome Extensions! Apa Saja?

Cek

Saat ini tidak ada notifikasi...