Kami menggunakan cookies
Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..
Kami menggunakan cookies
Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..
Terakhir diperbarui: Aug 07, 2024
Disclaimer: Panduan SEO cmlabs ini berisi informasi lengkap tentang SEO, seperti pengantar dan panduan umum. Anda mungkin saja mengunjungi laman SEO Terms di cmlabs.co melalui pihak ketiga atau tautan website asing. Kami tidak bertanggung jawab atas keakuratan atau keandalan informasi apa pun yang ditawarkan oleh situs web pihak ketiga.
The eventualities merupakan sebuah keniscayaan yang mendorong setiap pelaku usaha untuk menyiapkan skenario dan beradaptasi. Saksikan podcast Anti-Trivial bersama Mas Rochman, Bro Jimmy, dan Pak Agus; kombinasi antara pelaku usaha, pemodal, dan pemimpin perusahaan, yang akan membahas bagaimana meningkatkan kewaskitaan para pemimpin perusahaan dalam menyambut tahun 2025. Jangan lewatkan edisi spesial akhir tahun cmlabs Class ke-24 ini, dalam judul "New vs Conventional Search Engine. Prepare for the Eventualities!"
Lihat Detail EventWeb3 adalah ekosistem internet baru yang mengutamakan desentralisasi dan tidak bergantung pada otoritas pusat atas kepemilikan aset dan data pengguna.
Sebagai generasi terbaru, Web3 dikembangkan dengan teknologi blockchain sehingga memungkinkan interaksi peer-to-peer yang aman dan transparan tanpa memerlukan intermediasi dari pihak ketiga.
Untuk mempelajari lebih jauh tentang apa itu Web3, karakteristik, keunggulan, serta beberapa contohnya, pastikan Anda menyimak artikel berikut hingga tuntas.
Web 3.0 atau sering disebut Web3 adalah generasi ketiga dalam evolusi web technology yang mengedepankan sistem blockchain terdesentralisasi.
Dengan Web3, kemampuan situs web dalam memproses informasi dipercaya meningkat pesat serta diiringi dengan pendekatan yang lebih cerdas melalui penerapan big data, machine learning, dan DLT.
Singkatnya, Web3 adalah terobosan teknologi yang dibangun untuk menggantikan model internet saat ini (Web2).
Harvard Business Review menjelaskan bahwa perkembangan Web3 sebenarnya sudah dimulai ketika dua orang ilmuwan bernama Scott Stornetta dan Stuart Haber merilis blockchain untuk pertama kalinya.
Jika meninjau sejarahnya, era web generasi pertama (Web 1.0) dimulai sejak awal tahun 1990. Dahulu, Web 1.0 masih belum maksimal dalam menyaring banyaknya informasi yang tersebar di internet. Namun, hal ini mulai dapat diatasi sejak evolusi internet memasuki era generasi kedua, yaitu Web2, pada tahun 2000-an.
Web2 adalah web generasi kedua yang masih digunakan hingga saat ini. Dari segi kemampuan, Web2 memang terbukti mampu menjadikan internet jauh lebih interaktif berkat adanya HTML5, JavaScript, dan CSS3 yang mendukung platform-platform seperti media sosial, blog, serta layanan berbasis cloud.
Namun, seiring berjalannya waktu, kini Web2 banyak didominasi oleh giant company atau perusahaan besar seperti Meta, Google, Amazon, dan masih banyak lagi.
Oleh karena itu, kekhawatiran terhadap privasi, keamanan data, dan dominasi perusahaan besar telah mendorong inisiasi perubahan ke arah yang lebih terdesentralisasi, yaitu Web 3.0 atau Web3.
Adapun teknologi-teknologi yang mendukung pengembangan Web 3.0 adalah sebagai berikut:
Blockchain adalah sebuah sistem terdesentralisasi yang terdiri dari serangkaian blok saling terhubung dan masing-masing menyimpan sejumlah transaksi.
Salah satu manfaat teknologi blockchain dalam era Web3 yaitu memungkinkan penggunanya melakukan dan mencatat seluruh transaksi dengan lebih transparan.
Setiap ada transaksi yang tercatat, maka blok baru akan ditambahkan. Dengan begini, tidak ada otoritas tunggal yang mampu mengendalikan blockchain, sehingga menjadikan sistem ini lebih kebal dari aksi manipulasi.
Smart contracts atau kontrak pintar adalah sebuah program yang berfungsi menjalankan negosiasi perjanjian secara otomatis berdasarkan kriteria tertentu.
Teknologi ini dapat beroperasi di atas blockchain dan hanya bisa dieksekusi apabila syarat atau ketentuan yang disepakati telah terpenuhi.
Singkatnya, smart contracts dapat digunakan untuk memastikan pembayaran dalam sebuah transaksi secara otomatis, asalkan seluruh persyaratannya terpenuhi.
Baca juga: Cara Membuat Website dengan HTML dan CSS, Mudah untuk Pemula
Teknologi ini merujuk pada aset-aset digital yang tercatat dalam blockchain, termasuk di antaranya adalah cryptocurrency, stablecoin, token non-fungible (NFT), serta mata uang digital lain yang dikeluarkan oleh bank sentral.
Pada dasarnya, token ini adalah sebuah representasi kriptografi dari hak kepemilikan aset fisik dan digital, misalnya seperti real estate, saham, seni, atau komoditas tertentu.
Salah satu keuntungan dari pemberdayaan aset digital melalui Web3 adalah memungkinkan kepemilikan aset yang jelas dan terverifikasi serta aktivitas transfer dapat berlangsung lebih cepat dan aman.
WebAssembly, atau disingkat Wasm, adalah format instruksi biner yang digunakan untuk membuat mesin virtual di web.
Artinya, kode dalam format WebAssembly bisa dijalankan di dalam browser web dengan cepat dan aman. Namun, kode WebAssembly berjalan di dalam sebuah sandbox khusus di dalam browser, sehingga membatasi aksesnya terhadap file lokal pengguna.
Dengan WebAssembly, tim pengembang bisa membuat web app dengan lebih cepat dan efisien. Selain itu, performanya juga dinilai jauh lebih efisien daripada menggunakan teknologi web tradisional seperti JavaScript.
Setelah mengetahui apa itu Web3 dan sejarah singkatnya, Anda juga perlu memahami apa saja karakteristik dari generasi web ketiga ini. Untuk itu, perhatikan penjelasan berikut.
Sejak awal sudah dijelaskan bahwa Web3 adalah generasi internet ketiga yang terdesentralisasi. Namun, tahukah Anda apa maksudnya?
Web3 memiliki ciri Decentralized Autonomous Organiation (DAO). Artinya, jaringan web di generasi ini tidak dapat dikendalikan oleh otoritas manapun.
Mengapa bisa demikian? Singkatnya, web3 dibangun khusus menggunakan jaringan blockchain yang didistribusikan di seluruh dunia. Blockchain dapat menyimpan catatan transaksi di berbagai node atau komputer yang terhubung dalam jaringan.
Tidak hanya itu, setiap node juga memiliki salinan lengkap dari blockchain. Karena struktur inilah, tidak ada satu entitas tunggal yang mampu mengontrol atau memiliki kekuasaan penuh atas jaringan Web3.
Seluruh transaksi dalam Web3 dapat tervalidasi langsung tanpa memerlukan perantara pihak ketiga. Alasan dibaliknya juga cukup sederhana. Transaksi-transaksi di dalam Web3 dilakukan dengan menggunakan kriptografi dan algoritma konsensus.
Maka dari itu, Web3 dapat memvalidasi transaksi sekaligus menjaga integritas dan keamanan jaringan internet.
Web3 adalah generasi internet terbaru yang tidak membutuhkan persetujuan dari pihak-pihak tertentu, sehingga siapa saja bisa berpartisipasi dalam jaringan internet.
Dengan Web3, Anda tidak akan diminta melakukan pendaftaran seperti halnya di Web2 yang umumnya mewajibkan setiap pengguna menyetujui syarat dan ketentuan dari otoritas tertentu.
Beberapa aktivitas transaksi dalam jaringan Web3 dapat dibayar dengan menggunakan cryptocurrency atau token digital.
Artinya, Web3 adalah era baru di mana Anda tidak membutuhkan instansi pihak ketiga untuk melakukan pembayaran, seperti bank atau PayPal. Maka dari itu, prosesnya dapat berjalan jauh lebih efisien.
Baca juga: 3 Perbedaan Hardware dan Software yang Perlu Anda Ketahui
Berikut adalah beberapa hal yang menjadi kelebihan dan kekurangan dari Web 3.0.
Adapun kelebihan Web3, yaitu sebagai berikut:
Meski menawarkan keunggulan yang signifikan, namun terdapat beberapa hal yang masih menjadi kekurangan Web3 dan perlu dipertimbangkan lebih jauh, yaitu:
Jika Anda penasaran tentang contoh Web3 dan layanan apa yang dapat diakses dalam era internet ini, maka cmlabs telah merangkumnya untuk Anda.
Demikian penjelasan tentang apa itu Web3, sejarah, teknologi di dalamnya, kekurangan serta kelebihan Web3, dan beberapa contoh layanan yang dapat diakses dalam Web3.
Jika Anda tertarik dengan berbagai ulasan seputar perkembangan teknologi, SEO, dan digital marketing, maka Anda dapat mengakses halaman Guidelines dan Terms yang kami sediakan.
Baca juga: 8 Perbedaan Internet dan Intranet yang Wajib Anda Ketahui
Bagaimana pendapat Anda? Apakah Anda menyukai artikel ini?