Kami menggunakan cookies
Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..
Kami menggunakan cookies
Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..
Terakhir diperbarui: Nov 16, 2022
Disclaimer: Panduan SEO cmlabs ini berisi informasi lengkap tentang SEO, seperti pengantar dan panduan umum. Anda mungkin saja mengunjungi laman SEO Terms di cmlabs.co melalui pihak ketiga atau tautan website asing. Kami tidak bertanggung jawab atas keakuratan atau keandalan informasi apa pun yang ditawarkan oleh situs web pihak ketiga.
Setiap search engine memiliki algoritma dan sistem perangkingannya masing-masing, termasuk Google. Banyak webmaster mengoptimasi website mereka agar dapat memenangkan Google Ranking.
Dalam panduan ini, Anda akan mengetahui lebih dalam bagaimana Google melakukan perangkingan dan menampilkan hasil di SERP. Baca selengkapnya di bawah ini.
Google Ranking adalah sistem peringkat yang digunakan Google untuk menampilkan hasil penelusuran paling relevan dengan kueri penelusuran pengguna.
Google terus memperbaiki algoritma yang digunakan di Google Ranking untuk menghasilkan penelusuran yang lebih akurat. Algoritma tersebut nantinya menentukan kelayakan suatu situs untuk direkomendasikan pada hasil penelusuran pengguna.
Halaman web dengan tingkat relevansi dan kredibilitas tertinggi akan muncul pada urutan teratas. Situs web akan mendapatkan banyak benefit jika berhasil ditayangkan sebagai hasil penelusuran teratas. Mulai dari visibilitas konten yang semakin baik, meningkatnya traffic organik, hingga tingkat konversi yang berpotensi mengalami peningkatan.
Dalam upaya meningkatkan ranking situs web di Google, tentu Anda perlu mengetahui faktor penentu Google Ranking berikut.
Faktor utama Google Ranking ini dapat mengalami perubahan dari waktu ke waktu mengacu pada perkembangan algoritmanya. Berikut adalah faktor-faktor yang menentukan ranking halaman web pada hasil pencarian Google.
Banyak orang menggunakan search engine untuk menemukan informasi yang mereka butuhkan. Hal ini membuat search engine seperti Google lebih memprioritaskan halaman web yang memuat informasi bermanfaat sebagai hasil penelusuran teratas di SERP.
Oleh sebab itu, penting untuk menghasilkan konten berkualitas agar situs web Anda mendapat peringkat tinggi di Google Ranking. Tentunya, hal ini dapat didukung dengan menulis artikel SEO friendly. Berikut daftar hal yang perlu Anda perhatikan dalam penulisan konten:
User Experience adalah pengalaman pengguna selama menggunakan atau melakukan interaksi dengan produk digital seperti situs web maupun aplikasi. Situs web yang dapat digunakan dengan mudah dan memiliki banyak manfaat akan memberikan pengalaman baik bagi penggunanya.
Situs web dengan user experience yang buruk cenderung ditinggalkan oleh penggunanya. Bahkan, search engine akan menganggapnya sebagai situs web yang tidak berkualitas. Tentu, hal ini dapat mempengaruhi posisi situs web dalam Google Ranking. Indikator yang menunjukkan baik atau buruknya user experience suatu web meliputi: CTR, Bounce Rate, dan Dwell Time.
Beberapa upaya yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan pengalaman pengguna pada situs web Anda, yaitu:
Core web vitals adalah salah satu faktor yang menentukan kualitas pengalaman pengguna suatu situs web. Sebab itu, core web vitals menjadi salah satu faktor terpenting dalam Google Ranking.
Terdapat tiga metrik penting yang mempengaruhi core web vitals, meliputi Largest Contentful Paint (LCP), First Input Delay (FID), dan Cumulative Layout Shift (CLS). Anda harus mencapai skor minimum pada tiga metrik tersebut agar situs web mendapatkan skor core web vitals yang optimal.
Largest Contentful Paint (LCP)
LCP adalah waktu yang dibutuhkan suatu web untuk memuat elemen halaman terbesar. Elemen tersebut dapat berupa gambar, video, elemen teks panjang, dan lainnya. LCP yang disarankan adalah 2.5 detik sejak pertama kali halaman dimuat.
Waktu pemuatan halaman yang terlalu lama dapat menurunkan kualitas pengalaman pengguna. Hal tersebut mengakibatkan pengunjung meninggalkan situs web Anda. Tentu, mesin telusur pun akan menganggap situs Anda berkualitas rendah. Mengoptimalkan LCP bisa menjadi salah satu cara untuk mendapat ranking di mesin telusur.
First Input Delay (FID)
Selain LCP, FID juga merupakan metrik yang mempengaruhi penilaian core web vitals. FID adalah waktu yang dibutuhkan situs web untuk menanggapi interaksi pertama pengguna. Interaksi pengguna dapat berupa klik atau input. FID dikatakan baik apabila terjadi dalam kurun waktu kurang dari 100 milidetik. Jika lebih dari itu, Anda perlu melakukan optimasi FID.
Cumulative Layout Shift (CLS)
Metrik core web vitals yang terakhir adalah CLS. Metrik ini berkaitan dengan kestabilan layout halaman web untuk mendukung pengalaman visual pengguna. Dalam pemuatan halaman, perubahan layout secara tiba-tiba bisa memperburuk kualitas pengalaman pengguna. Anda perlu mengoptimalkan CLS untuk menjaganya dalam kondisi ideal pada angka 0.1 atau kurang.
Otoritas domain adalah salah satu faktor penentu dalam Google Ranking. Otoritas domain menunjukkan tingkat kepercayaan dan kredibilitas suatu situs di mata Google. Dengan kata lain, otoritas domain yang tinggi menunjukkan bahwa situs Anda dianggap sebagai penyedia konten berkualitas dan kredibel pada suatu topik yang digeluti.
Situs web dengan otoritas domain tinggi cenderung mendapatkan peringkat yang lebih baik di pencarian organik. Salah satu cara untuk meningkatkan otoritas domain adalah dengan link building untuk mendapatkan backlink dari situs berkualitas.
Google secara terus menerus memperbarui algoritmanya agar bisa menampilkan hasil paling relevan sesuai dengan search intent dari penggunanya. Google menggunakan gabungan dari banyak algoritma untuk menampilkan jawaban atas semua kueri pengguna.
Dengan algoritma yang kompleks, Google mampu menyaring milyaran konten untuk menampilkan hasil paling relevan dengan waktu singkat. Pihak Google juga melakukan pengujian terhadap algoritmanya pada banyak penguji untuk memastikan relevansi yang ditampilkan.
Algoritma Google menilai banyak faktor dalam sistem perangkingan. Beberapa diantaranya adalah istilah pencarian, relevansi, keandalan sumber, lokasi, pengaturan pengguna, dan banyak lagi. Bobot setiap faktor tersebut juga bergantung pada istilah pencarian yang dimasukkan oleh pengguna.
Berikut adalah penjelasan mengenai proses perangkinga secara berurutan berdasarkan panduan Google.
Google melakukan analisis terhadap istilah penelusuran untuk menampilkan hasil relevan. Search engine ini memiliki model bahasa yang berfungsi untuk memahami istilah pencarian di indeks.
Riset untuk memahami bahasa secara alami juga dioptimalkan untuk memahami istilah dari pengguna. Hal ini mencakup persamaan kata, menafsirkan kesalahan penulisan, dan lain-lain. Tak hanya itu, Google mencoba memahami format apa yang sedang dicari oleh pengguna, misalnya gambar, peta, informasi real-time seperti skor pertandingan, atau lainnya.
Setelah Google memahami istilah pencarian pengguna, selanjutnya adalah mencari halaman yang paling cocok dengan istilah tersebut. Algoritma bertugas untuk mencari informasi tersebut di indeks dengan menganalisis lokasi kata kunci dan juga frekuensinya.
Jika suatu halaman web memiliki kata kunci relevan, maka akan cenderung ditampilkan. Selain mencocokkan keywords, data tersebut dijadikan sebagai penilaian untuk meningkatkan relevansi yang lebih baik.
Selanjutnya, bahasa yang ditampilkan juga di saring. Google memprioritaskan bahasa sesuai kueri. Namun, tidak menutup kemungkinan bahasa lain juga ditampilkan karena mengandung relevansi.
Dari proses sebelumnya, terdapat ribuan halaman yang relevan dengan keyword. Jadi, untuk mengurutkannya diperlukan perangkingan untuk halaman paling relevan dan berkualitas.
Algoritma akan menganalisis faktor lain untuk menampilkan hasil terbaik bagi pengguna seperti waktu rilis hingga pengalaman pengguna yang ditawarkan oleh situs web.
Situs relevan namun berkualitas buruk seperti melakukan spam keyword akan diidentifikasi dan dihapus karena melanggar panduan webmaster Google.
Google memastikan untuk menampilkan hasil terbaik bagi penggunanya. Mereka melakukan evaluasi terhadap semua informasi yang akan ditampilkan. Evaluasi tersebut meliputi fokus dan interpretasi dari kueri pengguna, format yang paling cocok untuk ditampilkan, dan sistem perangkingan.
Tugas algoritma juga menganalisis sinyal untuk memastikan hasil yang dimunculkan akan tampil dengan baik di semua browser dan semua perangkat (desktop dan seluler). Algoritma juga memperhitungkan waktu loading yang dibutuhkan untuk menjamin kenyamanan pengguna.
Algoritma Google juga dapat mempertimbangkan konteks dari kueri pengguna. Informasi pribadi seperti lokasi, riwayat penelusuran, dan pengaturannya membantu search engine untuk menyesuaikan hasil yang ditampilkan.
Misalnya, jika pengguna mengetikkan "bakso", kemungkinan hasil penelusuran adalah gerai bakso di sekitar lokasi pengguna. Riwayat penelusuran juga dapat mempengaruhi hasil pencarian. Jika kueri yang dimasukkan masih relevan dengan konteks pencarian sebelumnya, maka hasil penelusuran selanjutnya akan menampilkan hasil serupa.
Begitulah cara Google menampilkan urutan hasil pencarian yang paling relevan bagi penggunanya. Anda perlu mengetahui faktor penentu Google Ranking untuk menentukan strategi optimasi web yang paling tepat. Dengan begitu, situs web Anda bisa mendapatkan performa yang lebih baik di mesin telusur Google.
Namun perlu diingat bahwa algoritma dalam Google Ranking ini akan terus mengalami perkembangan. Sehingga penting bagi pemilik web untuk mengikuti perubahan faktor penentu Google Ranking agar kinerja situs tetap optimal dari waktu ke waktu.
Bagaimana pendapat Anda? Apakah Anda menyukai artikel ini?
Gratis di semua peramban berbasis Chromium
Gratis di semua peramban berbasis Chromium