Kami menggunakan cookies
Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..
Kami menggunakan cookies
Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..
Terakhir diperbarui: Oct 11, 2024
Disclaimer: Panduan SEO cmlabs ini berisi informasi lengkap tentang SEO, seperti pengantar dan panduan umum. Anda mungkin saja mengunjungi laman SEO Terms di cmlabs.co melalui pihak ketiga atau tautan website asing. Kami tidak bertanggung jawab atas keakuratan atau keandalan informasi apa pun yang ditawarkan oleh situs web pihak ketiga.
Dengan semakin berkembangnya media sosial dan platform berbagi informasi lainnya, kini masyarakat semakin mudah untuk membagikan informasi dalam bentuk apa pun, termasuk konten artikel.
Membagikan konten artikel ke media sosial dapat meningkatkan engagement dan visibilitas bisnis, tetapi Anda tidak bisa sembarangan membuat atau membagikannya. Anda perlu memastikan bahwa konten Anda mudah diklik, dibagikan, dan ditemukan di media sosial.
Dalam hal ini, Open Graph image pada SEO berperan penting. Jika Anda sedang menjelajahi media sosial dan menemukan konten dengan tautan ke sebuah artikel, pastinya Anda memilih gambar yang sudah dipersonalisasi dengan headline yang menarik daripada sebuah tautan biasa yang diunggah begitu saja, bukan?
Untuk mengetahui bagaimana Open Graph image pada SEO bekerja, simak penjelasanya berikut ini!
Open Graph meta tags adalah kode snippet yang mengatur bagaimana sebuah URL ditampilkan ketika dibagikan ke media sosial. Keberadaan Open Graph tags sangat penting untuk membuat konten lebih menarik, mudah dikunjungi, dan mudah diatur tampilannya di media sosial.
Tanpa tag ini, media sosial tempat Anda membagikan konten akan menentukan sendiri bagaimana konten Anda akan ditampilkan dan hal ini sering berujung pada tampilan yang kurang relevan serta kurang menarik.
Secara umum, Open Graph tag berada di bawah Open Graph Protocol milik Facebook, yang kemudian digunakan juga oleh media sosial lain, seperti X (Twitter) dan LinkedIn. Kode Open Graph bisa ditemukan di bagian <head> dari sebuah halaman situs dan semua tag dengan og: sebelum nama properti merupakan tag Open Graph.
Selain membuat tampilan postingan semakin menarik, Open Graph tag juga penting untuk memberi tahu pengguna media sosial tentang konten Anda secara singkat serta membantu media sosial seperti Facebook memahami isi konten.
Alhasil, visibilitas brand dapat meningkat melalui pencarian di media sosial. Kemudian, tag Open Graph juga membantu platform untuk membuat snippet ketika seseorang mengirimkan tautan melalui pesan langsung pada aplikasi yang mendukung protokol Open Graph (Facebook, WhatsApp, iMessage, dan Slack).
Open Graph tag memang didesain untuk optimasi media sosial. Meski demikian, tag ini juga berpengaruh pada SEO, seperti:
Open Graph Image pada SEO berguna untuk memunculkan gambar di Penelusuran Google Gambar, terlebih lagi jika gambar tersebut mengandung tulisan yang relevan dengan konten Anda.
Jadi, ketika seorang pengguna melakukan penelusuran di Google Gambar, mesin pencari ini dapat memunculkan gambar dari konten Anda sehingga dapat meningkatkan website traffic.
Open Graph bisa meningkatkan performa SEO secara tidak langsung dengan meningkatkan click-through rate (CTR) dari media sosial. Gambar yang menarik dapat memicu lebih banyak share dan interaksi yang nantinya juga bisa meningkatkan traffic ke situs web Anda.
Menggunakan tag Open Graph dapat meningkatkan brand awareness melalui deskripsi, judul, dan gambar postingan. Karena Open Graph bisa disesuaikan, Anda bisa mengatur pratinjau artikel dan pengalaman visual yang menarik perhatian audiens.
Menerapkan Open Graph image pada SEO, khususnya artikel atau halaman produk, juga dapat memudahkan Anda dalam menentukan bagaimana Anda ingin merepresentasikan brand ketika dibagikan di media sosial.
Hal ini berkaitan dengan branding, logo, dan elemen visual lainnya yang harus Anda samakan antara situs web dan media sosial. Konsistensi branding ini tentu akan membuat brand Anda mudah diingat oleh audiens.
Terdapat beragam jenis tag yang bisa Anda gunakan, tergantung dengan tujuan pemakaiannya. Berikut ini adalah daftar meta tag yang perlu Anda ketahui.
Meta tag ini digunakan untuk judul halaman yang perlu ditambahkan pada semua halaman yang dapat dibagikan. Untuk menghindari overflow, Anda bisa membuat kode dengan 40 karakter untuk perangkat mobile dan 60 karakter untuk perangkat desktop.
Yang paling penting, gunakan judul mentah dan hindari penambahan branding, seperti nama situs, ke dalam tag untuk judul ini. Selain itu, hindari menggunakan capslock di semua huruf untuk meningkatkan readability.
Kode tag ini dapat berupa sebagai berikut:
<meta property=”og:title” content=”An Engaging Title Here”/>
Tag ini menunjukkan deskripsi konten kepada pengguna. Anda bisa memanfaatkannya untuk menarik perhatian pembaca dan mendorong mereka untuk mengklik ke postingan Anda.
Tag ini dapat digunakan jika Anda memiliki lebih dari satu URL untuk konten yang sama dan ingin membuat satu URL khusus untuk semua media sosial. Kodenya dapat berupa sebagai berikut:
<meta property=”og:url” content=”http://www.yourwonderfulsite.com”/>
Kode ini digunakan untuk objek yang dibagikan ke media sosia, seperti situs web atau artikel. Anda bisa mendeskripsikan tipe objek lebih lanjut, tetapi hal ini bersifat opsional. Kode tag ini umumnya berbentuk seperti berikut:
<meta property="og:type" content="article" />
Tag ini digunakan untuk gambar yang digunakan sebagai snippet pada media sosial. Tag ini mungkin menjadi elemen yang paling penting karena mengisi sebagian besar ruang di feed media sosial.
Selain tag ini, Anda juga perlu memerhatikan ukuran gambar yang digunakan. Anda bisa menggunakan gambar hingga 5MB. Kemudian, gambar dengan resolusi 1200 piksel x 627 piksel cenderung lebih efektif menarik perhatian tanpa melebihi batasan Facebook.
Saat Anda menggunakan gambar yang kecil, terutama di bawah 400 piksel, gambar akan muncul seperti thumbnail, yang kemungkinan tidak akan menarik perhatian selayaknya gambar yang lebih berkualitas. Tips lainnya adalah untuk menggunakan gambar dengan format JPEG atau PNG untuk hasil yang lebih maksimal.
Lebih lanjut, ketika Anda membuat tag Open Graph untuk bagian protokol ini, Anda akan menghubungkan ke URL di mana gambar tersebut berada. Kodenya akan berbentuk seperti berikut:
<meta property=”og:image” content=”http://www.yourwonderfulsite.com/image-name.jpg” />
Elemen ini membantu Anda mengatur lokasi dan bahasa dari audiens yang ditargetkan. Namun, ketika Anda tidak menggunakan tag ini, maka pengaturan akan diatur menjadi bahasa Inggris untuk bahasanya dan Amerika Serikat untuk lokasinya.
Tag Open Graph ini dapat membantu Anda untuk menambahkan URL pada file audio. Dengan tag ini, audiens dapat mendengarkan audio tersebut langsung dari platform sosial tanpa perlu mencari file audio di tempat lain.
Tag ini membantu Anda untuk menampilkan keseluruhan nama situs jika konten yang dibagikan adalah bagian dari sesuatu yang lebih besar. Namun, hindari menggunakan nama brand pada og:title jika Anda menggunakan og:site_name agar tidak bertele-tele.
Selain itu, hindari menggunakan karakter spesial dan kapitalisasi yang tidak konsisten. Anda lebih disarankan untuk menuliskan nama apa adanya sesuai branding perusahaan.
Anda dapat menggunakan tag ini untuk menambahkan file video yang hadir bersama dengan konten yang dibagikan.
Untuk menggunakan tag ini, Anda bisa menerapkannya secara manual dan dengan memanfaatkan beberapa platform. Berikut adalah tata caranya secara rinci:
Jika Anda ingin menerapkannya secara manual, Anda bisa menempelkan kode ke bagian <head> halaman web. Anda bisa melakukannya pada child theme sehingga Open Graph tidak akan berubah jika Anda melakukan perubahan pada parent theme.
Jika Anda menggunakan Sistem Manajemen Konten (CMS) WordPress, Anda bisa menyalin kode ke bagian <head> dari file functions.php pada child theme.
Namun, Anda juga bisa menggunakan plugin yang tersedia pada WordPress, seperti Yoast SEO, dan lain sebagainya, untuk meminimalisasi adanya kesalahan dalam penulisan kode.
Sebagian besar tema yang ada pada Shopify telah memiliki Open Graph tags bawaan. Untuk mengeceknya, Anda bisa melihat social-meta-tags.liquid dari snippet.
Tema dengan tag og bawaan akan mengambil gambar, judul, dan deskripsi dari informasi metadata dan gambar unggulan Anda, yang akan ditampilkan di halaman hasil pencarian.
Jika Anda ingin mempersonalisasi tag-nya, Anda bisa mengeditnya di Online Store > Themes > Action > Edit code. Kemudian, Anda bisa membuka file theme.liquid untuk menambahkan kode ke bagian <head>.
Wix mengambil tag og umum dari variabel lain, seperti judul dan deskripsi meta halaman. Anda bisa mempersonalisasikan og gambar, deskripsi, dan judul dari setiap halaman pada pengaturan Social Share.
Itulah informasi tentang Open Graph image pada SEO yang dapat Anda pelajari dan terapkan pada halaman sehingga ketika konten tersebut dibagikan ke media sosial, hasil unggahan dapat memunculkan snippet yang berkualitas.
Jika Anda membutuhkan tim SEO berpengalaman untuk mengoptimalkan performa situs, Anda bisa bekerja sama dengan Jasa SEO cmlabs. Hubungi tim pemasaran kami segera untuk konsultasi secara gratis!
Bagaimana pendapat Anda? Apakah Anda menyukai artikel ini?
Gratis di semua peramban berbasis Chromium
Gratis di semua peramban berbasis Chromium
Sesuai dengan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan dalam wacana pemasaran, saya ingin menanyakan perspektif Anda tentang dampak strategi pemasaran SEO dalam memfasilitasi ekspansi perusahaan dalam kaitannya dengan keberadaan virtual