Kami menggunakan cookies
Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..
Kami menggunakan cookies
Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..
Terakhir diperbarui: Jan 04, 2024
Disclaimer: Panduan SEO cmlabs ini berisi informasi lengkap tentang SEO, seperti pengantar dan panduan umum. Anda mungkin saja mengunjungi laman SEO Terms di cmlabs.co melalui pihak ketiga atau tautan website asing. Kami tidak bertanggung jawab atas keakuratan atau keandalan informasi apa pun yang ditawarkan oleh situs web pihak ketiga.
Design thinking adalah sebuah upaya pemecahan masalah yang solusinya didasarkan pada kebutuhan nyata manusia.
Di dunia bisnis dan teknologi, penerapan contoh design thinking yang baik sangat dibutuhkan untuk memahami pengguna lebih dalam dan merancang solusi yang sesuai.
Dengan metode design thinking yang mengedepankan pengguna sebagai fokus dalam mengembangkan solusi, pelaku bisnis bisa menyusun prototype berdasarkan kebutuhan atau keinginan mereka.
Maka dari itu, metode ini dipercaya cocok untuk meningkatkan user experience, customer journey, dan banyak metrik penting lainnya.
Pelajari apa itu design thinking, tujuan, tahapan, dan contoh design thinking beserta penerapannya pada ulasan di bawah ini.
Anda pasti pernah menjumpai produk/jasa yang kurang berguna karena tidak bisa menjawab kebutuhan pelanggan, bukan? Inilah salah atau alasan mengapa design thinking diperlukan.
Design thinking adalah metodologi pemecahan masalah secara non-linear untuk menghasilkan solusi efektif sekaligus mendukung pengalaman pengguna yang memuaskan.
Mengapa disebut non-linear? Pasalnya, metodologi ini menegaskan bahwa produk atau jasa harus dirancang khusus guna menjawab kebutuhan manusia dan bukan sebaliknya.
Melalui pendekatan ini, Anda harus bisa memahami pengguna, menantang asumsi, mendefinisikan masalah, serta menciptakan solusi inovatif dan strategis.
Di dunia bisnis, pendekatan ini telah terbukti sukses, khususnya dalam aktivitas perancangan produk hingga pengembangan layanan dan strategi bisnis.
Dengan design thinking, Anda bisa menyusun jalan keluar dari suatu masalah dengan cara berpikir yang baru.
Selain membantu memecahkan masalah, contoh design thinking yang diterapkan dengan sesuai juga bisa membantu Anda memahami kebutuhan manusia yang terlibat di dalam sebuah proses. Adapun manfaat design thinking lainnya adalah:
Agar semakin menguasai apa itu design thinking, berikut adalah 4 elemen utama dalam pendekatan ini yang wajib Anda ketahui.
Seperti yang sudah ditekankan sebelumnya, contoh design thinking yang baik adalah pendekatan yang mengutamakan manusia.
Artinya, segala proses definisi masalah hingga penyusunan solusi harus didasarkan pada realita yang dihadapi oleh pengguna.
Jika bisnis dan perusahaan tidak mengutamakan calon pelanggan atau memahami apa yang mereka inginkan, lantas bagaimana solusi yang dihadirkan bisa sesuai?
Maka dari itu, penerapan beberapa contoh design thinking umumnya dimulai dengan melakukan market research dan melibatkan target konsumen secara langsung.
Elemen hands on dalam design thinking menekankan keterlibatan langsung dengan materi atau konsep yang sedang dijelajahi.
Elemen ini mencakup langkah-langkah konkret untuk menciptakan solusi yang dapat dilihat, diraba, dan diuji, seperti menyediakan prototipe, seperti model produk, mockup, atau sketsa kasar.
Salah satu contoh design thinking yang baik adalah bersifat iteratif, atau memungkinkan adanya pengulangan.
Karena bersifat non-linear, proses design thinking bisa terus diulang hingga tim berhasil menetapkan solusi terbaik atas sebuah permasalahan.
Bahkan, tidak menutup kemungkinan keseluruhan proses harus diulang, bahkan setelah prototype selesai dirancang, jika memang ada ketidaksesuaian yang muncul.
Untuk menciptakan solusi yang benar-benar berguna, seluruh tim yang terlibat harus memiliki kemampuan empati mendalam.
Kreatifitas ini melibatkan kemampuan bisnis dalam memahami pengguna dengan lebih dari sekadar perspektif fungsional, tetapi juga memahami emosi, kebutuhan, dan tantangan yang mereka hadapi.
Bisnis juga dituntut memposisikan diri dari sudut pandang pengguna agar solusi yang dihasilkan dapat lebih tepat sasaran.
Setelah mempelajari apa itu design thinking, manfaat, dan elemennya, mari kenali tahapan design thinking yang harus dilakukan. Berikut selengkapnya.
Tahapan pertama dalam pendekatan design thinking adalah empathize. Pada tahap ini, tim perancang harus memahami secara mendalam bagaimana pengalaman dan kebutuhan pengguna.
Anda harus mampu melihat perspektif dari kacamata pengguna. Identifikasilah tantangan yang mereka hadapi, bukan hanya dari segi teknis atau organisasional, tapi juga dari segi emosi.
Selama tahap empathize, Anda bisa menggunakan berbagai teknik seperti wawancara, observasi, dan menyusun buyer persona untuk mengumpulkan informasi yang dapat membantu mereka mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pengguna.
Menurut Buku The Design Thinking oleh Michale Lewrick, dkk., tahap emphatize ini umumnya dibagi menjadi dua proses inti, yaitu:
Tahapan design thinking selanjutnya adalah define. Setelah melakukan tahapan understand dan observe, proses selanjutnya adalah menentukan permasalahan utama yang berusaha diselesaikan.
Meski tidak semua permasalahan bisa diselesaikan dengan pendekatan design thinking, namun bisnis dan perusahaan tetap harus berfokus pada kepentingan target konsumennya alih-alih mengutamakan kepentingan perusahaan itu sendiri.
Setelah mengetahui permasalahan utama, tahap selanjutnya adalah ideasi atau menghasilkan ide dan solusi inovatif atas permasalahan tersebut.
Tahapan ideation bisa dilakukan dengan menggelar rapat inti bersama pemegang kekuasaan terkait. Semakin banyak orang yang terlibat, maka semakin besar persentase keunikan ide yang terlahir.
Untuk melakukan proses ideasi, Anda bisa menggelar:
Ide dan solusi yang dirancang sebelumnya kemudian akan dituangkan langsung ke dalam bentuk nyata dan siap diuji (prototype).
Proses prototyping melibatkan pembuatan model fisik, mockup, atau representasi visual lainnya yang membantu tim dan pemangku kepentingan untuk mencoba produk secara lebih konkret.
Prototipe ini berperan penting untuk mengkomunikasikan ide dengan lebih jelas dan mengumpulkan umpan balik awal dari pengguna.
Setelah prototype selesai dibuat, tahap selanjutnya adalah melakukan testing. Proses pengujian ini akan dinilai langsung oleh target pelanggan untuk memastikan kebutuhannya telah terjawab.
Beberapa metrik pengujian yang berfungsi untuk menilai kualitas produk/jasa antara lain:
Jika prototype sudah lolos pengujian, maka tahap terakhir adalah implementasi. Produk/jasa yang sudah dirancang sedemikian rupa bisa dirilis untuk digunakan langsung oleh pengguna.
Beberapa perusahaan ternama sudah membuktikan bahwa pendekatan design thinking memiliki peran penting dalam keberlangsungan bisnis.
Contoh design thinking yang dilakukan oleh Google misalnya, dengan menerbitkan Loon (balon internet Google).
Sebagai salah satu mesin pencari terbesar di dunia, Google selalu menerapkan elemen-elemen design thinking, yaitu, empathize, define, ideation/brainstorming, prototype, experiment, dan implementation.
Berikut adalah contoh design thinking untuk Loon dari Google menurut Buletin Pos dan Telekomunikasi (2017).
Empathize: Inisiasi proyek Loon didasarkan pada tujuan meningkatkan jangkauan koneksi di sejumlah kawasan dengan akses internet minim dan terbatas.
Define: Setelah memahami tantangan koneksi internet di kawasan dengan akses terbatas, tim proyek Loon dari Google mendefinisikan dengan jelas masalah yang ingin mereka selesaikan. Mereka fokus menghadirkan solusi untuk dapat menyediakan akses internet yang memadai di daerah-daerah terpencil.
Ideation: Kemudian, tim Google melakukan sesi ideation atau brainstorming untuk menghasilkan gagasan kreatif guna mengatasi masalah yang telah didefinisikan. Mereka menciptakan ide-ide seperti penggunaan balon udara sebagai platform penyedia sinyal internet yang memanfaatkan energi surya untuk menjalankan sistem serta mengembangkan teknologi kendali otomatis untuk memastikan konsistensi koneksinya.
Prototype: Berdasarkan ide-ide yang dihasilkan, Google membuat prototipe atau model awal dari konsep Loon dengan membangun beberapa balon udara yang dilengkapi perangkat keras dan perangkat lunak untuk menyediakan layanan internet.
Experiment: Peluncuran trial Loon di Selandia Baru melibatkan 30 balon yang bisa membantu 50 warga dengan coverage 12 mil untuk menerima internet dengan kecepatan akses melebihi 3G dengan menggunakan spektrum frekuensi Industrial, Scientific, and Medical (ISM) (2.4 GHz dan 5.8 GHz) selama lebih dari tiga bulan (Kelion, 2015).
Implementation: Proyek Loon ini akhirnya diluncurkan pertama kali pada tahun 2013, sebagai salah satu proyek instrumental terbesar karena kemampuannya dalam menghadirkan solusi inovatif untuk mengatasi tantangan konektivitas internet secara global.
Itulah penjelasan mengenai apa itu design thinking, manfaat, elemen, tahapan, dan contoh design thinking beserta penerapannya.
Design thinking adalah pendekatan untuk memecahkan masalah dengan berfokus pada kebutuhan pengguna.
Jika Anda adalah bisnis yang sudah mendominasi penjualan secara konvensional namun target konsumen Anda merasa bahwa akan lebih baik jika Anda melakukan transformasi digital, maka Anda harus segera menerapkan pendekatan design thinking ini.
Anda bisa mulai melakukan transformasi digital dengan membangun website yang didukung dengan produksi konten SEO-friendly secara rutin untuk semakin meningkatkan brand awareness di ruang digital.
Gunakan Jasa SEO dari cmlabs untuk melakukan audit website dari segi teknis, perencanaan dan penyusunan strategi, serta proyeksi trafik situs web Anda secara terukur.
Mari berkolaborasi dan Hubungi Tim Marketing cmlabs sekarang juga!
Bagaimana pendapat Anda? Apakah Anda menyukai artikel ini?
Gratis di semua peramban berbasis Chromium
Gratis di semua peramban berbasis Chromium
Sesuai dengan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan dalam wacana pemasaran, saya ingin menanyakan perspektif Anda tentang dampak strategi pemasaran SEO dalam memfasilitasi ekspansi perusahaan dalam kaitannya dengan keberadaan virtual