JSON-LD atau singkatan dari JavaScript Object Notation for Linked Data, merupakan metode pengkodean data tertaut menggunakan format JSON. Metode ini menyimpan informasi yang mudah diakses dan terorganisir, jadi pemanfaatan JSON-LD sangat bermanfaat dan memudahkan.
Berbeda dengan file XML yang mengikutsertakan manusia di dalam prosesnya, file JSON merupakan file yang digunakan untuk komunikasi antara browser dan server. Dari aspek web development, JSON dinilai sangat penting untuk pertukaran data antara browser dan server tanpa proses pemuatan ulang pada situs tertentu.
JSON-LD dirancang dengan konsep memetakan data dari JSON ke model RDF. JSON-LD memungkinkan sebuah nilai ke tipe tertentu atau untuk ditandai sesuai dengan konteksnya.
Konsep tersebut bisa disematkan langsung pada dokumen JSON-LD atau diletakkan ke dokumen terpisah yang berfungsi sebagai referensi dari dokumen yang berbeda, yakni dokumen JSON tradisional yang ada di header HTTP Link.
JSON menggunakan format bahasa yang ringan, dan mudah ditulis srta dibaca oleh manusia. Secara umum, JSON digunakan untuk mengirim data, konversi data, dan menyimpan data dalam array.
JSON-LD lebih sering difungsikan sebagai tool pertukaran data antar situs. Penggunaan JSON sendiri telah menggeser XML yang awalnya banyak dipilih sebagai alat pertukaran data antar website.
Perbedaan mendasar dalam penggunaan XML dan JSON adalah respon yang diberikan. Saat menggunakan XML untuk media pertukaran data antar website, selain perlunya request dari server, pengguna juga memerlukan DOM HTML DOM XML.
Dalam arti lain, memaksa pengguna untuk menggunakan string yang lebih panjang yang akan berpengaruh pada ukuran file akhir. Apabila pengguna menggunakan JSON diperlukan pengembangan JavaScript serta DOM HTML.
Tentunya developer mengetahui kelebihan JavaScript sebagai solusi yang efektif dan efisien, maka penggunaan JSON menjadi salah satu cara yang lebih diminati dari lainnya.
Agar lebih mengetahui keefektifan antar keduanya, berikut perbedaan-perbedaan lain antara XML dan JSON LD.