Kami menggunakan cookies

Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..

Dimana Anda dapat melihat hasil karya kami?
Tempat kecil membuat kombinasi, namun persilangan yang terjadi didalamnya tidak memberikan banyak kombinasi. Jadi, berhati-hatilah dalam membuat justifikasi, terutama SEO.

Technopreneur Adalah: Definisi, Skill, Tugas & Contohnya

Terakhir diperbarui: Jan 04, 2024

Technopreneur Adalah: Definisi, Skill, Tugas & Contohnya
Gambar sampul: Ilustrasi seorang technopreneur.

Disclaimer: Panduan SEO cmlabs ini berisi informasi lengkap tentang SEO, seperti pengantar dan panduan umum. Anda mungkin saja mengunjungi laman SEO Terms di cmlabs.co melalui pihak ketiga atau tautan website asing. Kami tidak bertanggung jawab atas keakuratan atau keandalan informasi apa pun yang ditawarkan oleh situs web pihak ketiga.

Tertarik menjadi seorang pengusaha dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang pesat saat ini? Maka, technopreneur adalah profesi yang bisa Anda geluti. 

Technopreneur adalah individu yang mampu menumbuhkan peluang usaha baru dengan memanfaatkan inovasi dan teknologi. 

Salah satu tugas technopreneur yang paling utama adalah menjawab permasalahan masyarakat secara jangka panjang dengan mengembangkan usaha untuk memperoleh keuntungan. 

Sosok fenomenal yang sering Anda dengar seperti Bill Gates, Elon Musk, dan Steve Jobs, semuanya tergolong sebagai technopreneur sukses. 

Lantas, bagaimana cara menjadi technopreneur? 

Pelajari penjelasan lebih lanjut tentang apa itu technopreneur, tugas dan kewajibannya, serta skill yang harus dimiliki pada ulasan di bawah ini. 

Apa itu Technopreneur?

Ilustrasi Seorang Technopreneur 
Gambar 1: Ilustrasi Seorang Technopreneur 

Sebelum menggali informasi lebih dalam terkait profesi ini, mari ketahui dulu asal mula arti istilah technopreneur ini. 

Technopreneur berasal dari gabungan technology dan entrepreneur. Intinya, technopreneur adalah seseorang yang melakukan berbagai upaya bisnis yang inovatif dengan memanfaatkan praktik atau ilmu di bidang teknologi. 

Seorang technopreneur berfokus meluncurkan produk/layanan baru sebagai jawaban dari suatu permasalahan atau kebutuhan target pelanggannya. 

Profesi ini menjadi salah satu terobosan baru yang sejalan dengan perkembangan serta inovasi teknologi dan bisa menjadi peluang sukses para ahli di bidang terkait.

Untuk memahami apa itu technopreneur, perhatikan contoh sederhana berikut: 

Pebisnis pada umumnya: Bisnis kuliner A berfokus meningkatkan kualitas dan cita rasa makanan mereka untuk menarik pembeli.

Technopreneur: Selain meningkatkan kualitas menu restoran, mereka juga memanfaatkan teknologi, misalnya dengan menciptakan aplikasi atau web app yang mempermudah proses pembelian. Dengan metode ini, target pasar bisa diperluas bahkan untuk kalangan muda atau Gen-Z. 

Perbedaan Technopreneur dan Entrepreneur

Jika sama-sama bertujuan menghasilkan profit, lantas apa perbedaan technopreneur dan entrepreneur? Perhatikan tabel di bawah ini untuk mengidentifikasi perbedaan keduanya.

Metrik

Technopreneur

Entrepreneur

Fokus bisnisSelain mencari keuntungan, mereka juga memperhatikan dampak sosial dan lingkungan dari teknologi yang diterapkan.Berfokus pada efisiensi operasional dan keuntungan finansial.
Strategi bisnisSelalu mencari cara baru untuk mengubah paradigma bisnis, mengeksplorasi peluang inovasi, dan berani mengambil risiko untuk mewujudkan ide-ide revolusioner mereka.Strategi bisnis yang relatif konvensional dan beradaptasi dengan perubahan sejalan waktu.
Aktivitas bisnis
  • Cenderung menciptakan model bisnis yang belum ada sebelumnya. 
  • Menciptakan tren sebagai solusi.
  • Cenderung mengikuti tren yang beredar.
  • Melakukan perubahan sesuai kebutuhan target pasar. 

 

 

 

 

Tujuan Technopreneur

Sama seperti pebisnis lainnya, tujuan technopreneur adalah memaksimalkan peluang dan potensial bisnis untuk memperoleh keuntungan, namun dalam hal ini dicapai dengan pemanfaatan teknologi. Adapun tujuan technopreneur lainnya adalah: 

1. Melahirkan Inovasi Baru 

Tujuan utama technopreneur adalah melahirkan inovasi baru. Technopreneur yang sukses biasanya mampu menciptakan produk/jasa yang sulit diprediksi. Artinya, mereka mampu menerapkan inovasi baru dalam proses perancangannya. 

Seorang technopreneur bisa dikatakan berhasil saat ia mampu melihat peluang di mana orang lain mungkin tidak melihatnya dan menciptakan solusi yang benar-benar revolusioner.

2. Menjawab Permasalahan dengan Solusi Berbasis Teknologi

Tujuan lain yang dimiliki oleh technopreneur adalah mendeteksi tantangan yang dihadapi oleh masyarakat atau industri. Hal ini bisa mencakup kebutuhan pasar, masalah sosial, atau hambatan umum pada bisnis. 

Dengan mengetahui permasalahan atau tantangan tersebut, mereka kemudian akan berusaha menghadirkan solusi yang inovatif dan berkelanjutan melalui peranan teknologi paling mutakhir.

Technopreneur dapat memanfaatkan teknologi sebagai landasan utama dalam pengembangan aplikasi, implementasi kecerdasan buatan (AI) atau penggunaan teknologi lain yang relevan.

3. Mengembangkan Ekosistem Inovasi 

Technopreneur adalah agen perubahan. Dalam dunia bisnis, mereka bertujuan mengembangkan ekosistem inovasi teknologi agar terus berjalan secara dinamis. 

Untuk bisa mengembangkan ekosistem inovasi, technopreneur umumnya berkolaborasi langsung dengan berbagai pemangku kepentingan.

Mulai dari perusahaan start-up, lembaga pendidikan, pemerintah, atau entitas lain yang memiliki peranan penting dalam memajukan inovasi. 

4. Desentralisasi Bisnis

Technopreneur adalah profesi yang selalu bersinggungan langsung dengan teknologi sehingga memudahkan proses pembentukan tim di berbagai lokasi guna memanfaatkan keahlian khusus dari berbagai wilayah atau negara. 

Hal ini tidak hanya membuka peluang untuk mendapatkan bakat potensial, tetapi juga memungkinkan adaptasi yang lebih baik terhadap kebutuhan pasar regional.

Selain itu, karena tidak terikat di titik lokasi tertentu, technopreneur dapat mengoptimalkan operasional bisnis mereka dengan mengurangi biaya overhead dan mengalokasikan sumber daya secara lebih cerdas.

Tugas Technopreneur

Ilustrasi Cakupan Tugas dan Kewajiban Technopreneur
Gambar 2: Ilustrasi Cakupan Tugas dan Kewajiban Technopreneur

Tertarik menjadi salah satunya, tapi masih bingung apa saja yang akan Anda lakukan saat menjabat profesi ini? Untuk itu, pelajari dahulu deretan jobdesk seorang technopreneur. 

Adapun cakupan tanggung jawab dan tugas technopreneur adalah sebagai berikut: 

  • Melakukan riset pasar dan riset ilmu teknologi secara menyeluruh. 
  • Mengumpulkan data dan informasi untuk mendukung pemecahan masalah. 
  • Mengembangkan solusi berbasis teknologi yang mudah digunakan. 
  • Mengutamakan efisiensi dan keefektifan kinerja. 
  • Menciptakan produk/jasa berkualitas dan menjawab permasalahan pengguna pada segmentasi tertentu. 
  • Mengedepankan perilaku adaptif terhadap perubahan teknologi. 
  • Memastikan inovasi yang dihasilkan bersifat canggih, modern, dan sesuai dengan kebutuhan target user

Skill yang Harus Dimiliki untuk Jadi Technopreneur

Untuk menjadi technopreneur tidak dibutuhkan banyak kualifikasi tertentu. Intinya, hanya ada 3 skill utama yang harus Anda miliki. 

1. Skill Pengetahuan IT 

Technopreneur adalah pebisnis yang berkutat di ruang lingkup teknologi. Maka dari itu, selain skill bisnis, pengetahuan IT juga menjadi poin krusial yang tak bisa dibantahkan. 

Sebagai technopreneur, Anda setidaknya perlu memiliki pemahaman tentang pemrograman, pengembangan perangkat lunak, kecerdasan buatan, atau tren teknologi lain yang relevan dengan industri dan target pasar. 

Namun, pengetahuan IT tidak hanya seputar aspek teknis. Seorang technopreneur juga perlu memahami bagaimana teknologi dapat diterapkan secara kreatif untuk mengatasi tantangan dan menciptakan peluang. 

2. Mampu Memimpin Tim 

Salah satu tanggung jawab utama technopreneur mampu memimpin dan menginspirasi tim untuk menciptakan ide-ide inovatif mereka. 

Seorang technopreneur perlu memiliki kepekaan interpersonal yang tinggi, dapat mengelola konflik, dan memotivasi anggota tim untuk berinovasi. 

Selain itu, keterampilan delegasi dan kemampuan untuk mendengarkan dengan baik juga menjadi bagian integral dalam menciptakan lingkungan kerja yang kolaboratif. 

3. Kemampuan Problem-Solving

Sebagai technopreneur, Anda akan dihadapkan pada berbagai tantangan dan masalah yang memerlukan solusi. 

Kemampuan problem-solving menjadi keterampilan kunci yang membantu technopreneur untuk tidak hanya mengidentifikasi masalah, tetapi juga merancang solusi yang inovatif.

Technopreneur perlu memiliki pandangan terbuka terhadap pemecahan masalah, mampu berpikir kritis, dan berani mengambil risiko untuk menguji ide-ide baru. 

Adapun skill technopreneur lainnya yang tidak kalah penting adalah: 

  • Skill bahasa asing.
  • Skill manajerial kelas lanjut.
  • Kemampuan berinovasi.
  • Analitis dan progresif. 

Contoh Usaha Technopreneur

Setelah menyimak pembahasan di atas, Anda pastinya sudah memiliki gambaran tentang apa itu technopreneur. 

Namun, Anda mungkin masih penasaran tentang apa saja contoh usaha technopreneur yang bisa menghasilkan profit. Berikut cmlabs hadirkan beberapa contohnya. 

1. Platform Pendidikan Online

Technopreneur dapat menciptakan platform pendidikan online yang menyediakan kursus yang dibalut dengan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mengidentifikasi kebutuhan individual setiap siswa dan menyusun kurikulum yang sesuai.

2. Pengaplikasian VR

Pendekatan ini bisa diaplikasikan pada banyak contoh usaha technopreneur. Di industri real estate misalnya, VR bisa memudahkan pengguna melakukan tur virtual untuk meninjau properti tanpa harus berada di lokasi fisiknya.

3. Pemanfaatan IoT di Industri Pertanian

Strategi Internet of Things (IoT) yang dimanfaatkan di industri pertanian sempat menuai perhatian publik. Pada dasarnya, fenomena tersebut juga tergolong sebagai salah satu contoh usaha technopreneur. 

Dalam hal ini, technopreneur dapat merancang solusi IoT untuk mendukung aktivitas pertanian yang lebih cerdas. 

Misalnya, dengan menciptakan teknologi sensor yang mampu memantau kondisi tanah, kelembaban udara, hingga kesehatan tanaman, agar petani dapat membuat keputusan tepat berdasarkan data real-time.

Cara Menjadi Technopreneur

Pembahasan seputar konsep technopreneurship tidak berhenti di sini. Sekarang, saatnya Anda bersiap untuk mencatat bagaimana cara menjadi technopreneur yang sukses. 

1. Siapkan Tim Anda

Anda tidak bisa menjalankan dan mengelola bisnis sendirian, apalagi jika bisnis terus meluas dan bertambah popularitasnya. 

Untuk itu, sebelum mulai merancang produk/jasa, technopreneur pastinya harus menemukan tim dengan visi misi yang sama dan dapat dipercaya terlebih dahulu

Anda bisa saja ahli di bidang teknologi, namun bagaimana dengan aktivitas lain seperti pemasaran dan publikasi? Maka dari itu, pastikan Anda memiliki tim yang utuh sebelum terjun ke strategi selanjutnya. 

2. Latih Kemampuan Anda dalam Memecahkan Masalah

Di setiap sudut bisnis, tentu akan ada masalah yang harus diselesaikan sesegera mungkin. Apalagi jika berkaitan dengan bidang yang begitu inovatif dan dinamis ini. 

Beberapa tantangan atau masalah yang biasanya sering dihadapi oleh technopreneur adalah masalah operasional, regulasi dan kebijakan pemerintah, atau bahkan pendanaan. 

Pastikan juga untuk menyediakan alternatif lain dari setiap solusi yang dihadirkan. Dengan begini, Anda bisa mengurangi potensi kebingungan, terutama saat menghadapi masalah yang muncul tiba-tiba. 

3. Belajar Cepat dalam Mengambil Keputusan

Karena pada dasarnya technopreneur adalah pebisnis, maka Anda bisa mulai belajar cepat dalam mengambil langkah dan keputusan akan sesuatu. 

Ketika Anda mampu mengambil keputusan dengan cepat, maka bisnis juga dapat memperoleh keuntungan kompetitif yang signifikan.

Mulailah melatih diri agar mampu mengidentifikasi dan menanggapi perubahan pasar dengan cepat, selagi Anda mengantisipasi kebutuhan pelanggan lainnya. 

4. Buat Produk/Jasa yang Bernilai Jual

Selalu ingat bahwa salah satu tujuan utama technopreneur adalah memperoleh keuntungan atau business revenue. 

Maka dari itu, Anda harus bisa menciptakan solusi dari permasalahan (bisa berupa produk/jasa) yang mudah dijangkau oleh target pasar. 

5. Analisa Peluang dan Risiko

Di mana ada peluang, maka di situ ada risiko. Dalam dunia bisnis, analisis peluang dan risiko bagi technopreneur adalah langkah yang sangat penting. 

Jika tertarik menjadi bagian dari profesi ini, Anda harus mampu melihat peluang di tengah tantangan dan mengelola risiko yang mungkin muncul dengan bijaksana.

Untuk itu, lakukanlah analisis terhadap tren pasar, kebutuhan pelanggan, dan potensi risiko yang mungkin dihadapi.

Demikian pembahasan seputar apa itu technopreneur, tugas dan tanggung jawab, skill yang harus dimiliki, serta cara menjadi technopreneur yang sukses di era pesatnya perkembangan teknologi seperti sekarang.

Sebagai technopreneur, Anda tetap harus mengutamakan strategi-strategi bisnis yang sesuai. Misalnya, jika Anda ingin meningkatkan brand awareness dan domain authority di mesin pencari, maka Anda akan membutuhkan bantuan pakar SEO. 

Dalam hal ini, Jasa SEO dari cmlabs dapat membantu Anda melakukan proyeksi dan memaksimalkan organic traffic website bisnis agar semakin mudah ditemukan oleh calon pelanggan. 

Mari berkolaborasi dan Hubungi Tim Marketing cmlabs sekarang juga!

Mitra kami yang berharga
Aliansi strategis ini memungkinkan kami untuk menawarkan kepada klien-klien kami berbagai solusi inovatif SEO dan pelayanan yang luar biasa. Pelajari Lanjut
cmlabs

cmlabs

Bagaimana pendapat Anda? Apakah Anda menyukai artikel ini?

Butuh bantuan?

Ceritakan tentang kebutuhan SEO Anda, tim marketing kami akan membantu menemukan solusi terbaik.

Berikut daftar tim kami secara resmi dan diakui, hati-hati terhadap penipuan oknum tidak bertanggung jawab yang mengatasnamakan PT cmlabs Indonesia Digital (cmlabs). Baca lebih lanjut
Marketing Teams

Agita

Marketing

Tanya Saya
Marketing Teams

Irsa

Marketing

Tanya Saya
Marketing Teams

Yuliana

Business & Partnership

Tanya Saya
Marketing Teams

Thalia

Business Development Global

Tanya Saya
Marketing Teams

Robby

Business Development ID

Tanya Saya
Marketing Teams

Dwiyan

Partnership

Tanya Saya
Marketing Teams

Rochman

Product & Dev

Tanya Saya
Marketing Teams

Said

Career & Internship

Tanya Saya

Mohon maaf, saat ini tool Mobile Friendly Test tidak dapat diakses karena sedang dalam tahap pemeliharaan sistem sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Cek

Tetap up-to-date dengan tool baru kami, cmlabs Surge. Jelajahi tren & event populer!

Cek

Pendapat Anda Berharga! Beri masukan untuk Survei Plagiarism Checker kami?

Cek

Temukan tren bisnis Anda dengan mudah! Kalkulator proyeksi trafik adalah alat yang sempurna untuk membantu Anda memahami permintaan di sektor bisnis Anda. Pilih sektor Anda dan lihat proyeksi trafiknya sekarang!

Cek

Saat ini tidak ada notifikasi...