Kami menggunakan cookies

Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..

Dimana Anda dapat melihat hasil karya kami?
Tempat kecil membuat kombinasi, namun persilangan yang terjadi didalamnya tidak memberikan banyak kombinasi. Jadi, berhati-hatilah dalam membuat justifikasi, terutama SEO.

Gray Hat SEO: Pengertian, Risiko, dan Contoh Praktiknya

Terakhir diperbarui: Jul 03, 2023

Disclaimer: Panduan SEO cmlabs ini berisi informasi lengkap tentang SEO, seperti pengantar dan panduan umum. Anda mungkin saja mengunjungi laman SEO Terms di cmlabs.co melalui pihak ketiga atau tautan website asing. Kami tidak bertanggung jawab atas keakuratan atau keandalan informasi apa pun yang ditawarkan oleh situs web pihak ketiga.

Gray hat merupakan salah satu teknik dan strategi SEO yang cukup sering digunakan untuk meningkatkan peringkat dan visibilitas website.

Teknik ini dapat membantu website untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka pendek.

Meskipun terdengar menarik, penggunaan gray hat SEO memiliki risiko yang dapat merugikan website dalam jangka panjang.

Lalu, apa saja risiko gray hat SEO yang dapat menghambat pertumbuhan bisnis dan performa website? 

Sebelum mengetahui risikonya, pahami dulu pengertian dan praktik gray hat SEO di panduan berikut.

Apa Itu Gray Hat SEO?

apa itu gray hat seo
Gambar 1: Risiko Penerapan Praktik Gray Hat SEO Bagi Website

Gray hat adalah praktik SEO yang berada di antara teknik white hat dan black hat. Praktik ini berusaha memanfaatkan celah pada ketentuan pedoman dan kebijakan Google.

Meskipun tidak melanggar peraturan yang ada, taktik ini tetap memiliki beberapa risiko.

Praktik gray hat sering digunakan karena mampu mendatangkan traffic tinggi ke website dalam jangka pendek. Meskipun begitu, implementasi taktik ini harus diperbarui secara berkala.

Kondisi tersebut disebabkan pedoman dan kebijakan Google yang terus mengalami pembaruan. 

Risiko Gray Hat SEO

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, gray hat memiliki beberapa risiko ketika diimplementasikan. Berikut penjabarannya: 

1. Mendapatkan Penalti Google

Praktik SEO ini berusaha untuk memanfaatkan celah pada sistem Google. Namun, Google memiliki algoritma yang terus diperbarui secara berkala untuk mengidentifikasi praktik manipulatif dan berbahaya. 

Oleh karena itu, taktik ini harus diperbarui secara teratur. Apabila ditemukan pelanggaran, website bisa mendapatkan penalti dari Google. 

Penalti yang biasa diberikan oleh Google adalah website tidak ditampilkan di peringkat atas SERP atau dihapus dari proses indexing.

Website yang terkena hukuman akan mengalami penurunan drastis pada organic traffic. Hal ini akan menghambat pertumbuhan bisnis. 

2. Merusak Reputasi

Pengguna cenderung mencari website yang aman ketika melakukan pencarian informasi di Google. Ketika pengguna mengetahui website yang memiliki risiko keamanan, mereka berusaha untuk menghindarinya. 

Kondisi tersebut bisa merusak reputasi dan kredibilitas website. Reputasi yang buruk dapat berdampak negatif pada citra brand dan mempengaruhi kepercayaan pengguna.

3. Volatilitas

Taktik ini sangat bergantung pada celah yang ada di Google. Praktik SEO ini dapat mendapatkan banyak traffic ketika terdapat celah yang bisa dimanfaatkan. 

Akan tetapi, ketika Google sudah melakukan pembaruan algoritmanya, gray hat SEO menjadi tidak efektif dan berdampak negatif pada website.

Volatilitas tersebut dapat menyebabkan fluktuasi pada posisi peringkat di halaman pencari dan mengurangi konsistensi organic traffic.

Praktik Gray Hat SEO

Terdapat beberapa praktik gray hat yang biasa dilakukan oleh praktisi SEO. Berikut beberapa praktik yang sering digunakan:

1. Menggunakan Domain Kadaluarsa

Praktik ini biasa dilakukan dengan cara membeli domain sudah kadaluarsa tapi masih memiliki otoritas website yang kuat. Tingkat otoritas dapat dilihat dari jumlah dan kualitas backlink yang masih mengarah ke website tersebut.

Backlink yang terdapat pada domain tersebut dialihkan ke website sasaran guna meningkatkan otoritasnya. Selain itu, konten yang terdapat pada domain tersebut akan dipublikasikan untuk menghidupkannya kembali seperti sebelum kadaluarsa. Kondisi demikian dimaksudkan untuk membuat website dengan traffic yang tertarget.

Cara ini sering digunakan untuk meningkatkan otoritas dan peringkat website di halaman pencarian. Praktik ini merupakan strategi gray hat yang paling populer karena membuat Google kesulitan dalam mendeteksi pembelian link. Namun, praktik ini terkadang sering dianggap black hat SEO oleh Google.

Praktik jual beli link biasanya menggunakan beberapa metode, seperti:

  • Membeli penempatan link di artikel yang terindeks oleh Google
  • Membayar guest post yang menyertakan backlink ke website
  • Bertukar link dengan website lain
  • Memperdagangkan produk dengan imbalan penempatan link pada website yang memiliki otoritas kuat

3. Menggunakan PBN

PBN (private blog network) adalah jaringan website yang dimiliki oleh satu atau beberapa pemilik dengan tujuan mengarahkan backlink ke website utama mereka.

Pemilik PBN biasanya juga sering membeli domain kadaluarsa atau membuat website dengan konten yang minim untuk memperoleh backlink

Penggunaan PBN bisa memberikan banyak ekuitas link ke website, sehingga otoritas dan peringkat website dapat meningkat.

Namun, Google secara aktif memerangi PBN dan menganggapnya sebagai praktik manipulatif yang melanggar pedoman dan kebijakan mereka.

4. Membangun Website Mikro

Praktik gray hat lainnya adalah membangun banyak website mikro dengan konten minim untuk mengarahkan backlink ke website utama. Website mikro berperan meningkatkan otoritas website utama melalui link yang diberikan.

Cara kerja website mikro memang mirip dengan PBN, tapi jauh lebih aman karena tidak membutuhkan domain untuk membuat backlink ke website utama. Namun, seperti halnya PBN, Google secara aktif memerangi praktik seperti ini.

5. Spinning Content

Spinning content merupakan praktik perubahan konten dari website lain menjadi versi yang berbeda dengan menggunakan sinonim, penggantian kata, atau pengubahan struktur kalimat.

Cara ini dapat dikatakan tidak etis dan hanya bisa dijalankan dalam jangka waktu yang pendek.

Praktik ini bertujuan untuk membuat konten baru secara cepat dan mudah tanpa melewati proses kreatif yang sulit. Meskipun begitu, konten yang dihasilkan dari spinning content biasanya berkualitas rendah dan tidak memberikan nilai tambah kepada pengguna.

6. Membuat Konten Duplikat

Konten duplikat merupakan konten hasil salinan konten dari website lain. Konten ini tidak memiliki nilai unik dan hanya bisa merugikan user experience.

Penggunaan konten duplikat hanya membuat otoritas dan kredibilitas website menjadi buruk.

Terdapat beberapa cara untuk melakukan praktik SEO ini. Salah satunya adalah dengan menggunakan keyword lokal untuk menargetkan daerah tertentu.

Cara ini hanya perlu mengganti lokasi dengan nama daerah tertentu. 

Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan menyalin konten dari website. Hasil salinan tersebut akan dipublikasikan pada website dengan domain yang kuat.

Praktik ini bisa membuat konten asli tersingkir dari halaman pencarian dan mencuri traffic-nya.

7. Membuat Konten Otomatis

Pembuatan konten otomatis biasanya menggunakan perangkat lunak atau bot untuk menghasilkan konten secara otomatis tanpa keterlibatan manusia.

Namun, seperti halnya konten duplikat, hasil pembuatan konten otomatis memiliki kualitas rendah dan tidak relevan dengan topik yang dibahas. 

Praktik SEO ini dapat dilakukan dengan dua cara. Cara pertama adalah dengan mengambil beberapa bagian konten dari website lain dan menggabungkannya menjadi satu di website utama.

Cara ini melibatkan spinning content agar membuat konten menjadi unik dan tidak terdeteksi untuk plagiarisme.

Selain itu, pembuatan konten otomatis juga bisa menggunakan AI (artificial intelligence). Hasil konten buatan AI cenderung memiliki gaya penulisan yang kaku dan robotik. 

8. Meningkatkan Keyword Density Dengan Hidden Text

Keyword density adalah persentase kepadatan keyword pada konten. Idealnya, keyword density untuk kata kunci utama berada pada kisaran 1-2% dari seluruh konten.

Sayangnya, menerapkan keyword density yang ideal bukan pekerjaan yang mudah.

Kondisi tersebut menyebabkan munculnya praktik optimasi “abu-abu” ini. Praktik SEO ini berusaha menyembunyikan keyword dari pengguna tetapi masih memungkinkan Google untuk melakukan crawling dan indexing

Tindakan yang umum dilakukan pada praktik ini adalah dengan menyembunyikan keyword di belakang gambar, menggunakan CSS untuk menempatkan teks di luar layar, mengubah warnanya sesuai dengan warna background, dan mengatur ukuran fontnya menjadi 0.

9. Cloaking

Cloaking adalah strategi SEO yang menyajikan konten atau URL yang berbeda antara Google dan pengguna. Strategi ini berusaha untuk memanipulasi Google dengan memberikan informasi yang berbeda. Tujuannya agar website dapat tampil di peringkat atas pada halaman pencarian.

Meskipun gray hat SEO bisa mendatangkan keuntungan dalam jangka pendek, tetapi semua itu tidak akan sebanding dengan risiko yang dihadapi.

Keberlanjutan dan otoritas website dalam jangka panjang jauh lebih penting dari pada keuntungan jangka pendek.

Menggunakan strategi optimasi white hat dan menghindari gray hat merupakan tindakan yang tepat bagi bisnis. 

Praktik white hat SEO dapat membangun reputasi brand yang baik dan meningkatkan user experience yang optimal. Hal ini tentu saja dapat berdampak secara langsung pada pertumbuhan bisnis.

Jasa SEO dari cmlabs dapat membantu Anda menerapkan strategi white hat SEO untuk melakukan pemasaran secara digital dan organik.

Strategi SEO yang tepat memungkinkan bisnis Anda untuk tumbuh secara organik tanpa mengandalkan iklan berbayar.

Mitra kami yang berharga
Aliansi strategis ini memungkinkan kami untuk menawarkan kepada klien-klien kami berbagai solusi inovatif SEO dan pelayanan yang luar biasa. Pelajari Lanjut
cmlabs

cmlabs

Bagaimana pendapat Anda? Apakah Anda menyukai artikel ini?

Butuh bantuan?

Ceritakan tentang kebutuhan SEO Anda, tim marketing kami akan membantu menemukan solusi terbaik.

Berikut daftar tim kami secara resmi dan diakui, hati-hati terhadap penipuan oknum tidak bertanggung jawab yang mengatasnamakan PT cmlabs Indonesia Digital (cmlabs). Baca lebih lanjut
Marketing Teams

Agita

Marketing

Tanya Saya
Marketing Teams

Irsa

Marketing

Tanya Saya
Marketing Teams

Thalia

Business Development Global

Tanya Saya
Marketing Teams

Robby

Business Development ID

Tanya Saya
Marketing Teams

Yuli

Marketing

Tanya Saya
Marketing Teams

Dwiyan

Business & Partnership

Tanya Saya
Marketing Teams

Rohman

Product & Dev

Tanya Saya
Marketing Teams

Said

Career & Internship

Tanya Saya

Mohon maaf, saat ini tool Mobile Friendly Test tidak dapat diakses karena sedang dalam tahap pemeliharaan sistem sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Cek

Tetap up-to-date dengan tool baru kami, cmlabs Surge. Jelajahi tren & event populer!

Cek

Pendapat Anda Berharga! Beri masukan untuk Survei Plagiarism Checker kami?

Cek

Temukan tren bisnis Anda dengan mudah! Kalkulator proyeksi trafik adalah alat yang sempurna untuk membantu Anda memahami permintaan di sektor bisnis Anda. Pilih sektor Anda dan lihat proyeksi trafiknya sekarang!

Cek

Saat ini tidak ada notifikasi...