Kami menggunakan cookies
Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..
Kami menggunakan cookies
Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..
Terakhir diperbarui: Apr 07, 2024
Disclaimer: Panduan SEO cmlabs ini berisi informasi lengkap tentang SEO, seperti pengantar dan panduan umum. Anda mungkin saja mengunjungi laman SEO Terms di cmlabs.co melalui pihak ketiga atau tautan website asing. Kami tidak bertanggung jawab atas keakuratan atau keandalan informasi apa pun yang ditawarkan oleh situs web pihak ketiga.
The eventualities merupakan sebuah keniscayaan yang mendorong setiap pelaku usaha untuk menyiapkan skenario dan beradaptasi. Saksikan podcast Anti-Trivial bersama Mas Rochman, Bro Jimmy, dan Pak Agus; kombinasi antara pelaku usaha, pemodal, dan pemimpin perusahaan, yang akan membahas bagaimana meningkatkan kewaskitaan para pemimpin perusahaan dalam menyambut tahun 2025. Jangan lewatkan edisi spesial akhir tahun cmlabs Class ke-24 ini, dalam judul "New vs Conventional Search Engine. Prepare for the Eventualities!"
Lihat Detail EventApakah Anda pernah mendengar tentang data blending? Jika Anda seorang data analyst, mungkin istilah ini sudah tidak asing lagi.
Data blending adalah proses pengolahan data dengan memadukan data dari beberapa sumber untuk merumuskan keputusan bisnis atau menggerakkan proses bisnis tertentu.
Dalam melakukan proses data blending, seorang data analyst mungkin akan menggunakan alat visualisasi seperti Google Data Studio.
Pada panduan ini, Anda akan menjelajahi seluk beluk proses kombinasi data dan bagaimana cara menggunakan Google Data Studio untuk memvisualisasikan data yang Anda miliki.
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, data blending adalah proses untuk dapat mengombinasikan dan mengumpulkan data agar dapat divisualisasikan dan dianalisis.
Umumnya, perusahaan akan mencari data dari beberapa sumber untuk mencari jawaban atas suatu pertanyaan atau membandingkan data satu dengan lainnya.
Namun, data-data yang diperoleh umumnya masih mentah, sehingga akan sulit dipahami jika tidak diolah kembali.
Oleh karena itu, hadirnya alat visualisasi data seperti Google Data Studio sangat membantu untuk menyatukan data mentah dari hasil analisis data, spreadsheets, sistem perusahaan, aplikasi berbasis cloud, dan lain sebagainya.
Sebagai informasi, Google Data Studio merupakan alat kecerdasan bisnis gratis yang dirilis oleh Google untuk mendukung proses visualisasi data, dari bentuk grafik hingga tabel, secara cepat dan akurat.
Contoh data blending yang umumnya ditemui adalah memadukan dua data berbeda dari Google Analytics 4 (GA4).
Sebagai informasi, GA4 merupakan properti yang dirancang untuk mengumpulkan data aplikasi dan meneliti perjalanan pelanggan.
Google Analytics mencatat bahwa sebanyak 44 juta situs menggunakan Google Analytics dan 14,2 juta lainnya menggunakan Google Analytics 4.
Proses data blending dilakukan dengan menggabungkan dua atau lebih data.
Melalui proses penggabungan ini, Anda dapat memperoleh informasi relevan yang mungkin tidak dapat ditemukan tanpa data blending.
Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa proses ini mempercepat terkumpulnya data sekaligus membantu analisis lanjutan agar Anda dapat memperoleh jawaban yang lebih akurat.
Mengatur proses penggabungan data mungkin akan rumit bagi sebagian orang, apalagi bagi yang pertama kali mengoperasikannya.
Agar tidak salah langkah, berikut adalah langkah-langkah data blending yang perlu Anda ketahui adalah sebagai berikut.
Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah mengumpulkan data dari beberapa sumber, baik sumber berbasis non-cloud atau cloud, sosial media, atau lembar kerja seperti Excel dan spreadsheet.
Setelah data terkumpul, Anda perlu memadukannya dengan Google Data Studio atau alat visualisasi data lainnya.
Langkah data blending selanjutnya adalah melakukan pembersihan data, di mana Anda perlu memilah kembali data-data yang tidak sesuai dengan informasi yang diinginkan.
Setelah memilah data, pastikan untuk mengolah sisa data secara optimal agar memberikan hasil analisis yang lebih akurat.
Selain mengetahui cara data blending, Anda juga perlu mengetahui cara menggunakan Google Data Studio untuk memadukan data.
Terdapat dua cara menggunakan Google Data Studio untuk memadukan data jika anda memiliki data dengan join key yang sama, di antaranya:
Metode ini dapat memadukan data secara cepat dengan estimasi waktu pengerjaaan selama 1 menit.
Berikut ini adalah langkah-langkah melakukan metode quick and dirty pada Google Data Studio:
Metode ini lebih rumit dari metode sebelumnya, tetapi Anda memiliki lebih banyak kontrol pada data yang dimiliki.
Berikut adalah langkah-langkahnya:
Lantas, bagaimana cara memadukan sumber data dengan beberapa dimensi sebagai join key?
Anda dapat melakukan langkah-langkah di bawah ini:
Itulah penjelasan tentang data blending dan cara menggunakan Google Data Studio untuk mengombinasikan data.
Jika Anda adalah pelaku bisnis dan tertarik menerapkan strategi SEO untuk bisnis Anda, maka beralihlah pada Jasa SEO cmlabs. Tim SEO kami yang berpengalaman akan siap mengatasi berbagai permasalahan klien di segala niche.
Mari berkolaborasi dan tingkatkan otoritas bisnis Anda di mesin pencari dengan menghubungi Tim Marketing cmlabs sekarang!
Bagaimana pendapat Anda? Apakah Anda menyukai artikel ini?