Panduan Cara Backup WordPress untuk Pemula (Tools & Plugin)

Dalam mengelola sebuah website, banyak aspek yang perlu Anda perhatikan. Yang paling utama adalah keamanan website itu sendiri.

Anda perlu menghindarkan website tersebut dari segala bentuk serangan, sebab website yang rusak akibat serangan mampu menurunkan kredibilitas brand Anda.

Tentu hal ini menjadi risiko besar bagi Anda yang menggunakan website untuk berbisnis. Salah satu cara untuk mengamankan website Anda adalah dengan melakukan backup.

Bagi Anda yang mengonfigurasi website dengan WordPress, Anda wajib simak panduan berikut ini. Panduan ini akan membahas bagaimana cara backup WordPress menggunakan tools atau plugin untuk pemula. Simak pembahasannya berikut ini!

Apa Itu Backup WordPress?

Pada dasarnya, sebuah website terdiri atas banyak database dan file. Maka dari itu, semua file dan database yang ada pada website hendaknya dijaga dengan baik.

Backup WordPress sendiri berarti menyalin seluruh data yang ada dalam sebuah website yang dilakukan dengan tujuan mengamankan data-data tersebut.

Pada umumnya, file website terdiri dari file instalasi inti dan konten, seperti tema dan plugin, di mana kedua elemen tersebut penting agar website Anda dapat berjalan dengan baik.

Secara default, file-file tersebut akan tersimpan dalam sebuah direktori besar yang bernama ‘public_html’.

Begitupun dengan database, data-data website seperti link, tag, postingan, komentar, dan lain-lain juga perlu dijaga keamanannya.

Biasanya, backup WordPress ini akan dilakukan apabila suatu website akan di-maintenance. 

Jika tampilan dan isi website tidak di-backup terlebih dahulu, tampilan website Anda akan terlihat kosong atau blank setelah selesai di-maintenance. 

Tentunya, Anda tak ingin hal ini terjadi. Maka dari itu, backup WordPress menjadi suatu hal yang sangat penting, terutama bila website Anda akan di-maintenance dalam waktu dekat.

Pentingnya Melakukan Backup WordPress

Lantas, mengapa backup wordPress itu penting untuk dilakukan?

Secara garis besar, backup ini diperlukan untuk menjaga keamanan dan kinerja dari suatu website.

Backup dapat memberikan keamanan tambahan untuk menghindarkan website Anda dari serangan-serangan tidak terduga seperti malware, hacker, dan lain-lain.

Sebab, apabila website Anda dirusak oleh berbagai serangan tersebut, hal ini akan berpengaruh terhadap kredibilitas website tersebut.

Beberapa perusahaan web hosting menawarkan backup otomatis pada paket layanan yang ditawarkan. Akan tetapi, Anda tetap perlu menyimpan file di beberapa lokasi yang berbeda pula, seperti cloud, drive eksternal, dan PC.

Hal ini memungkinkan Anda untuk memiliki salinan lain apabila file-file yang penting mengalami kerusakan atau hilang.

Biasanya, backup dilakukan tergantung seberapa banyak Anda akan me-maintenance website. Cara backup WordPress dapat Anda tempuh melalui phpMyAdmin, FTP, ataupun plugin.

Cara Backup WordPress untuk Pemula

Setelah mengetahui pengertian dan pentingnya melakukan backup WordPress untuk website Anda, kini tiba saatnya Anda mengetahui bagaimana cara backup WordPress untuk pemula.

Cara-cara berikut ini pun tergolong sederhana, jadi ikutilah setiap langkahnya dengan baik!

1. Cara Backup WordPress dengan phpMyAdmin

Gambar 2: Ilustrasi Cara Backup WordPress Menggunakan phpMyAdmin

Cara backup WordPress yang pertama adalah menggunakan phpMyAdmin. 

Sebelum itu, Anda perlu menyiapkan tools phpMyAdmin terlebih dahulu untuk melakukan proses backup ini.

Untuk melakukan backup, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut ini:

1. Buka cPanel, lalu temukan phpMyAdmin di bagian Database.
2. Di bagian ‘List of Current Databases’, klik ‘Enter phpMyAdmin’ pada database website Anda.
3. Untuk memilih semua tabel, centang kotak ‘Check All’ di bagian bawah. Kemudian, klik tab ‘Export’ pada menu di bagian atas.
4. Selanjutnya, pilihlah format SQL, kemudian klik ‘Go’ untuk mulai mengunduh hasil backup Anda.
5. Proses backup selesai. Anda bisa memulihkannya kapan saja ketika dibutuhkan.

2. Cara Backup WordPress dengan FTP

Cara backup WordPress yang selanjutnya adalah menggunakan FTP. Untuk menjalankan proses ini, Anda perlu mengunduh FileZilla terlebih dahulu pada perangkat Anda.

Bila FileZilla sudah terpasang, Anda dapat mengikuti cara backup WordPress dengan FTP melalui langkah-langkah berikut ini:

1. Buka akun FTP Anda di cPanel untuk menemukan kredensial yang diperlukan dalam konfigurasi FileZilla.
2. Jika Anda belum mengatur password, klik ‘Change account password’ untuk mengaturnya terlebih dahulu.
3. Buka ‘File’ > ‘Site Manager’ > ‘New Site’. Setelah itu, isilah beberapa informasi yang diperlukan, seperti username, password, hostname, dan lain-lain. Jika sudah, klik ‘Connect’.
4. Klik kanan folder ‘public_html’, kemudian klik ‘Download’ untuk mulai mengunduh hasil backup.
5. Apabila proses backup telah selesai, FileZilla akan memberikan notifikasi untuk Anda.

3. Cara Backup WordPress dengan Plugin

Beberapa cara backup WordPress di atas merupakan cara backup yang menggunakan tools. Lantas, apakah data-data dalam WordPress tidak bisa di-backup hanya menggunakan plugin?

Jawabannya, bisa. Berikut ini beberapa contoh plugin backup WordPress beserta cara melakukan backup-nya yang dapat Anda ikuti dengan mudah.

UpdraftPlus

Plugin backup WordPress yang satu ini merupakan salah satu yang paling banyak digunakan untuk melakukan backup.

Menariknya, plugin ini memungkinkan Anda untuk melakukan penjadwalan backup secara otomatis.

Plugin ini pun tersedia dalam versi gratis, namun Anda juga dapat mencoba layanan premiumnya yang dijual dengan harga sekitar $70.

Berikut cara backup WordPress yang dapat Anda lakukan menggunakan plugin UpdraftPlus ini:

1. Pasang dan aktifkan plugin UpdraftPlus terlebih dahulu. Jika sudah, bukalah plugin tersebut.
2. Untuk membuat backup, klik ‘Backup Now’. Pilihlah file apa saja yang ingin di-backup. Namun, Anda disarankan untuk mengikuti setelah default yang akan mem-backup seluruh isi situs.
3. Untuk memulai proses backup, klik ‘Backup Now’
4. Proses backup selesai. Jika Anda ingin memulihkannya, Anda tinggal mengklik ‘Restore’ pada bagian ‘Existing backups’.

BackWPup

Selain UpdraftPlus, plugin backup WordPress lain yang tak kalah banyak memiliki pengguna adalah BackWPup. 

Plugin ini disediakan dalam versi gratis. Namun, Anda dapat mencoba layanan BackWPup Pro untuk menikmati lebih banyak fitur, dengan harga sekitar $69 per tahun.

Plugin ini memiliki dukungan multisite yang canggih untuk penyimpanan backup berbasis cloud. Selain itu, BackWPup memungkinkan Anda untuk melakukan penjadwalan backup secara otomatis.

Cara backup WordPress menggunakan plugin ini dapat Anda ketahui dalam langkah-langkah berikut:

1. Install dan aktifkan plugin BackWPup terlebih dahulu.
2. Pada bagian menu sebelah kiri, klik ‘BackWPup’, kemudian ‘Add New Job’.
3. Pada bagian ‘Job Name’, namai file backup Anda. Setelah itu, pilih data yang akan di-backup pada bagian ‘Job Tasks’.
4. Pada bagian ‘Job Destination’, pilihlah lokasi di mana Anda ingin menyimpan file hasil backup.
5. Masukkan alamat email pada ‘Log Files’ untuk mendapatkan informasi terkait proses backup. Setelah itu, klik ‘Save Changes’.
6. Klik ‘Run Now’ untuk memulai proses backup.

Demikianlah panduan yang membahas tentang cara backup WordPress, mulai dari backup menggunakan tools, hingga menggunakan plugin.

Cara-cara di atas dapat Anda lakukan dengan mudah, dan pasti berhasil apabila Anda mengikuti setiap langkahnya dengan baik.

Selain melakukan backup, Anda juga perlu menggunakan jasa SEO untuk menunjang performa website, terutama bisa website tersebut dipergunakan untuk keperluan bisnis.

Raih hasil bisnis maksimal melalui website Anda dengan jasa SEO dari cmlabs!