Joe Biden Siap Dukung Pemblokiran TikTok di AS dan Teken RUU
Presiden AS, Joe Biden, menyebut dirinya mendukung pelarangan TikTok di seluruh AS dan akan menandatangani RUU-nya jika disetujui Kongres.
Dipublikasikan Mar 18, 2024 13:03
Terakhir diperbarui pada Mar 18, 2024 13:03 oleh Andita Eka
Pokok Bahasan
-
Joe Biden mendukung pemblokiran TikTok di AS dan akan menandatangani RUU yang memaksa ByteDance menjual media sosial tersebut.
-
TikTok dianggap menjadi ancaman nasional bagi AS karena disinyalir mengakses data pribadi penggunanya.
-
CEO Tiktok, Shou Zi Chew, membantah tuduhan tersebut dan menjelaskan bahwa TikTok bebas dari segala bentuk manipulasi data.
-
Shou akan berupaya untuk mempertahankan TikTok di negara ini.
-
Diblokirnya TikTok akan berdampak pada sektor bisnis dan periklanan yang memanfaatkan aplikasi ini sebagai media bisnis.
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mengatakan bahwa ia akan menandatangani RUU yang memaksa ByteDance, perusahaan pemilik TikTok, untuk menjual media sosial tersebut jika tidak ingin dicegah penggunaannya di negara tersebut.
RUU tersebut memungkingkan presiden, melalui FBI, untuk menunjuk aplikasi media sosial yang dianggap sebagai ancaman keamanan nasional jika di bawah kendali musuh asing. Apabila TikTok masih berada pada kepemilikan perusahaan Tiongkok tersebut, maka media sosial untuk berbagi video ini akan diblokir penggunaannya.
Pada 14 Maret 2024, RUU ini telah disepakati oleh Badan Legislatif Amerika Serikat, dengan 352 suara mendukung dan 65 suara menentang. Presiden Joe Biden mengatakan bahwa ia akan menandatangani RUU ini jika disetujui Kongres.
Mengapa TikTok Diblokir di AS?
Alasan diblokirnya TikTok adalah pemerintah AS mewaspadai media sosial ini sebagai alat propaganda Tiongkok. Kemudian, pemerintah AS juga berniat untuk memaksa ByteDance untuk melepaskan aplikasi tersebut. Mereka khawatir aplikasi buatan perusahan Tiongkok ini dapat mengakses data pengguna AS.
Jika peraturan ini disahkan, ByteDance memiliki 165 hari untuk mendivestasikan aplikasi tersebut. Jika tidak dipenuhi, app store yang dikelola Apple, Alphabet, Google, dan pihak lainnya tidak bisa menyediakan TikTok atau layanan web hosting untuk aplikasi di bawah ByteDance secara legal.
Bagaimana Tanggapan CEO TikTok?
Shou Zi Chew, CEO TikTok, mengunggah tanggapannya terkait RUU ini di akun resmi TikTok pada 14 Maret 2024. Ia menjelaskan bahwa TikTok selalu berkomitmen untuk menjaga keamanan data penggunanya dan menegaskan bahwa media sosial ini bebas dari tindak manipulasi data.
Tidak hanya itu, ia juga menggarisbawahi bahwa dengan diblokirnya TikTok, kreator dan usaha kecil harus merogoh kocek lebih untuk mencari alternatif lainnya dan membuat lebih dari 300.000 pekerjaan di AS terancam keberadaannya.
Shou menambahkan bahwa pihaknya akan terus mengupayakan yang terbaik untuk mempertahankan eksistensi TikTok di AS, termasuk melaksanakan hak hukum. Ia juga mengajak pengguna aplikasi ini untuk terus menyuarakan hak konstitusinya.
Dampak Pemblokiran TikTok
Pemblokiran ini tentu akan berdampak secara signifikan pada perusahaan periklanan yang menargetkan Gen Z. Pasalnya, banyak generasi muda di AS yang menggunakan TikTok dan mengaku lebih menyukainya daripada Google.
Selain banyak disukai, keberadaan TikTok juga telah memberdayakan lebih dari 7 juta bisnis di AS dan menjadi aplikasi yang sangat berpengaruh bagi usaha-usaha kecil di Amerika Serikat.
Sumber Artikel
Sebagai penyedia berita yang berdedikasi, kami berkomitmen terhadap akurasi dan keandalan. Kami bekerja ekstra dengan melampirkan sumber yang kredibel untuk mendukung data dan informasi yang kami sajikan.
- Akun resmi TikTok: https://www.tiktok.com/@tiktok/video/7345981888646941994?_r=1&_t=8kersLWpx1j
Alivia Ariatna
As an experienced SEO content writer, I specialize in crafting compelling, keyword-optimized content with extensive research on it. I stay updated with the latest SEO trends and best practices to ensure my content meets both user intent and search engine requirements.
Tulisan lainnya dari Alivia
Google Rilis Dokumentasi tentang Panduan Google Trends
Mon 04 Nov 2024, 08:18am GMT + 7Google Hapus Sitelink Search Box per 21 November 2024
Fri 01 Nov 2024, 08:33am GMT + 7Google Menang Nobel untuk Penelitian AI, Tuai Perdebatan
Wed 16 Oct 2024, 11:39am GMT + 7Google Tambahkan Rekomendasi Baru untuk Product Markup
Tue 08 Oct 2024, 11:21am GMT + 7Update berita SEO dari seluruh dunia di cmlabs News untuk wawasan SEO sehari-hari Anda
TikTok saat ini bukan hanya platform video lucu, pengguna mencari informasi relevan juga melalui aplikasi ini. Akankah TikTok menjadi mesin telusur?
Instagram, platform dengan jumlah pengguna yang masiv kerap kali menimbulkan pertanyaan seputar cara mereka menampilkan konten. Dalam blog terbarunya, Instagram mengumumkan bagaimana mereka memberikan ranking atau menampilkan konten yang dipersonalisasi untuk setiap pengguna. Simak sistem ranking Instagram di sini.
Twitter bersama CEO barunya sedang dalam misi menjadi sumber paling akurat menyampaikan informasi real-time. Ikuti perkembangannya melalui artikel ini.
TULISKAN KOMENTAR ANDA
Anda harus masuk untuk berkomentar
Semua komentar (0)
Diurutkan Berdasarkan