Kami menggunakan cookies
Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..
Kami menggunakan cookies
Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..
Terakhir diperbarui: Aug 05, 2022
Disclaimer: Panduan SEO cmlabs ini berisi informasi lengkap tentang SEO, seperti pengantar dan panduan umum. Anda mungkin saja mengunjungi laman SEO Terms di cmlabs.co melalui pihak ketiga atau tautan website asing. Kami tidak bertanggung jawab atas keakuratan atau keandalan informasi apa pun yang ditawarkan oleh situs web pihak ketiga.
The eventualities merupakan sebuah keniscayaan yang mendorong setiap pelaku usaha untuk menyiapkan skenario dan beradaptasi. Saksikan podcast Anti-Trivial bersama Mas Rochman, Bro Jimmy, dan Pak Agus; kombinasi antara pelaku usaha, pemodal, dan pemimpin perusahaan, yang akan membahas bagaimana meningkatkan kewaskitaan para pemimpin perusahaan dalam menyambut tahun 2025. Jangan lewatkan edisi spesial akhir tahun cmlabs Class ke-24 ini, dalam judul "New vs Conventional Search Engine. Prepare for the Eventualities!"
Lihat Detail EventHTTPS (Hypertext Transfer Protocol Secure) adalah protokol komunikasi internet yang melindungi integritas dan kerahasiaan data pengguna antara komputer pengguna dan situs.
Pengguna menginginkan pengalaman online yang aman dan bersifat pribadi saat menggunakan situs. Sebaiknya Anda menggunakan HTTPS untuk melindungi koneksi pengguna ke situs, terlepas dari isi konten situs tersebut.
Data yang dikirim menggunakan HTTPS, diamankan melalui protokol Transport Layer Security (TLS), yang memberikan tiga lapis kunci perlindungan:
Anda harus mendapatkan sertifikat keamanan sebagai bagian dari pengaktifan HTTPS untuk situs. Sertifikat ini diterbitkan oleh otoritas sertifikat (CA), yang akan melakukan langkah-langkah untuk memverifikasi bahwa alamat website Anda benar-benar milik organisasi Anda, sehingga akan melindungi pelanggan dari serangan man-in-the-middle. Saat menyiapkan sertifikat, pastikan keamanan tingkat tinggi diterapkan dengan memilih kunci 2048 bit. Jika Anda telah memiliki sertifikat dengan kunci yang lebih lemah (1024 bit), tingkatkan versinya ke 2048 bit. Saat memilih sertifikat situs, perhatikan hal-hal berikut:
Alihkan pengguna dan search engine ke halaman HTTPS atau sumber daya dengan pengalihan HTTP 301 sisi server.
Sebaiknya situs HTTPS mendukung HSTS (HTTP Strict Transport Security). HSTS memberi tahu browser untuk meminta halaman HTTPS secara otomatis, meskipun pengguna memasukkan http di kolom lokasi browser. HSTS juga memberi tahu Google untuk menayangkan URL yang aman dalam hasil penelusuran. Semua tindakan ini mengurangi risiko penayangan konten yang tidak aman kepada pengguna.
Untuk mendukung HSTS, gunakan server web yang mendukung HSTS dan dapat mengaktifkan fungsinya.
Meskipun lebih aman, HSTS membuat strategi rollback Anda semakin rumit. Sebaiknya aktifkan HSTS dengan cara berikut:
Pertimbangkan untuk menggunakan pra pemuatan HSTS
Jika Anda mengaktifkan HSTS, secara opsional Anda dapat mendukung pra pemuatan HSTS untuk keamanan ekstra dan performa yang disempurnakan. Untuk mengaktifkan prapemuatan, Anda harus membuka hstspreload.org dan mengikuti persyaratan pengiriman untuk situs.
Hindari kesalahan umum berikut.
Selama proses mengamankan situs Anda dengan TLS, hindari kesalahan berikut:
table{font-family:arial,sans-serif;border-collapse:collapse;width:100%}td,th{border:1px solid #ddd;text-align:left;padding:8px}tr:nth-child(even) {background-color:#ddd}
Masalah | Tindakan |
---|---|
Berakhirnya masa berlaku sertifikat | Pastikan sertifikat Anda selalu diperbarui. |
Sertifikat didaftarkan untuk nama situs yang salah | Pastikan Anda telah memperoleh sertifikat untuk semua nama host yang ditayangkan oleh situs Anda. Misalnya, jika sertifikat Anda hanya mencakup www.example.com, pengunjung yang memuat situs hanya dengan example.com (tanpa awalan "www.") akan diblokir karena error nama sertifikat yang tidak sesuai. |
Dukungan Server Name Indication (SNI) tidak ada | Pastikan web Anda mendukung SNI dan pemirsa Anda menggunakan browser yang didukung, secara umum. Meski SNI didukung oleh semua browser modern, Anda membutuhkan IP yang berdedikasi. |
Masalah crawling | Jangan memblokir situs HTTPS dari proses crawl dengan menggunakan robots.txt. |
Masalah pengindeksan | Izinkan pengindeksan halaman dengan search engine jika memungkinkan. Hindari tag meta no index. |
Versi protokol lama | Versi protokol lama sangat rentan; pastikan Anda memiliki versi koleksi TLS terbaru dan terkini serta menerapkan versi protokol terbaru. |
Perbedaan konten di HTTP dan HTTPS | Pastikan konten di situs HTTP dan HTTPS Anda sama. |
Kesalahan kode status HTTP di HTTPS | Periksa bahwa situs web Anda mengembalikan kode status HTTP yang benar. Misalnya 200 OK untuk halaman yang dapat diakses, atau 404 atau 410 untuk halaman yang tidak ada. |
Jika Anda memigrasikan situs dari HTTP ke HTTPS, Google memperlakukan proses ini hanya sebagai pemindahan situs dengan perubahan URL. Proses ini dapat mempengaruhi beberapa jumlah traffic Anda untuk sementara. Lihat halaman ringkasan pemindahan situs untuk mempelajari lebih lanjut.
Tambahkan properti HTTPS baru ke Search Console: Search Console memperlakukan HTTP dan HTTPS secara terpisah, data tidak dibagikan dengan properti lain di Search Console.
Bagaimana pendapat Anda? Apakah Anda menyukai artikel ini?