Kami menggunakan cookies

Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..

Webspam: Apa yang Google Lakukan untuk Menghadapinya?

Dipublikasikan Jun 12, 2024 15:06 | Terakhir diperbarui pada Jun 12, 2024 15:06 oleh Tati Khumairoh

Tim kami akan terus menambahkan istilah-istilah baru yang umumnya digunakan dalam dunia SEO dan terminologi Google. Anda mungkin akan diarahkan ke Kamus SEO di cmlabs.co melalui tautan dari pihak ketiga. Harap diingat bahwa kami tidak melakukan pengecekan terhadap keakuratan dan keandalan dari tautan-tautan eksternal. Sehingga, kami tidak bertanggung jawab atas akurasi atau keandalan informasi yang ditawarkan oleh situs web pihak ketiga.

Webspam menjadi salah satu permasalahan yang sering dihadapi oleh mesin pencari, tidak terkecuali dengan Google.

Secara umum, webspam sendiri merupakan halaman situs web yang dibuat secara khusus untuk memanipulasi mesin pencari, utamanya agar memperoleh peringkat yang tinggi dalam search engine results page (SERP).

Webspam tentu bisa memengaruhi pengalaman pengguna dalam mencari dan menemukan informasi yang dibutuhkan pada mesin pencari. 

Lantas, bagaimana langkah Google dalam menghadapi dan memerangi ancaman web spam tersebut? Mari pahami lebih lanjut dalam artikel berikut ini.

 

Ancaman Webspam di Google Penelusuran

Webspam adalah halaman yang bertujuan untuk memanipulasi mesin pencari. Perlu diketahui bahwa webspam umumnya tidak dibuat secara natural.

Ada berbagai faktor yang menjadi alasan webmaster atau pemilik situs dalam membuat halaman spam ini, terkadang hal tersebut memang berkaitan dengan kepentingan komersial.

Misalnya, melalui halaman spamwebmaster bisa menjual barang-barang yang tidak aman. Atau, spam juga bisa digunakan untuk hal yang lebih sederhana, seperti memperoleh lebih banyak klik.

Di samping itu, halaman spam juga membuat pengguna tidak bisa menemukan informasi yang berkualitas dan sesuai kebutuhannya dengan mudah.

Webspam adalah hal yang tidak bisa diremehkan. Bahkan, dalam Webspam Report 2020, Google menjelaskan bahwa mereka telah menemukan 40 miliar halaman berisi spam setiap harinya yang bisa mengganggu pengalaman pengguna dalam memanfaatkan mesin pencari.

Laporan penemuan spam oleh Google.
Gambar 1 - Laporan penemuan spam oleh Google.

Secara umum, terdapat beberapa jenis spam yang diketahui melanggar kebijakan dari Google, di antaranya sebagai berikut:

 

1. Cloaking

Cloaking atau penyelubungan merupakan praktik dengan menampilkan konten yang berbeda kepada pengguna serta mesin penelusuran. Tujuannya adalah untuk memanipulasi peringkat penelusuran serta mengecoh pengguna agar mengunjungi halaman spam tersebut.

Salah satu contoh dari praktik spam ini yaitu menampilkan halaman mengenai investasi pada mesin pencari, namun yang ditunjukkan kepada pengguna adalah halaman tentang penjualan obat-obatan.

Kendati demikian, perlu diketahui bahwa webmaster yang mengoperasikan mekanisme paywall atau content-gating tidak dianggap sebagai praktik cloaking jika Google bisa melihat konten yang ada di balik paywall tersebut secara lengkap.

 

2. Doorway

Doorway adalah salah satu praktik spam yang dilakukan dengan cara membuat halaman atau situs untuk memperoleh peringkat dalam kueri penelusuran tertentu yang mirip.

Melalui praktik ini, pengguna akan diarahkan ke halaman perantara yang tidak terlalu berguna dibandingkan dengan tujuan akhirnya.

Sebagai contoh, praktik ini dilakukan dengan menyediakan situs dengan dua halaman beranda dan URL yang mirip, seperti gronomy.com/produk/agensi-SEO-indonesia serta agronomy.com/produk/jasa-SEO-indonesia agar bisa memaksimalkan jangkauan pada kueri “jasa SEO Indonesia”.

 

3. Expired Domain Abuse

Expired domain abuse adalah kegiatan yang dilakukan dengan membeli dan mengalihfungsikan nama domain yang sudah tidak berlaku untuk memanipulasi peringkat penelusuran.

Dalam praktik expired domain abusewebmaster akan menghosting konten yang memberikan sedikit value atau bahkan tidak berguna sama sekali bagi pengguna.

Salah satu contoh praktik expired domain abuse adalah membeli domain yang sebelumnya digunakan oleh situs medis, lalu dialihfungsikan untuk menghosting konten-konten terkait judi yang berkualitas rendah dengan tujuan meningkatkan peringkat pencarian.

 

4. Hacked Content

Hacked content merupakan konten yang ditempatkan pada suatu situs tanpa izin karena keamanan situs tersebut cenderung rentan diretas.

Jenis spam ini perlu diwaspadai karena bisa memberikan hasil penelusuran yang buruk kepada pengguna serta berpotensi membuat mereka memasang aplikasi berbahaya di gadget. Adapun beberapa contoh peretasan tersebut, di antaranya:

  • Injeksi kode: ketika peretas memperoleh akses ke suatu situs, mereka akan mencoba memasukkan kode-kode berbahaya ke halaman yang sudah ada.
  • Injeksi halaman: peretas terkadang bisa menambahkan halaman baru yang berisikan konten spam atau konten berbahaya ke dalam suatu situs. Halaman ini sering kali digunakan untuk memanipulasi mesin telusur hingga melakukan phising.
  • Injeksi konten: peretas dapat memanipulasi halaman yang sudah ada di suatu situs dengan menambahkan konten-konten tertentu yang bisa dilihat mesin telusur, namun lebih sulit ditemukan oleh pengguna maupun pemilik situs.
  • Pengalihan: peretas bisa memasukkan kode-kode berbahaya ke suatu situs yang bisa mengalihkan pengguna ke halaman yang berisi spam maupun konten berbahaya.

 

Hidden text and links merupakan tindakan spam yang dilakukan dengan cara menempatkan konten di suatu halaman hanya untuk memanipulasi mesin telusur serta tidak mudah terlihat oleh pengguna.

Contoh praktik spam ini adalah menggunakan teks putih pada latar belakang berwarna putih atau menyembunyikan suatu teks di belakang gambar.

Meski begitu, ada beberapa elemen desain web yang memanfaatkan tindakan menampilkan serta menyembunyikan konten secara dinamis untuk memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik. Di mana, hal tersebut tidak dianggap sebagai spam karena tidak melanggar kebijakan Google.

Misalnya, slideshow yang mengikuti siklus di beberapa gambar atau teks paragraf atau tooltip serupa yang menampilkan konten tambahan ketika pengguna mengarahkan kursornya ke sebuah elemen.

 

6. Keyword Stuffing

Keyword stuffing merupakan praktik pengisian halaman suatu situs menggunakan kata kunci atau angka secara tidak wajar dan di luar konteks sebagai upaya memanipulasi peringkat dalam hasil penelusuran.

Contohnya, webmaster membuat konten dengan terlalu sering mengulangi frasa yang sama sehingga membuatnya terdengar tidak wajar. Atau, pemilik web mencantumkan daftar nomor telepon tanpa adanya nilai tambah substansial.

 

Link merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan relevansi halaman web. Namun, jika link yang dimasukkan ke dalam halaman web bertujuan untuk memanipulasi peringkat di hasil penelusuran, maka dapat dianggap sebagai link spam.

Salah satu contoh praktik link spam adalah pertukaran link secara berlebihan dengan web lain atau membuat halaman khusus untuk partner guna melakukan praktik cross-link.

Namun, pembelian dan penjualan link ini tidak dianggap sebagai pelanggaran jika sudah memenuhi syarat, seperti menyertakan nilai atribut rel=”nofollow” atau rel=”sponsored” dalam tag <a>. Praktik ini bisa dilakukan guna memaksimalkan keuntungan web untuk tujuan iklan dan sponsor.

 

8. Machine Generated Traffic

Machine generated traffic adalah praktik spam yang dapat mengganggu kemampuan Google dalam memberikan layanan terbaik kepada pengguna.

Beberapa contoh praktik machine generated traffic yang melanggar kebijakan Google adalah mengirim kueri otomatis ke Google atau melakukan scraping hasil untuk tujuan pemeriksaan peringkat maupun jenis akses otomatis lainnya ke Google Penelusuran tanpa izin yang jelas.

 

9. Malware dan Malicious Behavior

Malware merupakan setiap perangkat lunak atau aplikasi yang didesain secara khusus untuk merusak software yang dijalankannya, perangkat seluler, hingga komputer.

Malware juga dapat menimbulkan perilaku berbahaya, seperti penginstalan software tanpa izin dari pengguna atau penginstalan perangkat lunak berbahaya, seperti virus.

Sementara itu, software yang tidak diinginkan (unwanted software) merupakan suatu file atau aplikasi seluler yang terlibat dalam perilaku menipu, tidak diharapkan, atau berpengaruh buruk terhadap pengguna.

Terkadang, pemilik situs tidak menyadari bahwa file mereka yang bisa diunduh oleh pengguna dianggap sebagai malware atau software yang tidak diinginkan.

Maka dari itu, penting bagi webmaster untuk memastikan bahwa mereka tidak melanggar kebijakan software yang tidak diinginkan dan mengikuti panduan dari Google dengan baik, seperti:

  • Memberi tahu pengguna mengenai tujuan dan maksud software dengan akurat.
  • Berperilaku seperti yang diiklankan.
  • Menggambarkan dengan jelas dan tegas kepada pengguna mengenai perubahan sistem serta browser yang akan dilakukan oleh software terkait.
  • Menggunakan rekomendasi produk hanya saat sudah memiliki izin.
  • Tidak menakut-nakuti pengguna.
  • Melindungi data pengguna.
  • Tidak membahayakan pengalaman penjelajahan pengguna.

 

10. Misleading Functionally

Pada dasarnya, webmaster diharuskan membuat situs dengan konten yang berkualitas tinggi, berguna, dan bermanfaat bagi pengguna.

Namun, dalam beberapa kasus, pemilik situs mungkin ingin memanipulasi peringkat penelusuran dengan sengaja membuat situs yang fungsi dan layanannya justru menyesatkan dan menipu pengguna.

Hal ini membuat pengguna bisa mengakses suatu konten atau layanan yang sebenarnya tidak bisa diakses. Salah satu contoh praktik spam ini adalah adanya situs dengan generator palsu yang mengklaim bisa memberikan saldo pada app store meski nyatanya tidak.

 

11. Scaled Content Abuse

Scaled content abuse merupakan praktik dengan membuat banyak halaman untuk memanipulasi peringkat penelusuran, bukan untuk membantu pengguna.

Misalnya, webmaster akan membuat konten blog yang tidak orisinal (plagiat) dalam jumlah banyak dan hanya memberikan sedikit atau bahkan tidak bermanfaat sama sekali kepada pengguna.

Scaled content abuse sering kali berkaitan dengan penyalahgunaan AI (artificial intelligence) generatif untuk membuat banyak halaman tanpa memberikan nilai tambah kepada pengguna.

 

12. Scrapped Content

Scrapped content atau konten salinan adalah praktik yang dilakukan dengan mengambil konten dari situs lain, namun tidak ditambahkan layanan atau konten baru yang bermanfaat dan memberikan nilai tambah bagi pengguna. Bahkan, tindakan ini juga bisa dianggap sebagai pelanggaran hak cipta.

 

13. Sneaky Redirects

Sneaky redirects atau pengalihan tersembunyi adalah praktik untuk menampilkan konten yang berbeda kepada pengguna dan mesin telusur. Selain itu, praktik ini juga bisa dilakukan dengan menampilkan konten yang tidak diharapkan serta tidak memenuhi kebutuhan awal pengguna.

Contohnya, webmaster menampilkan konten mengenai kesehatan pada mesin penelusuran, namun, saat diklik, konten tersebut akan mengarahkan pengguna ke halaman judi.

 

14. Site Reputation Abuse

Site reputation abuse atau penyalahgunaan reputasi situs merupakan praktik yang dilakukan dengan mempublikasikan halaman pihak ketiga dengan sedikit atau tanpa pengawasan maupun keterlibatan pihak pertama.

Halaman pihak ketiga tersebut mencakup halaman yang bersponsor, partner, iklan, atau halaman lainnya yang tidak bergantung pada tujuan utama dari situs host.

Praktik ini memanfaatkan sinyal penentu peringkat yang dimiliki oleh situs pihak pertama sehingga bisa memanipulasi peringkat penelusuran.

Salah satu contoh praktik site reputation abuse adalah situs pendidikan menghosting halaman mengenai ulasan pinjaman bayaran yang dibuat oleh pihak ketiga.

Di mana, pihak ketiga akan mendistribusikan halaman yang sama ke situs lain pada seluruh web untuk memanipulasi peringkat penelusuran.

 

15. Thin Affiliate Pages

Thin affiliate pages atau halaman afiliasi tipis adalah halaman yang terdapat link afiliasi produk dengan deskripsi serta ulasannya langsung disalin dari penjual asli tanpa adanya konten orisinal maupun nilai tambah apa pun.

Suatu halaman dapat dianggap sebagai thin affiliate pages dan melanggar kebijakan Google apabila termasuk bagian dari program yang mendistribusikan kontennya ke jaringan afiliasi tanpa diberikan informasi tambahan.

 

16. User Generated Spam

User generated spam merupakan konten berisi spam yang ditambahkan ke suatu situs oleh pengguna melalui saluran yang ditujukan untuk konten pengguna, seperti spam komentar di blog, postingan berisi spam di rangkaian pesan forum, dan sebagainya. Karena itu, hal ini sering kali tidak diketahui oleh pemilik situs.

 

Apa yang Google Lakukan untuk Melawan Webspam?

Webspam sering kali mengganggu pengguna dalam menemukan informasi yang bermanfaat dan dibutuhkan. Bahkan, pada kasus yang lebih serius, webspam bisa mengarahkan pengguna pada suatu penipuan atau hal yang lebih buruk lagi.

Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, Google melakukan berbagai upaya guna melawan ancaman webspam di mesin penelusuran.

Terdapat dua metode yang kerap digunakan oleh Google dalam mendeteksi webspam, yaitu melalui sistem otomatis (secara algoritmik) dan secara manual oleh Tim Penghapusan Spam (Spam Removal Team).

Cara Google dalam menargetkan spam
Gambar 2 - Cara Google dalam menargetkan spam.

Sistem otomatis milik Google pada dasarnya dapat mendeteksi sebagian besar spam dan menghilangkannya dari hasil penelusuran. Sistem ini hampir mirip dengan sistem email yang mencegah penumpukan spam dalam kotak masuk.

Sementara itu, sisa spam lainnya akan ditangani secara manual oleh Spam Removal Team dengan cara meninjau laman-laman dalam Google dan menandainya jika melanggar Webmaster Guidelines.

Melalui Search Off the Record Podcast, Duy Nguyen dari Search Quality Team Google juga menjelaskan bahwa situs yang dibuat secara khusus untuk spam akan langsung diturunkan dari hasil penelusuran dan tidak muncul pada kueri-kueri yang relevan.

Namun, pada situs yang tidak sengaja terdeteksi sebagai spam serta masih memiliki konten berkualitas yang tidak melanggar kebijakan Google, Search Quality Team akan memberikan notifikasi terlebih dahulu dan membantu webmaster untuk menangani spam tersebut.

 

Kehadiran SpamBrain untuk Melawan Webspam

Usaha Google untuk melawan ancaman webspam tidak sembarangan. Dalam hal ini, Google turut mengembangkan sistem pencegahan spam berbasis AI (artificial intelligence) yang dikenal dengan SpamBrain.

SpamBrain merupakan algoritma Google yang dapat mengidentifikasi serta meminimalkan keberadaan webspam dalam hasil penelusuran.

SpamBrain telah diluncurkan oleh Google untuk mendeteksi spam sejak tahun 2018. Berdasarkan Webspam Report 2021, SpamBrain telah berhasil mengidentifikasi situs spam hampir enam kali lebih banyak dibandingkan pada tahun 2020.

Hal tersebut menyebabkan persentase spam peretas (hacked spam) mengalami penurunan sebesar 70%. Di mana, hacked spam merupakan jenis spam yang umum ditemukan pada tahun 2020.

Kehadiran SpamBrain juga berhasil menurunkan persentase spam nonsens (gibberish spam) pada platform hosting sebesar 75%.

Tidak hanya itu, SpamBrain juga telah dirancang untuk menjadi platform yang kuat serta terus berkembang agar bisa mengatasi semua jenis penyalahgunaan.

Bahkan, selain untuk mengidentifikasi spam secara langsung, SpamBrain juga bisa mendeteksi situs yang membeli link serta situs yang digunakan untuk meneruskan link keluar.

Pernyataan Google mengenai kegunaan SpamBrain
Gambar 3 - Pernyataan Google mengenai kegunaan SpamBrain.

 

Spam Update Terbaru Maret 2024

Pada bulan Maret 2024, Google kembali merilis kebijakan spam baru untuk menangani praktik spam yang bisa berdampak negatif terhadap kualitas hasil penelusuran.

Terdapat tiga kebijakan spam baru yang semakin populer dan menjadi fokus Google dalam pembaruan ini, yaitu expired domain abuse, site reputation abuse, dan scaled content abuse.

Dalam Blog resmi Google, Direktur Project Management Google, Elizabeth Tucker, mengungkapkan bahwa pembaruan ini dapat menurunkan keberadaan konten berkualitas rendah dan tidak orisinal pada hasil penelusuran hingga 45%.
 

Pengaruh spam update terbaru Maret 2024
Gambar 4 - Pengaruh spam update terbaru Maret 2024.


Google juga menjelaskan bahwa pembaruan kebijakan spam ini, terutama mengenai site reputation abuse, akan berlaku pada kedua metode deteksi spam, yaitu dalam sistem otomatis maupun secara manual oleh spam removal team.

Komentar Google mengenai penerapan spam update Maret 2024
Gambar 5 - Komentar Google mengenai penerapan spam update Maret 2024.

Di samping itu, salah satu hal yang menjadi perhatian pada spam update Maret 2024 adalah penggunaan AI generatif dalam pembuatan konten.

Pada kebijakan spam yang sudah ditetapkan sejak lama, Google menjelaskan bahwa penggunaan otomatisasi, termasuk AI generatif, akan dikategorikan sebagai tindakan spam apabila tujuannya untuk memanipulasi peringkat pada hasil penelusuran.

Kebijakan baru ini didasarkan pada prinsip yang sama dengan kebijakan sebelumnya. Google mempertimbangkan metode pembuatan konten berskala besar yang lebih kompleks, ketika tidak selalu jelas apakah konten berkualitas rendah dibuat semata-mata melalui otomatisasi.

Kebijakan baru ini juga dimaksudkan agar orang-orang lebih berfokus bahwa produksi konten yang berskala besar akan masuk dalam kategori penyalahgunaan jika konten tersebut bertujuan memanipulasi peringkat penelusuran, terlepas dari metode pembuatannya yang dilakukan secara otomatis maupun melibatkan manusia.

 

Apa yang Harus Dilakukan Agar Situs Web Tidak Terdeteksi sebagai Webspam?

Agar situs web tidak dicurigai sebagai webspam oleh Google, pemilik situs perlu menerapkan kebijakan yang berlaku sebaik mungkin.

Pastikan strategi pengoptimalan situs web Anda telah sesuai dengan kebijakan yang berlaku. Jangan lupa juga selalu ikuti pembaruan kebijakan yang dirilis oleh Google dalam kurun waktu tertentu.  

Dalam membuat konten, jangan terlalu terpaku pada keyword density atau kepadatan kata kunci di dalam suatu artikel. Penggunaan kata kunci memang hal yang perlu diperhatikan pada pembuatan konten SEO, namun, pastikan untuk tidak digunakan secara berlebihan.

Melalui Google Webmaster Central office hours Maret 2017, John Muller mengungkapkan bahwa tidak ada batasan khusus mengenai keyword density.

Terlalu fokus pada keyword density justru membuat konten terlihat tidak natural. Alih-alih memperhatikan kepadatan kata kunci, buatlah konten yang mudah dibaca oleh pengguna.

Penting pula untuk menghindari pembuatan konten dalam jumlah banyak dan tidak orisinal yang bertujuan untuk memanipulasi peringkat pencarian. Meski demikian, tidak perlu khawatir jika ingin menerbitkan konten yang berkualitas secara massal dalam satu waktu.

Menurut John Muller, konten dalam situs web tidak dianggap sebagai spam hanya dari cara penerbitannya.

Komentar John Muller mengenai penerbitan artikel secara massal
Gambar 6 - Komentar John Muller mengenai penerbitan artikel secara massal.

Berapa pun jumlah artikel yang ingin diterbitkan, konten yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan pengguna tetap bisa membantu mengoptimalkan peringkat dalam hasil penelusuran secara etis.

 

Bagaimana Kontribusi cmlabs dalam Menghadapi Isu Webspam?

Sebagai agensi SEO, cmlabs berkomitmen untuk mengoptimalkan situs web klien agar sesuai dengan kebijakan yang berlaku.

Ketika terjadi pembaruan algoritma dan kebijakan dari Google, termasuk yang berkaitan dengan spam, cmlabs akan membantu klien untuk menyesuaikan strategi SEO yang tepat dan bebas dari penyalahgunaan maupun pelanggaran tertentu.

Dalam hal strategi konten, tim kami senantiasa memproduksi konten-konten secara natural dan dibuat berdasarkan kebutuhan pengguna, bukan untuk mesin pencari. Dengan begitu, situs web akan terhindar dari praktik spam yang berbahaya.

Ingin mengoptimalkan bisnis Anda dalam mesin pencarian secara aman? Mari gunakan Jasa SEO cmlabs dan lakukan konsultasi gratis bersama kami sekarang juga!

 

Choiriyah Indriyati

Choiriyah Indriyati

Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca tulisan saya! Di cmlabs, kami senang berbagi artikel-artikel baru dan keren seputar SEO setiap minggunya. Jadi, kamu akan selalu mendapatkan informasi terkini tentang topik yang kamu minati. Jika kamu benar-benar suka dengan konten-konten di cmlabs, kamu bisa bergabung dengan newsletter email kami. Dengan berlangganan, kamu akan mendapatkan pembaruan langsung di kotak masukmu. Oh ya, kalau kamu tertarik untuk berkontribusi sebagai penulis di cmlabs, jangan khawatir! Kamu bisa menemukan informasi lebih lanjut di sini. Jadi, ayo bergabung dengan komunitas cmlabs dan ikuti perkembangan terbaru seputar SEO bersama kami!

Bagaimana pendapat Anda? Apakah Anda menyukai artikel ini?

Permudah proses analisis dengan SEO Tools yang terpasang langsung di peramban Anda. Saatnya menjadi ahli SEO sejati.

Gratis di semua peramban berbasis Chromium

Pasang di peramban Anda sekarang? Jelajahi sekarang cmlabs chrome extension pattern cmlabs chrome extension pattern

Butuh bantuan?

Ceritakan tentang kebutuhan SEO Anda, tim marketing kami akan membantu menemukan solusi terbaik.

Berikut daftar tim kami secara resmi dan diakui, hati-hati terhadap penipuan oknum tidak bertanggung jawab yang mengatasnamakan PT CMLABS INDONESIA DIGITAL (cmlabs). Baca lebih lanjut
Marketing Teams

Agita

Marketing

Tanya Saya
Marketing Teams

Destri

Bizdev

Tanya Saya
Marketing Teams

Thalia

Bizdev Global

Tanya Saya
Marketing Teams

Irsa

Marketing

Tanya Saya
Marketing Teams

Yuliana

Business & Partnership

Tanya Saya
Marketing Teams

Dwiyan

Partnership

Tanya Saya
Marketing Teams

Rifqi

Product & Dev

Tanya Saya
Marketing Teams

Rochman

Product & Dev

Tanya Saya
Marketing Teams

Said

Career & Internship

Tanya Saya

Saat ini tidak ada notifikasi...