Butuh bantuan?

Ceritakan tentang kebutuhan SEO Anda, tim marketing kami akan membantu menemukan solusi terbaik.

Berikut daftar tim kami secara resmi dan diakui, hati-hati terhadap penipuan oknum tidak bertanggung jawab yang mengatasnamakan PT CMLABS INDONESIA DIGITAL (cmlabs). Baca lebih lanjut
Marketing Teams

Agita

Marketing

Tanya Saya
Marketing Teams

Destri

Bizdev

Tanya Saya
Marketing Teams

Thalia

Bizdev Global

Tanya Saya
Marketing Teams

Irsa

Marketing

Tanya Saya
Marketing Teams

Yuliana

Business & Partnership

Tanya Saya
Marketing Teams

Dwiyan

Partnership

Tanya Saya
Marketing Teams

Rifqi

Product & Dev

Tanya Saya
Marketing Teams

Rochman

Product & Dev

Tanya Saya
Marketing Teams

Said

Career & Internship

Tanya Saya

Saat ini tidak ada notifikasi...

Mesin Telusur Perubahan Algoritma

Google Kembangkan Algoritma Baru untuk Tangani Deepfake

news headline image

Konten deepfake menjadi kekhawatiran pengguna, namun kini Google memperbarui algoritmanya sehingga pengguna dapat melaporkannya pada sistem.

Dibagikan 0 kali

Disclaimer: Kami menyediakan konten berita tanpa iklan dan organik kepada para pembaca.


Pokok Bahasan
  • Google memperbarui algoritmanya sehingga pengguna dapat melaporkan penemuan konten deepfake di hasil pencarian. 

  • Google secara berkelanjutan mengembangkan sistem pemeringkatan di hasil pencarian sembari menghapus konten-konten deepfake

  • Situs yang terdampak pembaruan ini akan mengalami penurunan peringkat karena Google menganggapnya tidak berkualitas sesuai kebijakan mereka. 


Maraknya teknologi generatif saat ini mulai memicu kekhawatiran pengguna, di mana gambar-gambar dapat dihasilkan dengan konteks seksual yang eksplisit lalu disebarluaskan di internet tanpa persetujuan. Konten tersebut kemudian dikenal sebagai “deepfake”.

Untuk menangani hal ini, Google memperbarui algoritmanya berdasarkan diskusi dengan ahli dan korban penyintas agar bisa menghapus konten deepfake di hasil penelusuran dan mencegahnya muncul di peringkat-peringkat tinggi. 

 

Apa itu Deepfake?

Teknologi deepfake adalah jenis kecerdasan buatan yang digunakan untuk membuat gambar, video, dan rekaman audio palsu yang sangat meyakinkan. Kata deepfake diambil dari terminologi deep learning dan fake

Format deepfake yang paling sering digunakan adalah menukar wajah satu orang dengan orang lain. Selain itu, konten deepfake juga termasuk konten yang membuat seseorang seolah-olah melakukan atau mengatakan sesuatu, padahal tidak demikian. 

 

Cara Kerja Deepfake

Deepfake memiliki cara kerja yang berbeda dengan mengedit aset. Untuk bisa membuat konten deepfake, pelaku menggunakan algoritma khusus yang mencampur aset yang sudah ada dengan yang baru. 

Sebagai contoh, fitur wajah seseorang dalam sebuah gambar akan dianalisis oleh machine learning untuk kemudian dimanipulasi ke konteks gambar atau konten lainnya. 

Secara umum, deepfake menggunakan dua jenis algoritma, yaitu generator dan diskriminator. Generator membuat set data training berdasarkan keluaran yang diinginkan dan menciptakan konten digital palsu awal.

Sementara itu, diskriminator menganalisis seberapa realistis atau palsunya versi awal konten tersebut. Proses ini akan terus berulang, memungkinkan generator untuk semakin baik dalam membuat konten yang realistis dan diskriminator untuk menjadi lebih mahir dalam menemukan kesalahan yang perlu diperbaiki oleh generator.

Dalam pembuatannya, deepfake melalui tiga langkah: ekstraksi (extraction), pelatihan (training), dan pembuatan (creation). 

Berikut adalah ilustrasi pembuatan konten deepfake:

Ilustrasi rekonstruksi wajah untuk konten deepfake. (Sumber: Google Colab Jaume Clave)
Gambar 1: Ilustrasi rekonstruksi wajah untuk konten deepfake. (Sumber: Google Colab Jaume Clave)

 

Bahaya Deepfake bagi Pengguna Internet

Keberadaan deepfake di internet dikecam banyak orang karena membahayakan pengguna. Pasalnya, seseorang bisa menyebarkan informasi palsu seolah-olah muncul dari sumber tepercaya, padahal konten yang dibuat berasal dari manipulasi kecerdasan buatan. 

Tidak hanya itu, deepfake juga sering digunakan untuk merusak reputasi, pemerasan, penipuan, manipulasi politik, serta manipulasi harga saham.

Lantas, apakah deepfake legal? Sebenarnya, deepfake merupakan aktivitas yang diperbolehkan. Namun, deepfake bisa menjadi ilegal jika penggunaannya menyalahi peraturan atau undang-undang yang ada, seperti digunakan untuk ujaran kebencian, pornografi anak, penipuan, dan aktivitas berbahaya lainnya. 

Bahkan, banyak negara bagian di Amerika Serikat telah melarang penggunaan deepfake berbasis kecerdasan buatan.

 

Pembaruan dari Google Terkait Konten Deepfake

Mengenai konten deepfake, Google memperbarui algoritmanya sehingga pengguna bisa melaporkannya ke sistem Google, kemudian akan ditindaklanjuti. Berikut ini adalah penjelasan selengkapnya:

Pengguna Dapat Menghapus Konten Deepfake dengan Mudah

Google telah menerima banyak keluhan dan permintaan untuk menghapus konten eksplisit palsu atau deepfake dari Penelusuran. Oleh karena itu, mereka mengembangkan sistem, di mana pengguna dapat mengajukan permintaan untuk menghapus konten tersebut.

Ketika pengguna sudah mengirimkan permintaan, sistem Google akan sekaligus menyaring hasil penelusuran eksplisit serupa agar tidak muncul kembali di Penelusuran. 

Tidak hanya itu, ketika pengguna berhasil menghapus gambar eksplisit sesuai kebijakan Google, sistem mereka akan memindai dan menghapus segala bentuk konten duplikasi dari gambar tersebut. 

Google mengklaim bahwa skema proteksi ini berhasil menemukan jenis gambar tanpa konsen lainnya dan mereka kini mengembangkan teknologi untuk gambar deepfake. Dengan begitu, pengguna dapat lebih tenang dalam menyelami mesin pencari. 

 

Cara Jitu Google Tangani Deepfake: Kembangkan Sistem Peringkat

Selain mengembangkan sistem penghapusan konten deepfake, Google juga membangun sistem peringkat yang lebih baik, di mana mereka hanya akan memunculkan informasi berkualitas tinggi di hasil pencarian teratas.

Hal ini akan mencegah konten-konten eksplisit muncul di hasil pencarian teratas sembari sistem Google menghapus konten-konten tersebut. 

Dalam mengembangkan sistem peringkat, sistem Google meluncurkan pembaruan yang menurunkan kemunculan konten eksplisit palsu di berbagai pencarian. 

Untuk pertanyaan yang secara spesifik mencari konten ini dan menyertakan nama orang, Google akan berusaha menampilkan konten berkualitas tinggi yang tidak eksplisit, seperti artikel berita yang relevan, jika tersedia.

Hasil dari pembaruan ini adalah Google berhasil mengurangi eksposur konten eksplisit di Penelusuran hingga lebih dari 70%. 

Kemudian, Google juga akan membedakan konten eksplisit yang nyata dibuat dengan persetujuan, seperti adegan rated dari sebuah film, dari konten deepfakes, seperti konten buatan manusia yang menggunakan fitur atau wajah aktor tanpa persetujuan yang bersangkutan.

 

Hal yang Perlu Diperhatikan dari Pembaruan Ini

Google mengumumkan bahwa jika sebuah situs memiliki banyak bagian atau halaman yang terdampak pembaruan ini, maka situs tersebut terindikasi tidak berkualitas tinggi. Alhasil, peringkat situs tersebut mungkin akan turun karena termasuk faktor pemeringkatan Google. 

Pendekatan ini berjalan baik di beberapa jenis konten “berbahaya” dan akan mendukung upaya Google untuk mengurangi konten deepfake di hasil pencarian. 

Meskipun Google sudah mulai bergerak menangani konten eksplisit palsu, mereka mengklaim bahwa masih banyak hal yang harus dikerjakan agar sistem mereka semakin baik dalam memberikan pengalaman pengguna yang baik pula.

 

Mengapa SEO Specialist Harus Mencermati Pembaruan Ini?

Pembaruan algoritma Google ini mencerminkan bahwa mesin pencari ini terus mengembangkan pengalaman pengguna dan berkomitmen menyajikan konten yang bermanfaat serta tidak membahayakan pengguna. 

Artinya, praktisi SEO harus menyediakan konten yang sesuai dengan kebijakan Google, termasuk konten yang bernilai dan mengedepankan pengguna agar dapat diprioritaskan oleh mesin pencari ini. 

Selain itu, SEO specialist juga tidak seharusnya menggunakan black-hat SEO untuk memanipulasi peringkat di mesin pencari selayaknya deepfake memanipulasi konten untuk itindakan merugikan lainnya. 


Sumber Berita

Sebagai penyedia berita yang berdedikasi, kami berkomitmen terhadap akurasi dan keandalan. Kami bekerja ekstra dengan melampirkan sumber yang kredibel untuk mendukung data dan informasi yang kami sajikan.

  1. Google Blog Edisi 31 Juli 2024 - https://blog.google/products/search/google-search-explicit-deep-fake-content-update/

Disclaimer: Semua berita yang dipublikasikan oleh cmlabs telah melalui proses verifikasi dan pengolahan data yang ketat dan berdasar pada Panduan Publikasi cmlabs. Meski begitu, data atau inti berita yang kami tulis mungkin saja mengalami perubahan, pengurangan, atau penambahan. Oleh karena itu, cmlabs tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang mungkin timbul karenanya. Kami mendorong pembaca untuk melakukan verifikasi tambahan sebelum mengambil keputusan berdasarkan informasi yang tertera di halaman ini.

Dibagikan 0 kali

Risca

Risca Fadillah

As an SEO Content Writer, I always try to staying updated on the latest SEO trends & best practices and bring strategic approach to every project. I'm especially passionate about writing SEO-friendly content that not only resonates with readers but also ranks high on search engine results. Whether I'm writing for a niche industry or a broad audience, I strive to strike the perfect balance between readability and optimization.

Tulisan lainnya dari Risca

Ditulis dalam SEO Guidelines

SEO untuk PDF: 8 Cara Optimasi File PDF agar SEO-Friendly

Wed 18 Sep 2024, 11:59am GMT + 7
Ditulis dalam SEO Guidelines

Peran SEO Dalam Membangun Brand Awareness dan Caranya!

Wed 18 Sep 2024, 11:48am GMT + 7
Ditulis dalam SEO Guidelines

6 Cara Membuat Halaman About Us Ramah SEO

Wed 18 Sep 2024, 11:41am GMT + 7
Ditulis dalam SEO Guidelines

Jasa SEO Murah, Tips Memilih yang Tepat & Tidak Overclaiming

Wed 18 Sep 2024, 11:33am GMT + 7

Update berita SEO dari seluruh dunia di cmlabs News untuk wawasan SEO sehari-hari Anda

Dalam pengembangan mesin telusur terbarunya, Bing menggandeng GPT-4 untuk menyajikan pengalaman pencarian termaju. Ini lengkapnya

Bard, layanan AI percakapan eksperimental, menggabungkan informasi dengan kecerdasan model bahasa. Simak informasinya di sini

Dengan maraknya teknologi AI, search engine besar seperti Google dan Bing kini dilengkapi dengan generative AI masing-masing. Ini informasinya.

TULISKAN KOMENTAR ANDA

Anda harus masuk untuk berkomentar


Semua komentar (0)

Diurutkan Berdasarkan