Google Hapus Fitur Cached Link, Pertahankan Noarchive
Melalui diskusi forum X, Google telah mengonfirmasi penghapusan fitur cached link namun tetap mempertahankan fitur noarchive. Berikut selengkapnya.
Dipublikasikan Feb 09, 2024 11:02
Terakhir diperbarui pada Feb 09, 2024 11:02 oleh Tati Khumairoh
Pokok Bahasan
-
Google telah menghapus fitur cached link pada hasil penelusuran.
-
Penghapusan ini didasari alasan Google bahwasannya saat ini page loading telah diperbaiki pada setiap website sehingga fitur ini sudah tidak dibutuhkan lagi.
-
Keputusan Google ini disayangkan oleh banyak pengguna yang merasa fitur ini sangat bermanfaat bagi SEO.
-
Google juga berharap dapat bekerja sama dengan Internet Archive untuk menyajikan riwayat halaman bagi pengguna.
Beberapa bulan terakhir, pengguna tidak dapat menemukan fitur cached link di hasil pencarian Google. Fitur ini dikabarkan telah dihapus oleh Google. Lantas, apakah berita ini benar? Temukan jawabannya di sini.
Apa Itu Cached Link?
Sebelum membaca beritanya lebih jauh, kenali apa itu fitur cached link. Fitur cached link adalah salinan halaman web yang disimpan oleh Google pada server-nya. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk melihat versi halaman web yang dibuat pada waktu tertentu, meskipun halaman tersebut saat ini sudah tidak tersedia.
Berikut adalah beberapa manfaat dari fitur cached link Google:
- Mengakses halaman web yang tidak tersedia: Jika Anda menemukan halaman web yang tidak dapat diakses karena server-nya down atau karena alasan lain, Anda dapat menggunakan cached link Google untuk melihat versi halaman web yang disimpan oleh Google.
- Melihat versi lama halaman web: Terkadang, konten halaman web diubah atau dihapus oleh pemiliknya. Dengan cached link Google, Anda dapat melihat versi lama halaman web yang disimpan oleh Google.
- Memeriksa konten halaman web sebelum mengkliknya: Jika Anda tidak yakin apakah suatu halaman web aman atau tidak, Anda dapat menggunakan cached link Google untuk melihat konten halaman web terlebih dahulu sebelum mengkliknya.
Pengguna dapat menemukan fitur cached link melalui dua cara berikut:
1. Menggunakan operator penelusuran "cache"
Pengguna dapat menggunakan operator penelusuran "cache" untuk menemukan cached link Google pada halaman web tertentu. Caranya, ketik "cache:" diikuti dengan URL halaman web di Google Search.
2. Mengklik tautan "Di-cache" pada hasil penelusuran Google
Terkadang, Google akan menampilkan tautan "Di-cache" di bawah hasil penelusuran. Anda dapat mengklik tautan tersebut untuk melihat versi cached halaman web.
Perlu dicatat, tidak semua halaman dapat di-cache oleh Google dan data yang tersedia bisa jadi kurang akurat dalam menunjukkan versi lama halaman. Meskipun begitu, fitur ini dianggap bermanfaat bagi pelaku SEO maupun pengguna yang ingin mencari riwayat sebuah halaman.
Penghapusan Fitur Cached Link
Melalui akun X, Barry Schwartz membagikan tangkapan layar di mana dia tidak dapat menemukan fitur cached link dari Google. Berikut adalah cuitan Barry Schwartz mengenai penghapusan fitur satu ini:
Cuitan di atas mendapatkan respon dari Danny Sullivan melalui akun Google Search Liaison. Berikut respon dari perwakilan Google:
Melalui balasan tersebut, dapat diketahui bahwa Google secara resmi telah menghapus fitur cached link dengan anggapan bahwa saat ini page loading telah ditingkatkan sehingga pengguna tidak perlu mengakses halaman melalui cached link.
Namun, Danny Sullivan juga menyayangkan penghapusan ini dan berharap dapat berkolaborasi dengan Internet Archive untuk menyajikan riwayat halaman yang telah diubah maupun dihapus.
Saat ini, Google juga memiliki fitur About This Page yang berguna untuk melakukan fact-checking terhadap gambar maupun halaman. Dengan fitur ini, pengguna dapat melihat riwayat halaman dan pemilik asli dari halaman tersebut.
Selain informasi mengenai cached link, Danny Sullivan juga menambahkan bahwa Google masih tetap mempertahankan fitur noarchive yang merupakan instruksi untuk Google agar tidak menyimpan salinan halaman web di server-nya. Hal ini berarti cached link Google tidak akan tersedia untuk halaman web tersebut.
Tanggapan Pengguna
Dalam forum diskusi X di atas, pengguna juga turut memberikan tanggapannya terhadap penghapusan fitur cached link ini. Berikut adalah beberapa tanggapan yang kami kumpulkan:
Salah satu pengguna khawatir jika penghapusan ini dapat berdampak pada aktivitas mereka, salah satunya adalah untuk melihat apakah sebuah konten melakukan praktik cloaking. Jika hanya Google yang dapat melihat riwayat halaman, artinya pengguna tidak dapat memeriksa konten sebelumnya dari halaman tersebut.
Namun, pendapat ini langsung mendapatkan balasan dari Danny Sullivan yang mengatakan bahwa meskipun hanya Google yang dapat melihat riwayat halaman, jika pemilik website menggunakan fitur noarchive maka Google pun tidak dapat menyimpan riwayat halaman di server-nya.
Selain itu, beberapa pengguna juga menyayangkan penghapusan ini karena fitur cached link dianggap bermanfaat untuk SEO. Sementara itu, pengguna juga berpendapat bahwa beberapa hal yang dilakukan Google akhir-akhir ini sering merugikan bagi pengguna yang ingin menggunakan mesin pencarinya secara efektif.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa pengguna secara umum merasa kecewa dan menyayangkan penghapusan fitur cached link dari Google. Fitur ini dianggap penting karena memungkinkan pengguna untuk mengakses versi arsip dari halaman web yang telah diubah atau dihapus.
Sumber Artikel
Sebagai penyedia berita yang berdedikasi, kami berkomitmen terhadap akurasi dan keandalan. Kami bekerja ekstra dengan melampirkan sumber yang kredibel untuk mendukung data dan informasi yang kami sajikan.
Forum diskusi Twitter: https://twitter.com/searchliaison/status/1753156161509916873
Tati Khumairoh
An experienced content writer who is eager in creating engaging and impactful written pieces across various industries. Using SEO approach to deliver high-quality content that captivates readers.
Tulisan lainnya dari Tati
cmlabs Luncurkan Panduan Penulisan untuk Target Global
Tue 18 Jun 2024, 08:57am GMT + 7Google Tambahkan Product Variant pada Data Terstrukturnya
Wed 28 Feb 2024, 08:32am GMT + 7Google Luncurkan Serangkain Fitur Baru di Wilayah EEA
Tue 20 Feb 2024, 08:23am GMT + 7Google Melakukan Rebrand Bard menjadi Gemini
Tue 20 Feb 2024, 08:15am GMT + 7Update berita SEO dari seluruh dunia di cmlabs News untuk wawasan SEO sehari-hari Anda
Dalam pengembangan mesin telusur terbarunya, Bing menggandeng GPT-4 untuk menyajikan pengalaman pencarian termaju. Ini lengkapnya
Bard, layanan AI percakapan eksperimental, menggabungkan informasi dengan kecerdasan model bahasa. Simak informasinya di sini
Dengan maraknya teknologi AI, search engine besar seperti Google dan Bing kini dilengkapi dengan generative AI masing-masing. Ini informasinya.
TULISKAN KOMENTAR ANDA
Anda harus masuk untuk berkomentar
Semua komentar (0)
Diurutkan Berdasarkan