Google Bayar Apple 20 Miliar Dolar untuk Jadi Mesin Pencari Safari
Google membayar Apple sebesar 20 miliar dolar pada tahun 2022 agar bisa menjadi mesin pencari bawaan Safari. Simak selengkapnya di sini.
Pokok Bahasan
-
Dokumen pemerintah Amerika Serikat menunjukkan bahwa Google telah membayar Apple sebesar 20 miliar dolar pada tahun 2022 agar bisa menjadi mesin pencari bawaan Safari.
-
Kesepakatan antardua perusahaan teknologi itu dinilai memonopoli pencarian online.
-
Bing pernah mencoba membuat kesepakatan yang sama dengan Apple, tetapi Apple tetap memilih Google karena pertimbangan kualitas.
Google membayar Apple sebesar 20 miliar dolar pada tahun 2022 untuk bisa menjadi mesin pencari bawaan pada Safari, peramban bawaan Apple yang dapat diakses pada semua produk Apple.
Jumlah fantastis ini tersebar melalui dokumen terbuka milik pemerintah Amerika Serikat terkait gugatan antimonopoli terhadap Google.
Faktanya, Google telah membayar Apple hingga miliaran per tahunnya agar bisa terpilih menjadi opsi mesin pencari bawaan di Safari.
Namun, baik Google dan Apple merahasiakan nominal pembayaran sampai akhirnya dokumen terbuka untuk publik dirilis.
Nominal Pembayaran Naik pada Tahun 2022
Harga 20 miliar dolar yang dibayarkan Google kepada Apple pada tahun 2022 setara dengan lebih dari 1 miliar dolar per bulannya, mengutip ucapan Presiden Senior Layanan Apple, Eddy Cue.
Sebelumnya, di tahun 2021, nominal yang disepakati adalah sekitar 15 miliar dolar. Department of Justice (DOJ) Amerika Serikat berargumen bahwa Google mengandalkan nominal pembayaran yang besar untuk memastikan bahwa mesin pencarinya dapat diakses di semua produk Apple.
The Feds berujar bahwa kesepakatan antara Google dan Apple ini dapat melanggengkan monopoli ilegal yang dilakukan Google pada pencarian online dan sekitar 90% dari keseluruhan pangsa pasar.
Gugatan DOJ Mengklaim Bahwa Google Telah Menghalangi Kompetisi di Pencarian Online
Gugatan antimonopoli yang diajukan DOJ menduga bahwa kesepakatan Google dan Apple, serta kesepakatan serupa lainnya, dapat membuat Google menghalangi kompetisi dan memonopoli pencarian online serta periklanan online.
Hal ini dikarenakan Google sebagai opsi mesin pencari bawaan di Safari dapat mengungguli mesin pencari lainnya, seperti Bing milik Microsoft.
Argumen final gugatan ini akan diadakan minggu ini, dengan keputusan yang diharapkan dapat keluar pada tahun ini.
Jika Google kalah dari gugatan tersebut, maka Google harus berhenti membayar Apple agar bisa menjadi mesin pencari bawaan Safari.
Microsoft Pernah Mencoba Membuat Kesepakatan yang Sama
Berdasarkan dokumen terbuka tersebut, Microsoft pernah berulang kali mengajukan kesepakatan dengan Apple agar Bing bisa menjadi mesin pencari bawaan Safari.
Bahkan, Microsoft menawarkan 90% dari pendapatan iklan yang dihasilkan Bing pada Apple. Namun, Eddy Cue berkata bahwa Apple lebih memilih Google sebagai mesin pencari bawaan Safari karena Google dinilai memiliki kapabilitas dan kualitas yang lebih baik daripada Bing.
Pada tahun 2020, ketika kesepakatan Apple berada di bawah pengawasan antimonopoli DOJ, Microsoft terus mendorong Apple untuk mengganti Google dengan Bing sebagai pencarian bawaan Safari agar bisa menginvestasikan miliaran dolar untuk mengontrol pencarian dan meningkatkan hasil pencarian Bing.
Namun, Google tetap mempertahankan statusnya sebagai mesin pencari bawaan Safari karena khawatir akan kehilangan kesepakatan dengan Apple dan mengalami kerugian hingga miliaran dolar.
Sumber Artikel
Sebagai penyedia berita yang berdedikasi, kami berkomitmen terhadap akurasi dan keandalan. Kami bekerja ekstra dengan melampirkan sumber yang kredibel untuk mendukung data dan informasi yang kami sajikan.
- New York Post - https://nypost.com/2024/05/02/business/google-paid-apple-20b-in-2022-alone-for-default-status-docs/
- Times of India - https://timesofindia.indiatimes.com/technology/tech-news/google-vs-us-government-new-documents-show-billions-google-paid-to-apple-to-remain-iphones-default-search-engine/articleshow/109787121.cms
- Ars Technica - https://arstechnica.com/tech-policy/2024/02/unsealed-court-doc-shows-why-apple-rejected-microsofts-offer-to-buy-bing/
Risca Fadillah
As an SEO Content Writer, I always try to staying updated on the latest SEO trends & best practices and bring strategic approach to every project. I'm especially passionate about writing SEO-friendly content that not only resonates with readers but also ranks high on search engine results. Whether I'm writing for a niche industry or a broad audience, I strive to strike the perfect balance between readability and optimization.
Tulisan lainnya dari Risca
External Link: Definisi, Fungsi, dan Bedanya dengan Internal Link
Mon 04 Nov 2024, 14:35pm GMT + 7Apa itu Readability? Ini Pentingnya & Hubungannya dengan SEO
Mon 04 Nov 2024, 10:51am GMT + 7Share of Voice: Definisi, Manfaat, dan Cara Mengukurnya
Sat 02 Nov 2024, 15:35pm GMT + 7Kumpulan Google Algorithm Update Lengkap dan Terbaru
Thu 24 Oct 2024, 09:45am GMT + 7Update berita SEO dari seluruh dunia di cmlabs News untuk wawasan SEO sehari-hari Anda
Dalam pengembangan mesin telusur terbarunya, Bing menggandeng GPT-4 untuk menyajikan pengalaman pencarian termaju. Ini lengkapnya
Bard, layanan AI percakapan eksperimental, menggabungkan informasi dengan kecerdasan model bahasa. Simak informasinya di sini
Dengan maraknya teknologi AI, search engine besar seperti Google dan Bing kini dilengkapi dengan generative AI masing-masing. Ini informasinya.
TULISKAN KOMENTAR ANDA
Anda harus masuk untuk berkomentar
Semua komentar (0)
Diurutkan Berdasarkan