Google Hapus “Indented Result” dari SERP
Untuk menyederhanakan tampilan pencarian, Google memutuskan untuk menghapus indented result dari SERP. Indented result adalah salah sau fitur SERP yang mengelompokkan hasil dari website yang sama. Berikut informasinya.
Dipublikasikan Oct 17, 2023 08:10
Terakhir diperbarui pada Oct 17, 2023 08:10 oleh Rifqi Ardhian
Pokok Bahasan
-
Google menghapus indented result, salah satu fitur SERP Google.
-
Hal ini dilakukan untuk menyederhanakan hasil pencarian.
-
Dampak dari penghapusan ini adalah pengguna mungkin akan menjumpai beberapa hasil dari domain yang sama dalam satu SERP.
Pada September 2021, Google memperkenalkan fitur SERP baru yang dikenal sebagai "indented result" dengan tujuan untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Fitur ini dapat mengelompokkan daftar hasil pencarian dari satu domain, sehingga memudahkan pengguna dalam menavigasi hasil pencarian.
Namun, baru-baru ini, Google mengumumkan bahwa mereka dengan resmi menghapus fitur ini. Untuk mengetahui informasi lebih detailnya, baca artikel ini hingga akhir.
Pengumuman Penghapusan Indented Result
Penghapusan tampilan SERP menandakan volatilitas Google yang signifikan. Ketidakstabilan ini membuat Google merancang serangkaian pembaruan besar menyederhanakan hasil pencarian. Sebelumnya, Google telah menghapus rich result How-To dan FAQ dengan alasan yang sama.
Sebelumnya, Google menampilkan hasil pencarian indented result sebagai fitur SERP inti yang membantu pengguna dalam menemukan informasi dengan lebih efisien. Namun, Google sekarang telah mengubah pendekatannya dengan mengelompokkan kembali hasil pencarian untuk situs web yang muncul lebih dari satu kali dalam SERP.
Liaison Pencarian Google menjelaskan keputusan ini di Twitter, menyatakan, "We stopped doing "indented results" a few weeks ago, and it's unrelated to the core update. Especially with continuous scroll, it wasn't as helpful as in the past. Our site diversity system still works to generally show only two results from the same site in the top results, though -- as has long been the case”
Berikut adalah gambaran sebelum dan sesudah indented result:
Dampak yang Ditimbulkan
Perubahan pendekatan Google ini menimbulkan beberapa kekhawatiran. Salah satu isu yang muncul adalah bahwa pada beberapa kueri pencarian, muncul lebih dari dua hasil untuk hasil non-branded. Hal ini bertentangan dengan niat Google untuk membatasi tampilan maksimal dua hasil dari situs yang sama.
Ada pula yang berpendapat bahwa mereka menemukan 7 halaman web yang sama muncul di satu SERP. Hal ini dianggap mengganggu dan merusak nilai keberagaman hasil pencarian.
Namun, ada pula yang berpendapat bahwa hal ini bukanlah suatu masalah, asalkan halaman yang ditampilkan memang benar-benar hasil relevan dengan kueri.
Hal ini menunjukkan bahwa Google telah melakukan banyak perubahan demi mengedepankan pengalaman pengguna saat melakukan pencarian. Bagaimana pendapat Anda?
Sumber Artikel
Sebagai penyedia berita yang berdedikasi, kami berkomitmen terhadap akurasi dan keandalan. Kami bekerja ekstra dengan melampirkan sumber yang kredibel untuk mendukung data dan informasi yang kami sajikan.
1. Google Search Liaison di Twitter: https://twitter.com/searchliaison/status/1712543851225952437
Tati Khumairoh
An experienced content writer who is eager in creating engaging and impactful written pieces across various industries. Using SEO approach to deliver high-quality content that captivates readers.
Tulisan lainnya dari Tati
cmlabs Luncurkan Panduan Penulisan untuk Target Global
Tue 18 Jun 2024, 08:57am GMT + 7Google Tambahkan Product Variant pada Data Terstrukturnya
Wed 28 Feb 2024, 08:32am GMT + 7Google Luncurkan Serangkain Fitur Baru di Wilayah EEA
Tue 20 Feb 2024, 08:23am GMT + 7Google Melakukan Rebrand Bard menjadi Gemini
Tue 20 Feb 2024, 08:15am GMT + 7Update berita SEO dari seluruh dunia di cmlabs News untuk wawasan SEO sehari-hari Anda
Dalam pengembangan mesin telusur terbarunya, Bing menggandeng GPT-4 untuk menyajikan pengalaman pencarian termaju. Ini lengkapnya
Bard, layanan AI percakapan eksperimental, menggabungkan informasi dengan kecerdasan model bahasa. Simak informasinya di sini
Dengan maraknya teknologi AI, search engine besar seperti Google dan Bing kini dilengkapi dengan generative AI masing-masing. Ini informasinya.
TULISKAN KOMENTAR ANDA
Anda harus masuk untuk berkomentar
Semua komentar (0)
Diurutkan Berdasarkan