Kami menggunakan cookies
Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..
Kami menggunakan cookies
Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..
Dipublikasikan Sep 02, 2024 09:09 | Terakhir diperbarui pada Sep 02, 2024 09:09 oleh Rochman Maarif
Tim kami akan terus menambahkan istilah-istilah baru yang umumnya digunakan dalam dunia SEO dan terminologi Google. Anda mungkin akan diarahkan ke Kamus SEO di cmlabs.co melalui tautan dari pihak ketiga. Harap diingat bahwa kami tidak melakukan pengecekan terhadap keakuratan dan keandalan dari tautan-tautan eksternal. Sehingga, kami tidak bertanggung jawab atas akurasi atau keandalan informasi yang ditawarkan oleh situs web pihak ketiga.
Pernahkah Anda berpikir sejauh mana copywriting dapat memaksimalkan performa situs web? Satu fakta umum yang mungkin sudah Anda ketahui adalah copywriting yang tepat bisa menarik perhatian pengunjung.
Namun, bagaimana caranya Anda mengetahui jenis atau metode copywriting yang paling membuahkan hasil? Benar, Anda perlu melakukan pengujian dan salah satu metode paling sederhana untuk dilakukan adalah A/B testing.
Dalam implementasi copywriting, pengujian A/B membantu Anda meninjau data terkait efek dari berbagai elemen copywriting dengan membandingkan dua variabel secara bersamaan.
Untuk mempelajari lebih jauh tentang konsep copywriting A/B testing, baca artikel berikut hingga tuntas!
Singkatnya, A/B testing adalah pengujian yang dilakukan untuk meninjau versi mana yang lebih baik dari dua variabel yang diuji.
Metode ini cukup efektif untuk memperkuat hipotesis Anda akan sesuatu, baik itu dalam konteks pemasaran, desain media sosial /website, desain produk, dan masih banyak lagi.
Intinya, Anda bisa menerapkan pengujian A/B untuk mengidentifikasi salah satu variabel yang benar-benar bekerja dibandingkan variabel pengujian lainnya. Selain digunakan untuk membandingkan dua pilihan, metode pengujian ini juga sangat memudahkan Anda jika ingin mengubah variabel tertentu secara objektif karena didasarkan pada data.
A/B testing adalah strategi yang bisa diimplementasikan hampir di semua ranah pemasaran digital. Strategi ini pada dasarnya bisa digunakan untuk menguji berbagai elemen, khususnya elemen copywriting.
Copywriting A/B testing adalah proses pengujian yang dilakukan untuk menentukan versi copywriting terbaik dan yang paling menarik di mata target audiens.
Jika Anda berniat mengoptimasi situs web, maka salah satu strategi sederhana yang bisa dilakukan adalah copywriting A/B testing.
Dengan pengujian A/B, Anda bisa lebih sistematis dalam menguji berbagai elemen halaman situs web dan menentukan mana yang paling efektif dalam menarik pengunjung dan meningkatkan engagement.
Selengkapnya, berikut adalah beberapa manfaat yang bisa Anda peroleh dari penerapan copywriting A/B testing.
Salah satu manfaat utama A/B testing adalah untuk mendukung hipotesis Anda. Jika berbicara tentang optimasi halaman situs web, segala prosesnya tidak boleh dilakukan sembarangan.
Artinya, Anda perlu “mengantongi” data konkret dan signifikan untuk mendukung perubahan pada elemen tertentu dalam situs web.
Maka dari itu, A/B testing diperlukan agar Anda dapat membuat keputusan yang berbasis data dan bukan hanya berdasarkan dugaan atau asumsi.
Tanpa data yang solid, perubahan yang Anda lakukan mungkin tidak memberikan hasil yang diharapkan atau bahkan justru memperburuk kinerja situs.
Berbeda dengan media sosial, situs web tidak memiliki metriks yang jelas untuk menilai apakah copywriting Anda sudah cukup bagus dan “ngena” di hati pengunjung.
Dalam hal ini, A/B testing bisa menjadi metode yang efektif karena Anda dapat menemukan versi mana yang paling menarik dan menerima lebih banyak klik dari pengunjung situs web.
Mengoptimalkan pengalaman pengguna (UX) adalah salah satu aspek terpenting dalam desain situs web. Karena Anda dapat menguji berbagai elemen melalui A/B testing, maka Anda bisa melihat versi manakah yang paling efektif dalam meningkatkan kepuasan pengunjung.
Misalnya, Anda bisa menguji dua versi dari tombol call-to-action (CTA) untuk mengetahui mana yang lebih memotivasi pengunjung untuk mengambil tindakan.
Selain itu, Anda juga bisa mencoba berbagai gaya penulisan atau tata letak halaman untuk menentukan mana yang membuat pengguna merasa lebih nyaman.
Konversi adalah tujuan utama dari banyak situs web dan A/B testing dapat membantu Anda mencapainya dengan lebih efektif.
Dengan menguji variasi dari elemen-elemen penting dalam situs web, Anda juga bisa lebih mudah mencari tahu versi copy mana yang paling efektif untuk mendorong pengunjung melakukan konversi.
Sebelum menerapkan perubahan besar pada situs web, AB testing membantu Anda mengurangi risiko karena Anda sudah melakukan pengujian dan memiliki data hasilnya secara konkret.
Dengan A/B testing, Anda dapat menghindari dampak negatif pada pengalaman pengguna dan memastikan bahwa perubahan yang diterapkan benar-benar bermanfaat.
Berikut adalah 4 jenis A/B testing yang cocok diimplementasikan pada halaman situs web untuk meningkatkan kinerja SEO dan memaksimalkan pengalaman pengguna.
Variant A/B test adalah jenis A/B testing yang paling dasar. Dalam pengujian ini, Anda akan membandingkan dua versi halaman, yaitu versi A dan versi B. Biasanya, hanya satu elemen pada halaman yang diuji.
Berbeda dengan jenis sebelumnya, multivariate A/B test dilakukan dengan menguji beberapa elemen berbeda secara bersamaan dalam berbagai kombinasi.
Alih-alih hanya menguji dua versi, Anda dapat menguji beberapa variasi dari berbagai elemen sekaligus untuk memahami interaksi di antara elemen-elemen tersebut.
Redirect A/B test, atau sering disebut sebagai split URL testing, dilakukan dengan mengalihkan pengunjung dari URL yang berbeda ke halaman yang berbeda. Setiap URL bisa memiliki desain dan konten yang berbeda secara signifikan.
Jenis A/B test satu ini melibatkan pengujian elemen atau desain di beberapa halaman situs web yang saling terhubung. Jadi, jenis multipage ini tidak hanya menguji satu halaman, tetapi juga menguji perubahan di seluruh alur atau funnel pengguna.
Strategi pengujian ini memang memiliki segudang manfaat. Namun, perlu diingat bahwa Anda tidak boleh melakukan pengujian A/B sembarangan.
Pasalnya, terdapat beberapa syarat dan kondisi yang harus terpenuhi sebelum Anda mengimplementasikan A/B testing. Berikut selengkapnya.
Lantas, tahukah Anda elemen apa saja tipe halaman yang bisa dioptimasi dari segi copywriting-nya? Berikut jawabannya:
Setelah mempelajari lebih jauh tentang A/B testing, Anda mungkin penasaran bagaimana cara membuat copywriting yang bisa diuji. Adapun elemen copywriting yang bisa Anda uji di antaranya:
Anda pasti sering mendengar berbagai jenis copywriting framework, seperti AIDA, 4Cs, FAB, dan lain sebagainya.
Framework ini berfungsi sebagai kerangka yang membantu Anda menyusun copywriting yang persuasif dan efektif.
Masing-masing framework tentunya memiliki pendekatan yang berbeda dalam memikat perhatian, mengarahkan, dan memotivasi target audiens. Maka dari itu, untuk mengetahui versi yang paling sesuai untuk brand Anda, A/B testing perlu dilakukan.
Style atau tone adalah cara Anda menyampaikan pesan, termasuk pilihan kata, gaya bahasa, dan sikap yang ditampilkan dalam copywriting.
Misalnya, Anda bisa menguji tone yang lebih formal versus yang lebih santai, atau gaya yang lebih inspiratif versus yang lebih informatif.
Dengan menguji style dan tone, Anda akan lebih mudah dalam menyesuaikan pesan dengan preferensi audiens dan konteks pemasaran.
Pendekatan berkaitan dengan metode atau strategi yang digunakan dalam menulis copywriting. Berikut adalah perbandingan pendekatan yang kami maksud:
Jika berbicara tentang copywriting, salah satu elemen yang sering kali menjadi permasalahan adalah jumlah katanya.
Melalui copywriting A/B testing, Anda bisa menguji versi copy yang lebih pendek dan membandingkannya dengan versi yang lebih panjang dan detail.
Pasalnya, setiap brand memiliki target audiens yang berbeda dan setiap target audiens juga memiliki preferensi yang berbeda dalam menilai panjang dan pendeknya sebuah copy.
Misalnya, Anda beropini bahwa generasi muda akan lebih suka membaca copy yang ringkas, menarik, dan modern sedangkan generasi di atasnya lebih suka penjelasan yang lengkap dan kompleks. Nah, untuk memperkuat opini atau hipotesis Anda ini, A/B testing perlu dilakukan.
Kesimpulan
Demikian pembahasan lengkap seputar copywriting A/B testing. Intinya, Anda dapat menguji elemen-elemen copywriting untuk menemukan manakah versi yang paling disukai oleh pengunjung situs web dengan A/B testing.
Dengan melakukan pengujian A/B, setiap hipotesis Anda akan diperkuat dengan data. Jika diimplementasikan dengan baik, CTR dan engagement pengunjung situs web juga dapat meningkat pesat dan memberikan hasil yang lebih memuaskan.
Jika Anda penasaran untuk mempelajari lebih jauh seputar materi ini, Anda dapat menonton siaran ulang cmlabsclass di sini!
Siaran ini akan memberikan informasi dan tips berharga untuk membantu Anda memperdalam pemahaman Anda tentang copywriting A/B testing. Jadi, jangan sampai terlewat, ya!
Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca tulisan saya! Di cmlabs, kami senang berbagi artikel-artikel baru dan keren seputar SEO setiap minggunya. Jadi, kamu akan selalu mendapatkan informasi terkini tentang topik yang kamu minati. Jika kamu benar-benar suka dengan konten-konten di cmlabs, kamu bisa bergabung dengan newsletter email kami. Dengan berlangganan, kamu akan mendapatkan pembaruan langsung di kotak masukmu. Oh ya, kalau kamu tertarik untuk berkontribusi sebagai penulis di cmlabs, jangan khawatir! Kamu bisa menemukan informasi lebih lanjut di sini. Jadi, ayo bergabung dengan komunitas cmlabs dan ikuti perkembangan terbaru seputar SEO bersama kami!
Bagaimana pendapat Anda? Apakah Anda menyukai artikel ini?
Gratis di semua peramban berbasis Chromium
Sesuai dengan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan dalam wacana pemasaran, saya ingin menanyakan perspektif Anda tentang dampak strategi pemasaran SEO dalam memfasilitasi ekspansi perusahaan dalam kaitannya dengan keberadaan virtual