Kami menggunakan cookies
Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..
Kami menggunakan cookies
Situs ini menggunakan cookies dari cmlabs untuk memberikan dan meningkatkan kualitas layanannya serta menganalisis lalu lintas..
Dipublikasikan Jan 23, 2025 13:01 | Terakhir diperbarui pada Jan 23, 2025 13:01 oleh Rifqi Ardhian
The eventualities merupakan sebuah keniscayaan yang mendorong setiap pelaku usaha untuk menyiapkan skenario dan beradaptasi. Saksikan podcast Anti-Trivial bersama Mas Rochman, Bro Jimmy, dan Pak Agus; kombinasi antara pelaku usaha, pemodal, dan pemimpin perusahaan, yang akan membahas bagaimana meningkatkan kewaskitaan para pemimpin perusahaan dalam menyambut tahun 2025. Jangan lewatkan edisi spesial akhir tahun cmlabs Class ke-24 ini, dalam judul "New vs Conventional Search Engine. Prepare for the Eventualities!"
Lihat Detail EventKetika membahas tentang aktivitas pencarian informasi di era digital, nama "Google" menjadi salah satu entitas yang sering disebut. Bahkan, di Indonesia misalnya, banyak orang terbiasa menafsirkan Google sebagai sinonim dari kata “mesin pencarian” itu sendiri.
Namun, seiring masifnya pertumbuhan digital yang ditandai dengan munculnya berbagai teknologi kecerdasan buatan, salah satunya GPT (Generative Pre-trained Transformer), kini muncul cara baru untuk mencari informasi, yaitu melalui GPT Search.
Namun, perkembangan ini menimbulkan beberapa pertanyaan. Misalnya, manakah yang lebih baik di antara GPT Search dan Google Search dalam menjawab pertanyaan pengguna?
Artikel ini akan mengupas tuntas perbedaan, keunggulan, serta kelemahan masing-masing mesin pencarian ini. Jadi, pastikan Anda menyimaknya hingga akhir, ya!
Pencarian informasi kini dapat dilakukan di berbagai platform, bahkan media sosial dan platform berbasis AI seperti ChatGPT.
GPT Search adalah salah satu teknologi AI yang memungkinkan pengguna untuk mencari informasi secara cepat dan mendalam menggunakan model bahasa alami.
Karena dirancang khusus untuk memahami konteks, GPT (Generative Pre-trained Transformer) dapat menganalisis pertanyaan atau prompt dan memberikan jawaban yang relevan berdasarkan database miliknya.
Berbeda dengan mesin pencari tradisional, GPT Search mampu memberikan penjelasan yang lebih kontekstual, menyarankan ide-ide, dan bahkan membantu dalam tugas-tugas kreatif, seperti menulis, merancang strategi, atau memecahkan masalah tertentu.
GPT Search dirancang khusus dengan memanfaatkan arsitektur Transformer yang pertama kali diperkenalkan oleh Vaswani et al. dalam makalah "Attention is All You Need".
Arsitektur ini menggunakan mekanisme self-attention untuk memahami hubungan antara kata-kata dalam sebuah teks sehingga membantu GPT memahami konteks dan permintaan pengguna secara lebih mendetail.
Selain itu, model GPT juga dilatih menggunakan kumpulan data yang sangat besar, seperti teks dari buku, artikel, dan website, serta melalui proses fine-tune untuk menyesuaikan log pencarian atau data pengguna agar hasil yang disajikan lebih relevan.
Bahkan, GPT Search juga memanfaatkan kemampuan NLP untuk memahami permintaan pengguna secara semantik, bukan hanya secara literal. Dengan begitu, hasil pencarian dapat mencakup konteks yang lebih luas, seperti sinonim, frasa serupa, atau makna yang disampaikan secara implisit.
Belakangan, GPT Search semakin ramai digunakan dalam proses pencarian informasi. Seiring dengan berkembangnya teknologi ini, kini banyak orang mulai membandingkan manakah mesin pencari yang lebih unggul di antara Google vs. GPT Search.
Keduanya tentu menawarkan keunggulan yang berbeda. Jadi, untuk membantu Anda membandingkannya, berikut adalah beberapa keunggulan dan kekurangan yang dimiliki oleh Google vs. ChatGPT.
Berikut adalah beberapa keunggulan yang dimiliki oleh salah satu mesin pencari raksasa, Google:
Meskipun memiliki banyak kelebihan, Google tetap mempunyai sejumlah kekurangan, misalnya:
Adapun berikut adalah beberapa keunggulan yang dimiliki oleh GPT Search:
Meski menawarkan sejumlah keunggulan, GPT Search tetap memiliki beberapa kekurangan, misalnya:
Kami melakukan riset sederhana yang dapat membantu Anda lebih memahami perbedaan antara Google dan GPT Search dalam menampilkan hasil pencarian. Berikut adalah beberapa di antaranya:
Catatan penting! Kami menggunakan model ChatGPT 4o mini tanpa akun dan mode Incognito dalam pencarian Google, guna mengurangi potensi bias jawaban.
Studi kasus yang pertama dilakukan dengan membandingkan hasil pencarian untuk informasi umum. Adapun pertanyaan yang kami ajukan adalah “bagaimana bisa ada pelangi”. Berikut adalah masing-masing jawaban yang diberikan oleh Google dan ChatGPT.
Untuk kueri “bagaimana bisa ada pelangi”, Google menampilkan hasil pencarian dengan format yang cukup beragam, yaitu dalam bentuk teks snippet dan dalam format video YouTube.
Selain itu, Google juga cukup awas terhadap fakta bahwa pertanyaan sejenis ini umumnya dipelajari oleh kalangan siswa atau anak-anak sehingga thumbnail video yang ditampilkan dalam hasil pencarian juga cukup menarik perhatian.
Adapun situs-situs web yang muncul di hasil pencarian untuk kueri ini berasal dari platform berita berotoritas dan beberapa platform edukasi.
ChatGPT
Berbeda dari Google yang menyajikan informasi dalam bentuk teks dan visual, ChatGPT lebih berfokus menjawab pertanyaan dengan memberikan listicle tentang tahap-tahap terjadinya pelangi.
Informasi ini tentunya juga membantu apabila pengguna memang menginginkan hasil yang cepat atas jawaban tersebut karena pengguna bisa langsung membaca jawaban langsung setelah prompt pertanyaan diajukan.
Namun, sayangnya ChatGPT masih menunjukkan adanya kesalahan ejaan, seperti pada kata ketujuh poin nomor 2, kata “dibiasakan” yang seharusnya adalah “dibiaskan”.
Studi kasus selanjutnya ditujukan untuk membandingkan hasil pencarian yang disajikan oleh Google vs. ChatGPT atas kueri seputar data/statistik. Adapun kueri yang kami ajukan adalah “statistik penggunaan media sosial di Indonesia 2024”. Berikut adalah masing-masing jawaban yang diberikan oleh Google dan ChatGPT.
Di halaman hasil pencarian Google, pengguna dapat melihat banyak situs web yang menyajikan hasil atas permintaan data penggunaan media sosial di Indonesia. Selanjutnya, pengguna juga bisa memilih beberapa situs web yang ingin mereka percaya, bisa jadi berdasarkan preferensi, kecocokan informasi, atau pengalaman pengguna pada situs web tersebut sebelumnya.
Selain itu, Google juga menampilkan tanggal pembaruan terakhir di masing-masing situs web sehingga pengguna bisa mempertimbangkan hal tersebut apabila ingin mendapatkan data terbaru.
ChatGPT
Sedangkan, pada hasil pencarian di GPTSearch, pengguna memang bisa meninjau data-data penggunaan media sosial di Indonesia pada tahun 2024.
Namun, sayangnya, ChatGPT masih belum menampilkan sumber-sumber yang mereka jadikan acuan dalam penyampaian hasil ini (apabila pengguna tidak memintanya pada prompt).
Alhasil, keakuratan data-data tersebut masih harus dipertanyakan oleh pengguna, khususnya jika pengguna ingin menampilkan data tersebut dalam laporan profesional atau akademis.
Salah satu hal yang paling dibutuhkan oleh pengguna sebelum membeli sesuatu adalah meninjau ulasan atau review atas produk tersebut. Lantas, bagaimana hasil jawaban Google dan ChatGPT saat dimiinta untuk mengulas sebuah produk? Berikut selengkapnya!
Sama seperti ketika kami memberi kueri informasi umum, Google juga menampilkan hasil video ketika kami mengajukan kueri seputar ulasan produk. Kali ini, kami memasukkan kueri “review sepatu nike air jordan” dan Google langsung menampilkan beberapa video ulasan yang berasal dari YouTube.
Hal ini tentunya cukup berguna mengingat data yang dilansir dari GoodStats, bahwa 35% pengguna milenial sangat mengandalkan YouTube untuk meninjau ulasan produk sebelum mereka memutuskan untuk membelinya.
Tak hanya jawaban dalam format video, mesin pencari ini juga menampilkan sejumlah artikel terkait yang berasal dari situs di niche sepatu olahraga dan beberapa situs e-commerce.
ChatGPT
Seperti yang bisa dilihat dari gambar di atas, ChatGPT masih kesulitan memahami intent pertanyaan yang diajukan. Ketika kami mengajukan pertanyaan berbahasa Indonesia, yaitu “review sepatu nike air jordan”, ChatGPT sayangnya justru memberikan jawaban dalam bahasa Inggris, yang tentunya akan mengganggu pengalaman pengguna, khususnya jika pengguna tidak bisa berbahasa asing.
Namun, ChatGPT masih tanggap dalam menghadirkan ulasan produk dengan membagi ulasannya ke dalam beberapa bagian, seperti dari segi desain, kenyamanan, penggunaan, dan ketahanan produk sepatu tersebut.
Selain informasi dan tutorial, event dan tren juga menjadi salah satu aspek yang banyak dicari oleh pengguna saat mengunjungi mesin pencari. Atas dasar itu, kami juga membandingkan hasil pencarian pada Google vs. ChatGPT ketika pengguna mengajukan kueri seputar tren dan event terkini. Berikut studi kasusnya:
Ketika pengguna mengajukan prompt berupa event pertandingan bola, “MU vs Liverpool”, Google langsung menampilkan snippet skor dari pertandingan-pertandingan terakhir antara Manchester United melawan Liverpool, lengkap dengan tanggal pertandingannya.
Bahkan, Google juga menyediakan thumbnail video YouTube berukuran kecil untuk pengguna yang penasaran dan ingin menonton siaran ulang pertandingan tersebut.
Selain itu, pengguna juga bisa memilih pertandingan antara Men’s Football dan Women’s Football sebab Google juga menampilkan dua tombol yang bisa diklik oleh pengguna di bagian atas snippet skor.
ChatGPT
Tampaknya, kueri pencarian yang sama, yaitu “MU vs Liverpool”, tergolong kurang spesifik bagi ChatGPT, yang dibuktikan dengan model AI ini meminta penjelasan lebih lanjut tentang prompt yang diminta. Artinya, pengguna perlu mengelaborasi lebih jauh prompt atau pertanyaan yang diajukan.
Ketika kami menjelaskan konteks bahwa kami menginginkan info tentang pertandingan terbaru antara MU dan Liverpool, ChatGPT baru melampirkan jawaban dengan format:
Sayangnya, model AI masih menampilkan data pada tanggal 22 Agustus 2024, sedangkan Google mampu menampilkan data yang lebih baru, yaitu pada tanggal 5 Januari 2025.
Tidak lupa, kami juga menjalankan riset sederhana terkait pencarian seputar mata uang untuk meninjau mesin pencari manakah yang lebih baik dalam menampilkan kurs mata uang terbaru. Berikut pembahasan selengkapnya:
Kami mengajukan kueri pertanyaan “rupiah ke dolar US hari ini” pada Google dan menjumpai snippet penuh dengan ilustrasi seperti gambar di atas.
Selain menampilkan harga sesuai pertanyaan yang kami ajukan, Google juga menghadirkan sebuah grafik kurs yang menunjukkan pergerakan mata uang selama beberapa hari terakhir.
Di bawahnya, pengguna juga bisa mempelajari lebih jauh tentang pertanyaan-pertanyaan yang juga relevan dan sering ditanyakan oleh pengguna lain pada kolom PAA (People Also Ask).
ChatGPT
Sayangnya, untuk kueri yang sama, ChatGPT masih belum dapat memberikan hasil sesuai yang kami inginkan. Bahkan, di dalam jawabannya, model AI ini justru mengarahkan pengguna untuk mengakses Google dan situs-situs resmi bank di Indonesia.
Selain mata uang, harga saham juga menjadi aspek penting yang sering ditinjau oleh pengguna secara berkala di mesin pencari. Mengingat bahwa saham tergolong ke dalam konteks yang sensitif dan membutuhkan tingkat akurasi tinggi, OpenAI dalam situs resminya menyatakan bahwa pihaknya telah bermitra dengan platform berita dan penyedia data lainnya untuk memastikan keakuratan informasi, seputar cuaca, berita, dan harga saham.
Adapun berikut adalah perbandingan Google vs.ChatGPT dalam menampilkan jawaban atas pertanyaan harga saham:
Untuk kueri “harga saham BBRI”, Google menampilkan snippet yang sangat lengkap, seperti pada gambar di atas (gambar diambil pada tanggal 22 Januari 2025). Selain menampilkan satuan harga saham, Google juga menampilkan perubahan harga saham selama beberapa kurun waktu, yaitu 1 hari, 5 hari, 1 bulan, 6 bulan, hingga selama 5 tahun.
Di snippet yang sama pada bagian kanan layar pengguna juga menampilkan harga saham di bank-bank lain yang juga relevan sehingga pengguna bisa memaksimalkan pengalaman mereka saat melakukan riset seputar harga saham.
ChatGPT
Berbeda dari Google, ChatGPT versi 4o mini juga masih belum mampu memberi jawaban spesifik seputar harga saham dan mengarahkan pengguna untuk mengeceknya secara langsung pada aplikasi atau situs web berotoritas untuk memastikan kredibilitas informasi.
Pertanyaan ini sejatinya tidak bisa dijawab secara gamblang, karena baik Google maupun ChatGPT masing-masing memiliki keunggulan dan batasan yang berbeda. Misalnya, jika Anda ingin memperoleh format dan jawaban yang lebih bervariasi dari berbagai sumber yang bisa dipastikan otoritasnya, Anda bisa mengunjungi Google.
Sebaliknya, jika Anda ingin mencari informasi secara cepat, kontekstual, atau membutuhkan bantuan ide-ide kreatif, ChatGPT bisa menjadi opsi yang sesuai.
Kemudian, perlu diingat bahwa hasil riset di atas juga dilakukan pada ChatGPT versi 4o mini dan tanpa akun sehingga ada kemungkinan ChatGPT versi terbaru (atau bahkan versi berbayar) bisa menyajikan hasil yang lebih baik dari hasil-hasil yang kami peroleh di atas.
Intinya, baik Google maupun ChatGPT, keduanya adalah mesin pencari yang dapat membantu pengguna menemukan informasi atas pertanyaan-pertanyaan tertentu. Selain digunakan untuk mencari informasi, banyak orang juga mulai memanfaatkan ChatGPT untuk menulis konten yang kemudian didistribusikan di channel pribadi maupun bisnis.
Namun, tentunya hal ini tidak direkomendasikan untuk bisnis atau perusahaan-perusahaan besar. Pasalnya, sebagai entitas bisnis, penting untuk memastikan situs web dan konten-konten di dalamnya teruji dari segi akurasi dan faktanya.
Oleh sebab itu, bisnis perlu memastikan penulisan konten di situs web tidak semata-mata diambil langsung dari ChatGPT, melainkan tetap ditulis langsung oleh manusia dan diuji kebenarannya oleh ahli industri yang bersangkutan, khususnya jika niche bisnis tergolong ke dalam YMYL.
Untuk itu, cmlabs menghadirkan solusi yang sudah dipercaya oleh banyak perusahaan ternama di industri YMYL, seperti industri kesehatan, keuangan, dan masih banyak lagi. Beberapa klien besar kami, seperti Siloam Hospitals, Pegadaian, Shopee, dan AQUA, terbukti puas dengan Jasa SEO cmlabs dan Jasa Penulisan cmlabs.
Jadi, tunggu apa lagi? Mungkin ini saatnya bisnis Anda bersinar dan dominasi mesin pencari bersama cmlabs! Hubungi tim pemasaran kami secepatnya untuk dapatkan penawaran menarik yang terbatas!
Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca tulisan saya! Di cmlabs, kami senang berbagi artikel-artikel baru dan keren seputar SEO setiap minggunya. Jadi, kamu akan selalu mendapatkan informasi terkini tentang topik yang kamu minati. Jika kamu benar-benar suka dengan konten-konten di cmlabs, kamu bisa bergabung dengan newsletter email kami. Dengan berlangganan, kamu akan mendapatkan pembaruan langsung di kotak masukmu. Oh ya, kalau kamu tertarik untuk berkontribusi sebagai penulis di cmlabs, jangan khawatir! Kamu bisa menemukan informasi lebih lanjut di sini. Jadi, ayo bergabung dengan komunitas cmlabs dan ikuti perkembangan terbaru seputar SEO bersama kami!
Bagaimana pendapat Anda? Apakah Anda menyukai artikel ini?