Implementasi Passive Aggressive Copywriting Hasilkan +240% Konversi Pengunjung Baru

Jika bergelut di dunia digital marketing, Anda tentunya sering melakukan pengujian atau testing untuk mengetahui pendekatan mana yang paling menarik perhatian target audiens. 

Salah satu pengujian yang paling sering dilakukan adalah A/B testing. Singkatnya, A/B testing merupakan metode eksperimen yang menguji dua versi dari suatu elemen untuk melihat versi mana yang memberikan hasil terbaik dalam mencapai tujuan tertentu. 

A/B testing dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan dan medium yang berbeda-beda. Melalui blog ini, kami akan menjabarkan salah satu uji A/B testing yang telah dilakukan oleh tim kami di cmlabs dengan pendekatan Passive Agressive Copywriting beserta hasil akhirnya. Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!

Strategi A/B Testing dari Segi Copywriting

Tim internal cmlabs telah melakukan upaya A/B testing dari segi copywriting pada halaman tools kami untuk memaksimalkan metode up selling. 

Kami melangsungkan strategi pengujian ini untuk menambah peluang kunjungan ke halaman layanan cmlabs.

Dengan menambah elemen baru di halaman tools, kami berusaha membuat pengguna tools tertarik untuk lebih lanjut mempelajari layanan-layanan yang ditawarkan oleh cmlabs.

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang Business to Business (B2B), kami merasa ada sedikit keterbatasan untuk melakukan metode up selling. Namun, pada akhirnya, kami mencoba sebuah pendekatan yang sedikit unik dan berbeda dari kebanyakan perusahaan B2B. 

Metode A/B testing di cmlabs ini dilakukan dengan memanfaatkan jenis copywriting yang terkesan sedikit “menyebalkan” bagi pengguna, yaitu Passive Aggressive Copywriting. 

Apa itu Passive Aggressive Copywriting? 

Pernahkah Anda mendengar jenis copywriting satu ini? Passive Aggressive Copywriting adalah gaya penulisan copy menggunakan bahasa atau nada yang menyiratkan kritik, sindiran, atau pesan yang agresif secara tidak langsung. 

Saat menulis Passive Aggressive Copywriting, Anda bisa menyampaikan pesan atau kelemahan pembaca yang dituju secara halus, mengkritik, atau menggunakan humor bernuansa ironi untuk menyampaikan pesan yang sebenarnya kritis dan menantang mereka.

Metode ini dinilai cukup efektif dalam menarik perhatian audiens karena langsung menyentuh emosi mereka dan membuat mereka merasa “ditantang”. 

Namun, penggunaannya juga memiliki risiko, terlebih jika audiens tidak memahami konteks dan makna asli dalam copywriting tersebut. Maka dari itu, sebelum melangsungkan strategi ini, Anda perlu memahami dengan baik bagaimana kebiasaan pengguna dan apa saja yang mereka butuhkan.

Selain itu, penting juga untuk mempertimbangkan konteks budaya dan nilai-nilai merek (brand value) saat menggunakan jenis copywriting ini guna memastikan pesan yang disampaikan tetap etis dan tidak merugikan reputasi perusahaan.

Contoh Passive Aggressive Copywriting pada Halaman cmlabs Tools

Berikut adalah beberapa contoh Passive Aggressive Copywriting yang kami implementasikan di halaman tools cmlabs.

Word Counter: Pada tools ini, ekspektasi pengguna adalah mengetahui jumlah kata dan keyword density yang mereka targetkan. Maka dari itu, kami menegaskan bahwa ada lebih banyak strategi yang perlu diterapkan selain hanya meninjau jumlah kata.

Title & Meta Description Checker: Saat menggunakan tools ini, pengguna cenderung ingin meninjau apakah judul dan meta description yang mereka buat sudah cocok untuk tampil di SERP. Kami memanfaatkan kesempatan ini untuk meyakinkan pengguna bahwa kami bisa menyarankan judul dan meta description dengan performa yang jauh lebih baik.

Robots.txt Checker: Tools ini sering digunakan oleh para ahli SEO teknis. Melalui implementasi Passive Aggressive Copywriting di halaman ini, kami berusaha meyakinkan pengguna tools bahwa tim ahli SEO kami jauh lebih berpengalaman dan dapat memberikan pelayanan yang lebih strategis.

Keyword Permutation Generator: Biasanya, tools ini digunakan untuk mempersingkat waktu dalam proses riset keyword. Namun, tentu saja hasilnya kurang strategis karena tools ini hanya membantu mempercepat proses generasi keyword. Maka dari itu, kami menghadirkan Passive Aggressive Copywriting untuk “menyindir” pengguna bahwa mereka sebenarnya butuh lebih dari sekadar tools ini.

Cara Melakukan A/B Testing di Halaman Tools cmlabs

Kami menerapkan Passive Aggressive Copywriting pada salah satu upaya A/B testing di 4 halaman tools cmlabs. Berikut pembahasan selengkapnya.

1. Menentukan Tujuan A/B Testing

Sebelum melaksanakan uji A/B ini, kami menentukan tujuan yang ingin dicapai terlebih dahulu. Pada tahap uji kali ini, kami bertujuan untuk meningkatkan kunjungan ke halaman Jasa cmlabs yang berasal dari halaman tools. 

2. Identifikasi Variabel yang akan Diuji

Setelah menentukan tujuan tersebut, kami selanjutnya mengidentifikasi variabel-variabel yang akan diuji. 

Kali ini, kami melakukan A/B testing pada 4 halaman tools, yaitu Word Counter, Title & Meta Description Checker, Robots.txt Generator, dan Keyword Permutation Generator.

3. Alasan Pemilihan Halaman Testing

Sebelum melangsungkan A/B testing, kami menjalankan serangkaian pemeriksaan untuk mencari tahu halaman dengan jumlah pengunjung tertinggi dari seluruh tools cmlabs.

Dari proses pemeriksaan tersebut, terbukti bahwa halaman Word Counter, Title & Meta Description Checker, Robots.txt Checker, dan Keyword Permutation Generator memiliki jumlah pengunjung tertinggi setiap bulannya. 

Lebih lanjut, karena cmlabs menyediakan dua jenis bahasa (bahasa Inggris dan bahasa Indonesia) untuk setiap halaman, maka total halaman yang kami uji berjumlah 8 (delapan) halaman.

4. Penentuan Jenis Copywriting

Kami memutuskan untuk menggunakan Passive Aggressive Copywriting untuk menyentuh emosi pengguna tools cmlabs. 

Melalui jenis copywriting ini, kami berusaha menekankan rasa ragu pada pengguna sehingga merasa bahwa penggunaan tools saja tidaklah cukup dan bahwa mereka tetap membutuhkan layanan kami untuk memperoleh dampak yang lebih signifikan secara keseluruhan.

Jika ditelusuri lebih lanjut, penggunaan jenis copywriting ini memang belum ramai digunakan. Pasalnya, jenis copywriting ini memang tidak boleh digunakan pada sembarang platform dan tetap perlu mempertimbangkan nilai jual dari aspek yang ingin diuji itu sendiri.

5. Proses Pembuatan Copywriting

Pembuatan copy dengan nuansa passive aggressive ini berlangsung selama kurang lebih 2 minggu. Adapun hal-hal yang kami perhatikan di antaranya: 

• Siapakah mayoritas pengguna tools. 
• Tingkat kepekaan pengguna tools terhadap jenis copywriting ini untuk memastikan pesan yang disampaikan tidak justru berbalik arah dan menciptakan kesan negatif.
• Ekspektasi mereka saat menggunakan masing-masing tools. 
• Frasa dan kata-kata yang sekiranya bisa menggugah emosi pengguna tools. 

6. Pengumpulan Data

Biarkan eksperimen berjalan dalam jangka waktu yang tetap untuk mengumpulkan data secukupnya sehingga hasil analisis bisa lebih signifikan. 

Jangka waktu ini tergantung pada ukuran sampel yang cukup dan potensial untuk mengamati perbedaan yang signifikan antara kelompok. Di cmlabs, kami melangsungkan A/B testing kali ini selama kurang lebih 30 hari. Kami melakukan proses tracking dengan bantuan looker data internal cmlabs dan melibatkan beberapa tim ahli seperti tim Data Specialist, tim Visual, dan tim Marketing.

7. Analisis Hasil

Setelah pengujian selesai, selanjutnya kami meninjau data dengan membandingkan hasil dari masing-masing kelompok pengujian.

Proses menghitung hasil A/B testing dapat dilakukan dengan meninjau metrik-metrik yang digunakan selama proses pengujian. 

Selain itu, Anda juga perlu memastikan apakah tujuan awal dari A/B testing telah tercapai sepenuhnya. Beberapa tujuan yang mungkin ingin dicapai di antaranya tingkat konversi, klik, tingkat retensi, dan masih banyak lagi.

Dalam upaya A/B testing kali ini, cmlabs bertujuan untuk memaksimalkan kunjungan dan redirection dari halaman tools ke halaman layanan kami. Secara garis besar, ini merupakan upaya kami dalam melakukan up selling. 

Kami menghitung keberhasilan A/B testing kali ini dengan membandingkan jumlah klik pada:

• komponen A (button yang berada di bagian bawah halaman tools); dan
• komponen B (floating button dengan copywriting yang jauh lebih menarik).

Hasil A/B Testing dengan Passive Aggressive Copywriting

Berikut hasil positif yang kami peroleh selama proses A/B testing dengan menggunakan Passive Aggressive Copywriting.

1. Peningkatan Klik

Selama periode A/B Testing selama 30 hari, dari 2 Juni-1 Juli 2024, kami memperoleh beberapa temuan penting, di antaranya:

1. Tren harian menunjukkan fluktuasi yang signifikan dalam performa komponen A dan komponen B
2. Meskipun demikian, aktivitas klik tertinggi tercatat pada komponen B.
3. Komponan A hanya menunjukkan aktivitas klik pada 7 hari tertentu selama periode pengujian ini.

Dari total 4 tools yang kami uji, pengguna cenderung aktif mengklik floating pada komponen B di halaman tools Title & Meta Description Tool dengan persentase mencapai 50,9% atau setara dengan 58 klik. Selain itu, frekuensi klik tertinggi berikutnya terjadi pada floating komponen B di halaman Word Counter dengan total 37 klik.

Berdasarkan pivot table di atas, rata-rata pengguna yang melakukan aktivitas klik pada floating komponen B adalah 5,25%, sementara rata-rata pengguna yang melakukan aktivitas klik pada komponen A hanya sebesar 0,8%.

2. Peningkatan Kunjungan Halaman Redirection

Hadirnya komponen B yang ditampilkan secara strategis di halaman tools cmlabs telah memberikan dampak positif yang cukup signifikan. 

Komponen ini tidak hanya meningkatkan interaksi yang lebih menarik pada halaman tools, tetapi juga jumlah kunjungan ke halaman layanan kami. 

Dari tabel tersebut, dapat dilihat bahwa terdapat sejumlah peningkatan, yaitu: 

1. Peningkatan total 221,4% pengguna (berasal dari halaman tools) yang mengunjungi halaman Jasa SEO kami.
2. Peningkatan total 335% pengguna (berasal dari halaman tools) yang mengunjungi halaman Jasa Penulisan Artikel SEO kami.

*Persentase di atas merupakan hasil akumulasi dari jumlah pengguna di halaman berbasis bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.

Kesimpulan 

Demikian pembahasan seputar strategi dan contoh A/B testing yang dilakukan cmlabs untuk memaksimalkan potensi-potensi lain yang bisa kami capai dalam meningkatkan konversi. 

Singkatnya, Anda juga bisa menerapkan strategi A/B testing dalam bentuk apa pun untuk memaksimalkan awareness, konversi, bahkan penjualan. Namun, tentu saja diperlukan perencanaan yang matang dan pemahaman yang mendalam mengenai audiens serta tujuan yang ingin dicapai. 

Dengan melakukan A/B testing secara terstruktur dan terukur, seperti yang telah kami lakukan di cmlabs, Anda dapat mengidentifikasi elemen-elemen yang paling efektif dalam menarik perhatian pengguna sehingga bisa membantu Anda membuat keputusan berdasarkan data yang kuat, bukan hanya berdasarkan intuisi semata.