Google Izinkan Implementasi Multiple Structured Data Format
Google kini telah memperbolehkan pemilik web untuk memasang lebih dari satu jenis data terstruktur dalam webnya. Sebelumnya, webmaster hanya dapat menggunakan satu format schema.org untuk satu halaman web. Berikut informasinya.
Pokok Bahasan
-
Dalam pernyataan Aleyda Solis di Google Search Central Live di Zurich, kini Google telah memperbolehkan pemasangan berbagai format data terstruktur dalam satu halaman.
-
Meskipun begitu, Google belum mengumumkan secara resmi tentang pembaruan ini.
-
Saat ini, masih JSON-LD dan Microdata saja yang bisa dikonfirmasi dan belum ada keterangan lebih lanjut mengenai RDFa.
Dalam penyampaian materi terbaru Aleyda Solis pada acara Google Search Central Live di Zurich, Google telah membuka peluang bagi pengembang dan pemilik situs web untuk memasang berbagai format data terstruktur dalam satu halaman.
Meskipun pengumuman ini telah mencuri perhatian dalam komunitas SEO dan web development, Google sendiri belum memberikan pernyataan resmi tentang pembaruan ini.
Pembaruan Penggunaan Data Terstruktur
Data terstruktur adalah informasi yang disusun dalam format tertentu sehingga mesin pencari dapat dengan mudah memahami, menguraikan, dan memproses informasi tersebut. Data terstruktur membantu mesin pencari dan aplikasi lainnya untuk memahami konten dan konteks halaman lebih baik.
Saat ini, terdapat beberapa jenis data terstruktur yang biasa digunakan seperti JSON-LD, Microdata, dan RDFa. Tiap jenis format data tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sayangnya, pemilik web harus memilih salah satu format data untuk dipasang di halaman webnya.
Berita tentang penggabungan dua format data terstruktur tentunya membawa angin segar bagi para developer dan webmaster. Kemungkinan penggabungan kedua format ini memungkinkan mereka untuk segera dapat menikmati fleksibilitas menggunakan keduanya secara bersamaan.
Namun, perkembangan ini menimbulkan pertanyaan mengenai kompatibilitas dan validasi data terstruktur yang digabungkan di validator utama. Masih belum jelas apakah pendekatan ini akan lolos uji validasi dan yang lebih penting, bagaimana Google akan mengelolanya.
Selain itu, status RDFa dalam penggabungan ini masih belum bisa dipastikan, karena Google belum memberikan konfirmasi yang lebih rinci.
Pembaruan yang Ditemukan
Laporan awal mengenai kemungkinan menarik ini berasal dari Konsultan Data Terstruktur, Jarno Van Driel, yang menemukan potensi penggabungan tersebut. Melalui akun LinkedIn, ia mengatakan:
“It seems Google has released quite a fundamental update for both the Rich Result Test and Schema.org’s validator, an update which finally puts an end to a long standing personal desire:
Allowing entities described in multiple syntaxes (JSON-LD, Microdata, RDFa) to coalesce and/or be chained together!"
Pada LinkedIn post tersebut, ia juga membagikan contoh skrip kode yang digunakan sebagai percobaan. Berikut adalah kode yang dibagikan oleh Jarno Van Driel:
<ul>
<li resource="#RDFa" vocab="https://schema.org" typeof="Thing https://lnkd.in/erVTFG6H">
<a property="url" href="https://lnkd.in/e5fyABDE">
<span property="name">RDFA</span>
</a>
</li>
<li itemid="#Microdata" itemscope itemtype="https://schema.org/Thing">
<link itemprop="additionalType" href="https://lnkd.in/ekx69HjK">
<span itemprop="name">Microdata</span>
</li>
</ul>
<script type="application/ld+json">
{
"@context": "https://schema.org",
"@graph": [{
"@id": "#RDFa",
"alternateName": "Resource Description Framework in Attributes"
}, {
"@id": "#Microdata",
"url": "https://lnkd.in/e228Tr6K"
}, {
"@id": "#JSONLD",
"@type": ["Thing", "https://lnkd.in/ezWdTkjN"],
"name": "JSON-LD",
"alternateName": "JavaScript Object Notation for Linked Data",
"url": "https://lnkd.in/ekTgF_Zk"
}, {
"@id": "#Article",
"@type": "Article",
"headline": "Entities described in multiple syntaxes can now be coalesced and/or chained",
"about": [{
"@id": "#RDFa"
}, {
"@id": "#Microdata"
}, {
"@id": "#JSONLD"
}]
}]
}
</script>
Dampak bagi SEO
Dalam dunia SEO, perubahan ini memiliki sejumlah dampak yang dapat dirasakan. Dengan adanya kemungkinan penggabungan jenis data terstruktur Schema.org ini, para penerbit sekarang dapat menggunakan Microdata dengan kode yang lebih sederhana.
Artinya, mereka dapat lebih mudah menambahkan informasi terstruktur ke halaman web tanpa perlu memakan waktu dan upaya yang signifikan.
Namun, meskipun penggabungan ini sangat memungkinkan, bukan berarti harus diterapkan di semua halaman yang dipunya. Praktik ini mungkin hanya dibutuhkan pada beberapa halaman yang dirasa perlu menggunakan gabungan antara JSON-LD dan Microdata.
Sumber Artikel
Sebagai penyedia berita yang berdedikasi, kami berkomitmen terhadap akurasi dan keandalan. Kami bekerja ekstra dengan melampirkan sumber yang kredibel untuk mendukung data dan informasi yang kami sajikan.
1. Aleyda Solis: https://twitter.com/aleyda/status/1717921685469270257
2. Jarno Van Driel LinkedIn post: https://www.linkedin.com/feed/update/urn:li:ugcPost:7120838101794439168/
Tati Khumairoh
An experienced content writer who is eager in creating engaging and impactful written pieces across various industries. Using SEO approach to deliver high-quality content that captivates readers.
Tulisan lainnya dari Tati
Panduan Lengkap SEO Copywriting dan Tips Optimasinya (2024)
Tue 23 Apr 2024, 12:30pm GMT + 7SEO Content Writer: Definisi, Tugas, dan Tips Bagi Pemula
Tue 23 Apr 2024, 11:02am GMT + 7Google Tambahkan Product Variant pada Data Terstrukturnya
Wed 28 Feb 2024, 08:32am GMT + 7Google Luncurkan Serangkain Fitur Baru di Wilayah EEA
Tue 20 Feb 2024, 08:23am GMT + 7Update berita SEO daru seluruh dunia di cmlabs News untuk wawasan SEO sehari-hari Anda
Dalam pengembangan mesin telusur terbarunya, Bing menggandeng GPT-4 untuk menyajikan pengalaman pencarian termaju. Ini lengkapnya
Bard, layanan AI percakapan eksperimental, menggabungkan informasi dengan kecerdasan model bahasa. Simak informasinya di sini
Dengan maraknya teknologi AI, search engine besar seperti Google dan Bing kini dilengkapi dengan generative AI masing-masing. Ini informasinya.
cmlabs News Featured
Diperbarui 1 bulan yang lalu
Tati Khumairoh
Perpres jurnalisme berkualitas mengatur bagaimana tanggung jawab perusahaan platform digital dalam menampilkan berita di indonesia. Sayangnya, isi dari peraturan ini mengundang kritik dari berbagai pihak, bahkan Google sekali pun. Jika tidak dirubah, Google News mengancam akan mundur dari Indonesia. Simak selengkapnya.
Sequence Stats Updates
Compare and Discover Same Content Features Enablement
August 28, 2023
On this day, Sequence Stats has introduced two exciting features for the Most Popular Indonesian Online Publishers: "Compare" and "Discover Same Content."
Introducing Sequence Stats' Sentiment Analysis Tool
August 15, 2023
We're thrilled to unveil our latest innovation, the Sentiment Analysis tool which is designed to elevate your media insights and understanding the sentiment.
Introducing People and Brand Mention 2.0
August 09, 2023
As the demand is escalating, we are here to announce the launching of People and Brand Mention 2.0.
TULISKAN KOMENTAR ANDA
Anda harus masuk untuk berkomentar
Semua komentar (0)
Diurutkan Berdasarkan