Google Perbarui Kebijakan Sistem Spam dan Ranking
Google telah menambahkan beberapa hal terkait sistem spam dan konten non-consensual dalam kebijakannya. Berikut informasi lengkap tentang perubahannya.
Dipublikasikan Dec 29, 2023 08:12
Terakhir diperbarui pada Dec 29, 2023 08:12 oleh Selsi Selvia
Pokok Bahasan
-
Google memperbarui kebijakan spam terkait konten non-consensual.
-
Hal ini dilakukan untuk memerangi berbagi konten tanpa persetujuan pihak terkait.
-
Google menambahkan beberapa hal pada bagian personal information removal pada kebijakannya.
Dalam pembaruan pada kebijakan spam dan panduan peringkatnya, Google mengambil sikap tegas terhadap penyebaran gambar tak senonoh tanpa persetujuan di internet. Hal ini menggarisbawahi maksud Google untuk melawan berbagi gambar yang bersifat pribadi tanpa persetujuan individu terkait.
Kebijakan Gambar Eksplisit dan Permintaan Penghapusan
Perubahan terbesar mencakup kebijakan spam Google dan panduan sistem peringkat, bertujuan untuk memberikan pedoman yang jelas mengenai penanganan situs web yang menampilkan gambar tak senonoh tanpa persetujuan.
Pembaruan ini mencakup klarifikasi eksplisit tentang bagaimana Google menanggapi permintaan penghapusan konten semacam itu. Meskipun kebijakan berikut ditujukan pada situs yang menggunakan praktik ini, panduan Google berlaku secara luas. Hal ini menunjukkan komitmennya untuk menurunkan peringkat website yang melakukan praktik serupa.
Latar belakang perubahan kebijakan ini bersumber dari upaya Google untuk melawan berbagi gambar pribadi tanpa persetujuan dari individu yang terlibat. Sebelumnya, Google telah memiliki langkah-langkah proaktif sejak tahun 2015 untuk menghapus "revenge porn" dari indeks pencarian mereka.
Bagian yang Diubah
Pada dokumentasi kebijakan spam Google, berikut adalah pernyataan mengenai penghapusan informasi dalam konten:
“If we process a high volume of personal information removals involving a site with exploitative removal practices, we demote other content from the site in our results. We also look to see if the same pattern of behavior is happening with other sites and, if so, apply demotions to content on those sites. We may apply similar demotion practices for sites that receive a high volume of doxxing content removals. Furthermore, we have automatic protections designed to prevent non-consensual explicit personal images from ranking highly in response to queries involving names.”
Google telah menambahkan beberapa konteks berikut di dalamnya:
“removals or non-consensual explicit imagery removals.”
Dalam pernyataan di atas, Google juga memiliki sistem otomatis yang dapat menghapus konten tanpa persetujuan. Sehingga, website dengan praktik tersebut akan mengalami penurunan ranking hingga dihapus dari SERP.
Sumber Artikel
Sebagai penyedia berita yang berdedikasi, kami berkomitmen terhadap akurasi dan keandalan. Kami bekerja ekstra dengan melampirkan sumber yang kredibel untuk mendukung data dan informasi yang kami sajikan.
Kebijakan Spam Google: https://developers.google.com/search/docs/essentials/spam-policies
Tati Khumairoh
An experienced content writer who is eager in creating engaging and impactful written pieces across various industries. Using SEO approach to deliver high-quality content that captivates readers.
Tulisan lainnya dari Tati
cmlabs Luncurkan Panduan Penulisan untuk Target Global
Tue 18 Jun 2024, 08:57am GMT + 7Google Tambahkan Product Variant pada Data Terstrukturnya
Wed 28 Feb 2024, 08:32am GMT + 7Google Luncurkan Serangkain Fitur Baru di Wilayah EEA
Tue 20 Feb 2024, 08:23am GMT + 7Google Melakukan Rebrand Bard menjadi Gemini
Tue 20 Feb 2024, 08:15am GMT + 7Update berita SEO dari seluruh dunia di cmlabs News untuk wawasan SEO sehari-hari Anda
Dalam pengembangan mesin telusur terbarunya, Bing menggandeng GPT-4 untuk menyajikan pengalaman pencarian termaju. Ini lengkapnya
Bard, layanan AI percakapan eksperimental, menggabungkan informasi dengan kecerdasan model bahasa. Simak informasinya di sini
Dengan maraknya teknologi AI, search engine besar seperti Google dan Bing kini dilengkapi dengan generative AI masing-masing. Ini informasinya.
TULISKAN KOMENTAR ANDA
Anda harus masuk untuk berkomentar
Semua komentar (0)
Diurutkan Berdasarkan