Google Hapus Crawl Rate Limiter Tool per Januari 2024
Seperti yang dijanjikan pada bulan november 2023 melalui dokumentasinya, Google menghapus Crawl Rate Tool di Januari 2024. Simak alasan Google mengenai penghapusan ini di sini.
Pokok Bahasan
-
Google hapus Crawl Rate Limiter Tool per 8 Januari 2024.
-
Alasan penghapusan tool ini disebabkan oleh perbaikan sistem crawling Google yang semakin baik.
-
Google telah memperbaiki cara mereka merayapi halaman dan menyediakan tool yang lebih mumpuni untuk mengatur crawling.
Pada 8 Januari 2024, Google resmi menghapus alat pengatur kecepatan crawling (Crawl Rate Limiter Tool) pada Google Search Console. Pengumuman mengenai penghapusan ini telah disampaikan Google pada November 2023, dan kini fitur tersebut telah dinonaktifkan sepenuhnya. Berikut detailnya.
Apa itu Crawl Rate Limiter Tool?
Crawl Rate Limiter Tool adalah fitur yang sebelumnya tersedia di Google Search Console dan berfungsi untuk membatasi kecepatan Googlebot merayapi (crawl) halaman-halaman di situs mereka.
Sederhananya, pengguna dapat mengatur seberapa sering Googlebot mengunjungi situs mereka untuk mengumpulkan informasi dan mengindeks halaman.
Jika situs Anda memiliki sumber daya terbatas (misalnya, bandwidth atau kapasitas CPU yang rendah), membatasi kecepatan crawling dapat mencegah potensi downtime pada server. .
Namun, Google tidak menyarankan untuk terlalu membatasi kecepatan crawling jika tidak terjadi masalah yang serius.
Alasan Penghapusan
Google menjelaskan bahwa penghapusan fitur ini dilakukan karena beberapa alasan, yaitu:
- Perbaikan sistem crawling Google: Google menyatakan bahwa mereka telah melakukan berbagai perbaikan pada sistem crawling mereka, sehingga pengaturan manual dari pemilik situs tidak lagi diperlukan.
- Ketersediaan alat lain: Google juga menyediakan berbagai alat lain yang dapat membantu pemilik situs mengelola crawling.
- Jarang digunakan: Google mencatat bahwa Crawl Rate Limiter Tool jarang digunakan oleh pemilik situs. Hal ini dapat disebabkan oleh efektifitas dari tool ini. Biasanya, alat ini memerlukan beberapa hari untuk menerapkan crawl rate baru setelah perubahan, sehingga pengguna sudah tidak menggunakannya lagi.
Dampak Penghapusan
Penghapusan Crawl Rate Limiter Tool membuat pemilik situs tidak lagi dapat mengatur kecepatan crawling Googlebot secara manual. Namun, Google memastikan bahwa mereka akan tetap menjaga kecepatan crawling yang optimal untuk setiap situs.
Google menjelaskan bahwa mereka akan menggunakan beberapa faktor untuk menentukan kecepatan crawling, seperti:
- Popularitas situs: Situs yang lebih populer akan di-crawl lebih sering.
- Ukuran situs: Situs yang lebih besar akan di-crawl lebih lambat.
- Sumber daya server: Google akan mempertimbangkan sumber daya server situs saat menentukan kecepatan crawling.
Kesimpulan
Penghapusan Crawl Rate Limiter Tool merupakan perubahan yang signifikan pada Google Search Console. Namun, Google memastikan bahwa mereka akan tetap menjaga crawling yang optimal untuk setiap situs.
Lalu, jika Anda menemukan masalah sehubungan dengan crawling yang terlalu cepat, Anda dapat melaporkannya melalui report form yang telah disediakan oleh Google.
Sumber Artikel
Sebagai penyedia berita yang berdedikasi, kami berkomitmen terhadap akurasi dan keandalan. Kami bekerja ekstra dengan melampirkan sumber yang kredibel untuk mendukung data dan informasi yang kami sajikan.
Tati Khumairoh
An experienced content writer who is eager in creating engaging and impactful written pieces across various industries. Using SEO approach to deliver high-quality content that captivates readers.
Tulisan lainnya dari Tati
cmlabs Luncurkan Panduan Penulisan untuk Target Global
Tue 18 Jun 2024, 08:57am GMT + 7Google Tambahkan Product Variant pada Data Terstrukturnya
Wed 28 Feb 2024, 08:32am GMT + 7Google Luncurkan Serangkain Fitur Baru di Wilayah EEA
Tue 20 Feb 2024, 08:23am GMT + 7Google Melakukan Rebrand Bard menjadi Gemini
Tue 20 Feb 2024, 08:15am GMT + 7Update berita SEO dari seluruh dunia di cmlabs News untuk wawasan SEO sehari-hari Anda
Dalam pengembangan mesin telusur terbarunya, Bing menggandeng GPT-4 untuk menyajikan pengalaman pencarian termaju. Ini lengkapnya
Bard, layanan AI percakapan eksperimental, menggabungkan informasi dengan kecerdasan model bahasa. Simak informasinya di sini
Dengan maraknya teknologi AI, search engine besar seperti Google dan Bing kini dilengkapi dengan generative AI masing-masing. Ini informasinya.
TULISKAN KOMENTAR ANDA
Anda harus masuk untuk berkomentar
Semua komentar (0)
Diurutkan Berdasarkan